digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 40
“Sesungguhnya mereka ashabul kahfi adalah para pemuda yang beriman kepada Rabbnya dan Kami tambahkan kepada mereka
petunjuk hidayah” QS. Al-Kahfi: 13
50
Ayat ini menceritakan tentang kisah Ash-habul Kahfi para pemuda penghuni gua. Mereka rela meninggalkan kampung halamannya,
meninggalkan keluarganya, serta teman-temannya demi menyelamatkan keimanan dan aqidah kepada Tuhannya Allah.
Seorang pemuda hendaknya memiliki konsistensi yang tinggi dalam memegang teguh prinsip-prinsip yang telah diyakininya sesuai dengan
ajaran agamanya. Pemuda bukanlah seseorang yang dengan mudah tergiur oleh indahnya godaan dunia yang hanya akan melunturkan
aqidah dan keyakinannya terhadap ajaran agamanya. Seorang pemuda harus memiliki standar moralitas, berwawasan,
bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dalam perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi diatas.
2.2.3. Karakteristik Pemuda
Pemuda memiliki andil besar dalam sejarah kebangkitan bangsa. Maju mundurnya bangsa tergantung pada kondisi para pemudanya. Jika
pemudanya memiliki jiwa yang maju, jiwa besar, dan jiwa
50
Ibid., Hlm. 294
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 41
kepemimpinan, maka bangsa itu akan maju, besar dan mampu memimpin peradaban dunia.
Sebaliknya, jika pemudanya menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, apalagi bertentangan dengan nilai-nilai agama,
seperti mabuk-mabukan, tawuran, pornografi, dan pornoaksi, maka masa depan bangsa itu akan suram.
Karakteristik pemuda dapat dilihat pada jiwa yang dimiliki oleh seseorang. Jika orang tersebut memiliki jika yang suka memberontak,
penuh inisiatif, kreatif, anti kemapanan, serta ada tujuan lebih membangun kepribadian, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai
pemuda. Acuan yang kedua inilah yang pada masa lalu digunakan, sehingga pada saat itu terlihat bahwa organisasi pemuda itu lebih
banyak dikendalikan oleh orang-orang yang secara usia sudah tidak muda lagi, tetapi mereka mempunyai jiwa pemuda. Oleh sebab itu
kelemahan dari pemikiran yang kedua itu organisasi kepemudaan yang seharusnya
digunakan sebagai
wadah untuk
berkreasi dan
mematangkan para pemuda dijadikan kendaraan politik, ekonomi, dan sosial untuk kepentingan perorangan dan kelompok.
51
Selain didasarkan pada usia, pemuda juga dapat dilihat dari sifatjiwa yang mengiringinya. Jika didasarkan pada sifat maka pemuda
mempunyai ciri-ciri :
52
51
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, Bandung: PT. Rosdakarya, 2011, Hlm. 1
52
Ibid., Hlm. 1