123
pemahaman konsep Fisika berbeda dari yang nilainya di atas kriteria ketuntasan minimal, siswa yang memperoleh nilai pemahaman konsep Fisika berkisar nilai
kriteria ketuntasan minimal, tetapi tergolong tuntas, dan siswa yang memperoleh nilai kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal.
5.2 Saran-Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini disarankan supaya para peneliti selanjutnya:
1. Supaya mempelajari hasil penelitian yang menerapkan model CPS untuk
mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam penerapkan model
pembelajaran CPS ini, khususnya sebagai upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan meningkatnya kemampuan berpikir kritis ini akan
memberikan kontribusi terhadap penguasaan konsep Fisika. 2.
Menciptakan suasana pembelajaran yang dapat memacu aktivitas belajar siswa, baik secara mandiri maupun kelompok, sehingga aktivitas belajar siswa
mengalami peningkatan selama proses pembelajaran berlangsung. 3.
Mengupayakan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian siswa, sehingga siswa senang dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan
dan memberikan respon positif terhadap kegiatan bealajar mengajar.
124
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S., Abbas, M. 2006. The effect of inquiry-based computer simulation with
cooperative learning on scientific thinking and conceptual understanding. Malaysian On Line journal of Instructional Technology.
32. 1-16. Alexander, K. L. 2007. Effects Instruction in Creative Problem Solving on
Cognition, Creativity, and Satisfaction among Ninth Grade Students in an Introduction to World Agricultural Science and Technology Course
. Disertasi in Faculty of Texas Tech University. [Online]. Tersedia:
http:repository.tamu.eduhandle1969.15881 diakses 25-2-2012. Allain, R. 2001. Investigasi the Relationship Between Student Difficulties with the
Concept of Electric Potential and the Concept of Rate Change . Dissertation
Submitted to the Graduate Faculty of North Carolina State University, 163 halaman. tersedia: http:www.ncsu.eduPER., diakses 25-2-2012.
Alwasilah, A.C. 2002. Critical Thinking Crucial to Global Success. Jakarta: Harian Umum The Jakarta Post.
Arend, B. 2009. Encouraging Critical Thinking in Online Threaded Discussions. The Journal of Educators Online
, Volume 6, Number 1, January 2009, p. 1-23. Ayan, J.E. 2002. Bengkel Kreativitas. Bandung: Kaifa.
Baker, M. Rudd, R. 2001. Relationships between Critical and Creative Thinking. Journal of Southern Agricultural Education Research
. Volume 51, Number 1, p. 173-188.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
. Jakarta: Sinar Grafika. Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah . Jakarta: Puskur Balitbang.
Dwijananti, P. Yulianti, D. 2010. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction Pada Mata
Kuliah Fisika Lingkungan. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6, p. 108- 114.
Filsaime, D.K. 2008. Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Preatasi Pustaka.
Gardner, H. 1999. The Dicipline Mind: What all Students Should Understand. New York: Simon Schuster Inc.
Halpern, D.F. 2002. Thought and knowledge. 4th edn. Mahwah. NJ: Lawrence Erlbaum.
Heinich, R., Molenda, M., Russell, J.D., Smaldino, S.E. 2002. Instructional Media and Technology for Learning, 7
th
Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Isaksen, S.G. Treffinger, D.J. 2004. Celebrating 50 Years of Reflective Practice: Versions of Creative Problem Solving. Journal Of Creative Behavior,
Quarter 2004. Jonassen, D. H., Peck, K. L., Wilson, B. G. 1999. Learning with technology: A
constructivist perspective . Upper Saddle River, NJ: MerrillPrentice Hall.
124