Subamia. 24.
25 Agustus
2016 14.00
– 18.00 WITA
4 Memberikan informasi
tentang katarak,
dan membantu
pekerjaan KK dampingan sebagai
pandai besi. 25.
26 Agustus
2016 15.00
– 18.00 WITA
3 Membantu
pekerjaan keluarga dampingan dan
memberikan saran untuk meningkatkan penjualan
dan tentang kebersihan lingkungan hidup.
26. 27
Agustus 2016
15.00 – 19.00
WITA 4
Memberikan motivasi
kepada keluarga
dampingan dan
membuat perjanjian
lisan untuk membuat MC dan perpisaha serta
pemberian sembako.
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
Pendampingan yang dilakukan diharapkan mampu membantu keluarga dampingan untuk menjadi lebih baik lagi di kemudian hari.Hasil pendampingan keluarga berisikan
pemaparan solusi yang diberikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan baik dalam permasalahan ekonomi maupun permasalahan kesehatan.
4.2.1 Permasalahan Ekonomi
Permasalahan ekonomi menjadi masalah yang pelik dan penyelesaiannya membutuhkan waktu yang relatif lama.Pendampingan yang dilakukan selama kurang lebih
satu belum membuahkan hasil yang maksimal.Masalah ekonomi merupakan masalah yang mengakar dan apabila ingin diselesaikan harus ada kemauan yang keras dari keluarga
dampingan untuk berubah.Masalah ekonomi erat kaitannya dengan pendapatan dan pengeluaran, maka dari itu solusi yang diberikan tidak jauh dari dua hal tersebut.
Pendekatan yang dilakukan dirasa sudah cukup untuk mengetahui keadaan perekonomian keluarga I Ketut Wirya.I Ketut Wirya dan istri harus memenuhi kebutuhan
hidup 4 orang, yang logikanya pendapatan dari kedua pihak masih bisa dikatakan kurang.Pendapatan yang tidak menentu membuat keluarga Ketut Wirya kesulitan dan
terkadang harus berhutang kepada saudara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Dalam satu bulan keluarga Ketut Wirya menghabiskan kurang lebih IDR 700.000,00 dan pendapatan
keluarga dalam satu bulan berjumlah IDR 700.000,00 – 800.000,00.Hampir seluruh
pendapatan dari upah beliau habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk menyelesaikan masalah ekonomi keluarga Ketut Wirya secara cepat mungkin
terlalu muluk, dan ada hal-hal diluar kemampuan mahasiswa dalam membantu.Namun sulit bukan berarti tidak bisa.Untuk membantu keluarga dampingan tersebut, saran yang diberikan
berupa motivasi dan pemikiran sederhana.Saran pertama ialah menaikan harga secara perlahan, seperti contohnya menaikan harga pisau dari yang semula IDR 17.000,00 menjadi
IDR 18.600,00.Kenaikan harga tersebut tidak terlalu drastic sehingga pelanggan dan pembeli tidak merasa terbebani dengan kenaikan harga.Saran yang kedua ialah menambah jenis-jenis
kreasi pandai besi, dari semula 3 jenis saja yang dijual bias menjadi 5. Pengembangan kreatifitas tidak hanya dilihat dari jenis, namun juga bias dilihat dari pewarnaan. Gagang
pisau yang dibuat biasanya hanya diwarna sesuai warna kayu, akan lebih baik bila warna yang dipilih adalah warna cerah untuk meningkatkan minat calon pembeli. Pemberian warna
dan modifikasi design bisa menjadikan karya-karya Ketut Wirya unik sehingga mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dengan rekan-rekan seprofesi. Akan lebih baik lagi apabila
pembuatan alat-alat seperti pisau, sabit dan lainnya dilakukan secara rutin, tidak perlu dalam jumlah banyak agar bisa dijual tanpa harus menunggu pesanan.Saran yang terpenting ialah
menekan pengeluaran agar keluarga memiliki tabungan, contoh penekanan pengeluaran ialah seperti mencari beasiswa untuk anak keluarga dampingan, uang untuk membayar SPP bisa
ditabung atau dijadikan modal. Hal-hal tersebut telah didiskusikan dengan keluarga Ketut Wirya dan beliau memberikan respon postif dan berjanji akan mencoba melaksanakannya.
4.2.2 Permasalahan Kesehatan