Identifikasi dan Batasan Masalah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
tema, yaitu: 1 pengaruh hukum Islam terhadap masyarakat dan perubahan masyarakat, 2 pengaruh perubahan dan perkembangan masyarakat terhadap
pemikiran hukum Islam, 3 tingkat pengamalan hukum Islam di masyarakat, 4 pola interaksi masyarakat di seputar hukum Islam, dan 5 gerakan atau orientasi
kemasyarakatan yang mendukung atau kurang mendukung hukum Islam.
33
Pemikiran sosiologi dalam hukum Islam dipahami sebagai upaya hasil interaksi penerjemahan ajaran wahyu dan respons fikih terhadap persoalan sosio-
kultural dan sosio-politik yang dihadapinya. Hal ini bisa dipahami bahwa setiap produk pemikiran hukum Islam pada dasarnya adalah hasil interaksi antara si
pemikir hukum dengan lingkungan sosio-kultural dan sosio-politik yang mengitarinya. Oleh karena itu, produk pemikiran tergantung pada lingkungannya.
34
Menurut Soerjono Soekanto, masalah pengaruh hukum tidak hanya terbatas pada timbulnya ketaatan atau kepatuhan pada hukum, tapi mencakup efek total dari
hukum terhadap sikap tindak atau prilaku baik yang bersifat positif maupun negatif. Efektivitas penegakan hukum sangat berkaitan erat dengan efektivitas hukum. Agar
hukum itu efektif, maka diperlukan aparat penegak hukum untuk menegakkan sanksi tersebut. Suatu sanksi dapat diaktualisasikan kepada masyarakat dalam
bentuk ketaatan compliance. Kondisi tersebut menunjukkan adanya indikator bahwa hukum tersebut dapat berlaku efektif.
35
Faktor-faktor yang memengaruhi
33
Atho Mudzhar, “Studi hukum Islam Dengan Pendekatan Sosiologi,” dalam M. Amin Abdullah, dkk. ed., Antologi Studi Islam: Teori dan Metodologi, cet. ke-1 Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press,
2000, 246.
34
Amir Muallim dan Yusdani, Konfigurasi Pemikiran Hukum Islam Yagyakarta: UII Press Indonesia, 2001, 127.
35
Soerjono Soekanto, Pokok-pokok …, 111.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
efektivitas hukum menurut Soerjono Soekanto antara lain; 1 faktor hukum, 2 faktor penegak hukum, 3 faktor masyarakat, dan 4 faktor kebudayaan.
36
Masih menurut Soerjono Soekanto, bahwa suatu sikap tindak perilaku hukum dianggap efektif, apabila sikap dan tindakan atau prilaku menuju pada
tujuan yang dikehendaki atau apabila pihak lain tersebut mematuhi hukum.
37
Produk hukum dapat menjadi efektif jika peranan yang dilakukan pejabat penegak hukum semakin mendekati apa yang diharapkan oleh undang-undang. Sebaliknya,
produk hukum menjadi tidak efektif jika peranan yang dilakukan oleh penegak hukum jauh dari apa yang diharapkan.
38
Menurut Atho Mudzhar, sebuah aturan tidak akan bejalan efektif jika hanya berupa seruan dan anjuran belaka, apalagi jika rendahnya kesadaran hukum dalam
suatu masyarakat tersebut. Atho Mudzhar mengutarakan ada beberapa atribut atau identitas yang dibutuhkan untuk menunjang efektivitas suatu hukum, yaitu; 1
attribute of authority hukum harus diterbitkan oleh pihak atau lembaga yang memiliki kewenangan di dalam masyarakat, 2 attribute of universal application
aturan hukum harus memiliki keluasan dan berdaya jangkau masa depan, 3 attribute of obligation sebuah aturan haruslah jelas apa substansinya, berupa
perintah atau larangan, dan 4 attribute of sunction sanksi daripada sebuah aturan.
Sebagai cendekiawan muslim, Atho Mudzhar juga berbicara tentang fatwa, di mana fatwa juga sebagai salah satu produk hukum Islam di kalangan masyarakat.
36
Ibid., 112.
37
Ibid.
38
Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang Memengaruhi Penegakan Hukum Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, 9.