BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Acacia crassicarpa
2.1.1. Klasifikasi dan Penyebaran
Acacia crassicarpa atau sinonimnya Racosperma crassicarpum A. Cunn. ex Benth adalah jenis tanaman yang cepat tumbuh dan tidak memerlukan syarat
tumbuh yang spesifik. Adapun klasifikasi taksonomi jenis Acacia crassicarpa ini adalah sebagai berikut :
Divisi :
Magnoliophyta Klas
: Magnoliopsida
Ordo :
Fabales Famili
: Fabaceae
Subfamili : Mimosoideae
Genus :
Acacia Spesies
: Acacia crassicarpa
Umumnya tumbuh di daerah tropik dan subtropik yang secara geografis terletak pada 8°LS-20°LS dengan ketinggian tempat berkisar pada 0
– 450 mdpl dan curah hujan tahunan berkisar antara 500
– 3500 mm. Tempat tumbuh jenis ini memiliki rata-rata suhu udara minimum berkisar pada 15-22°C dan suhu udara
maksimum adalah 31-34°C. Acacia crassicarpa dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah tanah berpasir, tanah podsolik merah kuning, aluvial. Di Papua New
Guinea dan Papua, Acacia crassicarpa ditemukan tumbuh pada tanah lapang yang bergelombang, pada tempat-tempat dengan pengairan yang baik dan tanah dengan
kadar asam tinggi. Jenis eksotis dari Australia, Papua New Guinea, dan Indonesia dan salah
satu jenis tanaman cepat tumbuh atau fast growing. Dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 25 m dan diameter 0,6 m. Syarat tumbuhnya sama seperti Acacia
mangium dan A. auriculiformis. Berbunga pada bulan Juli-September dan berbuah pada bulan Januari-April.
Biji-biji Acacia crassicarpa memiliki viabilitas biji yang lama, dan perlakuan pemanasan atau penggosokan kulit luar biji dapat dilakukan untuk
memecah dormansinya. Pencelupan biji-biji Acacia crassicarpa ke dalam air
panas selama 1 menit adalah perlakuan yang tepat. Selain itu pemecahan dormansi biji Acacia crassicarpa juga dapat dilakukan dengan merendam biji dalam larutan
asam sulfat absolut selama 20 detik. Selanjutnya biji dicuci di bawah air mengalir sampai bersih kemudian direndam dalam air dingin selama 24 jam. Setelah
direndam selanjutnya benih ditebar di atas zeolit steril yang dijaga kelembabannya. Setelah bibit berkecambah selanjutnya disapih pada media tanah
yang telah disterilkan dengan fumigan berbahan aktif Dazomet 97.
2.1.2. Keunggulan
Jenis-jenis tanaman yang banyak dipilih sebagai tanaman revegetasi umumnya kelompok akasia. Hal ini karena sebagian besar spesies akasia memiliki
banyak keunggulan, yaitu cepat tumbuh, toleran pada kondisi yang buruk, dapat mengkonservasi tanah dan tidak ditemukan bahan beracun pada daun dan eksudat
akar. Salah satu jenis akasia yang memiliki adaptabilitas dan pertumbuhan yang baik pada kondisi lahan kritis ialah Acacia crassicarpa. Spesies Acacia
crassicarpa menunjukkan pertumbuhan yang sangat cepat dan mampu tumbuh pada kondisi lahan yang sangat masam pH 3-5 serta mempunyai ketahanan
terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik Widyati 2007.
2.1.3. Pemanfaatan
Kayu Acacia crassicarpa merupakan sumber bahan kayu bakar, konstruksi, furnitur, pembuat lantai, dan pembuat kapal. Pohonnya memberikan
naungan dan mengendalikan pertumbuhan gulma, selain itu merupakan jenis yang efektif untuk rehabilitasi lahan yang diserang Imperata cylindrica L. Raeuschel.
Di Papua New Guinea, dilaporkan bahwa jenis ini merupakan koloni yang kuat untuk tumbuh pada lahan-lahan yang terdegradasi akibat perladangan berpindah.
2.2. Gambut