Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

55 3. Perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan sebagai variabel terikat Y. Perilaku berwirausaha peserta pasca pelatiihan dalam penelitian ini adalah bentuk kreatifitas, sikap, semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang untuk mencari peluang atau menjalankan usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya kerja, yang ditunjukan oleh peserta pasca pelatihan, untuk meningkatkan penghasilan dan atau taraf hidupnya sebagai pengaruh dari pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Perilaku Berwirausaha Variabel Indikator Sub Indikator Perilaku berwirausaha Percaya diri 1 Keteguhan 2 Kepribadian mantap 3 Optimisme Berorientasi pada tugas dan hasil 1 Kebutuhan akan prestasi 2 Berorientasi laba atau hasil 3 Tekun dan tabah 4 Tekad, kerja keras, motivasi 5 Energik 6 Penuh inisiatif Pengambil resiko 1 Mampu mengambil resiko 2 Suka pada tantangan Kepemimpinan 1 Mampu memimpin 2 Dapat bergaul dengan orang lain 3 Menanggapi saran atau kritik Keorsinilan 1 Inovatif pembaharu 2 Kreatif 3 Fleksibel 4 Banyak sumber 5 Serba bisa 6 Mengetahui banyak Berorientasi ke masa depan 1 Pandangan ke depan 2 Perspektif B.N Marbun dalam Buchari Alma, 2001

E. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber primer dan sumber sekunder, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam 56 penelitian ini meliputi: kuesioner angket sebagai teknik dan instrumen utama pengumpulan data dalam penelitian ini, sedangkan studi dokumentasi dan studi literatur sebagai pendukung pengumpulan data dalam penelitian ini. Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono 2012, hlm.148 bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua penomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah kuesioner, hal ini disebabkan karena peneliti telah mengetahui secara pasti variabel penelitian yang akan diukur, selain itu jumlah responden yang menjadi sasaran berjumlah relatif banyak yaitu 30 responden yang merupakan sampel diambil secara random dari keseluruhan populasi yang berjumlah 60 orang peserta pelatihan. Hal tersebut di atas berdasarkan pada pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono 2012, hlm.192-1 93 yaitu bahwa: ”kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden, selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar...”. Lebih lanjutnya Uma Sekaran 1992 dalam Sugiyono 2012 mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angketkuesioner sebagai teknik pengumpulan data yaitu: prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik. Adapun studi dokumentasi dilakukan dalam mengungkap jumlah populasi dan sampel, hasil pelatihan perserta dan gambaran pasca pelatihan berdasarkan hasil pendampingan PKBM dalam studi pendahuluan. Instrumen pengumpul data pendukung selanjutnya dalam penelitian ini adalah studi literatur, hal ini dilakukan untuk mencari konsep-konsep teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Pengembangan instrumen penelitian angket ditempuh melalui beberapa langkah yaitu: pertama, menyusun indikator variabel penelitian; kedua, menyusun kisi-kisi instrumen penelitian; ketiga, menyusun item; keempat, melakukan uji coba instrumen penelitian; kelima, menentukan ketepatan skala sikap dan daya 57 pembeda, dan keenam, melakukan pengujian validitas serta reliabilitas instrumen penelitian.

F. Uji Coba Alat Pengumpul Data