IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII DI DESA SINAR BANTEN

ABSTRACT

THE EVALUATION OF CONDUCT OF POVERTY MITIGATION
POLICY THROUGH NATIONAL PROGRAM OF RURAL
AUTONOMOUS SOCIETY EMPOWERMENT (PNPM MPd) IN 2011-2012
(A Study in Talang Jawa Village of Merbau Mataram Sub District in
South Lampung District)

By

NUR SIAH

The National Program of Rural Autonomous Society Empowerment (PNPM
MPd) is a program with a common objective to mitigate poverty based on
development of society autonomy by improving society capacity, local
government, and providing social and economy structure and infrastructure.
Therefore, the PNPM MPd presents to improve rural poor society welfare and job
opportunity by encouraging autonomy in making decision and managing
development. Talang Jawa village in Merbau Mataram sub district of South
Lampung district is one of village receiving fund grant for physical and
nonphysical activities. The objectives of this research were to describe and

analyze results from National Program of Rural Autonomous Society
Empowerment (PNPM MPd) in Talang Jawa village in Merbau Mataram sub
district of South Lampung district in 2011-2012, and its supporting and inhibiting
factors. This was a descriptive qualitative research. Data were collected with
interviews. Observations, and documentations.
The results showed that the conduct of National Program of Rural Autonomous
Society Empowerment (PNPM MPd) was not effective because of ineffective
targets of Female Loan program (or SPP) there were groups lately repaying
business capital loans, less enthusiasm and responsibility of the users in joining
the activity socialization, and some people considered PNPM as a project not
coming from government policy.
The researcher recommends: 1) the conduct of the program requires studies to
determine and select targets of Female Loan program (or SPP) activities to be
more effective and goals and objectives are properly achieved; 2) administrators

and practitioners of PNPM MPd in rural level and sub district level need to
improve socialization and information about the program; 3) groups in Female
Loan program (or SPP) should repay the loan immediately because it will
influence the next loan activities.
Keywords


: policy, evaluation, poverty, empowerment, PNPM MPd

ABSTRAK

EVALUASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN
KEMISKINAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN (PNPM MPd) TAHUN 2011-2012
(Studi di Desa Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten
Lampung Selatan

Oleh

NUR SIAH

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MPd)
merupakan program yang mempunyai tujuan umum yaitu untuk mempercepat
upaya penanggulangan kemiskinaan berdasarkan pengembangan kemandirian
masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat, pemerintah lokal, serta
penyediaan sarana prasaran sosial dan ekonomi. Oleh karena itu PNPM MPd

hadir untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin
di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan
pengelolaan pembangunaan. Desa Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram
Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu desa yang mendapatkan dana
bantuan berupa kegiatan fisik dan non fisik. Maka, peneliti bertujuan
mendeskripsikan dan menganalisis hasil dari pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MPd) di Desa Talang Jawa
Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011-2012,
serta apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapinya. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini dengan cara wawancara,
observasi dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan PNPM MPd di desa
Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan tahun
2011-2012 belum efektif, sebab untuk kegiatan SPP tidak tepat sasaran dan
terdapat kelompok yang terlambat mengembalikan dana pinjaman modal usaha,
kurangnya antusias dan tanggung jawab pemanfaat dalam mengikuti sosialisasi

kegiatan, dan masih ada masyarakat yang menganggap PNPM adalah sebuah
proyek bukan kebijakan dari pemerinta.

Saran Peneliti: 1). Pelaksana program perlu lebih teliti dalam menentukan atau
memilih sasaran untuk kegiatan SPP sehingga dalam pelaksanaan program lebih
efektif dan agar tujuan dan sasaran tercapai dengan baik. 2). Bagi pengurus dan
para pelaku PNPM MPd baik di tingkat desa maupun kecamatan perlu
meningkatkan kembali atau lebih gencar sosialisasi serta pengumuman mengenai
informasi. 3). Untuk kegiatan SPP, bagi kelompok yang mempunyai
keterlambatan pengembalian dana pinjaman atau modal usaha segera
mengembalikan dana tersebut sebab akan berdampak untuk peminjaman
berikutnya.
Kata Kunci : Kebijakan, Evaluasi, Kemiskinaan, Pemberdayaan , PNPM MPd

PE R S E M B A H A N
Bissmillahirrohmannirrohim

Ku persembahkan karya sederhana ini kepada :
Kedua orang tuaku yang telah membesarkan, dan mendidik dengan penuh
kasih sayang.

Bapak Abdul Djawad CH
Ibu Djamiem

Keempat Kakakku dan Kakak Iparku,
Nur Kholifah dan Hasmoro
Nur Fuadi dan Heni
Nur Ari Firnani dan Wardoyo
Nur Arif Pribadi

Keponakanku tersayang Rama, Naswa, Vina, Majid, Raihan, Alea, dan Anggra ..... Yang
selalu jadi penghibur dengan tingkah dan celotehnya.

Keluarga besar H Panggiyo Suwarno
Keluarga besar Joyo Ulomo

Teman-temanku ANE 2008, terima kasih buat semangat, do’a, cerita, dan kebersamaannya.

Serta untuk Almamaterku tercinta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Talang Jawa Kecamatan Merbau

Mataram Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 17 Juni
1989 dari pasangan Bapak Abdul Djawad CH dan Ibu Djamiem
Penulis merupakan anak kelima dari lima bersaudara yang
tumbuh dan dibesarkan di Kabupaten Lampung Selatan.
Pendidikan yang ditempuh penulis dimulai dari TK Dharma Wanita Desa Talang
Jawa, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri 01 Talang Jawa,
kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 01 Merbau Mataram dan
kemudian penulis melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya yakni pada SMA
Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Atas izin Allah SWT, pada tahun 2008

penulis

diterima sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Ujian Masuk (UM).

Pada tahun 2011 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Rebang
Tinggi Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan yang telah memberikan pengalaman
yang berharga bagi penulis.

MOTO


Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada
kemudahan.
(Q.S. Al-Insyirah: 5-6)

Hidup Ini Seperti Air Yang Mengalir,Maka
Ikuti Arahnya
(Penulis)

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil„alamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan karunia, akal serta ilmu yang senantiasa tercurah pada tiap
umatNya. Atas izin dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul: “Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinaan Melalui
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MPd) Tahun
2011-2012 (Studi Di Desa Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten
Lampung Selatan)”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung.

Penulis menyadari, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga selama
penyusunan skripsi penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan masukan dari
berbagai pihak, dengan demikian dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan
ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua ku Bapak Abdul Djawad CH dan Ibu Djamiem, terima
kasih, atas setiap tetes keringat yang tertumpah demi masa depan putri-

putrinya, atas segala kasih sayang, do‟a, pengorbanan, dukungan, semangat
dan kesabaran dalam membimbing setiap langkahku demi keberhasilan serta
mengarahkanku untuk mencapai tujuan hidup dan kebahagiaan hidup.
Semoga kalian berdua selalu bahagia, dan selalu dalam perlindungan Allah
SWT .
2. Bapak Simon Sumanjoyo S.A.N., M.P.A, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Administrasi Negara dan Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktu
dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan saran dalam proses
penyusunan skripsi ini hingga akhir.
3. Ibu Dewie Brima Atika S.I.P, M.Si, selaku Pembimbing Pembantu yang telah
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran
dalam proses penyusunan skripsi ini hingga akhir.

4. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
5. Bapak Dr. Dedy Hermawan, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Administrasi Negara.
6. Bapak Fery Triatmojo S.AN, M.PA selaku Pembahas dan Penguji yang telah
banyak memberikan masukan, kritik dan arahan kepada penulis dalam
menyempurnakan penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Syamsul Ma‟arif S.IP, M.Si sebagai Pembimbing Akademik, yang
telah banyak meluangkan waktunya untuk bertukar pikiran dan memberikan
arahan kepada penulis.

8. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara dan Staf Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik yang telah mewariskan ilmunya dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan serta membimbing penulis selama menempuh studi.
9. Kepada pihak BPMD bapak Winarto S.IP di Kabupaten Lampung Selatan
dan bapak Dwi Juniarto, bapak Budi, ibu Anis, bapak Faisol, ibu Mardiana,
seluruh para pelaku PNPM MPd di kantor UPK Kecamatan Merbau Mataram,
pihak TPK bapak Indra Purnama, bapak Puji Ismadi SH, KPMD, dan aparat
desa, serta masyarakat Desa Talang Jawa yang telah membantu memberikan
kemudahan bagi peneliti dalam mendapatk aksesibilitas data.

10. Kakak dan kakak ipar Nur, Hasmoro, Adi, Heni, Ari, Wardoyo, Arief,
terimakasih atas segala do‟a, kasih sayang, kecerian dan perhatiannya serta
Keponakan Rama, Naswa, Raihan, Majid, Vina, Alea, dan Anggra.
11. Kepada teman-teman ANE 2008 Dian, Manda, Nopi, Rika, Desma, Rizky,
Merli, Joko, Ucok (Santonius), Cila, Toto, Wiwik N, Upik, Retno, Andreas,
Agus, Okta, Sisco, Sari, Seva, Devita, Susi, Irma, Bayu, Gilang, Nurul, Noni,
Stepanus, Rifa, Vidi, Merah, Yani, Intan, dan semuanya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan dan telah menjadi
saudara terbaik untuk saya.
12. Kepada kakak tingkat bang Angga, kak Dwi, Izul, Hendi, kak Meli, kak
Debi, kak Sinta, kak Yunita, dan adik-adik ANE Arum, Fani, Nina, Nurul,
Kartika, Hendi, Agus, Riyanti, Martha dan semuanya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan dan telah menjadi
saudara terbaik untuk saya.

13. Kepada temen-temen kos Ira, Hesti, Pipi, Afrita, mb Casey, mb Narti, mb
Desti, mb Siska, mb Linda, Lilis, Ani, Desi, Enggar, Widi, Wayan, Pakoll,
Teteh, dan Kantin Pokwe Bude Ahmad, Bude Iyan, Assovaria, Meli, bang
Puji, Wayan, Helda, Putri, Iin, Nova, Gress dan ibu Rukiyah. Terimakasih
telah menjadi keluarga Siah. Semoga silaturahmi terus berjalan amin.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi sedikit harapan semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua. Amin.
Bandar Lampung,
Penulis

Nur Siah

Februari 2014

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9
D. Kegunaan Penelitian............................................................................. 9
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Kebijakan Publik ...................................................... 10
1. Pengertian Kebijakan Publik ........................................................... 10
2. Proses Kebijakan Publik .................................................................. 11
B. Tinjauan tentang Implementasi Kebijakan Publik ............................... 14
1. Pengertian Implementasi Kebijakan Publik .................................... 14
2. Model Implementasi Kebijakan Publik ........................................... 15
C. Tinjauan tentang Evaluasi Kebijakan Publik ....................................... 19
1. Pengertian Evaluasi Kebijakan Publik ............................................ 19
2. Sifat-sifat Evaluasi Kebijakan Publik .............................................. 21
3. Fungsi-fungsi Evaluasi Kebijakan Publik ....................................... 23
4. Tipe-tipe Evaluasi Kebijakan Publik ............................................... 24
5. Langkah-langkah dalam Evaluasi Kebijakan Publik ....................... 27
6. Tipe-tipe riset Evaluasi Kebijakan Publik ....................................... 28
D. Tinjauan tentang PNPM Mandiri ......................................................... 30
1. Pengertian PNPM Mandiri .............................................................. 29
2. Organisasi Penanggung Jawab ........................................................ 31
3. Mekanisme Penyelenggara .............................................................. 36
4. Penyalur dan Sumber Dana ............................................................. 37
5. Prinsip-prinsip Pendekatan .............................................................. 38
6. Tujuan dan Pemilihan Sasaran ........................................................ 40
E. Tinjauan tentang Pemberdayaan Masyarakat....................................... 42
1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ............................................ 42
2. Dimensi dan Indikator Pemberdayaan Masyarakat ......................... 44
F. Tinjauan Model Pembangunan Partisipatif ......................................... 45
G. Tinjauan tentang Kemiskinaan ............................................................. 46
1. Pengertian Kemiskinaan .................................................................. 47

2. Karakteristik Kemiskinaan .............................................................. 48
3. Dimensi Kemiskinaan ..................................................................... 49
III. METODE PENELITIAN
A. Tipe dan Pendekatan Penelitian .......................................................... 50
B. Fokus Penelitian .................................................................................. 51
C. Lokasi Penelitian ................................................................................. 51
D. Sumber Data ....................................................................................... 52
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 53
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 55
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................. 57
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ................................................................................. 60
1. Kabupaten Lampung Selatan .......................................................... 60
2. Kecamatan Merbau Mataram .......................................................... 62
3. Unit Pengelola Kegiatan ................................................................. 62
4. Talang Jawa .................................................................................... 64
B. Pelaksanaan PNPM Mpd ..................................................................... 67
C. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan PNPM Mpd
.............................................................................................................. 93
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 109
B. Saran .................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 1. Nama Desa Di Kecamatan Merbau Mataram ............................. 8
Tabel 2. Rekapitulasi Laporan Kegiatan PNPM MPd Tahun Anggaran
2011-2012 .................................................................................. 9
Tabel 3. Daftar Penduduk Desa Talang Jawa Menurut Jenis Pekerjaanya33
Tabel 4. Laporan Data Penduduk Desa Talang Jawa Berdasarkan
Tingkat Pendidikan ..................................................................... 41
Tabel 5. Realisasi Pencairan Dana PNPM MPd Desa Talang Jawa
Tahun 2011-2012 ........................................................................ 42
Tabel 6. Usulan Kegiatan Desa Talang Jawa Oleh TV............................. 49
Tabel 7. Nama Kelompok Pinjaman SPP PNPM MPd Desa Talang
Jawa Tahun ................................................................................ 51

LAMPIRAN

PANDUAN WAWANCARA
Judul Skripsi

Informan

Hari/Tanggal

: Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Penanggulangan
Kemiskinan Melalui Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mpd) Tahun
2010-2011 (Studi di Desa Talang Jawa Kecamatan
Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan)
: PJOK, Fasilitator, UPK, TPK, TPU, KPMD, Tim
Pemelihara, Tim Pemantau, Masyarakat
TPK, Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten
Lampung Selatan
: Januari-Februari 2013

1. Apakah hasil yang di inginkan telah dicapai?
2. Apakah hasil yang diinginkan benar-benar berguna/bernilai bagi masyarakat?
3. Seberapa jauh hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan?
4. Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah?
5. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini?
6. Apakah ada masalah dalam penyaluran dana PNPM Mpd dari pusat sampai ke
Desa. Jika ada, bagaimana cara menyikapinya?
7. Apa saja kendala yang dihadapi UPK dalam menjalankan program/kebijakan
PNPM Mpd?
8. Bagaimana cara implementor (pelaksana program) dalam mengatasi kendala
yang muncul pada pelaksanaan PNPM Mpd?
9. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan
kebijakan PNPM Mpd?
10. Bagaimana cara yang dilakukan oleh UPK dalam mensosialisasikan program ?
11. Sumber dana dan alokasi dana yang tersedia dalam pelaksanaan kegiatan?
12. Seberapa besarnya dana yang diberikan?
13. Bagaimana dampak yang dirasakan masyarakat dengan adanya program ini?
14. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan?
15. Bagaimana membangun partisipasi masyarakat dalam kegiatan?
16. Bentuk sosialisasi yang dilakukan untuk menginformasikan kegiatan?
17. Kendala yang muncul dalam sosialisasi?
18. Apakah PNPM Mpd sudah sesuai antara hasil dengan tujuan?

Tabel Triangulasi Sumber
Fokus Penelitian
1. Pelaksanaan
PNPM Mpd di
desa Talang Jawa
dilihat dari Hasil
(output) dan
dampak
(outcome).

Sumber Data
Wawancara
Dokumentasi
Ibu Mardiana Yulianingsih SE (Fasilitator Kecamatan Merbau Mataram PNPM SPPB desa
Kabupaten Lampung Selatan) bahwa: ““Pada dasarnya output (hasil), Talang Jawa Kecamatan
dari adanya pelaksanaan PNPM Mpd adalah meningkatnya merbau Mataram
kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin secara Kabupaten Lampung
mandiri dengan cara menciptakan atau meningkatkan kapasitas
Selatan 2011-2012.
masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya kegiatan fisik dan
non fisik. Seperti kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana /UPK/MM/1V/2011
sarana misalnya kegiatan untuk perkerasan jalan di desa ini dengan
adanya perbaikan tersebut sangat membantu masyarakat agar dapat
dengan mudah untuk memperlancar perekonomian di desa tersebut.
Jalan tersebut akan memperlancar transportasi masyarakat terutama
untuk mengangkut hasil bumi, untuk dapat di jual kepasar. Sebelum
adanya perkerasan jalan masyarakat kesulitan untuk dapat melintas di
jalan sebab jalan itu kan dari tanah merah apabila hujan akan sulit untuk
di lewati saat musin kemaraupun jalan menjadi berdebu. Kalau untuk
penambahan modal SPP akan membantu untuk berusaha atau membuka
usaha di rumahnya kayak usaha membikin kue, menjual pecel itu kan
sangat membantu agar mendapatkan kesempatan kerja karena sebelum
adanya pelaksanaan program tersebut ibu rumah tangga tidak memiliki
pekerjaan dalam arti pengangguran. Ya kalau menurut saya dengan
adanya pelaksanaan program ini memang dapat meningkatkan
kesejahteraan dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
terutama rumah tangga miskin” (hasil wawancara pada12 Januari 2013).
Bapak Dwi Juniarto (Ketua Unit Pengelola Kegiatan Kecamatan Merbau
Mataram Lampung Selatan) bahwa: “Keluaran atau hasil dari adanya
PNPM Mpd memang untuk peningkatan kesejahteraan dan kesempatan
kerja masyarakat miskin, karena program tersebut sangat positif untuk
masyarakat seperti penambahan permodalan usaha SPP yang digunakan
untuk berusaha seperti berjualan makanan dengan hal tersebut tentunya
menambah penghasilan sebab sebelumya para ibu-ibu terutama RTM
hanya menganggur di rumah saja yang hanya mengandalkan
pengahasilan dari suami saja. ”(hasil wawancara pada 16 Januari 2013).
Bapak Puji Ismadi SH (selaku Bendahara TPK desa Talang Jawa )
bahwa: “Hasil dari adanya pelaksanaan PNPM Mpd ini untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin
pedesaan, di desa ini saja keluaran program tersebut sudah banyak dari
kegiatan pembangunan atau perbaikan sarana dan prasarana seperti
perkerasaan jalan dari tahun 2009 hingga sekarang desa ini selalu

Observasi

Kesimpulan

Saat peneliti
melakukan
observasi
hasil dari
pelaksanaan
PNPM Mpd
baik dari
kegiatan
prasarana
sarana
maupun SPP
sangat
berdampak
atau
bermanfaat
bagi
masyarakat
terutama
RTM untuk
memberikan
lapangan
pekerjaan
untuk
masyarakat
desa Talang
Jawa yang
mayoritas
penduduknya
berkerja
sebagai buruh
tani sedangka
n untuk kaum
ibu-ibu atau
perempuan
hanya sebagai
ibu rumah
tangga yang
tidak
mempunyai
penghasilan

Dalam pelaksanaan PNPM Mpd
output (hasil) yang diperoleh dari
pelaksanaan PNPM Mpd adalah
meningkatnya kesejahteraan dan
kesempatan kerja masyarakat
miskin.
Dengan
adanya
pelaksanaan PNPM Mpd dapat
meningkatkan kesejahteraan dan
memberikan kesempatan kerja
terutama
masyarakat
miskin
melalui kegiatan fisik maupun
non fisik. Kebijakan ini telah
berhasil sesuai dengan tujuan
PNPM Mpd yaitu meningkatkan
kesejahteraan dan kesempatan
kerja masyarakat miskin secara
mandiri dengan cara menciptakan
atau meningkatkan kapasitas
masyarakat
dengan
adanya
kegiatan fisik maupun non fisik.

mendapatkan, pembangunan gedung posyandu, renovasi gedung Pasar
dan Kegiatan SPP selalu dapat atau cair sehinga sangat membantu para
ibu-ibu terutama RTM untuk menambah modal membuka usaha agar
mendapatkan penghasilan supaya kebutuhan hidup bisa tercukupi ”
(hasil wawancara pada 3 Februari 2013).

Bapak Faisol AS (Selaku PJOK Kecamatan Merbau Mataram) bahwa:
“Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang
dapat memberikan manfaat baik jangka panjang maupun jangka pendek
secara ekonomi untuk masyarakat miskin ataupun bagi rumah tangga
miskin kayak desa ini ada perbaikan prasarana sarana jalan atau
perkerasan jalan agar masyarakat dapat mengakses atau melewati jalan
dengan mudah untuk membawa hasil sawah atau kebunya untuk di jual
sebab sebelum ada kegiatan tersebut jalan masih berupa tanah merah
apabila musim hujan sulit untuk dilewati sehingga menghambat
perekonomian di desa tersebut” (hasil wawancara pada 9 Januari 2013).
Bapak Puji Ismadi (Selaku Bendahara TPK Talang Jawa) “Banyak mb
dampak dari kebijakan PNPM Mpd salah satunya dalam sarana ekonomi
penambahan permodalan simpan pinjam untuk kelompok perempuan
dapat membuka usaha baru, dapat meningkatkan produksi pada usaha
yang dimiliki oleh perempuan tersebut, serta penambahan jumlah tenaga
kerja ” (hasil wawancara pada 3 Februari 2013).
Bapak Dwi Juniarto (Selaku Ketua UPK Kecamatan Merbau Mataram)
bahwa: “Tentunya mb sangat bermanfaat sebab kegiatan PNPM Mpd ini
ada atas usulan masyarakat terutama rumah tangga miskin ya, tujuannya
saja meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat jelas
sangat bermanfaat sekali. Hasil dari kegiatan ini masyarakatlah yang bisa
merasakannya bisa dilihat dengan kegiatan SPP membawa dampak
dalam perluasan lapangan pekerjaan bagi RTM yaitu pembukaan usaha
baru, penyerapaan dan pemambahan jumlah tenaga kerja serta
peningkatan jumlah dan keragamaan produksi” (hasil wawancara pada 16
Januari 2013).

yang hanya
menghandalka
n atau
mengharapkan
pendapatan
suami yang
berkerja
sebagai buruh
tani.
Observasi
yang dilakuka
n peneliti,
bahwa hasil
dari pelaksana
an PNPM
Mpd dalam
prasarana
ekonomi
pembangunan
atau renovasi
pasar outcome
yaitu
ketersediaan
pasar bersih,
rapi
menciptakan
kenyamanan
dan keamanan
proses jual
beli di pasar
tersebut.
Outcome
dalam
prasarana
untuk
pembangunan
perkerasan
jalan yaitu
memperlancar
perekonomian
masyarakat
(memperlanca
r transportasi
terutama

pelaksanaan yang berupa kegiatan
prasarana sarana prasarana
ekonomi pada pembangunan
pasar desa Talang Jawa yaitu
ketersediaan pasar bersih, rapi,
dan menciptakan keamanaan dan
kenyamanaan proses jual beli
pasar. Sebelum adanya renovasi
pembangunan pasar, kondisinya
memperhatinkan kios-kios
banyak yang bocor, bila hujan air
menggenang dilokasi pasar
tersebut dan becek, dan dalam
kegiatan SPP outcome yaitu dapat
membuka usaha baru bagi RTM
terutama perempuan, dapat
meningkatkan produksi pada
usaha-usaha yang dimiliki oleh
perempuan, serta dampak dalam
perluasan lapangan pekerjaan
bagi RTM penyerapan dan
penambahan jumlah tenaga kerja.

2. Faktor-faktor
pendukung dan
penghambat
dalam
pelaksanaan
PNPM Mpd desa
Talang Jawa

i Juniarto (Selaku Ketua UPK Kecamatan Merbau Mataram) bahwa: “Kami
saling berkoordinasi dan berkomunikasi dengan baik mb, baik dalam
tingkat kecamatan maupun desa, untuk rapat di tingkat kecamatan
bertempat di kantor UPK setiap 1 minggu sekali ada rapat kegiatan, setiap
bulan ada rakor, dan ada juga rapat setiap 2 minggu sekali itu rapat
pertanggungjawaban dan untuk hal sosialisasi ada seperti MAD sosialisasi
”(hasil wawancara pada 16 Januari 2013).
Bapak Indra Purnama (Selaku Ketua UPK) bahwa: “Komunikasi antara
pelaksana kebijakan di tingkat kecamatan dan desa bisa dibilang cukup
baik efektif karena kami selalu berkomunikasi seperti saat mengadakan
rapat persiapan pelaksanaan didesa, mengadakan rapat evaluasi, kalau
untuk sosialisasi di desa telah dilaksanakan ”( hasil wawancara pada
2013).
Bapak Eko Darwanto (Selaku TPU desa Talang Jawa ) bahwa: “Kami para
pelaku atau pelaksana kebijakan melakukan komunikasi cukup baik dan
efektif, saat mengadakan rapat persiapan pelaksanaan, dan rapat evaluasi
untuk hal sosialisasi juga sudah terlaksana dari musdes sosialisasi serta
desain RAB” (hasil wawancara pada 5 Februari 2013)

Ibu Mardiana SE (Selaku Fasilitator Kecamatan Merbau Mataram) bahwa:
“Kalau untuk jumlah sumber daya manusia dalam kegiatan PNPM Mpd
ditingkat kecamatan maupu di tingkat desa sudah cukup memadai ada
dengan adanya pembagian tugas pada masing-masing pelaku yang telah
tertera dalam PTO PNPM Mpd”( hasil wawancara 12 Januari 2013).
Ibu Diana (salah satu anggota kelompok SPP Anggrek mengungkapkan)
bahwa: “Saya hanya melakukan tanda tangan dan menyerahkan KTP saja,
tidak susah karena ini persyaratan gampang saja mb. Selanjutnya saya
serahkan keketua kelompok dan langsung dibawa kebendahara kalau
sudah dicairkan danannya saya siap untuk terima” (hasil wawancara pada
17 Februari 2013).

untuk
mengangkut
hasil bumi).
Faktor pendukung : komunikasi
antara pelaksana PNPM Mpd di
kantor UPK Kecamatan Merbau
Mataram maupun didesa Talang
Jawa telah berjalan dengan baik
dengan adanya beberapa cara
yang dilakukan untuk
berkomunikasi dengan para
pelaksana kegiatan. Pertama
melakukan rapat mingguan
membahas kegiatan yang telah
dilaksanakan. Kedua setiap 2
minggu sekali ada rapat
pertanggungjawaban terhadap
hasil kegiatan dan melakukan
penilaian pencapaian program.
Ketiga ada rakor setiap bulannya
yang dihadiri oleh masing-masing
para pelaku dari setiap desa serta
adanya musdes sosialisasi.
Sedangkan komunikasi para
pelakuatau pelaksana kebijakan di
desa Talang Jawa telah berjalan
dengan baik adanya beberapa
yang dilakukan untuk
berkomunikasi yaitu rapat
pelaksanaan desa, rapat evaluasi
TPK, musdes sosialisasi dan
sosialisasi desain RAB.

Faktor pendukung sumber daya
manusia pada pelaksanaan
kebijakan PNPM Mpd di desa
Talang jawa Kecamatan Merbau
Mataram Kabupaten Lampung
Selatan bisa dikatakan sudah
cukup memadai baik di tingkat
kecamatan Merbau Mataram dan
di desa Talang Jawa. Hal ini
terlihat dengan adanya pembagian
tugas pada masing-masing para

pelaku yang berkedudukan dan
berperan dalam pelaksanaan
PNPM Mpd di tingkat Kecamatan
serta para pengurus di Kantor
UPK yaitu Ketua, Sekertaris dan
Bendahara, namun di Kantor
UPK nya masih kekurangan
pegawai. Kondisi sumber daya
manusia di tingkat Kecamatan
Merbau Mataram sudah memadai
dengan adanya pembagian tugas
pada para pelaku PNPM Mpd.
Pada tingkat desa, sumber daya
manusia juga mendukung
pelaksanaan kegiatan PNPM Mpd
di desa Talang Jawa terlihat sudah
cukup memadai dengan adanya
pembagian tugas pada masingmasing para pelaku yang telah
tertera dalam petunjuk teknis
seperti TPK yang terdiri dari
ketua, sekertaris dan bendahara.
Bapak Faisol AS (Penanggung Jawab Operasional Kegiatan Kecamatan
Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan) bahwa: “Pelaksanaan
PNPM Mpd untuk kegiatan SPP di desa Talang Jawa saya menilai cukup
baik ya karena melihat kondisi social ekonomi masyarakat yang
membutuhkan modal usaha. Alokasi dana kegiatan SPP 25% dari total
dana 3 m yang diterima Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten
Lampung Selatan sangat membantu masyarakat. Untuk hal ini sangat
diperlukan kesadaram masyarakat untuk mengelola dana yang diterima
dengan baik, kegiatan SPP ini sangat membantu masyarakat karena
hanya membutuhkan proposal kelompok dan KTP dari anggota untuk
mencairkan dana ” (hasil wawancara pada 9 Januari 2013).
Ibu Mardiana (Selaku Fasilitator Kecamatan Merbau Mataram Kaupaten
Lampung Selatan) bahwa:
“PNPM Mpd sangat berpengaruh langsung terhadap kehidupan perempuan, sebab
dalam PNPM Mpd untuk menentukan program yang akan dilaksanakan
diputuskan oleh masyarakat termasuk didalamnya perempuan. Mereka
terlibat dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pelestarian”
(hasil wawancara pada12 Januari 2013
Bapak Puji Ismadi( Selaku Bendahara TPK desa Talang Jawa
Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan) bahwa:

faktor pendukung eksternal yang
pertama yaitu dengan
menggunakan KTP dan cukup
dengan tanda tangan. Kemudahan
persyaratan tersebut sesuai
dengan ketentuan dasar
pendanaan BLM tercantum dalam
PTO PNPM Mpd. Kemudahan ini
berarti masyarakat miskin atau
RTM dengan mudah dan cepat
untuk dapat mengakses dana
bergulir.
PNPM Mpd sangat berpengaruh
langsung terhadap kehidupan
perempuan, sebab dalam PNPM
Mpd untuk menentukan program
yang akan dilaksanakan
diputuskan oleh masyarakat
termasuk didalamnya perempuan.
Mereka terlibat dari tahap
perencanaan, pelaksanaan hingga
tahap pelestarian. Program yang

“Program yang berpengaruh langsung kehidupan perempuan, karena
dalam program ini perempuan benar-benar diberi kesempatan untuk
menyampaikan gagasan melalui Musyawarah Khusus Perempuan dan
terlibat langsung dalam pengambilan keputusan sebagai salah satu hal
penting dalam partisipasi sehingga mereka bukan hanya member usulan
saja ”(hasil wawancara pada 3 Februari 2013).

berpengaruh langsung kehidupan
perempuan, karena dalam
program ini perempuan benarbenar diberi kesempatan untuk
menyampaikan gagasan melalui
Musyawarah Khusus Perempuan
dan terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan sebagai
salah satu hal penting dalam
partisipasi
sehingga
mereka
bukan hanya member usulan saja

Bapak Eko ( Selaku TPU desa Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram
Kabupaten Lampung Selatan) bahwa:
“Partisipasi masyarakat sangat penting untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan, tanpa mereka program ini tidak berjalan bahkan tidak ada.
Salah satu wujud dari partisipasi adalah swadaya masyarakat,
masyarakat bisa menyumbangkan tenaga, dana maupun material saat
pelaksanaan kegiatan. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam
perencanaan dan pelaksanaan ” (hasil wawancara pada 5 Februari 2013).

Partisipasi masyarakat sangat
penting untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan, tanpa
mereka program ini tidak akan
berjalan secara maksimal bahkan
tidak ada. Partisipasi masyarakat
merupakan tahapan dalam
pelaksanaan PNPM Mpd yang
dapat diwujudkan dengan
swadaya masyarakat.

Bapak Iswandi (Selaku Tim Pemantau desa Talang Jawaa) bahwa:
“Agar pelaksanaan berjalan, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan
karena merekalah program ini ada,pada tahap perencanaan partisipasi
masyarakat sangat penting. Masyarakat disini sangat antusias dengan
program ini hingga saat ini program masih berjalan, bahkan saat ada
kegiatan fisik masyarakat menyumbangkan tenaga bahkan ada yang
merelakan tanahnya untuk jalan.” (hasil wawancara pada 12 Februari
2013)

Bapak Dwi Juniarto (Selaku Ketua UPK Kecamatan Merbau Mataram
Kabupaten Lampung Selatan) bahwa: “Hambatanya adalah kesadaran
masyarakat yang masih menganggap PNPM Mpd sebagai sebuah proyek,
untuk menyadarkan atau menghilangkan hal tersebut butuh proses”.
(hasil wawancara pada 16 Januari 2013).
Bapak Hadiawan (Selaku Tim Pemantau desa Talang Jawa Kecamatan
Merbau Mataram) bahwa: “Ada hambatanya masih ada masyarakat yang
masih menganggap PNPM Mpd itu sebagai proyek bukan dari
pemerintah, untuk menghilangkan itu butuh proses jalan saat ini yang
kita tempuh meningkatkan sosialisasi agar masyarakat sadar bila PNPM

Mpd bukan proyek melainkan kebijakan dari pemerintah” (hasil
wawancara pada 1 Februari 2013).

Pembuatan Gorong-gorong Plat Beton Desa Talang Jawa

Kegiatan Perkerasan jalan

Pembuatan Siring TPT Desa Talang Jawa

Musyawarah Antar Desa di Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Merbau Mataram

Kondisi pasar sebelum direnovasi

Pasar sedang di renovasi

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan kegiatan pembangunan nasional di Indonesia merupakan salah satu
upaya untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa yakni terciptanya kesejahteraan
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang harus diwujudkan melalui pembangunan
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi. Pencapaian cita-cita
tersebut dilaksanakan secara terpadu dan sistematis dalam bentuk operasional
penyelenggaraan pemerintah, selaras dengan fenomena dan dinamika yang terjadi di
dalam kehidupan masyarakat. Melihat dari kondisi masyarakat Indonesia yang
terperangkap akan kemiskinan dan ketidakberdayaan dalam hidup, maka diperlukan
perwujudan untuk menyejahterakan masyarakat melalui upaya penanggulangan untuk
mengatasi kemiskinan.

Kemiskinan

merupakan

ketidakmampuan

masalah

multidimensi

karena

berkaitan

dengan

secara ekonomi, sosial, budaya, politik dan partisipasi dalam

masyarakat. Kemiskinan juga memiliki arti yang lebih luas dari sekedar lebih

2

rendahnya tingkat pendapatan atau konsumsi seseorang dari standar kesejahteraan
seperti kebutuhan kalori minimum atau garis kemiskinan. Akan tetapi kemiskinan
memiliki arti yang lebih dalam karena berkaitan juga dengan ketidakmampuan untuk
mencapai aspek diluar penghasilan seperti akses kebutuhan minimum seperti
kesehatan, pendidikan, air bersih dan sanitasi dan lain-lain.

Kemiskinan adalah fenomena yang bukan saja terjadi di Negara Indonesia tetapi juga
di negara berkembang di dunia. Kemiskinan telah menjadi masalah yang sangat besar
karena melibatkan berbagai aspek kehidupan, karena substansi kemiskinan
merupakan suatu kondisi serba kekurangan terhadap sumber-sumber pemenuhan
kebutuhan dasar yang berupa makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan
kesehatan. Kemiskinan disebabkan oleh kelangkaan untuk mendapatkan alat
pemenuhan kebutuhan dasar ataupun sulitnya untuk mendapatkan pendidikan
maupun pekerjaan.

Keterlibatan pemerintah dalam menangani fenomena kemiskinan sangatlah tepat
dengan menempuh kebijakan yang dapat mengeluarkan program atau kegiatan
pembangunan secara terpadu, antara pertumbuhan dan pemerataan, termasuk di
dalamnya upaya peningkatan peran pemerintah yang lebih bisa menggerakkan peran
serta masyarakat dalam pembangunan dan merubah pola pikir serta sikap mental
mereka. Melalui upaya ini, diharapkan dapat mengikutsertakan masyarakat dalam
kelompok kehidupannya serta membantu dan memberdayakan mereka dalam
berbagai kegiatan produktif yang sesuai dengan potensinya masing-masing. Dengan
demikian setiap kebijakan pemerintah dalam upaya memperdayakan masyarakat,

3

seharusnya dilaksanakan secara terarah pada suatu penciptaan lingkungan yang
memungkinkan masyarakat untuk dapat menikmati kehidupan yang lebih baik, layak
dan sekaligus memperluas pilihan yang dapat dilakukan oleh setiap masyarakat
dengan

menempatkan

masyarakat

sebagai

pusat

perhatian

dan

sebagai

pelaku utama pembangunan, sedangkan pemerintah hanya sebagai pendorong,
pengatur dan penyediannya saja.

Di Negara Indonesia sendiri, pemerintah telah berupaya untuk dapat menurunkan
angka kemiskinan. Untuk dapat meningkatkan efektivitas dalam penanggulangan
kemiskinan pemerintah

membuat

kebijakan

untuk

menanggulangi

masalah

kemiskinan dengan meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Pedesaan yang sering disebut dengan PNPM Mpd dimulai pada tahun 2007.
PNPM Mpd merupakan PNPM mandiri yang dikembangkan dari Program
Pengembangan Kecamatan (PPK) yang dikeluarkan pada tahun 1998. Program
tersebut mempunyai tujuan umum yaitu untuk mempercepat upaya penanggulangan
kemiskinan berdasarkan pengembangan kemandirian masyarakat melalui peningkatan
kapasitas masyarakat, pemerintah lokal, serta penyediaan sarana prasarana sosial dan
ekonomi.

Pembiayaan PNPM Mpd ditanggung bersama antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah. Kebersamaan ini diwujudkan dalam bentuk partisipasi daerah
dalam

penyediaan

dana

Bantuan

Langsung

Masyarakat

(BLM),

melalui

pengalokasian dana sharing yang bersumber dari APBD. Pelaksanaan PNPM Mpd
mengutamakan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi masyarakat

4

dengan memberikan kepercayaan dan peningkatan kemampuan masyarakat, terutama
masyarakat miskin, dalam mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan sekaligus
merencanakan, melaksanakan, hingga memastikan keberlanjutan program-program
yang telah disepakati dengan kata lain PNPM Mpd adalah kegiatan yang berbasis
pemberdayaan masyarakat. Dalam program PNPM Mpd ini, terdapat Sembilan
Kabupaten di Provinsi Lampung yang menerima PNPM Mpd yakni Pesawaran,
Tanggamus, Way Kanan, Tulang Bawang, Lampung Barat, Lampung Utara,
Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan.

Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah yang di mana terdapat banyak
kecamatan yang menerima bantuan PNPM Mpd. Kecamatan Merbau Mataram
merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan yang
termasuk dalam lokasi sasaran PNPM Mpd. Pelaksanaan PNPM Mpd di Kecamatan
Merbau Mataram dimulai dari tahun 2009 hingga tahun 2015, bantuan PNPM Mpd
digunakan untuk sarana fisik yaitu infrastruktur seperti jembatan, poskesdes, jalan
batu (onderlagh), dan non fisik yaitu kegiatan Simpan Pinjam pada Kelompok
Perempuan (SPP) yang terbagi menjadi tiga kelompok yaitu: Badronoyo, Maju
Lancar, dan Mulia. Jumlah alokasi dana BLM PNPM Mpd sebesar Rp.3.000.000.000,
terdiri dari alokasi dana yang bersumber dari APBD (Dana Cost Sharing) sebesar
20% Rp.600.000.000, dan alokasi dana yang bersumber dari dana APBN sebesar
80% Rp. 2.4 Milyar.

Desa-desa di Kecamatan Merbau Mataram yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan
PNPM Mpd berjumlah 15 Desa. Desa Talang Jawa adalah salah satu diantara 15 desa

5

partisipasi yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Merbau Mataram. Pada kegiatan
PNPM Mpd, Desa Talang Jawa berdasarkan Surat Penetapan Camat (SPC) adalah
salah satu desa yang mendapatkan dana bantuan berupa kegiatan pembangunan
prasarana atau fisik. Daftar 15 desa di Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten
Lampung Selatan sebagai berikut:
Tabel 1. Nama Desa di Kecamatan Merbau Mataram
Nama Desa
Luas Wilayah/KM
Merbau Mataram
10,37
Suban
8,19
Karang Raja
8,7
Tanjung Baru
10,18
Baru Ranji
11,98
Talang Jawa
5,18
Lebung Sari
4,7
Puji Rahayu
3,49
Batu Agung
4,01
Tanjung Harapan
5,41
Sinar Karya
4,95
Triharjo
8,13
Panca Tunggal
7,63
Mekar Jaya
Karang Jaya

Jumlah Penduduk
6296
4078
3721
6967
5262
3322
1426
1812
1510
2069
1251
4392
4237

Keluarga Miskin
296
219
203
275
201
304
175
155
200
216
151
285
257

3646
866

292
249

12,32
8,7

(Sumber: Laporan perkembangan kependudukan 2011)

Berdasarkan tabel di atas, Desa Talang Jawa memiliki jumlah penduduk 3322 dan
jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) di desa tersebut tertinggi mencapai 304,
dibandingkan dengan empat belas desa lainnya. Data tersebut memperlihatkan bahwa
tingkat kemiskinan di desa Talang Jawa ini masih relatif tinggi, maka sangatlah tepat
jika PNPM Mpd di laksanakan pada desa ini.

6

Berdasarkan prariset yang telah dilakukan pada 16 Juni 2012, berkaitan dengan dana
yang telah diterima oleh desa Talang Jawa dari PNPM Mpd untuk tahun
anggaran 2011 adalah sebesar Rp. 297.612.000 digunakan untuk sarana fisik seperti
Jalan Telford perkerasan jalan, TPT, dan gorong-gorong plat beton. Untuk anggaran
tahun 2012 adalah sebesar Rp.171.869.700 digunakan untuk sarana fisik seperti
gedung pasar (renovasi) dan SPP . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 2. Rekapitulasi Laporan Kegiatan PNPM Mpd tahun anggaran 2011-2012

No

Tahun

Kegiatan
Biaya
Kelompok Prasarana Jenis Prasarana/Kegiatan

1

2011

Prasarana Umum

Jalan Telford
TPT
Gorong-gorong Plat
Beton

271.211.000
4.785.000
6.736.000

2

2012

Prasarana Umum

Gedung Pasar
(Renovasi)
SPP Maju Lancar 6

103.276.000

Bugenvil 3

20.000.000

20.000.000

Sumber: Dokumen PNPM Mpd Desa Talang Jawa 2011-2012
Berdasarkan prariset yang peneliti lakukan 16 juni 2012, ada beberapa masalah dalam
pelaksanaan PNPM Mpd diantaranya, permasalahan yang terdapat dalam pelaksanaan
pembangunan sarana fisik (1) adanya pekerjaan untuk prasarana umum yaitu

7

pembangunan posyandu, jalan telford yang tidak selesai secara tepat waktu melewati
jadwal yang telah ditentukan, (2) sedangkan untuk kegiatan Simpan Pinjam
Perempuan (SPP) pada tahun 2011 permasalahan yang ditemui yaitu terdapat
kelompok perempuan yang terlambat mengembalikan dana pinjaman dan (3)
kurangnya partisipasi dalam menghadiri musyawarah (hasil wawancara prariset ketua
TPK).

Seperti yang diharapkan oleh masyarakat desa Talang Jawa sebagai desa yang
menjadi sasaran penerima bantuan PNPM Mpd, bahwa setelah selesai dibangunnya
semua jenis kegiatan yang telah terpilih yaitu pembangunan prasarana kesehatan,
serta pembangunan jalan telford, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat terutama yang menyangkut kegiatan perekonomian. Sebab selama ini,
pada musim hujan misalnya, karena jalan-jalan tempat dilaluinya warga masih berupa
jalan tanah maka jalanya menjadi becek dan licin. Kondisi di atas menyebabkan
warga merasa kesulitan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang
hasil dan faktor pendukung dilaksanakannya kebijakan penanggulangan kemiskinan
melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mpd). Untuk itu
peneliti memilih tipe “Effectiveness, outcome, or impact evaluation” yaitu riset
evaluasi yang ditujukan untuk menilai sejauh mana sebuah program mencapai hasil
seperti yang telah ditetapkan.

8

Adapun riset yang akan dilakukan peneliti berjudul Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan
Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Pedesaan (PNPM Mpd) “Studi di Desa Talang Jawa Kecamatan Merbau
Mataram Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011-2012”.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena desa Talang Jawa memiliki
RTM yang sangat tinggi dibandingkan dengan empat belas desa lainnya, dan masalah
yang peneliti dapatkan saat prariset permasalahan yang terdapat dalam pelaksanaan
pembangunan sarana fisik adanya pekerjaan untuk prasarana umum yaitu
pembangunan posyandu dan jalan telford yang tidak selesai secara tepat waktu
melewati jadwal yang telah ditentukan, sedangkan untuk kegiatan Simpan Pinjam
Perempuan (SPP) pada tahun 2011 permasalahan yang ditemui yaitu terdapat
kelompok perempuan yang terlambat mengembalikan dana pinjaman dan kurangnya
partisipasi dalam menghadiri musyawarah.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.

Bagaimanakah

pencapaian

hasil

dari

pelaksanaan

Program

Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mpd) di Desa Talang Jawa
Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan?
2.

Apa sajakah faktor-faktor pendukung atau penghambat dalam pelaksanaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mpd) di

9

Desa Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan
Tahun 2011-2012?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan dan menganalisis hasil dari pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mpd) di Desa Talang Jawa
Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011-2012.
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis apa saja faktor pendukung atau
penghambat yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Manddiri Pedesaan (PNPM Mpd) di Desa Talang Jawa Kecamatan
Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011-2012.

D. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka kegunaan penelitian ini adalah:
1

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan sosial dibidang Ilmu Administrasi Negara, khususnya studi
kebijakan publik

2

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
rekomendasi penyempurnaan program PNPM Mpd pada tahun berikutnya.

10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan beberapa definisi dan pengertian mengenai suatu konsep
teori yang berdasarkan atas referensi pustaka yang peneliti dapatkan. Dalam
menjelaskan penelitian mengenai Evaluasi Pelaksanaan Kebijakaan Penanggulangan
Kemiskinan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan
(PNPM Mpd) di Desa Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten
Lampung Selatan Tahun 2011-2012, maka dalam peninjauan pustaka ini peneliti
memfokuskan pada beberapa aspek kajian yaitu:
A. Tinjauan Tentang Kebijakan Publik

1. Pengertian Kebijakan Publik

Terdapat banyak definisi mengenai apa yang maksud dengan kebijakan publik dalam
literatur-literatur politik. Masing-masing definisi memberi penekanan yang berbedabeda. Perbedaan ini timbul karena masing-masing para ahli mempunyai latar
belakang yang berbeda-beda, walaupun pendekatan dan model yang digunakan oleh
para ahli pada akhirnya juga akan dapat menentukan bagaimana kebijakan publik
tersebut hendak didefinisikan.

11

Definisi mengenai kebijakan publik menurut Thomas R. Dye dalam Santoso (2009:
27) ialah pilihan pemerintah untuk bertindak atau tidak bertindak. Sedangkan
menurut William N Dunn dalam Pasolong (2010:39), kebijakan publik adalah suatu
rangkaian pilihan-pilihan yang saling berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau
pejabat pemerintah pada bidang-bidang yang menyangkut tugas pemerintahan, seperti
pertahanan keamanan, energi, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat,
kriminalitas, perekonomian dan lain-lain.

Berbeda dengan Easton dalam Islamy (2009:19) mendefinisikan kebijakan publik
adalah kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dikembangkan oleh badan-badan dan
pejabat-pejabat pemerintah. Sedangkan Chandler dan Plano dalam Keban (2004:56),
memberikan definisi kebijakan publik sebagai pemanfaatan yang strategis terhadap
sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau
pemerintah.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik merupakan
serangkaian tindakan yang telah ditentukan oleh pemerintah (instansi publik) yang
mempunyai tujuan untuk kepentingan seluruh anggota masyarakat. Dengan kata
sederhana kebijakan publik muncul dengan tujuan tertentu untuk mengatur
kepentingan bersama.

2.

Proses Kebijakan Publik

Menurut William N. Dunn (2003:22) proses kebijakan adalah serangkaian aktivitas
intelektual yang dilakukan di dalam proses kegiatan yang pada dasarnya bersifat

12

politis. Sedangkan Winarno (2012:35) mengemukakan bahwa proses pembuatan
kebijakan publik merupakan proses yang kompleks karena melibatkan banyak proses
maupun variabel yang harus dikaji. Proses-proses penyusunan kebijakan publik
tersebut dibagi kedalam beberapa tahapan. Tahapan-tahapan kebijakan publik adalah
sebagai berikut:
a) Tahap Penyusunan Agenda
Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda
publik. Sebelumnya masalah-masalah ini berkompetisi terlebih dahulu untuk
dapat masuk ke dalam agenda kebijakan. Pada akhirnya, beberapa masalah
masuk ke agenda kebijakan para perumus kebijakan. Pada tahap ini suatu
masalah mungkin tidak disentuh sama sekali, sementara masalah yang lain
ditetapkan menjadi fokus pembahasan, atau ada pula masalah karena alasanalasan tertentu ditunda untuk waktu yang lama.
b) Tahap Formulasi Kebijakan
Masalah telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat
kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan
masalah terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau
pilihan kebijakan (policy alternatives / policy options) yang ada. Sama halnya
dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk ke dalam agenda kebijakan,
dalam tahap perumusan kebijakan masing-masing alternatif bersaing untuk dapat
dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan masalah.

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

10 119 140

Implementasi Program Corporate Social Responsibility (studi pada PT. Arun NGL, Lhokseumawe)

2 59 95

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

18 141 162

Implementasi Corporate Social Responsibility Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)

4 58 134

Implementasi Program Corporate Social Responsibiliti (CSR) Oleh PT. Sorikmas Mining Di Desa Banua Rakyat

1 65 217

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Kajian Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Labuhanbatu II Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

2 47 121

Dampak Program Corporate Social Responsibility PT. Telkom tbk Terhadap Akses Mata Pencaharian Masyarakat Peri - Urban Di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 41 151

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

10. Bagaimanakah dampak pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan - Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik

0 2 20