45
Zakiah, 2014 Hubungan Tingkat Resiliensi Dengan Kecemasan Akademik Pada Mahasiswa Penerima
Beasiswa Bidikmisi Upi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
positif apabila kenaikan atau penurunan X pada umumnya diikuti oleh kenaikan atau penurunan Y. Ukuran yang dipakai mengetahui kuat tidaknya
hubungan antara variabel X dan Y disebut koefisien korelasi r. Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik non
parametrik Spearman Rho pada tingkat signifikansi 0.05 dengan bantuan program SPSS 20.0. Dari penjelasan tersebut diperoleh koefisien korelasi
untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara kedua variabel tersebut. Hasil dari koefisien korelasi yang didapat akan diinterpretasikan berdasarkan
pemaknaan koefisien korelasi dari Guilford sebagaimana tercantum dalam tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 3.8 Makna Koefisien Korelasi Menurut Guilford
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00-0.199 Sangat Rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.59 Sedang
0.60-0.799 Kuat
0.80-1.000 Sangat Kuat
Sugiyono, 2012, hlm. 184
Uji korelasi ini dilakukan pada tingkat signifikansi 0.05. Angka signifikan sebesar 0.05 mempunyai pengertian bahwa tingkat kepercayaan
penelitian sebesar 95. Untuk pengujian dalam SPSS digunakan kriteria yaitu jika angka signifikan hasil riset 0.05, maka hubungan kedua variabel
signifikan. Jika angka signifikan hasil riset 0.05 maka hubungan variabel
tidak signifikan.
78
Zakiah, 2014 Hubungan Tingkat Resiliensi Dengan Kecemasan Akademik Pada Mahasiswa Penerima
Beasiswa Bidikmisi Upi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara umum, resiliensi pada mahasiswa Bidikmisi UPI Bandung berada
pada kategori sedang. Artinya, sebagian besar mahasiswa Bidikmisi memiliki kemampuan yang cukup dalam mengatasi dan menghadapi
permasalahan hidup yang dialaminya. 2.
Secara umum, kecemasan akademik pada mahasiswa Bidikmisi UPI Bandung berada pada kategori rendah. Artinya, sebagian besar mahasiswa
Bidikmisi memiliki perasaan takuttegang yang rendah ketika menghadapi situasi akademiktugas akademik.
3. Secara umum, terdapat hubungan negatif yang sangat rendah namun
signifikan antara resiliensi dengan kecemasan akademik. Artinya, ketika mahasiswa Bidimisi UPI mengalami kecemasan akademik tidak diikuti
dengan resiliensi. Secara khusus, sebagian besar hubungan antara dimensi- dimensi resiliensi dengan kecemasan akademik memiliki hubungan yang
tidak signifikan seperti dimensi regulasi emosi, impuls control, optimis, causal analysis, self efficacy, dan reaching out. Akan tetapi adapula
hubungan negatif yang sangat rendah namun signifikan antara dimensi empati pada resiliensi dengan kecemasan akademik pada mahasiswa
Bidikmisi UPI Bandung.
79
Zakiah, 2014 Hubungan Tingkat Resiliensi Dengan Kecemasan Akademik Pada Mahasiswa Penerima
Beasiswa Bidikmisi Upi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran
sebagai berikut: 1.
Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan resiliensi yaitu kemampuan untuk mengatasi permasalahan hidup yang dialaminya baik dalam
situasi akademis maupun dalam kehidupan sehari-hari. Bagi mahasiswa yang masih memiliki kecemasan akademik yang sedang, tinggi, dan sangat tinggi
diharapkan dapat meminimalisir kecemasan akademiknya agar menjadi rendah.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengenai variabel resiliensi dan kecemasan akademik diharapkan dapat mengkaji lebih dalam lagi mengenai
teori-teori resiliensi dan kecemasan akademik, agar lebih maksimal dalam pengambilan data dan hasil penelitian yang diperoleh. Bagi yang tertarik
meneliti mengenai fenomena mahasiswa Bidikmisi disarankan untuk meneliti aspek psikologis lainnya dan dibedakan antara gender laki-laki dan
perempuan.