DESKRIPSI PROYEK PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG.

Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III DESKRIPSI PROYEK

A. Nama Proyek 1. Nama Bangunan : Pusat pembinaan Olahraga Bola Voli Kota Bandung 2. Pemilik : Swasta 3. Pengguna a. Pengguna Utama : Atlet Bola Voli Putra-Putri Usia dini – Senior Pelatih Pengelola b. Pengguna Tambahan: Wasit pertandingan Pengunjung Penonton dana atau tamu 4. Fungsi : Sarana pembinaaan dan pelatihan 5. Fasilitas : a. Gedung Olahraga b. Penunjang Pelatihan Fisik c. Sekretariat Klub d. Lapangan voli Pasir e. Asrama 6. Jenis Proyek : Fiktif B. Lokasi 1. Orientasi Tapak Terhadap Kota Lokasi perancangan ini berada di wilayah Kota Bandung. Secara makro, letaknya harus berada dalam kawasan olahraga dan harus berdekatan dengan permukiman penduduk, fasilitas transportasi umum, fasilitas pendidikan dan harus dapat diakses dengan mudah. Hal ini untuk mencapai target sasaran pengguna terutama atlet remaja usia SMP dan SMA. kriteria dalam pemilihan lokasi untuk perancangan ini adalah sebagai berikut: Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Kriteria pemilihan Lokasi No Kriteria Lokasi 1 RTRW Kota Bandung Termasuk dalam sub bpusat pelayanan sarana olahrga Ruang Terbuka Non Hijau 2 Tinjauan terhadap struktur kota Berada di Kawasan yang mendukung fungsi GOR Bola Voli sebagai Fasilitas Olahraga 3 Pencapaian Dapat Diakses mudah dari seluruh wilayah Kota Bandung, baik dengan angkutan umum maupun pribadi. 4 Area Pelayanan Pelayanan mencakup Khususnya Kota Bandung Keseluruhan dan wilayah Jawa Barat 5 Fungsi lahan Sekitar Berada di kawasan yang fungsi lahan sekitarnya mendukung fungsi bangunan 6 Topografi Cendrung datar 2. Penentuan Lokasi dan Tapak 1. Alternatif Lokasi dan tapak Adapun lokasi yang menjadi alternatif pemilihan tapak yaitu wilayah yang termasuk kedalam sub pelayanan sarana olahraga Ruang terbuka Non Hijau berdasarkan RTRW Kota Bandung, diantaranya : 1 Jl. Pacuan Kuda Kecamatan Arcamanik Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Gambar 3.1 Foto Udara Lokasi Tapak Arcamanik Sumber : Google Maps,2015 LOKASI Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Jl. Pajajaran kecamatan CIcendo 3 Kecamatan Gede Bage Jl Tol Padaleunyi 4 Jl. Soekarno – Hatta Kec, Panyileukan Gambar 3.2 Foto Udara Lokasi Tapak Pajajaran Sumber : Google Maps, 2015 Gambar 3.3 Foto Udara Lokasi Tapak Gedebage Sumber : Google Maps 2015 Gambar 3.4 Foto Udara Lokasi Tapak Panyileukan Sumber : Google Maps,2015 LOKASI UUIII LOKASI LOKASI Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Analisis Kriteria Lokasi a. Analisis Lokasi Tabel 3.2 Analisis Lokasi N o Kriteria Lokasi Arcamanik Pajajaran Gedebage Panyileukan 1 RTRW Kota Bandung Sub Pelayanan RTNH 3 Sub Pelayanan RTNH 3 Sub Pelayanan RTNH 3 Pengemban gan bidang jasa 1 2 Tinjauan terhadap struktur kota Area Pemukiman Kepadatan sedang 1 - Area Pemukiman Kepadatan tinggi - Area Perkantoran - Area Komersil - Area Sarana Olahraga 3 Dekat dengan area pengemban gan Bandung Teknopolis 3 Area perkantora 2 3 Pencapaian Sulit diakses kendaraan umum 1 Mudah diakses kendaraan umum Pribadi 3 Masih Sulit diakses 1 Mudah diakses Kendaraan umum pribadi 3 4 Area Pelayanan Cakupan pelayanan luas 3 Cakupan Pelayanan Luas 3 Cakupan pelayanan sedang 2 Cakupan Pelayanan Sedang 2 5 Fungsi lahan Sekitar Pemukiman Lapanngan Golf Pendidikan 2 Sarana Olahraga Perkantoran Pendidikan Kesehatan Akomodasi Transportasi 3 Pemukiman, SUS Gedebage, Pengemban gan Teknopolis 2 Perkantoran Pemukiman 2 6 Fungsi Eksisting Lap Pacuan Kuda 1 Gor Pajajaran 2 Sawah 3 Lahan Kosong 3 7 Topografi Cendrung datar 3 Cendrung datar 3 berkontur 1 Cendrung Datar 3 Jumlah Arcamanik 12 Pajajaran 20 Gedebage 15 Panyileukan 16 Berdasarkan analisis dengan mempertimbangkan kriteria tapak untuk proyek ini dan membandingkan antara tapak satu dengan tapak yang lain, tapak di Jl. Pajajaran memiliki nilai tertinggi sehingga Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tapak yang dipilih pada proyek ini adalah tapak yang berada di Jl. Pajajajaran Kecmatan Cicendo kelurahan Pasirkalilki Kota Bandung. 2. Deskripsi Tapak 1 Lokasi : Jl. Pajajaran No.37 Kota Bandung 2 Luas Lahan : 33589 m 2 C. Rona Lingkungan Berdasarkan Peraturan Pembangunan Setempat Tapak Perencanaan termasuk kedalam Sub Pelayanan Ruang Terbuka Non Hijau, dan terleak pada jalan arteri sekunder yang ketentuannya adalah : 1. KDB : 50 2. KLB : 1,5 3. KDH :25 4. GSB : 7 – 10 m 5. Rencana Lebar jalan : 20 m Gambar 3.5 Lokasi Tapak Sumber : Google Earth, 2015 Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Elaborasi Tema 1. Pengertian Tema pada perancangan Pusat Pembinaan Olahraga Bola Voli ini adalah “Struktur Sebagai Elemen Estetis” dengan megeksplorasi pengguanaan struktur bentang lebar Struktur yang digunakan pada objek rancang tidak hanya menjadi sebuah bagian demi menunjang kekokohan bangunan, namun juga menjadi unsur pembentuk estetika bangunan. a. Struktur Menurut Daniel L. Schodek pengertian struktur berkaitan dengan masalah bangunan adalah sarana untuk menyalurkan beban ke dalam tanah. Menurut sistem penyaluran bebannya struktur bangunan gedung dibagi sebagai berikut: 1 Struktur Utama Struktur utama adalah organisasi dari elemen-elemen ataupun komponen komponen bangunan yang menyalurkan beban ketanah dan tanpa adanya struktur ini bangunan tidak dapat berfungsi dengan baik, elemen struktur utama meliputi: a Elemen Kaku  Kolom  Balok  Flat- plate  Cangkan  Plengkung b Elemen Fleksibel  Kabel  Membran Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Struktur pendukung Struktur pendukung adalah susunan elemen-elemen ataupun komponen bangunan yang mendukung struktur utama supaya dapat melaksanakan fungsinya dengan baik 3 Struktur Bentang Lebar Struktur bentang lebar diperlukan untuk mengakomodasi aktivitas yang memerlukan ruang luas dan tidak terhalang oleh Gambar 3.6 Elemen Kaku Sumber : Daniel Schodek, Struktur. Gambar 3.7 Elemen Fleksibel Sumber : Daniel Schodek, Struktur. Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kolom, misalnya auditorium, bioskop, stadion, gedung peribadatan, gedung olahraga. Keuntungan struktur bentang lebar antara lain mampu mengakomodasi ruang yang luas tanpa halangan kolom, memungkinkan bentuk-bentuk arsitektural yang lebih beragam. selain kelebihan bangunan bentang lebar juga mempunyai kekurangan yaitu pengaliran beban tidak ditumpu kolom sehingga memerlukan cara-cara khusus untuk mengatasinya baik dari segi material maupun sistem struktural. Beberapa sistem struktur yang cocok digunakan pada perancangan ini antara lain sebagai berikut Tabel 3.3 jenis Struktur Sistem Struktur Kelebihan Kekurangan Contoh Struktur Portal Goal Post Structure - Pandangan penonton tidak terhalang - Biaya tifak mahal Hanya bisa digunakan dengan bentuk bangunan persegi panjang, secara visual tidak baik dalam nilai estetika Struktur Kantilever : Beban atap disalurkan pada satu sisi dan sisi lainnya tergantung tanpa penahan kolom - Pandangan penonton tidak terhalang - Lebar kantilever dapat mencapai 45 m. dan dapat menonjolkan sistem strukturnya - Biaya cukup mahal - Efek gaya lateral angin besar Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Struktur kabel, yaitu Sistem Sistem struktur yang menggunkan kabel tarik untuk menopang atapnya - Ekonomis - Dapat menahan atap yang lebar - Pembangunan lebih cepat - Nilai estitis tinggi - Memerlukan perawatan intensif - Diperlukan penanganan khusus terhadap kabel tarik Sistem Rangka Ruang dan Sistem rangka batang - Dapat menahan beban dari bentangan yang sangat lebar dan cocok denga semua jenis atap disertai penyangga disekelilingny a - Hanya efisien ketika bentangnya simetris di kedua arah - Biaya perawatan cukup mahal Struktur Cangkang : Merupakan sistem struktur yan bundar yang membagi beban strukturnya secara geometris - Nilai estetika yang baik dan cocok untuk bentang lebar Faktor biaya yang sangat mahal dan waktu pembangunan lama Sumber : Dokumentas Pribadi, 2015 Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Estetika Ilmu Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang disebut keindahan A.A.M Djelantika, Estetika: Sebuah Pengantar, 1999:9. Istilah estetikas berasal dari kata dalam bahsa Yunani, yaitu “Aethonomai” yang mempunyai arti „menikmati‟. Istilah ini kemudian dikenal dengan nama “Aesthetika” pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf asal Jerman, Alexander Gottlieb Baumgarten, pada tahun 1750, dan sejak itu istilah tersebut dipakai dalam Bahasa filsafat mengenai keindahan. Menurut Vitruvius Sebuah bangunan itu idealnya memenuhi tiga aspek, yaitu aspek estetika, kekuatan, dan kegunaan fungsi, dengan kata lain bangunan hadir dalam kasat mata sebagai sebuah fungsi bersama-sama dengan kekuatan, dan estetika. Aspek kekuatan dengan aspek estetika menjadi suatu kesatuan dalam fungsi. Dalam buku “struktur, Esensi Arsitektur” menyebutkan bahwa konstruksi bangunan dan arsitektur tidaklah menyatu dan bukan merupakan hal yang sama. Namun Pada teknik, struktur berpengaruh pada kekukuhan gedung terhadap pengaruh luar maupun bebannya sendiri yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau robohnya bangunan. Sedangkan estetika dilihat dari segi keindahan gedung secara integral dan kualitas arsitekturalnya. Jadi,struktur sebagai elemen estetis adalah bahwa struktur dijadikan sebagai keindahan gedung baik secara integral maupun kualitas arsitektur. c. Interprestasi Tema Struktur merupakan aspek penting untuk menghadirkan kekuatan pada sebuah bangunan, dalam kekuatan tersebut bisa juga dibentuk elemen elemen estetika. Semua elemen struktur yang ada, seperti kolom, atap, dan sebagainya, pada bangunan, didesain sebagai fungsi Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang hadir bersama kekuatan teknik dan estetika kualitas arsitekturnya. Tema struktur sebagai elemen estetis erat kaitannya dengan bangunan bentang lebar. Struktur brntang lebar digunakan, karena adanya kebutuhan ruang yang besar tanpa sekat atau penghalang pada perencanaan pusat pembinaan voli ini. Pemilihan ini, sangatlah tepat, karena keberadaan kolom pada bangunan bentang lebar terletak hanya pada bagian luar atau dinding luar bangunan. d. Studi banding Tema Sejenis 1 Luanda Multisports Pavilion a Luas Bangunan : 2420 m2 b Lebar Bentan : 60 x 40 m c Struktur : Sistem rangka ruang dan rangka batang d Lokasi : Spanyol Gambar 3.8 Luanda Multisports Pavilion Sumber : www.archdaily.com Gambar 3.9 Struktur ata Luanda Multisports Pavilion Sumber : www.archdaily.com Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penonjolaan struktur pada struktur kolom dan struktur atapnya pada bangunan tersebut terlihat rumit tapi menjadikan sebuah nilai keindahan tersendiri. 1. L‟ Hmeisferic Planetarium Bangunan karya Santiago Calatrava ini dibangun menggunakan struktur cangkang sebagai bagian atapnya. penggunaan struktur ini dikarenakan bentuknya menyerupai kubah diperlukan untuk planetariumdengan bentangan yang cukup pajnjang. Bangunan menggunakan kombinasi material struktur beton dengan baja, beton digunakan untuk penutup atap berupa cangkang Shell dan struktur lengkung penahannya. Sedangkan baja digunaka sebagai elemen struktur tegak yang menjadi penyangga lengkung bagian atas dengan lengkug bagian bawah. Gambar 3.10 Fasad 1. L‟ Hmeisferic Planetarium Sumber : www.archdaily.com Gambar 3.11 Penggunaan Struktur Sumber : www.archdaily.com Epa Sariningsih, 2015 PUSAT PEMBINAAN ATLET BOLA VOLI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KONSEP PERANCANGAN