d. Masukan variabel bebas yang hendak diuji, misalnya ”Tinggi_Badan” dan
”Power_Lengan” pada kolom Independent s. Selanjutnya masukan variabel terikat
”Servis_Atas_Bola_Voli” pada kolom Dependent. Klik OK. e.
Lalu akan muncul Output dari perhitungan Korelasi. Dalam langkah perhitungan data uji korelasi ganda dapat dilakukan secara
manual dan dengan menggunakan rumus. Berikut dijelaskan tahapan dalam pengerjaan perhitungan korelasi ganda setelah perhitungan korelasi sederhana.
a. Mencari nilai koefesien korelasi X1 dengan X2 menggunakan rumus korelasi
sederhana. b.
Substitusikan ke dalam rumus mencari korelasi ganda sebagai berikut.
4. Menguji Hipotesis Uji Signifikansi
Dalam uji hipotesis memberikan jawaban akan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Dalam melihat taraf signifikansi dapat kita temukan pada
perhitungan regression pada kolom Sig. Kriteria hipotesis dengan taraf signifikasi 0,05, yaitu sebagai berikut.
a. Hipotesis nol ditolak jika nilai signifikan Sig. lebih kecil dari α = 0,05.
b. Hipotesis nol diterima jika nilai signifikan Sig. lebih besar dari α = 0,05
.
Misalkan. : Tinggi badan, power lengan, dan panjang lengan tidak memiliki hubungan
yang signifikan terhadap hasil servis atas bola voli pada tim bola voli SD Negeri Hariang
H
1
: Tinggi badan, power lengan, dan panjang lengan memiliki hubungan yang signifikan terhadap hasil servis atas bola voli pada tim bola voli SD
Negeri Hariang.
5. Pengujian Koefisien Determinasi KD.
Maksudnya untuk mengetahui besarnya kontribusi antara tinggi badan, power
lengan, dan panjang lengan terhadap servis atas bola voli. Untuk melihat
besarnya nilai KD dapat kita lihat pada hasil perhitungan SPSS 16 regression pada kolom R Square, setelah itu kalikan dengan 100.
Selain dengan menggunakan sistem komputer, perhitungan dapat kita lakukan dengan cara manual yakni dengan rumus.
KD = r
2
x 100 Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi yang dicari.
r
2
= Koefisien korelasi yang dikuadratkan. 100 = Satuan terbesar prosentase.