Manfaat Empiris Manfaat Praktis

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori tentang Proses Pengembangan Produk

1. Software Development Life Cycle Proses pengembangan perangkat lunak merupakan suatu proses dimana kebutuhan pemakaian diterjemahkan menjadi produk perangkat lunak. Proses ini mencakup semua aktivitas penerjemahan mulai dari desain, implementasi serta uji coba program. Secara umum proses pengembangan perangkat lunak mengikuti tahap sebagai berikut: a. Menentukan apa yang harus dilakukan oleh perangkat lunak dalam suatu waktu tertentu. b. Mendefinisikan bagaimana perangkat lunak dibuat, mencakup arsitektur, antar muka, algoritma dan lainnya. c. Penulisan program dan pengujian unit program. d. Integrasi dan pengujian modul program. e. Validasi perangkat lunak secara keseluruhan. 2. Software Testing Software testing adalah aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut- atribut atau kemampuan sebuah program atau sistem dan penentuan apakah sesuai dengan hasil yang diharapkan Hetzel,1998. Testing adalah proses pemeriksaan program dengan tujuan tertentu dalam menemukan kesalahan sebelum diserahkan ke pengguna. a. Verification , tahap ini terkait apakah pengembangan produk dilakukan dengan benar, kesesuaian spesifikasi software dan menggunakan proses pengembangan software yang tepat . b. Validation , tahap ini terkait apakah pengembangan produk dilakukan dengan benar dan kemampuan software sesuai dengan apa yang dibutuhkan pengguna. 7

3. Kualitas Perangkat Lunak

International Organization of Standardization ISO dirujuk sebagai standarisasi perangkat lunak. ISO 9126 banyak digunakan secara luas dikarenakan mencakup model kualitas dan metrik. Set standar ISO 9126 sendiri mengidentifikasi karakteristik kualitas perangkat lunak yang dijelaskan pada ISO 9126 sendiri antara lain: a. F uncionality Functionality merupakan tingkat seberapa jauh fungsi yang ada pada sistem dapat diimplementasikan dan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Ada beberapa sub-karakteristik dari functionality , diantaranya: 1 Suitability , sub-karakteristik utama dari functionality , dan lebih mengacu pada kelayakan dari setiap fungsi-fungsi nya. 2 Accurateness , keakuratan dan ketepatan dari setiap fungsi-fungsi nya. 3 Interoperability , suatu komponen software tidak bisa berfungsi pada saat diisolasi atau berdiri sendiri sehingga berfokus pada kemampuan komponen software dalam berinteraksi dengan komponen atau sistem yang lain. 4 Compliance , pemenuhan terhadap petunjuk atau aturan yang ada berfokus pada pemenuhan dari kapabilitas perangkat lunak. 5 Security, sub-karakteristik ini berhubungan dengan akses penggunaan terhadap fungsi-fungsi software . b. Reliability Realibility berhubungan dengan kehandalan dari software dalam mempertahankan kondisinya pada saat terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Ada beberapa sub-karakteristik dari reliability , yaitu: 1 Maturity, berhubungan dengan frekuensi terjadinya kegagalan dalam perangkat lunak. 2 Fault tolerance, kemampuan software untuk tetap bertahan dan pulih dari kegagalan komponen atau lingkungan. 3 Recoverability, kemampuan kembali beroperasi maksimal saat terjadi kegagalan sistem, termasuk data dan koneksi jaringan.