Prosedur dan Tahap-tahap Penelitian

Fani Anggraeni Pratiwi, 2014 Hubungan Persepsi Pemustaka Mengenai Kelengkapan Koleksi Dengan Motivasi Kunjungan ke Perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan rumus uji signifikansi korelasi product moment sebagai berikut: √ √ t = Sumber: Sugiyono 2012: 184 Tabel 3.10 Kriteria Pedoman Untuk Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2011: 185

J. Prosedur dan Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap pelaksanaan pada penelitian ini dimulai dari persiapan awal penelitian samapi dengan penyusunan laporan akhir. Dalam tahap-tahap penelitian, peneliti mengacu yang diungkapkan Arikunto 2006:22, yaitu 1. Pembuatan rancangan penelitian. Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah memilihi masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan, dan menentukan variabel dan sumber data. 2. Pelaksanaan penelitian. Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun instrument, mengumpulkan data, analisis data kemudian menarik kesimpulan. Fani Anggraeni Pratiwi, 2014 Hubungan Persepsi Pemustaka Mengenai Kelengkapan Koleksi Dengan Motivasi Kunjungan ke Perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Pembuatan laporan penelitian. Pada tahapan ini peneliti menulis laporan sesuai dengan data yang telah didapatkan. Fani Anggraeni Pratiwi, 2014 Hubungan Persepsi Pemustaka Mengenai Kelengkapan Koleksi Dengan Motivasi Kunjungan ke Perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, kenyataan di lapangan menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi terhadap motivasi mengunjungi perpustakaan SMAN 1 Bandung. Hal ini menunjukkan persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi memiliki hubungan yang kuat dengan motivasi mengunjungi perpustakaan SMAN 1 Bandung. Persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi cukup baik, hal ini ditunjukan dari hasil kuesioner yang diisi langsung oleh para pemustaka. Pemustaka memperoleh gambaran bahwa perpustakaan SMAN 1 menyediakan koleksi buku-buku pelajaran yang lengkap dan mendalam. Namun masih ada sebagian pemustaka yang merasa jenis koleksi di perpustakaan SMAN 1 belum lengkap. Motivasi pemustaka mengunjungi perpustakaan SMAN 1 cukup baik, ini dapat dilihat melalui gambaran internal dan eksternal, sebagian pemustaka mendasarkan motivasi mengunjungi perpustakaan melalui keinginan pribadinya atau adanya dorongan dari teman atau guru. Sebagian pemustaka merasa senang mengunjungi perpustakaan karena koleksi yang tersedia di perpustakaan SMAN 1 sangat menarik dan beragam, pemustaka merasa nyaman ketika berada di perpustakaan karena ruangan dan fasilitas perpustakaan dirasa menyenangkan, namun masih ada sebagian dari pemustaka yang merasa mengunjungi perpustakaan hanya karena diperintah guru, atau ajakan teman saja karena merasa tidak ada koleksi yang menarik untuk dibaca. Hubungan persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi dengan motivasi mengunjungi perpustakaan SMAN 1 signifikan dikarenakan