PENGARUH HASIL PELATIHAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP PERILAKU BERWIRAUSAHA PESERTA PASCA PELATIHAN (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung).

(1)

PENGARUH HASIL PELATIHAN DAN EFIKASI DIRI

TERHADAP PERILAKU BERWIRAUSAHA PESERTA PASCA PELATIHAN (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa

Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Luar Sekolah

Oleh

YAYA SUKARYA NIM. 1202075

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Pengaruh Hasil Pelatihan dan Efikasi Diri

Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta

Pasca Pelatihan

(Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Oleh Yaya Sukarya S.Pd UPI Bandung, 2005

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yaya Sukarya 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “PENGARUH HASIL PELATIHAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP PERILAKU BERIWIRAUSAHA PESERTA PASCA PELATIHAN (Sudi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

Yaya Sukarya NIM. 1202075


(4)

YAYA SUKARYA

PENGARUH HASIL PELATIHAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP PERILAKU BERIWIRAUSAHA PESERTA PASCA PELATIHAN (Sudi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa

Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd. NIP. 19590826 198603 1 003

Pembimbing II,

Dr. Iip Saripah, M.Pd. NIP. 19701210 199802 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd. NIP. 19590826 198603 1 003


(5)

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang begitu besar tersampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga menjadikan suatu kekuatan untuk dapat merampungkan penyelesaian tesis ini. Penelitian tesis ini memiliki judul: “Pengaruh Hasil Pelatihan dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Beriwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Sudi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)”.

Besar harapan tesis yang telah disusun ini mampu memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait, dan mampu memberikan nilai lebih kepada para pembaca terutama yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Banyaknya pihak yang telah membantu kelancaran terhadap penyelesaian tesis ini tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, sehingga penulis hanya dapat memanjatkan do’a semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas kebaikan semua pihak yang telah terlibat.

Segala kekurangan dan kealfaan penulis dalam penulisan karya ini mudah-mudahan tidak mengurangi nilai guna dan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih atas perhatiannya, semoga segala aktivitas yang senantiasa kita laksanakan sehari-hari selalu ada dalam rahmat dan ridho-Nya, Amin.

Bandung, Juni 2014 Penulis,


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan taufik dan hidayah-Nya. Bimbingan dan dorongan yang senantiasa penulis dapatkan dari berbagai pihak menjadikan penulis tetap konsisten untuk terus menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pada keluarga khususnya istri tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan solusi bagi setiap kendala dan permasalahan yang penulis temui, sehingga penulis mampu melewati semuanya dengan baik.

Selanjutnya ijinkanlah penulis menghaturkan ucapan banyak terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd. sebagai Ketua Prodi Pendidikan Luar Sekolah dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing I, atas semua saran dan bimbingan serta kemudahan yang diberikan.

2. Ibu Dr. Iip Saripah, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa sampai pada penulisan tesis ini. 3. Ibu Prof. Dr. Hj. Ihat Hatimah, M.Pd. atas semua arahan dan bimbingan serta

ilmu yang telah diberikan pada penulis selama menjadi mahasiswa.

4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, atas semua ilmu dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami sebagai mahasiswanya tanpa kenal lelah.

5. Bapak Yayan Kurniawan, S.Pd.I dan Ibu Rida Widaningsih selaku pengelola PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

6. Ibu Sri sebagai staf prodi PLS SPS UPI, atas segala informasi dan kemudahan yang diberikan dari segi akademis selama kami menjadi mahasiswa program studi PLS SPS UPI.

7. Terakhir teruntuk teman-teman S2 dan S3 program studi PLS SPS UPI angkatan 2012, atas perjuangan bersama dan semua dorongannya.

Akhir kata, semoga kebaikan, nasehat, ilmu dan do’a yang telah diberikan mendapat pahala dan imbalan yang berlipat dari Allah SWT. Amin.


(7)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRAK

YAYA SUKARYA, Pengaruh Hasil Pelatihan dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat di PKBM Jelita Masa Kec. Majalaya Kab. Bandung).

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Seberapa besar pengaruh hasil pelatihan terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan; 2) Seberapa besar pengaruh efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan; 3) Seberapa besar pengaruh hasil pelatihan dan efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan. Adapun hipotesis penelitian ini meliputi: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil pelatihan terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan; 2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan; 3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil pelatihan dan efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan.

Kajian pustaka dalam penelitian ini diantaranya mencakup: Konsep Pendidikan Luar Sekolah, Pelatihan, Efikasi Diri dan Kewirausahaan. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif analisis korelasional, serta sampel penelitian ini sebanyak 30 responden.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) Gambaran hasil pelatihan peserta dapat diketahui dari nilai rata-rata variabel yang tergolong tinggi, ini berarti bahwa hasil pelatihan peserta pada rata-ratanya adalah baik. 2) Gambaran efikasi diri peserta diketahui dari nilai rata-rata variabel yang tergolong cukup, ini berarti bahwa efikasi diri peserta termasuk sedang atau cukup. 3) Gambaran perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan diketahui berdasarkan nilai rata-rata variabel yang tergolong cukup, ini berarti bahwa perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan dapat dikategorikan cukup atau sedang. 4) Pengaruh hasil pelatihan terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan dinyatakan dengan persamaan regresi linier sederhana yang menunjukan harga positif, dengan besar derajat hubungan antara dua variabel tergolong cukup atau moderat, adapun besarnya kontribusi variabel hasil pelatihan terhadap perilaku berwirausaha adalah sebesar 25,39%. 5) Pengaruh efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan dinyatakan dengan persamaan regresi linier sederhana yang menunjukan harga positif, dengan besar derajat hubungan antara dua variabel tergolong tinggi atau erat, adapun besarnya kontribusi variabel efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha adalah sebesar 64,84%. 6) Pengaruh hasil pelatihan dan efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan dinyatakan dengan persamaan regresi linier ganda yang menunjukan harga positif, dengan besar derajat hubungan antara variabel tersebut tergolong tinggi atau erat, adapun besarnya kontribusi variabel hasil pelatihan dan efikasi diri terhadap variabel perilaku berwirausaha adalah sebesar 65,04%.

Kesimpulan penelitian ini yaitu, diterimanya hipotesis bahwa: 1) terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil pelatihan terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan dengan besar derajat hubungan dan kontribusi yang cukup, 2) terdapat pengaruh yang signifikan antara efikasi diri terhadap perilaku Berwirausaha peserta pasca pelatihan dengan besar derajat hubungan dan kontribusi yang tinggi, 3)


(8)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan dengan besar derajat hubungan dan kontribusi yang tinggi.


(9)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

ABSTRACT

YAYA SUKARYA, The Effect of Training Output and Self Efficacy against the Participants’ Entrepreneurial Behavior after Training (Study of Educational Entrepreneurship Society of PKBM Jelita Masa Kec. Majalaya Kab. Bandung).

The study of this research is conducted to several things, are: 1) how big is the effect of training output against the participants’ entrepreneurial behavior after training; 2) how big is the effect of self efficacy against the participants’ entrepreneurial behavior after training; 3) how big is the output training and self efficacy against the participants’ entrepreneurial behavior after training. Moreover, the hypotheses of this research are: 1) there are some significant effects between the training outputs and the participants’ entrepreneurial behavior after training; 2) there are some significant effects between self efficacy and the participants’ entrepreneurial behavior after training; 3) there are some significant effects between training output and self efficacy against the participants’ entrepreneurial behavior after training.

The literature review in this research includes: the concepts of non-formal education, trainings, self efficacy and entrepreneurship. Whereas the approach used by the author is quantitative approach with descriptive method of correlational analysis which involved sample of 30 respondents.

Based on the result of research, it is found that: 1) the descriptive of participants’ training output can be recognized by the variable of average result of training output from the ideal score, it shows that the result of participants’ training output can be classified as good. 2) The descriptive of participants’ self efficacy can be identified by the variable of average result of self efficacy from the ideal score, it shows that the participants’ self efficacy can be categorized as fair. 3) The descriptive of entrepreneurial behavior can be identified by the variable of average result of entrepreneurial behavior from the ideal score, it means that the entrepreneurial behavior is classified as fair. 4) the effect of training output against the participants’ entrepreneurial behavior is defined by the equation of simple linear which shows positive value, and the correlation of training output variable with the entrepreneurial behavior is classified as fair, it means that the contribution of training output variable against the entrepreneurial behavior is 25,39%. 5) The effect of self efficacy against the participants’ entrepreneurial behavior is elaborated by the equation of simple linear regression that shows positive value and the correlation of self efficacy variable against the participants entrepreneurial behavior is classified as high, in other words it is stated that the contribution of self efficacy variable against the participants’ entrepreneurial behavior is 64,84%. 6) the effect of training output and self efficacy against the participants’ entrepreneurial behavior is elaborated by the equation of multiple linear regression which shows positive value, and the correlation of variable X1, X2 with Y is high, it is showed by the result 65,04%.

As a conclusion, based on the research, the hypothesis for this study is considerably accepted due to some findings as follow: 1) the variable of output training significantly affected against the participants’ entrepreneurial behavior after training. 2) The variable of self efficacy crucially has significant effect against the


(10)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

participants’ entrepreneurial behavior after training. 3) The variable of training output and self efficacy, overall significantly affected against the participants’ entrepreneurial behavior after training.


(11)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Struktur Organisasi Tesis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

A. Pendidikan Luar Sekolah ... 12

B. Pelatihan ... 13

C. Efikasi Diri ... 21

D. Kewirausahaan ... 31

E. Penelitian yang Relevan ... 40

F. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 43

1. Kerangka Pemikiran ... 43

2. Hipotesis Penelitian ... 46

3. Hipotesis Statistik ... 46

BAB III METODE PENELITIAN ... 47


(12)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

1. Lokasi Penelitian ... 47

2. Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 47

B. Desain Penelitian ... 49

C. Metode Penelitian ... 50

D. Definisi Operasional ... 51

E. Instrumen Penelitian ... 54

F. Uji Coba Alat Pengumpul Data ... 56

G. Teknik Pengumpulan Data ... 65

H. Analisis Data ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 78

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 78

B. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 90

1. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians ... 90

2. Pengujian Normalitas Distribusi Data ... 93

3. Analisis Pengaruh Antar Variabel ... 93

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 114

D. Hasil Analisis Penelitian ... 122

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 125

A. Simpulan ... 125

B. Saran ... 127

DAFTAR PUSTAKA ... 129


(13)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ciri-ciri Wirausaha ... 39

Tabel 3.1 Jumlah Peserta Pelatihan Program PKM di PKBM Jelita Masa ... 48

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Hasil Pelatihan ... 52

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Efikasi Diri ... 53

Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Perilaku Berwirausaha ... 54

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Pengujian Validitas Item Variabel X2 ... 59

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Pengujian Validitas Item Variabel Y ... 61

Tabel 3.7 Klasifikasi Koefisien Korelasi ... 64

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian ... 65

Tabel 3.9 Kriteria Persentase Harga P ... 70

Tabel 3.10 Daftar Analisis Varians ... 73

Tabel 3.11 Daftar Analisis Varians ... 74

Tabel 3.12 Daftar Konsultasi Harga r ... 76

Tabel 4.1 Keadaan Tutor/Pendidik/Fasilitator PKBM Jelitas Masa ... 83

Tabel 4.2 Keadaan Bangunan PKBM Jelita Masa ... 84

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 87

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Status Marital... 88

Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ... 89

Tabel 4.6 Skor Terendah dan Tertinggi Variabel Penelitian ... 92

Tabel 4.7 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Variabel Penelitian ... 92

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data ... 93

Tabel 4.9 Analisis Varians untuk Uji Dependensi Variabel Y atas X1 ... 95

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi Variabel Y atas X1 ... 97

Tabel 4.11 Uji Korelasi Variabel Hasil Pelatihan dan Perilaku Berwirausaha ... 99

Tabel 4.12 Analisis Varians untuk Uji Dependensi Variabel Y atas X2 ... 101


(14)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

Tabel 4.14 Uji Korelasi Variabel Efikasi Diri dan Perilaku Berwirausaha ... 106

Tabel 4.15 Analisis Varians untuk Uji Dependensi Variabel Y atas X1,X2 ... 107

Tabel 4.16 Uji Korelasi Variabel X1 dan X2 dengan Y ... 109

Tabel 4.17 Koefisien Determinasi Y1,Y2,Y3,Y4,Y5,Y6 Atas X1 ... 110


(15)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Fungsional Komponen-komponen PLS ... 17

Gambar 2.2 Efikasi Diri Menguatkan Jalan Keberhasilan atau Kegagalan ... 24

Gambar 2.3 Hubungan Antara Variabel Penelitian ... 44

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ... 45

Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 77

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PKBM Jelita Masa ... 82

Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Kelompok Usia ... 88

Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Status Marital ... 88

Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Pendidikan ... 89

Gambar 4.5 Aspek Determinan Variabel Hasil Pelatihan Peserta ... 98

Gambar 4.6 Indikator Determinan Variabel Hasil Pelatihan Peserta ... 98

Gambar 4.7 Aspek Determinan Variabel Efikasi Diri Peserta ... 104

Gambar 4.8 Indikator Determinan Variabel Efikasi Diri Peserta ... 105

Gambar 4.9 Aspek Determinan Variabel Perilaku Berwirausaha ... 110

Gambar 4.10 Aspek Determinan Variabel Perilaku Berwirausaha atas Efikasi Diri Peserta ... 112


(16)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan nasional bangsa Indonesia merupakan sebuah sistem pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dengan atas dasar pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 dan merupakan sistem layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Lebih lanjut dijelaskan dalam UU RI nomor 20 tahun 2003, bahwa: “sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai suatu tujuan pendidikan nasional”. Keseluruhan komponen yang saling terkait secara terpadu dalam satuan pendidikan itu merupakan kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Pendidikan luar sekolah yang meliputi pendidikan nonformal dan informal diselenggarakan di luar pendidikan formal, bertanggung jawab secara bersama-sama pendidikan formal untuk menyelenggarakan pendidikan yang menyeluruh dalam menjangkau setiap lapisan masyarakat dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan luar sekolah tersebut diselenggarakan secara mandiri di luar jalur pendidikan formal untuk melayani peserta didik dalam memenuhi kebutuhan belajar, hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2000, hlm.34) bahwa pendidikan luar sekolah merupakan:

setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya.


(17)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

Lebih lanjut diungkapkan bahwa, Pelatihan merupakan bagian dari kegiatan pendidikan, pelatihan dapat dilakukan dalam jenis dan ruang lingkup pendidikan nonformal (Sudjana, 2007, hlm.3).


(18)

Pelatihan yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung sebagai lembaga penyelenggara pendidikan nonformal di masyarakat merupakan sebuah proses pembelajaran dengan sasaran masyarakat yang membutuhkan dan lemah dari segi taraf hidupnya, dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi peserta pelatihan yang tergabung dalam kelompok belajar, sehingga pada akhirnya peserta pelatihan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya secara pribadi dan kelompok. Hal ini sesuai dengan pengertian mengenai pelatihan yang dikemukakan oleh Sudjana (2007, hlm.5) bahwa pelatihan adalah upaya pembelajaran, yang diselenggarakan oleh organisasi (instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan, dan lain sebagainya) untuk memenuhi kebutuhan atau untuk tujuan organisasi.

PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung sebagai sebuah lembaga yang turut mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan pendidikan nonformal di masyarakat salah satunya melalui program pendidikan dan pelatihan. Program pelatihan yang dirancang oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung sebagai bentuk implementasi program pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan pendapatan penghasilan adalah pendidikan kewirausahaan masyarakat bagi setiap warga masyarakat yang belum mempunyai penghasilan maupun keterampilan hidup.

Penyelenggaraan program pelatihan ini dirancang guna menyediakan hasil pelatihan berupa sumber daya manusia yang mampu berdaya saing, dan terampil dalam mencari dan memanfaatkan peluang usaha di lingkungan yang kompetitif. Sehingga pada akhirnya dapat mendukung terhadap efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran sebagai bentuk nyata dari dampak pelatihan yang diharapkan dan ditetapkan sebelumnya.

Keberhasilan output pelatihan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran berupa dampak yang dapat dilihat pasca kegiatan pelatihan berlangsung, akan mendapatkan pengaruh yang signifikan dari berbagai aspek baik dalam diri maupun lingkungan sekitar. Untuk menuju ke arah munculnya dampak (outcome)


(19)

4

terhadap peserta pelatihan dari penyelenggaraan pelatihan pendidikan kewirausahaan masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung sesuai yang diharapkan dalam hal ini berupa perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan, tentunya tidak terlepas dari hubungan antara komponen-komponen pelatihan lainnya yang saling keterkaitan, sebagai salah satu bentuk dari satuan pendidikan nonformal maka pelatihan pun mempunyai beberapa komponen yang saling berhubungan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Sudjana (2007, hlm.5) bahwa komponen pelatihan terdiri dari: masukan mentah (raw input), masukan sarana (instrumental input), masukan lingkungan (environmental input), proses, keluaran (output), masukan lain (other input), dan pengaruh (outcome).

Masukan lain (other input) merupakan daya dukung lain yang memungkinkan para peserta didik dan lulusan (output) pelatihan dapat menggunakan kemampuan yang telah dimiliki untuk kemajuan hidup dan meningkatkan penghasilan dan taraf kehidupannya. Dampak dari penyelenggaraan pelatihan PKM di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung dengan orientasi pada perubahan perilaku berwirausaha ke arah positif.

Terdapat beberapa tahapan yang dilalui, sehingga peserta dapat mengalami perubahan perilaku, dalam hal ini perilaku berwirausaha pasca penyelenggaraan kegiatan pelatihan PKM di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Adapun tahap-tahap tersebut antara lain tahap mengetahui dan

memahami secara teoritis mengenai keterampilan berwirausaha, mempraktekkan

keterampilan (vokasi) sesuai dengan program pelatihan yang diberikan dan diselenggarakan oleh penyelenggara pendidikan non formal dalam hal ini PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, selanjutnya yaitu:

merangkum pengalaman belajar serta mengevaluasi kemampuan dan keyakinan

diri untuk melakukan usaha dan memanfaatkan peluang yang ada dalam rangka meningkatkan penghasilan dan taraf hidupnya.

Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan


(20)

hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi muda (Kourilsky dan Walstad, 1998).

Lebih lanjut Bandura dalam Luthan (2005) merumuskan bahwa ekspektasi menentukan perilaku atau kinerja dilakukan atau tidak, oleh karena itu ekspektasi sangat menentukan kontribusi pada perilaku bahkan juga menjadi penentu lama tidaknya suatu perilaku dapat dipertahankan bila dihadapkan dengan masalah. Individu yang mempunyai ekspektasi efikasi diri yang rendah akan berpengaruh terhadap perilakunya yang rendah pula.

Bandura (1977, hlm. 2) mendefinisikan efikasi diri sebagai kepercayaan seseorang atas kemampuan dirinya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Atau dengan kata lain, kondisi motivasi seseorang yang lebih didasarkan pada apa yang mereka percaya dari pada apa yang secara objektif benar. Persepsi pribadi seperti ini memegang peranan penting dalam pengembangan intensi seseorang. Efikasi diri yaitu kepercayaan (persepsi) individu mengenai kemampuan untuk membentuk suatu perilaku berwirausaha.

Berdasarkan Theory of Planned Behavior (TPB) (Ajzen dalam Dharmmesta, 1998) bahwa sebuah perilaku dengan keterlibatan tinggi membutuhkan keyakinan dan evaluasi untuk menumbuhkan sikap, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan dengan intensi sebagai mediator pengaruh berbagai faktor-faktor motivasional yang berdampak pada suatu perilaku. Keputusan berwirausaha merupakan perilaku dengan keterlibatan tinggi (high

involvement) karena dalam mengambil keputusan akan melibatkan faktor internal

seperti kepribadian, persepsi, motivasi, pembelajaran (sikap), faktor eksternal seperti keluarga, teman, tetangga dan lain sebagainya (norma subyektif). Kemudian mengukur kontrol keperilakuan yang dirasakan (efikasi diri) yaitu suatu kondisi bahwa orang percaya tindakan itu mudah atau sulit untuk dilakukan dengan memahami berbagai risiko atau rintangan-rintangan yang ada apabila mengambil tindakan tersebut (Ajzen, 2008).

Keyakinan kepada kemampuan sendiri mempengaruhi motivasi pribadi, makin tinggi efikasi diri maka tingkat stres makin rendah. Sebaliknya, makin tinggi keyakinan kepada kemampuan sendiri, maka makin kokoh tekadnya untuk


(21)

6

menyelesaikan tugas dengan baik. Keyakinan kepada efikasi mempengaruhi tingkat tantangan dalam menyelesaikan tugas. Secara singkat dapat dikatakan bahwa bukan hanya kemampuan kerja yang menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas, melainkan juga ditentukan oleh tingkat keyakinan pada kemampuan sehingga dapat menambah intensitas motivasi dan kegigihan kerja seseorang. Defenisi tersebut dikaitkan dengan pengambilan keputusan atas kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menghadapi situasi di masa mendatang. Hal ini didukung oleh pandangan Bandura dalam (Luthans, 2005) yang menyatakan bahwa efikasi diri merupakan penilaian atau keyakinan pribadi tentang “seberapa baik seseorang dapat melakukan tindakan yang diperlukan untuk berhubungan dengan situasi prospektif”. Definisi yang lebih luas dan lebih tepat untuk perilaku organisasi positif diberikan oleh Stajkovic dan Luthans dalam (Luthans, 2005), bahwa efikasi diri mengacu pada keyakinan individu mengenai kemampuannya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar berhasil melaksanakan tugas dalam konteks tertentu.

Berdasarkan hal tersebut di atas efikasi diri didefinisikan sebagai keyakinan seseorang dengan kemampuannya untuk melaksanakan suatu tugas yang spesifik. Efikasi diri sangat mempengaruhi motivasi seseorang dalam mengembangkan potensinya, mengejar prestasi yang ingin diraih dan juga mempengaruhi kepercayaan diri dalam bersosialisasi di kehidupan masyarakat. Individu akan semakin meningkatkan kualitas dirinya bila ia meyakini potensi yang dimilikinya.

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa hal yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah mencakup keluaran (output) berupa hasil pelatihan, efikasi diri sebagai bentuk keyakinan diri dengan kemampuannya untuk mulai melakukan usaha pasca pelatihan, dan dampak (outcome) berupa perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan pada pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Berdasarkan hal tersebut peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian mengenai seberapa besar pengaruh hasil penelitian dan efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha


(22)

peserta pasca pelatihan sebagai dampak pelatihan pada pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. B. Identifikasi Masalah Penelitian

Peran pendidikan luar sekolah pada pengembangan sektor peningkatan kapabilitas dan usaha masyarakat selain untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup juga menjadi salah satu penggerak proses modernisasi masyarakat. Peningkatan kapabilitas dan usaha masyarakat salah satunya dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan keterampilan tentang kewirausahaan yang diselenggarakan secara simultan bagi masyarakat secara berkelanjutan melalui lembaga penyelenggara pendidikan non formal di masarakat.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan luasnya permasalahan maka identifikasi masalah penelitian meliputi:

1. Penguasaan materi pelatihan bagi peserta dalam meningkatkan kemampuan mereka untuk merencanakan kegiatan usaha mandiri serta memasuki dunia usaha dan dunia industri (DUDI), secara variatif yang tercermin dalam hasil pelatihan, dan laporan bulanan program kegiatan pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. 2. Efikasi diri berupa keyakinan peserta pasca pelatihan mengenai

kemampuannya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar berhasil dalam berwirausaha pasca pelatihan program PKM di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, yang cukup beragam dari setiap individunya. Hal ini berdasarkan evaluasi hasil pendampingan terhadap peserta pasca pelatihan, yang merekomendasikan pelaksanaan pendampingan dan pembinaan hendaknya dilakukan secara kontinue untuk terus memupuk kepercayaan dan keyakinan peserta akan kemampuannya untuk merintis usaha mandiri.

3. Kreatifitas dan upaya yang ditunjukan oleh peserta pasca pelatihan dalam memanfaatkan peluang atau kerjasama yang ditawarkan lembaga penyelenggara program kegiatan, lembaga mitra atau lembaga lainnya untuk meningkatkan penghasilan dan taraf hidupnya sebagai dampak dari pendidikan kewirausahaan masyarakat.


(23)

8

Dampak pelatihan yang ditunjukan diasumsikan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu hasil pelatihan dan efikasi diri peserta pelatihan pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Sehingga penulis memandang perlu adanya pengujian tentang seberapa besar pengaruh hasil pelatihan dan efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan sebagai dampak hasil pelatihan, dalam hal ini pada pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Pembatasan masalah penelitian dimaksudkan untuk membatasi ruang lingkup penelitian ini, penulis memfokuskan pengkajian pada aspek pasca pelaksanaan pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung ditinjau dari hasil pelatihan dan efikasi diri dengan perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan sebagai dampak dari pendidikan kewirausahaan masyarakat tersebut.

Rumusan masalah yang dikemukakan peneliti meliputi:

1. Hasil pelatihan berupa output Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) yang digambarkan pada hasil evaluasi yang dilakukan lembaga penyelenggaran yaitu PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai cukup bervariasi dari yang tergolong tinggi, biasa, sampai yang tergolong rendah, hal ini tergambar pula pada perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan yang berbeda, ada yang merintis wirausaha mandiri sesuai dengan keterampilan yang diperoleh sebesar 50% dari lulusan, 35% menjadi pekerja dibidang keterampilan yang diperoleh, dan 15% menjadi pekerja di luar bidang keterampilan yang diperoleh. Hal ini dapat dilihat dari laporan kegiatan dan laporan bulanan pihak penyelenggara program pelatihan PKM.

Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh hasil pelatihan terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan, program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang


(24)

diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

2. Gambaran mengenai keyakinan peserta pelatihan mengenai kemampuannya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar berhasil dalam berwirausaha pasca kegiatan pelatihan yang cukup variatif. Hal ini berdasarkan hasil studi lapangan dan wawancara dengan pihak penyelenggara dan peserta pelatihan pasca kegiatan mengenai alasan dan motivasinya untuk memutuskan untuk berwirausaha secara mandiri sesuai dengan keterampilan yang diterima dalam pelatihan, ataupun menjadi pekerja pada orang atau perusahaan lain sesuai dengan keterampilan yang diterima dalam pelatihan ataupun menjadi pekerja pada orang atau perusahaan lain di luar dari keterampilan yang diterima dalam pelatihan.

Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan, program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

3. Hasil pelatihan berupa output PKM yang digambarkan pada hasil evaluasi mengenai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang cukup bervariasi mulai denganyang tergolong tinggi, biasa, sampai yang tergolong rendah. Selain hal tersebut gambaran mengenai keyakinan peserta pelatihan mengenai kemampuannya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar berhasil dalam berwirausaha pasca kegiatan pelatihan yang cukup variatif tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya pengalaman belajar yang diperoleh dari pelatihan PKM yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh hasil pelatihan dan efikasi diri penyelenggara terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan, program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.


(25)

10

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang merupakan arah yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui seberapa besar pengaruh hasil pelatihan terhadap perilaku berwirausaha peserta sebagai dampak pelatihan, pasca pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta sebagai dampak pelatihan, pasca pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh hasil pelatihan dan efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta sebagai dampak pelatihan, pasca pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi secara teoritis dan praktis, hal tersebut sebagaimana diuraikan sebagai berikut:

Secara teoritis memberikan masukan terhadap penguatan teori dan konsep pendidikan luar sekolah secara umum, dalam kaitannya dengan hasil pelatihan, efikasi diri peserta pelatihan dan dampak pelatihan.

Secara praktisnya:

1. Bagi pihak lembaga penyelenggara pendidikan kewirausahaan masyarakat, dalam merancang dan menentukan orientasi tujuan pelatihan untuk mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan akan terlebih dahulu mengetahui untuk mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhinya, sehingga nantinya akan berimbas pada dampak yang baik bagi peserta pelatihan.

2. Bagi diri penulis sebagai perluasan pengetahuan dan wawasan tentang program pelatihan, termasuk di dalamnya mengenai cara merancang,


(26)

menentukan tujuan, memilih strategi dan pendukung lainnya untuk keberhasilan program.

F. Struktur Organisasi Tesis

Sistematika penulisan atau struktur organisasi tesis dalam penelitian ini penulis mendeskripsikannya ke dalam beberapa bab yang diuraikan menjadi sebagai berikut:

Bab I merupakan pendahuluan dari penelitian ini yang mencantumkan isi berupa, latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi penelitian, dan struktur organisasi penelitian tesis.

Bab II merupakan kajian pustaka dari penelitian ini yang mencantumkan landasaran teoritis dan konseptual yang serta turunannya dalam bidang yang sedang dikaji oleh penulis dan mendukung penelitian yang dilakukan oleh penulis, adapun dalam kajian pustaka penulis mencantumkan diantaranya landasan teori mengenai konsep dan teori pelatihan, efikasi diri, dan kewirausahaan, selain itu juga terdapat hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis, kerangka pemikiran penelitian dan hipotesis penelitian.

Bab III merupakan bagian yang mencantumkan tentang metode penelitian, adapun pada bab ini penulis mencantumkan mengenai populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penellitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data yang akan digunakan oleh penulis dan penelitian ini.

Bab IV merupakan bab yang membahas mengenai hasil penelitian serta pembahasannya, penulis dalam bab ini mencantumkan berupa pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penellitian, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian serta mengenai uraian pembahasan atau analisis temuan yang berasal dari analisis hitungan statistik yang kemudian diterjemaahkan kedalam deskripsi bahasa hasil penelitian.

Bab V merupakan simpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Adapun saran dan rekomendasi yang ditulis oleh


(27)

12

peneliti setelah simpulan ditujukan kepada berbagai pihak yang terkait dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.


(28)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini merupakan sebuah lembaga penyelenggara layanan pendidikan nonformal yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Jelita Masa yang berdomisili di wilayah Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat. PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung ini merupakan salah satu lembaga yang menyelenggarakan program pendidikan nonformal salah satunya kursus dan pelatihan. Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) merupakan salah satu program pelatihan yang dilaksanakan dengan sasaran masyarakat yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan penghasilannya melalui wirausaha mandiri yang dirintis para peserta pasca kegiatan PKM tersebut.

Adapun pemilihan lokasi penelitian ini berkaitan dengan penjelasan dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 26 ayat 4 dinyatakan bahwa satuan pendidikan nonformal meliputi: lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pkbm, majelis ta’lim, kelompok bermain, taman penitipan anak serta satuan pendidikan sejenis. Berdasarkan hal tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan lokasi di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung dengan fokus kajian program pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga tersebut.

2. Subjek Populasi/Sampel Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan yang akan dijadikan objek penelitian, sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (2008, hlm. 61) bahwa, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai


(29)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 48

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.


(30)

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh eks peserta pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang berjumlah 60 orang yang terbagi ke dalam tiga kelompok jenis keterampilan PKM. sebagaimana tergambar dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1

Jumlah Peserta Pelatihan Program PKM di PKBM Jelita Masa

No. Jenis PKM Kelompok

Belajar

@Kejar (orang)

Jumlah (orang)

1. PKM Menjahit 2 10 20

2. PKM Pertukangan 2 10 20

3. PKM Baki Hantaran 2 10 20

Jumlah 6 30 60

Sumber: Dokumentasi Laporan Penyelenggara PKM di PKBM Jelita Masa

Dalam penelitian ini, subjek penelitian utama yaitu seluruh peserta pelatihan PKM yang diselenggarakan di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung sebagai sumber informasi, dan subjek penelitian pendukung yaitu sebagai sumber informan yang meliputi pengelola atau penyelenggara program dan tutor program pelatihan PKM yang diselenggarakan di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang dapat memberikan informasi pendukung tentang hal-hal pokok yang tidak terungkap dari subjek penelitian utama dan sekaligus sebagai triangulasi untuk menjamin akurasi data.

Subjek penelitian yang notabene peserta PKM di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung memiliki karakteristik sebagai populasi yang diwakili oleh sampel yang cukup representatif. Penarikan sampel penelitian dilakukan oleh peneliti dengan mempergunakan probability sampling dengan tujuan untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, adapun teknik yang digunakan adalah area sampling (cluster sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang, hal ini merujuk pendapat ahli (Roscoe dalam Sugiyono, 2012) yang mengemukakan bahwa:


(31)

50

a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 – 500.

b. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda) maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti.

Dalam penelitian ini peneliti merumuskan tiga variabel penelitian, dengan demikian batas minimal sampel penelitian diperoleh dari jumlah variabel yaitu tiga dikali 10 yaitu sama dengan 30. Maka pada penelitian ini pengambilan sampel yang dilakukan peneliti dengam mengambil minimum sampel yang berjumlah 30 responden yang dilakukan melalui teknik cluster sampling, dimana teknik cluster sampling yaitu pengambilan sampel berdasar gugus atau cluster, hal ini dilakukan dengan tahapan pertama, menentukan sampel daerah dari setiap kelompok jenis keterampilan, tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada dikelompok itu secara sampling juga Sugiyono (2012, hlm. 301). Berdasarkan pendapat tersebut, sampel dalam penelitian ini diambil dari setiap jenis PKM masing-masing satu kelompok sehingga untuk setiap jenis PKM diambil sebanyak 10 orang dikali tiga jenis PKM sehingga total sampel 30 orang.

B. Desain Penelitian

Tujuan dan bentuk rumusan permasalahan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan data berdasarkan pengujian hipotesis penelitian mengenai pengaruh hasil pelatihan dan efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan di PKBM Jellita Masa Kec. Majalaya Kab. Bandung. Kajian pustaka yang dibahas dan berkaitan dengan permasalahan diantaranya meliputi, pendidikan luar sekolah, pelatihan, efikasi diri, dan kewirausahaan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode deskriptif analitik. Sebagaimana diungkapkan Travers (dalam Husein Umar 2005, hlm. 81) yaitu “penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, dimana dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian mengenai pengaruh hasil penelitian dan efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan sebagai


(32)

dampak pelatihan pada pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Jelita Masa Kec. Majalaya Kab. Bandung.

Adapun untuk pengujian hipotesis penelitian untuk kemudian diinterpretasikan dalam pembahasan dan membuat kesimpulan dikaitkan dengan pendapat para ahli dan pengalaman empirik, menggunakan statistik inferensial. C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara untuk mencapai tujuan dalam suatu penelitian, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012, hlm.3) bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian ini merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan permasalahan yang menjadi fokus dari penelitian ini dengan tujuan dan kegunaan tertentu sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian yang dilakukan. Cara ilmiah untuk mendapatkan data dalam penelitian ini berarti bahwa kegiatan penelitian ini berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian ini dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan ini dapat diamati oleh indera manusia dan mengetahui cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Adapun pendekatan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, yang secara teori diungkapkan oleh Sugiyono (2012, hlm. 11) yang mengungkapkan bahwa:

Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, penggunaan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dengan metode deskriptif yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007, hlm. 11) yang menjelaskan bahwa, metode deskriptif adalah “penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan untuk menghubungkan dengan variabel lain”.


(33)

52

Lebih lanjut mengenai metode deskriptif ini dijelaskan oleh Traveri (dalam Husein Umar, 2000 hlm. 47) yang mengungkapkan bahwa “penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan oleh memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu”.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitik untuk menganalisis dan menggambarkan atau menjelaskan keadaan seberapa besar hubungan dan pengaruh hasil pelatihan peserta Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat, efikasi diri peserta, dan perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan. Dengan analisis regresi, peneliti mencoba untuk menguji besarnya pengaruh hasil pelatihan dan efikasi diri terhadap perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan dan dengan analisis korelasional peneliti mencoba untuk menguji besarnya hubungan hasil pelatihan dan efikasi diri dengan perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok variabel, yaitu: variabel independen (bebas) yang terdiri dari hasil penelitian (X1) dan efikasi diri (X2), dengan variabel dependen (terikat) yaitu perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan pada pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung

1. Hasil pelatihan sebagai variabel bebas satu (X1);

Hasil pelatihan dalam penelitian ini adalah hasil pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang digambarkan oleh hasil penilaian akhir lembaga penyelenggara terhadap peserta pelatihan, dengan indikator evaluasi meliputi ranah keterampilan (psikomotor), pengetahuan (kognitif) dan sikap (afektif), adapaun rincian hasil penelitian terlampir berdasarkan hasil evaluasi pihak penyelenggara pelatihan.


(34)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Hasil Pelatihan

Variabel Dimensi Indikator

Hasil Pelatihan (X1)

Ranah Kognitif 1) Mengingat 2) Memahami

3) Menerapkan/Mengaplikasikan Ranah

Psikomotor

1) Meniru (Mengikuti)

2) Manipulasi (Kembali Membuat)

3) Presisi (Melengkapi/Menyempurnakan) Ranah Afektif 1) Menerima

2) Berpartisipasi 3) Menghargai (Sumber: Laporan evaluasi hasil pelatihan)

Variabel Hasil Pelatihan (X1) diperoleh dari studi literatur berdasarkan laporan penyelenggaraan kegiatan pelatihan program PKM di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Adapun perolehan nilai hasil evaluasi peserta pelatihan program PKM di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung berdasarkan pada tiga ranah, meliputi: ranah kognitif, psikomotor, dan afektif (sumber: laporan penyelenggara program PKM di PKBM Jelita Masa, 2014). Adapun indikator penilaian dari setiap ranah diperoleh dari taksonomi Bloom dalam (Dimyati dan Mudjiono, 2006 hlm. 26-27) dengan krtiteria yang telah ditentukan oleh pihak tutor dan penyelenggara yaitu: untuk ranah kognitif meliputi: C1, C2, dan C3. Ranah psikomotor meliputi: P1, P2, dan P3. Ranah afektif meliputi: A1, A2, dan A3.

Hal tersebut di atas berdasarkan pada prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak lembaga dengan tutor pelatihan pada penyelenggaraan pendidikan masyarakat di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Dengan demikian pertimbangan latar belakang peserta pelatihan menjadi landasan bagi penyelenggara dan tutor dalam menentukan indikator penilaian hasil pelatihan.

2. Efikasi diri sebagai variabel bebas dua (X2);

Efikasi diri dalam penelitian ini adalah keyakinan peserta pelatihan mengenai kemampuannya dalam menentukan tingkat kesulitan tugas atau masalah


(35)

54

yang dihadapi, dan dalam mengatasi masalah/ kesulitan ketika melaksanakan tugas, serta dalam mengeneralisasikan tugas dan pengalaman sebelumnya, yang diperlukan agar berhasil dalam berwirausaha pasca kegiatan pelatihan.

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Efikasi Diri

Variabel Dimensi Indikator

Efikasi Diri (Self

Efficacy)

(X2)

Magnitude/ Level (taraf

keyakinan dan kemampuan dalam menentukan tingkat kesulitan tugas atau masalah yang dihadapi dalam berwirausaha)

1) Berpandangan optimis dalam mengerjakan tugas/karir 2) Mampu menilai minat terhadap

pencapain karir

3) Mengembangkan kemampuan dan prestasi

4) Membuat rencana dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karir

5) Merasa yakin dapat melakukan dan menyelesaikan tugas

6) Melihat tugas yang sulit sebagai suatu tantangan

7) Belajar sesuai dengan jadwal yang diatur

8) Bertindak selektif dalam mencapai tujuannya

Strength/ Kekuatan (taraf

keyakinan peserta terhadap kemampuannya dalam mengatasi

masalah/ kesulitan dalam melaksanakan tugasnya)

1) Usaha yang dilakukan dapat meningkatkan prestasi dengan baik 2) Komitmen dalam menyelesaikan

tugas-tugas yang diberikan 3) Percaya dan mengetahui

keunggulan yang dimiliki 4) Kegigihan dalam menyelesaikan

tugas

5) Memiliki tujuan yang positif dalam melakukan berbagai hal

6) Memiliki motivasi yang baik terhadap dirinya sendiri untuk pengembangan dirinya

Generality/ Generalisasi

(taraf keyakinan dan kemampuan peserta dalam

mengeneralisasikan tugas dan pengalaman

sebelumnya)

1) Menyikapi situasi yang berbeda dengan baik dan berpikir positif 2) Menjadikan pengalaman

kehidupan sebagai jalan mencapai kesuksesan

3) Suka mencari situasi baru 4) Dapat mengatasi segala situasi

dengan efektif

5) Mencoba tantangan baru


(36)

3. Perilaku berwirausaha peserta pasca pelatihan sebagai variabel terikat (Y). Perilaku berwirausaha peserta pasca pelatiihan dalam penelitian ini adalah bentuk kreatifitas, sikap, semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang untuk mencari peluang atau menjalankan usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya kerja, yang ditunjukan oleh peserta pasca pelatihan, untuk meningkatkan penghasilan dan atau taraf hidupnya sebagai pengaruh dari pendidikan kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

Tabel 3.4

Operasionalisasi Variabel Perilaku Berwirausaha

Variabel Indikator Sub Indikator

Perilaku berwirausaha

Percaya diri 1) Keteguhan

2) Kepribadian mantap 3) Optimisme

Berorientasi pada tugas dan hasil

1) Kebutuhan akan prestasi 2) Berorientasi laba atau hasil 3) Tekun dan tabah

4) Tekad, kerja keras, motivasi 5) Energik

6) Penuh inisiatif Pengambil

resiko

1) Mampu mengambil resiko 2) Suka pada tantangan Kepemimpinan 1) Mampu memimpin

2) Dapat bergaul dengan orang lain 3) Menanggapi saran atau kritik Keorsinilan 1) Inovatif (pembaharu)

2) Kreatif 3) Fleksibel 4) Banyak sumber 5) Serba bisa

6) Mengetahui banyak Berorientasi ke

masa depan

1) Pandangan ke depan 2) Perspektif

(B.N Marbun dalam Buchari Alma, 2001) E. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber primer dan sumber sekunder, adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam


(37)

56

penelitian ini meliputi: kuesioner (angket) sebagai teknik dan instrumen utama pengumpulan data dalam penelitian ini, sedangkan studi dokumentasi dan studi literatur sebagai pendukung pengumpulan data dalam penelitian ini.

Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (2012, hlm.148) bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua penomena ini disebut variabel penelitian.

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah kuesioner, hal ini disebabkan karena peneliti telah mengetahui secara pasti variabel penelitian yang akan diukur, selain itu jumlah responden yang menjadi sasaran berjumlah relatif banyak yaitu 30 responden yang merupakan sampel diambil secara random dari keseluruhan populasi yang berjumlah 60 orang peserta pelatihan.

Hal tersebut di atas berdasarkan pada pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012, hlm.192-193) yaitu bahwa: ”kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden, selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar...”.

Lebih lanjutnya Uma Sekaran (1992) dalam Sugiyono (2012) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket/kuesioner sebagai teknik pengumpulan data yaitu: prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik.

Adapun studi dokumentasi dilakukan dalam mengungkap jumlah populasi dan sampel, hasil pelatihan perserta dan gambaran pasca pelatihan berdasarkan hasil pendampingan PKBM dalam studi pendahuluan.

Instrumen pengumpul data pendukung selanjutnya dalam penelitian ini adalah studi literatur, hal ini dilakukan untuk mencari konsep-konsep teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Pengembangan instrumen penelitian angket ditempuh melalui beberapa langkah yaitu: pertama, menyusun indikator variabel penelitian; kedua, menyusun kisi-kisi instrumen penelitian; ketiga, menyusun item; keempat, melakukan uji coba instrumen penelitian; kelima, menentukan ketepatan skala sikap dan daya


(38)

pembeda, dan keenam, melakukan pengujian validitas serta reliabilitas instrumen penelitian.

F. Uji Coba Alat Pengumpul Data

Dalam mendapatkan data yang baik dalam suatu penelitian, tentunya harus diperoleh dengan cara menggunakan instrumen penelitian yang baik pula. Instrumen yang baik mempunyai derajat validitas dan reliabilitas yang memadai. Mengingat hal tersebut, untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah baik atau tidaknya, maka sebelum dianalisis lebih lanjut, maka dilakukan ujicoba instrumen penelitian yang melibatkan sebanyak 30 orang yang nota bene masih merupakan peserta pelatihan program PKM di PKMB Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Responden ini dianggap mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang akan diteliti.

Langkah yang ditempuh dalam mengolah data hasil uji coba tersebut adalah diantaranya sebagai berikut:

1. Menguji Ketepatan Skala Untuk Setiap Pernyataan

Skala penilaian menggunakan skala model Likert dengan lima option kemungkinan jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dengan bobot nilai 5,4,3,2,1 untuk pernyataan positif dan bobot nilai 1,2,3,4,5 untuk pernyataan negatif, bobot nilai responden dinilai sehingga diperoleh skor total.

Dalam menguji ketepatan Skala ditempuh dengan langkah sebagai berikut: 1) menghitung frekuensi (f) dari setiap alternative jawaban pernyataan; 2) frekuensi yang sudah diperoleh dirubah kedalam proporsi (p); 3) menghitung

cumulative proportion (cp); 4) menghitung titik tengah proporsi atau midpoint

cumulative proportion (mcp); 5) merubah nilai mcp kedalam skor Z (lihat table Z, terlampir); 6) untuk mendapatkan nilai skala, selanjutnya dihitung nilai Z+, yaitu dengan jalan menambah skor Z untuk setiap option dengan harga positif dari harga Z terkecil ditambah satu, yang kemudian dibulatkan sehingga didapat harga skala untuk setiap pernyataan.

Dari hasil pengujian ketepatan skala tersebut, dari dari sekitar 82 pernyataan yang diujicobakan, ternyata 79 pernyataan mempunyai skala yang


(39)

58

memadai dan tepat, adapun untuk item yang tidak memadai dilakukan perbaikan dari segi struktur dan konten pernyataan untuk mendapatkan nilai skala yang memadai.

2. Menguji Daya Pembeda Setiap Pernyataan

Pengujian pernyataan dilanjutkan dengan menghitung daya pembeda setiap pernyataan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan tersebut dapat membedakan responden yang mempunyai sikap positif dan responden yang mempunyai sikap negative.

Pernyataan yang dihitung daya pembedanya adalah pernyataan yang yang memiliki skala yang memadai/tepat.

Untuk itu data hasil uji coba terhadap 30 orang diurutkan dari mulai skor yang terkecil sampai yang terbesar. Kemudian diambil 27% untuk kelompok unggul dan 27% untuk kelompok asor, yaitu masing-masing 8 orang. Pengujian daya pembeda (DP) ini diuji dengan uji-t . Rumus yang digunakan adalah rumus dari A.L. Edward (1957, hlm.153 dalam Sunarya, 1986, hlm.73) sebagai berikut:

dimana:

dan

Dengan menggunakan rumus tersebut, hasil perhitungan menunjukan dari 82 pernyataan yang diseleksi, hampir semua pernyataan memiliki daya pembeda yang signifikan pada tingkat kepercayaan 0,95%.

Dengan demikian pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 82 pernyataan dengan skala sikap dengan lima option kemungkinan jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dengan bobot nilai 5,4,3,2,1 untuk pernyataan positif dan bobot nilai 1,2,3,4,5 untuk pernyataan negatif.


(40)

3. Uji Validitas

Ujicoba instrumen dilakukan untuk mengetahui kesahihan (validitas instrumen) dan keterandalan instrumen (reliabilitas instrumen). Subjek yang diambil sebagai ujicoba instrumen berasal dari populasi yang sama, adapun jumlah sampel ujicoba instrumen sebayak 30 orang.

Penggunaan ujicoba validitas dalam penelitian ini dimaksudkan agar butir-butir instrumen tes yang dibuat menggambarkan seluruh indikator setiap variabel. Penelitian ini dalam menentukan validitas item instrument menggunakan rumus

product moment (r) dengan taraf signifikansi 95%.

Adapun rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

(Sugiyono, 2002, hlm.213)

Selanjutnya pencarian hasil dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistics 17.0.

Keterangan:

: koefisien korelasi item angket

: jumlah responden : jumlah skor tiap item

: jumlah skor total seluruh item

Setelah nilai korelasi ( ) diperoleh, untuk mengetahui keberartian koefisien korelasi tersebut menunjukan valid atau tidaknya, dilanjutkan dengan uji t. Adapun rumus yang dipergunakan untuk pengujian adalah sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012, hlm.243)

Pengujian signifikansi harga r dengan menggunakan uji t tersebut, dengan ketentuan, apabila harga t hitung lebih besar dari t tabel pada tingkat kepercayaan 95%, item instrumen dinyatakan valid, sedangkan apabila harga t hitung lebih


(41)

60

kecil dari t tabel pada tingkat kepercayaan 95%, item instrumen dinyatakan tidak valid. Untuk melihat validitas item variabel Efikasi Diri (X2) dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Pengujian Validitas Item Variabel X2 No.

Item

Hasil Uji Taraf Signifikansi Keterangan r hitung t hitung 95% t tabel = 1,701

1. 0,614 4,117 t hitung > t tabel Valid 2. 0,527 3,281 t hitung > t tabel Valid 3. 0,543 3,422 t hitung > t tabel Valid 4. 0,442 2,607 t hitung > t tabel Valid 5. 0,433 2,542 t hitung > t tabel Valid 6. 0,599 3,963 t hitung > t tabel Valid 7. 0,391 2,245 t hitung > t tabel Valid 8. 0,290 1,601 t hitung < t tabel Tidak Valid 9. 0,537 3,367 t hitung > t tabel Valid 10. 0,416 2,417 t hitung > t tabel Valid 11. 0,507 3,109 t hitung > t tabel Valid 12. 0,450 2,666 t hitung > t tabel Valid 13. 0,389 2,238 t hitung > t tabel Valid 14. 0,470 2,817 t hitung > t tabel Valid 15. 0,475 2,859 t hitung > t tabel Valid 16. 0,489 2,969 t hitung > t tabel Valid 17. 0,434 2,550 t hitung > t tabel Valid 18. 0,384 2,198 t hitung > t tabel Valid 19. 0,444 2,623 t hitung > t tabel Valid 20. 0,545 3,442 t hitung > t tabel Valid 21. 0,480 2,894 t hitung > t tabel Valid 22. 0,401 2,319 t hitung > t tabel Valid 23. 0,444 2,620 t hitung > t tabel Valid 24. 0,398 2,293 t hitung > t tabel Valid 25. 0,446 2,640 t hitung > t tabel Valid


(42)

No. Item

Hasil Uji Taraf Signifikansi Keterangan r hitung t hitung 95% t tabel = 1,701

26. 0,534 3,342 t hitung > t tabel Valid 27. 0,483 2,916 t hitung > t tabel Valid 28. 0,426 2,491 t hitung > t tabel Valid 29. 0,412 2,392 t hitung > t tabel Valid 30. 0,507 3,110 t hitung > t tabel Valid 31. 0,374 2,131 t hitung > t tabel Valid 32. 0,576 3,726 t hitung > t tabel Valid 33. 0,593 3,896 t hitung > t tabel Valid 34. 0,344 1,936 t hitung > t tabel Valid 35. 0,389 2,237 t hitung > t tabel Valid 36. 0,486 2,944 t hitung > t tabel Valid 37. 0,558 3,555 t hitung > t tabel Valid 38. 0,430 2,521 t hitung > t tabel Valid (Sumber: Hasil Pengujian dan Analisis Peneliti)

Berdasarkan table 3.5 dan dari perhitungan pengujian validitas instrumen diperoleh keterangan bahwa dari 38 item yang diajukan untuk mengukur variabel X2, 37 item dinyatakan valid, dan satu item yaitu item nomor delapan dinyatakan tidak valid, sehingga peneliti menggunakan seluruh item yang valid secara langsung untuk pengumpulan data penelitian. Adapun untuk item yang tidak valid dilakukan perbaikan konstruk pernyataan sehingga dapat digunakan untuk pengumpulan data.

Hasil pengujian validitas item selanjutnya adalah untuk variabel Perilaku Berwirausaha (Y), dimana diperoleh keterangan bahwa dari 44 item yang diajukan untuk mengumpulkan data, 43 item pernyataan dinyatakan valid, dan satu item pernyataan yaitu nomor 31 dinyatakan tidak valid, sehingga seluruh item yang valid dipergunakan untuk pengumpulan data, dan untuk item pernytaan yang tidak valid dilakukan perbaikan secara konstruk pernyataan agar kemudian dapat digunakan untuk pengumpulan data, untuk melihat rekapitulasi validitas item untuk variabel Y, dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini:


(43)

62

Tabel 3.6

Rekapitulasi Hasil Pengujian Validitas Item Variabel Y No.

Item

Hasil Uji Taraf Signifikansi Keterangan r hitung t hitung 95% t tabel = 1,701

1. 0,417 2,426 t hitung > t tabel Valid 2. 0,383 2,196 t hitung > t tabel Valid 3. 0,540 3,397 t hitung > t tabel Valid 4. 0,434 2,550 t hitung > t tabel Valid 5. 0,375 2,144 t hitung > t tabel Valid 6. 0,464 2,773 t hitung > t tabel Valid 7. 0,365 2,078 t hitung > t tabel Valid 8. 0,459 2,731 t hitung > t tabel Valid 9. 0,441 2,600 t hitung > t tabel Valid 10. 0,438 2,576 t hitung > t tabel Valid 11. 0,433 2,541 t hitung > t tabel Valid 12. 0,399 2,299 t hitung > t tabel Valid 13. 0,389 2,235 t hitung > t tabel Valid 14. 0,398 2,298 t hitung > t tabel Valid 15. 0,439 2,582 t hitung > t tabel Valid 16. 0,450 2,669 t hitung > t tabel Valid 17. 0,406 2,349 t hitung > t tabel Valid 18. 0,366 2,083 t hitung > t tabel Valid 19. 0,362 2,053 t hitung > t tabel Valid 20. 0,547 3,455 t hitung > t tabel Valid 21. 0,546 3,450 t hitung > t tabel Valid 22. 0,433 2,539 t hitung > t tabel Valid 23. 0,378 2,161 t hitung > t tabel Valid 24. 0,378 2,163 t hitung > t tabel Valid 25. 0,366 2,079 t hitung > t tabel Valid 26. 0,445 2,629 t hitung > t tabel Valid 27. 0,616 4,137 t hitung > t tabel Valid 28. 0,421 2,458 t hitung > t tabel Valid


(44)

No. Item

Hasil Uji Taraf Signifikansi Keterangan r hitung t hitung 95% t tabel = 1,701

29. 0,476 2,863 t hitung > t tabel Valid 30. 0,419 2,440 t hitung > t tabel Valid 31. 0,257 1,408 t hitung < t tabel Tidak Valid 32. 0,454 2,697 t hitung > t tabel Valid 33. 0,557 3,547 t hitung > t tabel Valid 34. 0,386 2,271 t hitung > t tabel Valid 35. 0,502 3,071 t hitung > t tabel Valid 36. 0,381 2,181 t hitung > t tabel Valid 37. 0,382 2,189 t hitung > t tabel Valid 38. 0,472 2,836 t hitung > t tabel Valid 39. 0,379 2,164 t hitung > t tabel Valid 40. 0,394 2,269 t hitung > t tabel Valid 41. 0,414 2,404 t hitung > t tabel Valid 42. 0,360 2,042 t hitung > t tabel Valid 43. 0,565 3,620 t hitung > t tabel Valid 44. 0,509 3,128 t hitung > t tabel Valid (Sumber: Hasil Pengujian dan Analisis Peneliti)

4. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur atau instrumen penelitian dapat dipercaya atau diandalkan dalam kegitan pengumpulan data (Singarimbun, 1995 hlm. 140). Apabila suatu alat ukur atau instrumen penelitian dapat digunakan dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur atau instrumen tersebut dikatakan reliabel.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik split half, dengan membagi skor item instrumen ganjil dan skor item instrumen genap, uji statistik yang dipergunakan adalah spearmen brown, adapun uraian rumus yang digunakan tersebut yaitu sebagai berikut:


(45)

64

(Sugiyono, 2012 hlm. 180) Keterangan:

: reliabilitas internal seluruh instrumen

: korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Selanjutnya pencarian hasil dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistics 17.0.

Dimana sama dengan yang dapat dicari dengan menggunakan koefisien korelasi product moment, dengan rumus:

(Sugiyono, 2002, hlm.213) Keterangan:

X = bilangan ganjil Y = bilangan genap

Selanjutnya pencarian hasil dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistics 17.0.

Setelah diperoleh harga langkah selanjutnya adalah pengujian signifikansi korelasi spearmen brown tersebut dengan menggunakan statistic uji t, yaitu:

(Sugiyono, 2002, hlm.215)

Selanjutnya pencarian hasil dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistics 17.0.

Ketentuan instrument dianggap reliabel apabila harga t hitung lebih besar dari t tabel, hal ini berdasarkan hasil konsultasi dengan batas-batas nilai koefisien korelasi untuk menentukan kesahihan suatu instrument penelitian. adapun batas-batas nilai koefisien korelasi (r) untuk kesahihan suatu instrumen tersebut


(46)

sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2006, hlm. 71) yang terangkum dalam table 3.7, berikut ini:

Tabel 3.7

Klasifikasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi (r) Interpretasi 0,800 – 1,000

0,600 – 0,799 0,400 – 0,599 0,200 – 0,399 0,000 – 0,199

reliabilitas sangat tinggi reliabilitas tinggi reliabilitas cukup reliabilitas rendah reliabilitas sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa koefisien korelasi

spearmen brown untuk variabel efikasi diri (X2) sebesar ri = 0,9431, apabila dikonsultasikan pada batas-batas nilai r yang dikemukakan oleh Arikunto (1992, hlm.71) maka dapat diartikan bahwa instrumen yang telah diuji coba tergolong pada instrumen yang mempunyai tingkat reliabilitas sangat tinggi. Sedangkan untuk harga t hitung yang diperoleh adalah sebesar 15,008, harga ini lebih besar dari harga t tabel 1,701.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen untuk variabel X2 adalah reliabel hal ini berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan metode

split half yang kemudian hasilnya (t hitung) dikonsultasikan pada (t table) dengan

tingkat kepercayaan 95% dengan tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.

Adapun dari perhitungan reliabilitas variabel perilaku berwirausaha (Y) diperoleh keterangan bahwa berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi

spearmen brown sebesar ri = 0,9433, dan apabila dikonsultasikan pada batas-batas nilai r maka instrumen terebut terletak pada tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Sedangkan untuk harga t hitung yang diperoleh sebesar 15,036, harga ini lebih besar dari harga t tabel 1,701.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen untuk variabel perilaku berwirausaha (Y) adalah reliabel, ini berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan metode split half yang kemudian hasilnya (t hitung) dikonsultasikan pada (t table) dengan pada tingkat kepercayaan 95% dengan


(1)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

129

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I., (1988) Attitudes, Personality, and Behavior, Dorsey Press: Chicago. _______, (2008) Attitudes and Attitude Change. Psychology Press: WD Cranoeds Alma, B. (2001) Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta.

_______. (2002) Manajemen dan Pemasaran, Bandung: Alfabeta.

Anwar Prabu Mangkunegara. (2005) PPSDM. Bandung: Refika Aditama.

Arikunto, S. (1989) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara.

_________. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmodiwirio, S. (2002) Manajemen Pelatihan. Jakarta: Ardadizya Jaya.

Bandura, A. (1986) Social Foundation of Thought and Action. Prentice Hall, Englewood Clift,NJ.

__________, (1997) Self-Efficacy; The Exercise of Control, New York: W.H.Freeman and Company.

__________, (1977) Social Learning Theory, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.

Baron. R.A. & Byrne. D. (2003) Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Dharmmesta, B.S. (1998) Teory of Planned Behavior Dalam Penelitian Sikap, Niat dan Perilaku Konsumen, Jurnal Kelola. No. 18/VII/1998.

Dimyati dan Mudjiono. (2006) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dir. Binsuslat. (2014) NSPK Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM). Jakarta: Kemdikbud Dirjen PAUDNI Dir. Binsuslat Press.

Ditjen P2L & PM. (2004) Rencana Pembangunan Indonesia Sehat 2010. Jakarta: Promkes Depkes RI.


(2)

Yaya Sukarya, 2014

Pengaruh Hasil Pelatihan Dan Efikasi Diri Terhadap Perilaku Berwirausaha Peserta Pasca Pelatihan (Studi Pada Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) di PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(3)

131

Gaddam, Soumya., (2008) Identifying the Relayionship Between Behavioral Motives and Entrepreneurial Intentions: An Empirical Study Based Participations of Business Management Students. The Icfaian Journal of Management Research. 7, 35-5.

Harimurti Subanar. (2001) Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta: BPFE. Hutagalung, dkk. (2010) Kewirausahaan. USU Press, Medan.

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 1995. Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan. Tanggal: 30 Juni 1995 Presiden Republik Indonesia.

Jones, G,R., et al., (1998). Contemporary Manegement, The McGraw-Hill Companies Inc, Boston.

Kamil, M. (2006) Strategi Kemitraan Dalam Membangun PNF Melalui

Pemberdayaan MasyarakatModel, Keunggulan dan Kelemahan),

Bandung: Balitbang Depdiknas.

Kourilsky, M. L. dan W. B. Walstad, (1998) Entrepreneurship and female youth: knowledge, attitude, gender differences, and educational practices. Journal of Business Venturing. Vol. 13 (1) pp. 77-88.

Luthans, F. (2005) Perilaku Organisasi edisi 10. Yogyakarta: Andi

Manda Andika. (2012) Analisis Pengaruh Sikap, Norma Subyektif dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha pada Mahasiswa. Jurnal. FE Univ. Syiah Kuala. Iskandarsyah Madjid.

Marzuki, S. (1993) Strategi dan Model Pelatihan. Malang: FIP IKIP Malang. Mathis Robert L, Jackson John H. (2002) Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Salemba Empat.

McShane, Stephen L & Mary Ann Von Glinow. (2003). Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill.

Meredith, Geofrey G. et al. (1992) Kewirausahaan Teori dan Praktek. Seri Manajemen No. 97. PT Pustaka Binaman Pressindo.

Moekijat. (1993) Evaluasi Pelatihan Dalam Rangka Peningkatan Produktivitas (Perusahaan). Bandung: Mandar Maju.


(4)

N.W, Wulandari. (2000) Hubungan Antara Efikasi Diri dan Dukungan Sosial dengan Kepuasan Kerja, Skripsi, (Tidak diterbitkan). Jogjakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Noor Hidayah. (2012) Pengaruh Self-Efficacy, Latar Belakang Orang Tua dan Prestasi Belajar terhadap Minat Siswa SMK Berwirausaha Bidang Agronomi di Kabupaten Tanah Bumbu. Tesis. Yogyakarta : Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta.

Notoatmojo, S. (2007) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 73 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Depdiknas RI.

Riani, Asri Laksmi. (2005) Dasar-Dasar Kewirausahaan. UNS Surakarta: UNS Press.

Riyanti, Benedicta Prihatin Dwi. (2006) Self-Efficacy dan Intensi Menjadi Wirausaha. Jakarta: Phronesis Jurnal Ilmiah PIO Vol. 8 No. 2 173-180. Rina Wahyuni Daulay dan Frida Ramadini. (2012) Efikasi Diri dan Motivasi

Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Fotocopy dan Alat Tulis Kantor di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing. Jurnal. Medan: FE USU.

Rosana, M. (2001) Dampak Strategi Pembelajaran Terhadap Perubahan Sikap Wirausaha Peserta Pelatihan. Tesis. Bandung: PPS UPI.

Santosa, P.B dan Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Ms. Excel dan SPSS. Semarang: Andi Press.

Sihombing, Umberto. (1999) Pendidikan Luar Sekolah Manajemen dan Strategi. Jakarta.

Singarimbun, Masri. (1995) Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3S

Sudjana, D. (1996) Pendidikan Luar Sekolah (Filsafat, Dasar, Teori Pendukung, Azas). Bandung: Falah Production.

_________. (2000) Pendidikan Luar Sekolah (Filsafat, Dasar, Teori Pendukung, Azas). Bandung: Falah Production.


(5)

133

_________. (2004) Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah Perkembangan Filsafat, Teori Pendukung, Azas). Bandung: Falah Production.

_________. (2007) Sistem dan Manajemen Pelatihan (Teori dan Aplikasi). Bandung: Falah Production.

Sudjana. (1996) Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi. Tarsito: Bandung.

Sudrajat, D. (2008) Program Pengembangan self-Efficacy Bagi Konselor di SMA Negeri se-Kota Bandung. Tesis. Bandung: SPS UPI.

Sugiyono. (2002) Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

_________. (2008) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_________. (2012) Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Suryana. (2001) Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Menjadi Sukses. Jakarta: Salemba Empat Patria.

_______. (2003) Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

_______, (2006) Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Sutisna, E. dan Rahmat, U. (2012). Model Pembelajaran Dalam Pelatihan Kewirausahaan Masyarakat. Bandung: P2PAUDNI Reg. I Bandung Press. Sutrisno, E. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media

Group.

Sunarya, Y. (1986) Sikap Guru Bidang Studi Terhadap Bimbingan Dihubungkan Dengan Partisipasi Dalam Kegiatan Bimbingan. Skripsi. Bandung: Jurusan PPB FIP IKIP.

Sunaryo. (2004) Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Syaodih, S.N. (1983) Kontribusi Konsep Mengajar dan Motif Berprestasi Terhadap Proses Mengajar dan Hasil Belajar. Desertasi. Bandung FPS IKIP.

Trisnamansyah, S. (2011) Mengelola Pelatihan Yang Efektif. Bandung: Prodi PLS SPS UPI.


(6)

______________. (2011) Evaluasi Pelatihan Yang Efektif. Bandung: Prodi PLS SPS UPI.

Uma Sekaran. (2006) Research Methods For Business : Metode Penelitian Untuk Bisnis. Buku 2. Jakarta: Salemba 4.

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas RI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

PKBM Jelita Masa Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, (2013) Laporan Penyelenggaraan Pendidikan kewirausahaan masyarakat. Bandung: PKBM Jelita Masa.

Wallatey, R,H, (2001). Self Efficacy in Health Related Behavior Change, http://trochim.human.cornel.edu/gallery/walkley/self-eff.htm

Wijaya, T. (2008) Kajian Model Empiris Berwirausaha UKM DIY dan Jawa Tengah. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.

Yuniarsih, T., et. al (1998) Manajemen Organisasi. Bandung: IKIP Bandung. Yasmin Chairunisa Muchtar dan Frida Ramadini. (2011) Pengaruh Efikasi Diri

Terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Makanan Kaki Lima Di Kawasan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor. Tesis. Yogyakarta: Excellent Small Business USU.