1
Rita Arni, 2014 Penggunaan Irai Hyougen Berdasarkan Lingkatan lawan Bicara pada Pembelajar Bahasa
Jepang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk berkomunikasi dengan bahasa asing khususnya bahasa Jepang, kemampuan untuk memilih jenis ungkapan yang tepat sangat penting. Dalam
bahasa Jepang, ungkapan disebut dengan hyougen. Menurut Ishimori 1994:710, hyougen adalah mengungkapkan hal-hal yang dipikirkan dan dirasakan dalam
kata-kata, warna, bentuk dan lain-lain. Kemudian menurut Kindaichi 1994:1842 hyougen adalah ungkapan perasaan, pikiran yang ditunjukkan dalam bentuk
isyarat, bahasa,
ukiran, gambar,
musik dan
lain-lain yang
dapat mengungkapkannya.
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan hyougen adalah ungkapan yang menunjukan perasaan, pikiran dan lain-lain yang dapat ditunjukkan melalui
isyarat, bahasa, ukiran, musik dan lain-lain. Dengan kata lain hyougen berfungsi mengungkapkan perasaan dan kehendak kepada orang lain sehingga memudahkan
lawan bicara untuk mengerti dan memahami maksud kita. Pemakaian hyougen selalu disesuaikan dengan makna, maksud, inti yang terkandung dalam kalimat
yang akan disampaikan kepada lawan bicara atau pendengar. Bentuk-bentuk kalimat yang akan digunakan itulah yang disebut dengan hyougenungkapan.
2
Rita Arni, 2014 Penggunaan Irai Hyougen Berdasarkan Lingkatan lawan Bicara pada Pembelajar Bahasa
Jepang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Iori Isao 2000:146, membedakan ungkapan berdasarkan perasaan penutur yaitu ungkapan yang menyatakan perintah, ungkapan yang menyatakan
permohonan dan ungkapan yang menyatakan ajakan. Ketiga ungkapan tersebut memiliki fungsi yang sama, untuk menyampaikan keinginan kepada lawan bicara
agar melakukan sesuatu. Dari segi penggunaannya, verba ini memiliki situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan penjelasan mengenai
kondisi penggunaan dan perbedaan karakteristik mengenai ungkapan-ungkapan tersebut, agar tidak terjadi kesalahan penggunaan.
Dalam kehidupan sehari-hari, pada saat kita meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan sesuatu, dalam bahasa Indonesia sering diungkapkan dengan
kata “tolong” yang diikuti dengan hal atau aktivitas yang pembicara ingin sampaikan kepada lawan bicara untuk melakukannya. Berbeda dalam bahasa
Jepang, banyak sekali bentuk ungkapan yang dapat digunakan untuk mengungkapkan permohonan tersebut, sesuai dengan situasi, kapan dan dimana
pembicara tersebut mengungkapkan keinginannya. Oleh karena itu, kurangnya pengetahuan mengenai ungkapan permohonan akan menimbulkan kesalahan
berbahasa dikalangan pembelajar bahasa Jepang. Menurut Mefa Herlina 2003 ungkapan permohonan langsung bahasa
Jepang mempunyai struktur tersendiri dalam penbentukannya, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, usia, jenis kelamin, situasi dan kondisi,
hubungan kedekatan antara dan pembicara dan lawan bicara, sehingga hal tersebut
3
Rita Arni, 2014 Penggunaan Irai Hyougen Berdasarkan Lingkatan lawan Bicara pada Pembelajar Bahasa
Jepang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berpengaruh dalam menentukan bentuk ucapan yang akan dipergunakan dalam hal tingkat kesantunan dan keresmian pada saat pengungkapannya.
Untuk menggunakan ungkapan permohonan dalam bahasa Jepang tidaklah mudah. Hal ini, dikarenakan bahasa Jepang memiliki tingkatan bahasa yang akan
berpengaruh pada permasalahan kesopan santunan dalam bertutur, termasuk bagaimana caranya menggungkapkan suatu permohonan kepada lawan bicara.
Dilingkungan sosial orang yang memiliki kedudukan lebih rendah biasanya menggunakan bentuk sopan ketika berbicara dengan orang yang memiliki
kedudukan yang lebih tinggi, sebaliknya orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi akan menggunakan bentuk biasa. Dilingkungan kerja seseorang
bawahan akan menggunakan bentuk hormat ketika berbicara dengan atasannya dan sebaliknya atasan akan menggunakan bentuk biasa. Begitu juga seorang
junior akan berbicara sopan pada seniornya baik dilingkungan kerja maupun dilingkungan sekolah. Namun, dilingkungan keluarga, ragam bahasa yang
digunakan pada umumnya ragam bahasa non formal. Berikut ini contoh ungkapan permohonan bahasa Jepang.
1 地図
書いてください。 2
地図 書いてくださいませ
か。 Ogawa:2003
Dari dua contoh kalimat di atas, dapat kita simpulkan bahwa kalimat tersebut sama-sama memiliki arti yang sama yaitu memohon untuk menuliskan
peta kepada lawanbicara. Jika kita lihat dari konteks kepada siapakah kalimat
4
Rita Arni, 2014 Penggunaan Irai Hyougen Berdasarkan Lingkatan lawan Bicara pada Pembelajar Bahasa
Jepang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tersebut ditujukan. Pada kalimat 1 kalimat tersebut hanya bisa digunakan kepada teman, bawahan. Akan tetapi kalimat tersebut memiliki kesan kurang sopan jika
diucapkan kepada seorang atasan. Sedangkan pada kalimat 2 diucapkan ketika pembicara ingin memohon sesuatu kepada sensei, atasan atau orang yang
memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pembicara. Seseorang yang memiliki kemampuan dalam tata bahasa belum tentu bisa
menggunakan irai hyougen dengan baik dan benar. Pada waktu peyampaian ungkapan permohonan kepada lawan bicara, agar tidak menimbulkan kesalahan,
kita harus memperhatikan situasi percakapan dan siapakah yang menjadi lawan bicara kita serta penggunaan bentuk irai hyougen manakah yang tepat bagi lawan
bicara. Oleh karena itu, kita sedapat mungkin harus menyesuaikan tingkat kesantunan berbahasa di dalam meyampaikan tuturan memohon tersebut kepada
lawan bicara. Sepengetahuan penulis, ungkapan permohonan sering muncul dalam buku
pelajaran bahasa Jepang dan sering dipakai dalam percakapan bahasa Jepang sehari-hari. Akan tetapi ungkapan permohonan tidak dibahas secara khusus dalam
perkuliahan dan buku-buku referensi yang membahas tentang irai hyougen sulit ditemukan. Pada hal ungkapan dan pola seperti ini banyak sekali muncul dalam
novel-novel, artikel, teks pada buku pelajaran, atau bahkan dalam ujian kemampuan bahasa Jepang.
Jika dilihat dari penggunaan sehari-hari serta pengalaman pribadi penulis, pemahaman terhadap penggunaan permohonan tersebut terkadang masih
5
Rita Arni, 2014 Penggunaan Irai Hyougen Berdasarkan Lingkatan lawan Bicara pada Pembelajar Bahasa
Jepang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menimbulkan kesalahan penggunaan. Penyebabnya adalah tata bahasa yang kurang dimengerti sewaktu perkuliahan dan akibat dari budaya dan kebiasaan
yang berbeda dengan bahasa target pembelajar. khususnya bagi pembelajar bahasa Jepang yang memiliki budaya yang berbeda dengan Jepang seperti Indonesia.
Dalam memahami sebuah permohonan, pembelajar seringkali tidak paham dengan maksud pembicara yang sebenarnya. Sebagai pembelajar bahasa Jepang
sebaiknya memperdalam pengetahuan khususnya pengetahuan budaya dari bahasa Jepang yang sedang dipelajari, baik budaya non verbal kebiasaantingkah laku
orang Jepang maupun budaya verbal bahasa dan ungkapan. Materi tentang irai hyougen telah dipelajari mahasiswa ketika berada pada
semester dua pada mata kuliah percakapandan tata bahasa. Materi ajar mengenai irai hyougen terus berlanjut dipelajari sampai semester enam terutama pada mata
kuliah percakapan. Oleh karena itu, mahasiswa semester enam dijadikan sebagai responden, karena telah memiliki pengetahuan yang cukup dan telah mempelajari
irai hyougen kurang lebih selama dua tahun. Untuk mengetahui kemampuan serta permasalahan yang terjadi mengenai irai hyougen.
Berdasarkan permasalahan itu, pemahaman mahasiswa terhadap ungkapan permohonan perlu diukur dan diberi tindak lanjut jika pemahamannya ternyata
kurang. Untuk mengukur pemahaman tersebut, penulis melakukan penelitian dengan judul: Analisis Kemampuan Irai Hyougen Pada Mahasiswa Tingkat III
Jurusan Sastra Jepang Universitas Bung Hatta tahun ajaran 20122013.
6
Rita Arni, 2014 Penggunaan Irai Hyougen Berdasarkan Lingkatan lawan Bicara pada Pembelajar Bahasa
Jepang Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah