Sistem Informasi Penggajian Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

(1)

i

penggajian pegawai ini masih mengalami kendala seperti penyajian data pegawai dan data gaji memakan waktu yang cukup lama dan terkadang terjadi keterlambatan dalam pencarian data dan lambatnya pengolahan gaji dan juga mengakibatkan pembuatan laporan yang lambat. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai judul skripsi : “SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG”.

Dalam penelitian skripsi ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif, sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan mengenai keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak. Sedangkan untuk metode pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Dalam pengembangan sistem, penulis menggunakan metode pendekatan Prototyping (prototype). Untuk pemodelan sistem penulis menggunakan metode perancangan terstuktur dengan alat bantu perancangan yaitu flowmap, diagram konteks, diagram alir data (DFD), dan kamus data. Untuk perancangan basis data digunakan metode normalisasi, relasi tabel, dan diagram relasi entitas. Implementasi dan rancangan program menggunakan bahasa pemograman Visual Basic6.0 dan database MySQL.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sistem informasi penggajian pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung masih mengalami kendala, dikarenakan Banyak kelemahan dalam pengolahan data yang sedang berjalan, seperti penyajian data pegawai dan data gaji memakan waktu yang cukup lama dan terkadang terjadi keterlambatan dalam pencarian data dan lambatnya pengolahan gaji dan juga mengakibatkan pembuatan laporan yang lambat. Pada akhirnya penulis berharap dengan dibuatnya suatu sistem yang baru dapat membantu kinerja proses penggajian pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.


(2)

ii

as well as employee payroll information needs at the Department of Labor Bandung. But in practice employee payroll information is still experiencing problems such as the presentation of employee data and salary data takes a long time and sometimes be a delay in seeking data and slow processing of salary and also lead to a slow preparation of reports. Therefore, the authors are interested to bring problems such as the title of thesis: "employee payroll INFORMATION

SYSTEM AT THE LABOR DEPARTMENT CITY OF BANDUNG".

In this thesis research, research methods used by the writer is descriptive method, as attempts to get a picture and description of the state of the object of research based on the facts that appear. As for the method of data collection methods the author uses interview, observation and documentation study. In developing the system, the writer uses approach method Prototyping (prototype). For modeling the system writer using structured design methods to design a tool that is flowmap, context diagram, data flow diagram (DFD), and data dictionary. For database design used normalization method, the relation tables, and entity relationship diagrams. Implementation and design a program using Visual Basic

6.0 programming language and MySQL database.

Based on the results of this research is that employee payroll information system at Bandung Labor Department is still experiencing problems, due to many weaknesses in data processing that are running, such as the presentation of employee data and salary data takes a long time and sometimes occur late in the search data and the slow processing of salary and also lead to a slow preparation of reports. In the end, the authors hope to made a new system can help the performance of employee payroll process in Bandung city Department of Labor.


(3)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan Teknologi Informasi sekarang ini semakin pesat. Hal ini sejalan dengan perkembangan komputer dan komunikasi yang semakin hari semakin mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan Teknologi Informasi yang semakin meningkat, menuntut sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi tersebut.

Dalam suatu perusahaan / perkantoran, komputer adalah alat bantu yang sangat diperlukan. Tidak terbayangkan bagaimana berbagai perusahaan / perkantoran dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya komputer. Dalam kenyataannya bahwa manusia memiliki keterbatasan waktu, ketelitian dan ingatan untuk mengolah informasi yang cukup besar maka tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan komputer akan lebih mempercepat proses kerja dengan hasil yang lebih cepat, tepat dan akurat.

Di era globalisasi sekarang ini menyebabkan perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang semakin ketat. Informasi yang berkualitas memiliki peranan penting dalam suatu perusahaan / perkantoran. Salah satunya adalah informasi dalam bidang keuangan yang dibutuhkan untuk memberikan laporan keuangan dan penilaian pelaksanaan dari suatu kegiatan ekonomi. Penerapan sistem informasi menjadi suatu kebutuhan yang mutlak dan dapat memberikan keunggulan, sehingga mendapat prioritas yang tinggi.


(4)

Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) Kota Bandung merupakan suatu organisasi tata kerja daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang mengemban tugas di bidang ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung No. 013 Tahun 2007, Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Tata Kerja Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah Kota Bandung di bidang ketenagakerjaan, dengan fungsi : merumuskan kebijakan teknis bidang tenaga kerja; melaksanakan tugas teknis operasional bidang tenaga kerja yang meliputi penempatan tenaga kerja dan perluasan tenaga kerja, pelatihan dan produktivitas kerja, hubungan industrial dan syarat kerja, pengawasan ketenagakerjaan serta kesejahteraan tenaga kerja dan penganggur.

Perkembangan teknologi yang semakin meningkat, membuat sumber daya manusia harus mampu mengikuti dan menerapkannya dalam sebuah kantor pemerintahan, untuk dapat terus berkembang dan menghasilkan informasi yang lebih akurat. Salah satu kegiatan yang ada di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah mengolah gaji pegawai.

Penggajian pegawai dalam suatu perusahaan merupakan suatu balas jasa yang diberikan kepada pegawai atau karyawan atas jasa dan hasil kerjanya. Dan pembayaran gaji pegawai biasanya diberikan pada periode tertentu, misalnya satu bulan sekali.

Komputer telah digunakan sebagai alat bantu dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi pengolahan data penggajian, namun sistem penggajian pada Dinas


(5)

Tenaga Kerja ini belum memiliki sistem informasi yang terkomputerisasi karena dalam mengolah data penggajiannya belum menggunakan perangkat lunak khusus melainkan data pegawai dan data gaji pegawainya masih dalam bentuk microsoft Excel. Banyak kelemahan dalam pengolahan data yang sedang berjalan, seperti penyajian data pegawai dan data gaji memakan waktu yang cukup lama dan terkadang terjadi keterlambatan dalam pencarian data dan lambatnya pengolahan gaji dan juga mengakibatkan pembuatan laporan yang lambat.

Disisi lain Sistem Informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui data penggajian adalah sistem informasi yang cepat dan akurat. Maka dari itu dibutuhkan sistem informasi yang baik agar dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Melihat adanya kelemahan dan permasalahan dalam pengolahan data penggajian, pencarian data penggajian dan pembuatan laporan penggajian pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, maka perlu digunakan suatu penerapan Sistem Informasi yang terkomputerisasi, dimana perancangan Sistem Informasi yang akan penulis lakukan diharapkan dapat menghasilkan suatu Sistem Informasi yang baik, sehingga dapat menghasilkan informasi yang bersifat akurat dan dapat meningkatkan sistem informasi penggajian di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk melakukan perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai di DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG pada bagian keuangan dengan


(6)

mengambil judul “SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

1. Pengolahan data pegawai dan data gaji masih dalam bentuk aplikasi Microsoft Excel sehingga terkadang terjadi keterlambatan /kesalahan dalam pengolahan data sehingga diperlukan suatu database yang dapat membantu mempercepat pengolahan data.

2. Pembuatan Laporan penggajian masih terkesan lambat, dikarenakan data pegawainya belum terorganisir dengan baik.

1.2.2. Rumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah yang terjadi pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung meliputi :

1. Bagaimana Sistem Informasi Penggajian yang sedang berjalan di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Penggajian di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

3. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Penggajian di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung


(7)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian yang dilakukan penulis di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah untuk mencoba membangun Sistem Informasi Penggajian Pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sehingga dapat membantu pihak terkait didalam mendapatkan informasi yang tepat, cepat dan akurat.

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Penggajian yang sedang berjalan di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi Penggajian di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

3. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Penggajian di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penulis berharap hasil dari penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak, diantaranya:

1.4.1. Kegunaan Akademis a. Bagi Pengembangan Ilmu

Agar dapat menambah informasi bagi pengembangan ilmu system informasi terutama mengenai proses penggajian agar dapat diolah dengan baik dan mendapatkan hasil yang akurat dengan menggunakan visual basic 6.0 dan mySQL.


(8)

b. Bagi Peneliti Lain

Membantu peneliti lain yang akan mengambil penelitian di bidang / masalah yang sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan maupun pengembangan ilmu.

c. Bagi penulis

Agar dapat memperoleh wawasan dan dapat meningkatkan pengetahuan penulis dalam pengolahan data dan gaji pegawai yang ada di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Membantu peneliti lain yang akan mengambil penelitian di bidang / masalah yang sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan maupun pengembangan ilmu.

a. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran dalam upaya meningkatkan kinerja proses penggajian.

b. Bagi Bagian Keuangan

Mempermudah pihak bagian keuangan dalam pengolahan data gaji pegawai.


(9)

1.5. Batasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis akan melakukan pembatasan masalah hanya dalam ruang lingkup pembahasan mengenai penggajian dimana :

1. Sistem informasi penggajian pegawai hanya untuk pegawai tetap.

2. Laporan yang akan dibuat adalah laporan penggajian pegawai per periode. 3. Laporan penggajian hanya laporan penggajian gaji dan tunjangan serta

potongan, tanpa membahas pinjaman – pinjaman lainnya yang diluar perhitungan gaji.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung pada bagian Keuangan yang beralamat di Jl. Martanegara No.6 Bandung.


(10)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

WAKTU

NO KEGIATAN AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mengunjungi

perusahaan

a. Observasi b. Wawancara c. Studi Pustaka d. Analisis Kebutuhan

Sistem

2 Menganalisis

dokumen & prosedur a. Perancangan Proses b. Perancangan Basis

Data

3 Membangun,

memperbaiki sistem a. Struktur Program b. Struktur Menu c. Kodifikasi d. Desain Input /

Output e. Pengujian Perangkat


(11)

9 BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

Banyak pengertian sistem yang diungkapkan oleh beberapa pakar manajemen yang dijelaskan dari berbagai sudut pandang yang berbeda, namun mempunyai tujuan yang sama.

Menurut Andri Kristanto ( 2008 : 1 ) “Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.Contohnya adalah filsafat.

Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia. Contohnya sistem akuntansi, sistem komputer dan sebagainya.


(12)

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya.

Sistem buatan adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem informasi pengolahan gaji.

3. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa terpengaruh oleh kondisi luar sistem.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Jogiyanto (2000:687)

2.2. Informasi

Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem


(13)

tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan tidak bisa beroperasi. Andri Kristanto (2008 : 7 )

Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan.

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh

terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.


(14)

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan informasi untuk setiap orang dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepala akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.3. Sistem Informasi

Menurut Andri Kristanto (2008 : 12 ) Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.


(15)

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2000 : 698) Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang dikenal dengan istilah blok bangunan (building block), komponen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Blok masukan merupakan metode-metode untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data nput dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Produk sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi merupakan kotak alat dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan


(16)

dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem kesaluruhan. Teknologi terdiri dari 2 bagian utama, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

Perangkat lunak berupa program yang membuat perangkat keras dapat bekerja dengan mengintruksikannya untuk memproses sesuai dengan model yang ditetapkan. Sedangkan perangkat keras merupakan alat dukungan berbentuk phisik.

5. Blok Basis Data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (contorl block)

Blok kendali berfungsi untuk mencegah sistem dari hal-hal yang dapat merusak, apabila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4. Arsitektur Jaringan

Untuk membentuk hubungan antar komputer dan peralatan-peralatan serta komunikasi data maka dibutuhkan adanya jaringan komputer. Hubungan antar komputer dalam jaringan komputer menggunakan perangkat jaringan seperti


(17)

Ethernet Card, Token Ring, Bridge, Modem, dan jaringan komputer dihubungkan dengan media berupa kabel RG 45, Coaxial, UTP, STP, Fiber Optik dan Non Kabel (Microwave).

2.4.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer (komputer network) menurut Edhy Sutanta (2005 : 503) adalah sebagai berikut : "Jaringan komputer merupakan interkoneksi sejumlah komputer dan peralatan (peripheral) yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk suatu sistem sehingga dapat saling bertukar data, informasi atau menggunakan peralatan secara bersama-sama untuk melaksanakan tugas pengolahan data".

2.4.2. Manfaat Jaringan Komputer

Keuntungan atau manfaat yang diperoleh dari penerapan jaringan komputer menurut Edhy Sutanta (2005 : 504) adalah :

1. Resource sharing adalah dapat berbagi sumber daya, misalnya pemekaian satu printer untuk beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan komputer.

2. File sharing, antar komputer dapat melakukan pertukaran file atau data. 3. Reabilitas tinggi, dengan menggunakan jaringan komputer maka akan

memiliki sumber- sumber alternative, misalnya semua file dapat disimpan atau disalin dalam dua, tiga atau lebih komputer yang terhubung


(18)

dalam jaringan sehingga jika salah satu komputer mengalami kerusakan, maka masih ada salinan yang bisa digunakan di tempat lain. 4. Menghemat biaya, penghematan biaya terjadi karena komputer berukuran

kecil atau PC mempunyai rasio harga atau kinerja yang lebih baik, di bandingkan dengan komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan sekitar sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil atau PC, tetapi harga sebuah mainframe bisa mencapai ratusan bahkan ribuan kali lebih mahal dibanding PC.

5. Kemudahan komunikasi, komunikasi anatar komputer dalam satu lingkungan kerja dapat dilakukan dengan mudah missal dengan adanya program E-mail atau Chating.

6. Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem atau LAN, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan juga dapat mengakses internet dengan metode sharing connection.

7. Fasilitas mapping, mapping berfungsi untuk memetakan suatu directory pada jaringan sedemikian sehingga directory tersebut seolah-olah menjadi drive local.

2.4.3. Macam jaringan Komputer

Macam - macam jaringan komputer berdasarkan area dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :


(19)

yang luas jangkauannya meliputi suatu area lokal tertentu. Misalnya suatu bangunan atau suatu gedung dengan radius maksimal 10km.

2. Metropolitan Area Network (MAN), suatu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi suatu area dalam satu kota. Misalnya jaringan komunikasi data di kota Bandung.

3. Wide Area Network (WAN), suatu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi antar kota atau antar negara. Misalnya jaringan komunikasi data pada internet. Edhy Sutanta (2005 : 508)

2.4.4. Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, dan star. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri. 1. Topologi BUS

Pada tipe topologi BUS, masing-masing server dan workstation


(20)

Gambar 2.1. Gambar Topologi BUS

(Sumber : http://lauthfi.wordpress.com/2009/11/. Topologi Fisik Jejaring Komputer) Keuntungan dan kerugian dari jaringan dengan topologi BUS adalah sebagai berikut :

1. Keuntungan : a) Hemat kabel

b) Layout kabel sederhana c) Mudah dikembangkan 2. Kerugian :

a) Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil b) Kepadatan lalu lintas

c) Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi. d) Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2. Topologi Token RING

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai


(21)

loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan .

Gambar 2.2. Gambar Topologi Token RING

(Sumber : http://guntur-13.blogspot.com/2009/04/. Konsep Dasar Jaringan LAN) Keuntungan dan kerugian dari jaringan dengan topologi Token RING adalah sebagai berikut :

1. Keuntungan :

a) Hemat Kabel 2. Kerugian :

a) Peka kesalahan

b) Pengembangan jaringan lebih kaku. 3. Topologi STAR

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server

maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.


(22)

Gambar 2.3. Gambar Topologi STAR

(Sumber : http://ngawurist.blogspot.com/2008/09/. Jaringan Komputer) Keuntungan dan kerugian dari jaringan dengan topologi STAR adalah sebagai berikut :

1. Keuntungan :

a) Paling fleksibel

b) Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

c) Kontrol terpusat

d) Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan e) Kemudahaan pengelolaan jaringan

2. Kerugian :

a) Boros kabel

b) Perlu penanganan khusus


(23)

2.4.5. Client Server

Server yaitu komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain, sedangkan Client yaitu komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

1. Dedicated server, yaitu server yang hanya berfungsi khusus sebagai pusat (central) pengendali jaringan.

2. Non Dedicated, yaitu komputer yang dapat berfungsi sebagai server juga sebagai client (workstation).

Gambar 2.4. Gambar Skema Jaringan Client-Server (Sumber : http://denny-gamebreaker.blogspot.com/. Client Server)

Keunggulan dan kelemahan dari jaringan Client-Server adalah sebagai berikut :

1. Keunggulan :

a) Kecepatan aksesnya tinggi

b) Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik c) Sistem backup data lebih baik.


(24)

2. Kelemahan :

a) Biaya operasional lebih mahal

b) Dibutuhkan satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server

c) Sangat ketergantungan pada server, karena jika server mengalami gangguan atau masalah, maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu

2.5. Perangkat Lunak Pendukung 2.5.1. Sekilas Tentang Visual Basic

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic

merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows.

Menurut Widodo (2004 : 86) “Visual Basic ialah bahasa pemrograman event -driven yang berasal dari BASIC. Event -driven artinya program menunggu sampai


(25)

adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya tombol diklik, atau menu dipilih.”

2.5.2 MySQL

MySQL adalah suatu software sistem manajemen database bersifat open source yang menggunakan standar SQL (Structured Query Language), yaitu bahasa standar yang paling banyak digunakan untuk mengakses database.

Keunggulan dari MySQL adalah :

a) MySQL dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh banyak CPU sekaligus. MySQL mendukung penggunaan oleh beberapa user pada waktu yang bersamaan, oleh karena itu database server dapat diakses oleh client secara bersamaan pula.

b) MySQL merupakan open source software.

c) Untuk menggunakan MySQL, yang mana merupakan lisensi dari GPL, user

dapat mempergunakannya secara cuma-cuma, tanpa dipungut biaya.

d) MySQL mampu berjalan dalam berbagai sistem operasi (Portability). MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Microsoft Windows, Mac OS X server, Solaris, Amiga, Linux, FreeBSD, HP-UX, dan lainnya.

e) Performance Tuning yang baik

f) MySQL memiliki kecepatan yang sangat baik dalam menangani query

sederhana.


(26)

h) MySQL mampu menangani database yang besar dengan tipe kolom yang sangat kompleks.

1. High Security

MySQL memiliki sistem sekuritas yang tinggi dengan disertai beberapa lapisan sekuriti seperti level subnetmask, nama host, dan ijin akses user

dengan sistem perijinan yang disertai dengan serta password ter-enkripsi.

2. Standard Command and Function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah

SELECT dan WHERE dalam query, yang mana merupakan fungsi standar dari SQL.

3. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol

TCP/IP, Named Pipes (NT), dan Unix soket (Unix). 4. Flexibility Table Structure

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya seperti Oracle.

5. Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.

6. Interface

MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman menggunakan fungsi API.


(27)

7. Clients dan Tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, yang mana pada setiap tool disertakan petunjuk online.

2.6. Pengertian Gaji

Menurut Soemarso S.R (2005 : 307) “gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan pimpinan yang jumlahnya biasanya tetap secara bulanan atau tahunan”.

Sedangkan menurut Mulyadi (2001 : 373) “gaji adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer”.

Gaji sering disebut upah, perbedaan upah dan gaji hanya terletak pada ikatan kerja dan jangka waktu penerimaan. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kerja kuat, sedangkan seseorang menerima upah apabila ikatan kerja kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya diberikan setiap bulan, sedangkan upah diberikan setiap hari atau setiap minggu.

Dalam bekerja seseorang akan mendapatkan penghasilan yang dapat digunakan untuk kebutuhan hidupnya. Gaji yang sering juga disebut upah merupakan sebuah penghargaan yang diberikan kepada pegawai atau karyawan sebagai balas jasa atau penghargaan atas hasil kerja seseorang.


(28)

Tunjangan adalah suatu biaya yang diberikan kepada anggota keluarga pegawai yang bersangkutan. Besarnya tunjangan sudah diatur dalam peraturan daerah yang telah ditentukan.

Gaji pokok adalah besarnya gaji yang diterima pegawai sebelum dikenakan potongan dan tunjangan – tunjangan.

2.6.1. Peranan Gaji

Gaji mempunyai sumber penting dalam kinerja suatu perusahaan dan kemampuan karyawan / pegawainya, yaitu :

a. Pegawai dapat bekerja lebih baik b. Dapat memenuhi kebutuhan hidup

c. Memberikan status sosial dalam masyarakat d. Memberikan kepuasan kepada pegawai e. Memberikan ketenangan dalam bekerja 2.6.2. Ketentuan Gaji

Untuk sistem penggajian pegawai, ketentuan gaji telah diatur dan disesuaikan didalam undang – undang ketenagakerjaan. Gaji pokok ditentukan dari gologan.


(29)

Tabel 2.1. Jenjang pangkat dan golongan PNS

Pangkat Golongan

Pembina Utama IV / e

Pembina Utama Madya IV / d

Pembina Utama Muda IV / c

Pembina Tingkat I IV / b

Pembina IV / a

Penata Tingkat I III / d

Penata III / c

Penata Tingkat Muda I III / b

Penata Muda III / a

Pengatur Tingkat I II / d

Pengatur II / c

Pengatur Muda Tingkat I II / b

Pengatur Muda II / a

Juru Tingkat I I / d

Juru I / c

Juru Muda Tingkat I I / b

Juru Muda I / a

Sedangkan untuk perhitungan tunjangan dan potongan adalah sebagai berikut:

1. Tunjangan anak = 2% * jumlah anak * gaji pokok

Ketentuan : Jika jumlah anak lebih dari 2 orang, maka yang mendapat tunjangan hanya 2 orang. Sedangkan jika jumlah anak kurang dari 2 orang, maka tunjagan anak dihitung dari 2% dikali jumlah anak dan dikali gaji pokok.

2. Tunjangan Suami / Istri = 10% * gaji pokok

Ketentuan : Jika status pegawai menikah, maka akan mendapat tunjangan suami / istri.


(30)

3. Tunjangan Jabatan

Tunjangan yang diberikan kepada pegawai yang mempunyai jabatan yang besarnya telah di tentukan pemerintah.

Potongan :

1. Taspen = 10% * gaji pokok + tunjangan istri + tunjangan anak

2. PPh pasal 21 adalah potongan pajak yang dikenakan terhadap penghasilan pegawai negeri yang melampaui batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP);

3. Taperum adalah tabungan perumahan pegawai yamg disesuaikan dengan golongan yang besarnya telah ditentukan pemerintah.


(31)

29

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Bagian Keuangan pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, penulis akan membahas mengenai gambaran umum dan sejarah singkat perusahaan.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Disnaker merupakan suatu organisasi tata kerja daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang mengemban tugas di bidang ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung No. 013 Tahun 2007, Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Tata Kerja Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah Kota Bandung di bidang ketenagakerjaan, dengan fungsi : merumuskan kebijakan teknis bidang tenaga kerja; melaksanakan tugas teknis operasional bidang tenaga kerja yang meliputi penempatan tenaga kerja dan perluasan tenaga kerja, pelatihan dan produktivitas kerja, hubungan industrial dan syarat kerja, pengawasan ketenagakerjaan serta kesejahteraan tenaga kerja dan penganggur. Sejarah berdirinya bidang Ketenagakerjaan tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa dan tatanan politik yang berkembang sejak proklamasi 17 Agustus 1945.

Sejak berdirinya pemerintahan Republik Indonesia sampai sekarang, Departemen atau Kementerian yang diserahi tugas untuk menangani masalah


(32)

ketenagakerjaan berulangkali mengalami perubahan, baik berupa pembentukan baru, penyesuaian maupun penggabungan. Perubahan organisasi tersebut disebabkan oleh berkembangnya beban kerja yang harus ditangani.

Historis perubahan struktur organisasi yang membidangi ketenagakerjaan adalah sebagai berikut : Pertama berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 Organisasi Departemen Tenaga Kerja berubah menjadi Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi, struktur organisasinya diatur dalam Keputusan Menteri NAKERTRANSKOP Nomor : Kep-100/MEN/1975. Dalam perkembangannya organisasi Departemen NAKERTRANSKOP mengalami perubahan dengan dipindahkannya urusan koperasi ke Departemen Perdagangan, kemudian disempurnakan kembali setelah masalah urusan transmigrasi dilimpahkan ke Departemen Transmigrasi.

Dengan peninjauan kembali UU No. 25 Tahun 1997, selain itu telah diratifikasi konvensi International Labour Organization (ILO) Nomor 87 ke dalam KEPRES 83 Tahun 1997 tentang kebebasan berserikat bagi para pekerja. Pengesahan Konvensi ILO No. 105 ke dalam UU RI No. 19 tahun 1999 mengenai penghapusan kerja paksa, pengesahan konvensi ILO No. 138 ke dalam UU RI No. 20 Tahun 1999 mengenai Upah Minimum untuk diperbolehkan bekerja dan pengesahan konvensi ILO No. 111 Tahun 1985 ke dalam UU RI no. 21 tahun 1999 mengenai diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan.


(33)

Bahkan telah dilakukan penyempurnaan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, yaitu:

1. Departemen Tenaga Kerja Kotamadya Bandung.

2. Departemen Transmigrasi Propinsi Dati I Jawa Barat Cabang Kotamadya Bandung.

3. Dinas Tenaga Kerja Propinsi Dati I Jawa Barat Cabang Kotamadya Bandung.

Digabung menjadi satu dengan nama DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan A. V i s i

Visi Kota Bandung Tahun 2009 – 2013 adalah “Memantapkan Kota Bandung Sebagai Kota Jasa Bermartabat”, yang diartikan sebagai kota yang mempunyai jati diri, harga diri dan kebanggaan bagi seluruh warganya, memiliki pelayanan publik prima tanpa membedakan status, sedangkan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung tahun 2009-2013 adalah “Terwujudnya

Penyelenggara Ketenagakerjaan Terbaik”. Untuk merealisasikan keinginan, harapan serta tujuan sebagaimana tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka seluruh staf dari Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung harus memahami makna yang terkandung di dalam visi tersebut.


(34)

Makna yang terkandung dalam visi Dinas Tenaga Kerja adalah :

Pertama, bahwa Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan

Terbaik ini mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja mempunyai kewajiban untuk dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat pencari kerja, mendorong dan memotivasi para pengusaha untuk menciptakan perluasan kerja, serta mengerahkan warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk mengikuti program transmigrasi.

Kedua, mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja sebagai suatu lembaga yang harus dapat menyiapkan tenaga kerja terampil dan produktif, peningkatan keterampilan dan produktivitas kerja, membina lembaga-lembaga latihan swasta, melakukan akreditasi lembaga latihan swasta serta sertifikasi kemampuan. Sehingga tenaga-tenaga tersebut diatas dapat berdaya saing tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja serta memenuhi standar nasional / internasional.

Ketiga, bahwa Dinas Tenaga Kerja ini sebagai suatu lembaga yang dapat berperan sebagai fasilitator dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil dan bermartabat, mencakup pembinaan terhadap pengusaha, para pekerja dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan, sosialisasi perundang-undang ketenagakerjaan, penanganan permasalahan / perselisihan ketenagakerjaan, memfasilitasi penetapan upah minimum kota, serta memberikan perlindungan terhadap pekerja dan pengusaha, dengan melalui


(35)

program dan kegiatan yang berorientasi terhadap peningkatan keselamatan kerja, kesehatan kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja serta peningkatan penegakkan hukum ketenagakerjaan.

Keempat, bahwa Dinas Tenaga Kerja mampu memfasilitasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pengembangan wilayah transmigrasi regional, dengan peningkatan lokasi transmigrasi, pengerahan penempatan transmigran, dan penyuluhan kepada calon transmigran.

B. M i s i

Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan dalam lima tahun ke depan serta sasaran yang akan dicapai berdasarkan RPJMD Tahun 2009 – 2013, misi Dinas Tenaga Kerja tercakup pada misi kedua Kota Bandung, yaitu : “Mengembangkan Perekonomian Kota yang Berdaya Saing dalam Menunjang Penciptaan Lapangan Kerja dan Pelayanan Publik serta Meningkatkan Peranan Swasta dalam Pembangunan Ekonomi Kota”, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a) Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terampil dan produktif sesuai kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja.

Misi ini memiliki makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat menyiapkan tenaga kerja terampil dan produktif yang siap pakai sesuai


(36)

dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan melalui pembinaan terhadap lembaga – lembaga latihan swasta dan akreditasinya serta sertifikasi kemampuan. Sehingga tenaga-tenaga tersebut diatas dapat berdaya saing tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja.

b) Peningkatan peluang kesempatan kerja, dan perluasan kerja

Misi ini bermakna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat memfasilitasi pencari kerja dan calon pengguna tenaga kerja untuk memperoleh informasi kesempatan kerja melalui bursa kerja terpadu/job fair, bursa kerja wilayah maupun melalui program atau kegiatan yang orientasinya untuk memberikan informasi kerja kepada masyarakat dan informasi calon tenaga kerja kepada calon pengguna tenaga kerja. Begitu pun perluasan kerja dapat dilakukan dengan berbagai macam program / kegiatan, seperti penciptaan wira usaha baru, penerapan dan pemanduan teknologi padat karya (PP-TPK), untuk penanganan tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan atau ter-PHK melalui kegiatan padat karya produktif (PKP), dan pemberian kerja sementara.

c) Peningkatan perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan, serta pembinaan dan pengembangan hubungan industrial

Misi ini mengandung makna bahwa Dinas Tenaga Kerja harus dapat berperan sebagai fasilitator di dalam perwujudan hubungan industrial yang


(37)

harmonis, dinamis, adil dan bermartabat, dengan melalui berbagai program dan kegiatan pembinaan terhadap pengusaha, para pekerja dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan, sosialisasi perundang-undang ketenagakerjaan, penanganan permasalahan/perselisihan ketenagakerjaan serta mengkoordinir dan membantu memfasilitasi Penetapan Upah Minimum Kota. Juga harus berperan dalam fungsi perlindungan tenaga kerja baik terhadap hak-hak pekerja, kesehatan maupun keselamatannya. Begitu pula harus dapat melindungi kepentingan pengusaha dari intervensi / campur tangan pihak ketiga yang dapat merusak hubungan industrial yang harmonis antara pengusaha dan pekerja.

d) Peningkatan ketersediaan lokasi transmigrasi dan penempatan transmigran Dalam hal transmigrasi, sebagai lembaga yang diberi kewenangan untuk mengelola transmigrasi yaitu harus dapat memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat yang belum memiliki pekerjaan yaitu tentang berbagai hal ketransmigrasian, baik keuntungannya, manfaat maupun terhadap prospek masa depan dari masyarakat tersebut melalui berbagai pembinaan dan penyuluhan. Sehingga dapat mengerahkan masyarakat sebanyak-banyaknya untuk melaksanakan transmigrasi, baik lokal maupun ke luar Propinsi Jawa Barat.


(38)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran posisi manajemen berdasarkan tingkatnya dan akan membantu penetapan batas – batas wewenang dan tanggung jawab. Struktur organisasi ini sangat penting dalam pengembangan sistem biaya dan laporan kerja karena akan memperlihatkan tanggung jawab personalia dalam melaksanakan rencana manajemen.


(39)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi Tugas merupakan rincian yang menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang serta tugas yang harus dilakukan. Hal ini dibuat agar masing – masing bagian dapat mengerti kedudukannya didalam organisasi.

Deskripsi tugas yang ada pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja lingkup kesekretariatan.

3. Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup administrasi umum dan kepegawaian.


(40)

4. Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Program

Sub bagian keuangan dan program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup keuangan dan program.

5. Kepala Bidang Pelatihan Dan Produktivitas kerja

Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pelatihan dan produktivitas kerja.

6. Kepala Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja Dan Pelatihan Kerja

Seksi pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja.

7. Kepala Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja

Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja.


(41)

8. Bidang Penempatan Kerja Dan Transmigrasi

Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup Penempatan Kerja dan Transmigrasi.

9. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dan Perluasan Kerja

Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja.

10. Seksi Transmigrasi

Seksi Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

11. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan.


(42)

12. Seksi Pembinaan Dan Pengembangan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Seksi pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan.

13. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial

14. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja.

15. Seksi Pengawasan Norma Kerja

Seksi Pengawasan norma kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan lingkup pengawasan norma kerja.


(43)

16. Seksi Pengawasan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

3.2. Metode Peneitian 3.2.1. Desain Penelitian

Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dilakukan dalam suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pendekatan/penyelesaian untuk melaksanakan suatu penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi penggajian pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskrtiptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data Primer yaitu data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis langsung dari sumber-sumber pertama baik individu


(44)

atau sekelompok bagian dari objek penelitian, seperti hasil wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti.

1. Observasi

Melakukan penelitian melalui pengamatan secara langsung pada kantor tersebut pada bagian keuangan mengenai kegiatan dalam proses penggajian yang ada di Dinas Tenaga Kerja.

2. Wawancara

Teknik yang dilakukan dengan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung pada pihak bagian keuangan yang mengurus langsung penggajian untuk meminta penjelasan mengenai masalah yang akan di bahas.

3. Studi Pustaka

Penulis membaca – baca buku dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diambil dalam penyusunan skripsi ini.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dengan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data primer disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram dan juga segala informasi


(45)

yang berasal dari literatur yang ada hubungannya dengan teori-teori mengenai topik penelitian.

Data sekunder yang penulis dapatkan adalah dengan dokumentasi yaitu penelitian dilakukan dengan cara membaca buku –buku di perpustakaan dan mencari referensi berupa tulisan – tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas oleh penulis.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah perancangan terstruktur. Dimana perancangan terstruktur adalah pengembangan sebuah model dari hasil analisa pemecahan masalah dengan menggunakan sebuah sistem komputer yang memiliki komponen – komponen dan hubungan yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam membangun sistem informasi yang kompleks membutuhkan metode-metode atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara detail. Metode yang cocok adalah metode prototipe, dimana metode tersebut memberikan ide bagi analis sistem atau pemrogram untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap, sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai.


(46)

Beberapa langkah dalam metode prototipe adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Analis sistem mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.

2. Membuat Prototipe. Setelah analis mengetahui kebutuhan-kebutuhan sistem, selanjutnya membuat prototipe.

3. Menguji Prototipe. Setelah prototipe selesai, selanjutnya pemakai akan menguji prototipe kemudian memberikan kritik dan saran.

4. Memperbaiki prototipe. Jika pemakai tidak puas atau merasa ada kekurangan dengan prototipe yang sudah ada maka perancang akan melakukan perbaikan yang sesuai dengan keinginan dari pemakai. 5. Mengembangkan Versi Produksi. Pada tahap akhir ini, pengembang

akan menyelesaikan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.


(47)

Berikut adalah gambar pengembangan Prototipe :

Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Membuat Prototype

Menguji Prototype

Memperbaiki Prototype

Mengembangkan Versi Produksi

Gambar 3.2 Pengembangan Prototype (Sumber : Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi) 3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1) Flowmap

Flow Map disebut juga diagram prosedur kerja atau Functional Flowchart (Diagram Alir Fungsional). Flow Map/Functional FlowChart merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus


(48)

menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi.

Simbol-simbol yang digunakan dalam Flow Map : 1. Dokumen

Dokumen adalah data-data yang mengalir di dalam sistem informasi. Dokumen dengan dokumen dalam satu kolom, tidak dihubungkan secara langsung.

2. Proses pengolahan data (komputerisasi)

Proses yang terjadi dengan menggunakan perangkat komputer (komputerisasi)

3. Disk atau database

Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.


(49)

2) Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram konteks menggambarkan hubungan aliran-aliran data kedalam dan keluar sistem atau entitas-entitas yang terletak diluar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input). Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkungan proses yang mewakili proses dari semua sistem.

3) Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan


(50)

alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD: 1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan luar (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem yang lainnya yang menerima input atau memberi input dari sistem kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak.

2. Arus Data (Data Flow)

Menuju dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dalam bentuk panah.

3. Proses (Process)

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran.

4. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal paralel yang ditutup salah satu ujungnya.


(51)

4) Kamus Data

Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan sistem, dengan definisi yang teliti sehingga pemakai dan analisis sistem akam memiliki pemahaman yang umum mengenai input,output,komponen penyimpanan serta kalkulasi intermediate.

5) Perancangan Basis Data A. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengorganisasikan file untuk menghubungkan group elemen yang berulang-ulang dan merubah bentuk database dari struktur pohon menjadi struktur hubungan. Adapun tujuan dari normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Meminimalkan duplikasi data.

2. Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan untuk kebutuhan fungsional yang berbeda.

3. Memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam perancangan database.

Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Yang merupakan suatu aturan yang dikenakan pada


(52)

relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi – relasi tersebut pada level – level normalisasi.

Beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi adalah : 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan keadaan.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada pada bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika berada dalam bentuk normal kedua dan setiap atribut kunci, tidak memiliki depedensi transitif terhadap kunci primer.


(53)

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form (BCNF) mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untu menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung pada fungsi atribut superkey.

B. Tabel Relasi

Tabel relasi merupakan hubungan atau asosiasi suatu entitas dengan dirinya sendiri atau hubungan dengan entitas lainnya. Model basis data relasional menunjukkan suatu cara yang digunakan untuk mengolah / mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang akan berdampak pula pada bagaimana mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang akan ditinjau.

C. Entity Relationship Diagram

Entity Relationship adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data. Model ER penting dalam perancangan basisdata. Model ER menyediakan konsep-konsep berguna yang memungkinkan bergerak dan deskripsi-deskripsi


(54)

informal apa yang dinginkan pemakai terhadap basisdata menuju deskripsi-deskripsi lebih rinci dan dapat diimplementasikan. Komponen-komponen entitas relationship adalah :

1. Entitas (entity)

Entitas adalah sangat serupa dengan objek pada pemodelan berorientasi objek kecuali bahwa entitas tidak mempunyai operasi-operasi sendiri . entitas dapat berupa objek kongkret didunia nyata seperti mahasiswa, pekerja, mobil dan sebagainya. Namun entitas juga dapat berupa objek abstrak seperti rekening.

2. Atribut (properti-properti)

Atribut adalah properti atau ciri-ciri atau karakteristik dari tipe entitas yang dipentingkan disatu sistem / organisasi . setiap atribut entitas menspesifikasikan properti tertentu dari entitas.

3. Relasi (relationship)

Relationship adalah asosiasi diantara dua entitas atau lebih. Sebagaimana dengan entitas, kita mengumpulkan relationship-relationship serupa menjadi himpunan relationship (relationship set).


(55)

1. One to One Relationship

Hubungan one to one relationship adalah antara file

pertama dengan file kedua adalah satu banding satu. 2. One to Many Relationship

Hubungan one to many relationship adalah sebuah relasi merupakan tahap dimana hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding banyak.

3. Many to Many Relationship

Hubungan many to many relationship adalah sebuah relasi antara suatu file satu dengan file yang kedua mempunyai relasi banyak berbanding banyak.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian sistem adalah tahap menguji aplikasi sistem yang telah dibuat atau dikembangkan. Pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan prosedur saat aplikasi dijalankan. Dalam pengujian sistem ada beberapa metode pengujian yang digunakan yaitu pengujian White Box dan Black Box.

Pengujian white box merupakan metode design tes yang menggunakan struktur kontrol desain prosedur untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Pengujian white box ini dilakukan pada saat perangkat lunak dibangun atau dikembangkan.


(56)

Pengujian black box merupakan metode pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsi perangkat lunak. Dengan metode black box pengujian dilakukan dengan mencari fungsi-fungsi perintah yang tidak benar, menguji kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada tampilan perangkat lunak yang telah dikembangkan. Pengujian ini dilakukan pada saat akhir setelah semua pengembangan perangkat lunak selesai dibangun.

Metode pengujian yang digunakan pada perangkat lunak ini menggunakan metode

black box. Tujuannya adalah untuk memperkecil kesalahan pada saat pengembangan dan dengan mudah melakukan koreksi terhadap kekurangan yang terjadi setelah perangkat lunak selesai dikerjakan.


(57)

55

Untuk mengetahui proses kerja dari sistem yang sedang berjalan diperlukan analisis sistem yang sedang berjalan terlebih dulu. Sistem informasi penggajian yang ada di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sekarang ini belum memiliki sistem informasi yang terkomputerisasi karena data pegawai dan data gaji pegawainya masih dalam bentuk Microsoft excel, sehingga terkadang terjadi keterlambatan dalam pengolahan data dan gaji pegawai serta lambatnya pembuatan laporan. Untuk alur data sistem informasi penggajian di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung yang sedang berjalan akan diuraikan menggunakan Flow Map, Diagram Konteks dan DFD (Data Flow Diagram).

4.1.1. Analisis Dokumen

Tujuan dari analisis dokumen adalah untuk mengetahui semua dokumen atau file yang digunakan dimana dokumen – dokumen tersebut merupakan suatu kesatuan data yang kemudian diproses lebih lanjut sehingga menghasilkan informasi yang digunakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan sebelumnya. Dokumen yang digunakan dalam proses penggajian adalah sebagai berikut :

1. Nama dokumen : SK CPNS & Surat Keterangan Keluarga Fungsi : Untuk pembuatan data pegawai

Sumber : Pegawai


(58)

Periode : 1 Tahun

Item data : NIP, nama_pegawai, alamat_pegawai jenis_kelamin, tempat_lahir, tanggal_lahir, pendidikan, jabatan, masa_kerja, golongan, unit_kerja, gaji_pokok, status_kawin, jumlah _anak, tanggal_kelahiran, , tanggal_perkawinan, pekerjaan, keterangan

2. Nama dokumen : Data pegawai

Fungsi : Sebagai dasar perhitungan gaji Sumber : Bagian kepegawaian

Rangkap : 1 (satu)

Periode : 1 Bulan

Item data : NIP, nama_pegawai, alamat, tempat_lahir, tanggal_lahir, golongan, jabatan, status_kawin, jumlah_anak, masa_kerja

3. Nama dokumen : Data Gaji pegawai

Fungsi : Sebagai dasar pembuatan SPP Sumber : Bagian keuangan

Rangkap : 1 (satu)

Periode : 1 Bulan

Item data : NIP, nama_pegawai, tempat_lahir, tanggal_lahir, golongan, jabatan, status_kawin, jumlah_anak, gaji_pokok, tunjangan_suami/istri, tunjangan_anak,


(59)

tunjangan_jabatan, taspen, taperum, pph, gaji_kotor, total_potongan, gaji_bersih

4. Nama dokumen : Surat perintah pembayaran Fungsi : Permohonan pembayaran Sumber : Bagian keuangan

Rangkap : 2 (dua)

Periode : 1 Bulan

Item data : no_spp, skpd, tanggal_spp, nama_bendahara, alamat_skpd, nama_bank, jumlah_yang_diminta 5. Nama dokumen : Surat perintah membayar

Fungsi : Memerintahkan pembayaran Sumber : Bagian keuangan

Rangkap : 1 (satu)

Periode : 1 Bulan

Item data : no_spm, no_spp, tanggal_spp, tanggal_spm, nama_bendahara, skpd, nama_bank, jumlah_yang_diminta, jumlah_Potongan, jumlah_yang_dibayarkan

6. Nama dokumen : Surat perintah pencairan dana Fungsi : Memerintah mencairkan dana Sumber : Pemerintah Kota

Rangkap : 3 (tiga)


(60)

Item data : no_spm, tanggal, skpd, nama_bank ,jumlah_yang_diminta, jumlah_Potongan, jumlah_yang_dibayarkan

7. Nama dokumen : Slip Gaji

Fungsi : Bukti penerimaan gaji Sumber : Bagian keuangan

Rangkap : 2 (dua)

Periode : 1 Bulan

Item data : no_slip, tgl_gaji, NIP, nama_pegawai, jabatan, golongan, gaji_pokok, tunjangan_suami/istri, tunjangan_anak, tunjangan_jabatan, taspen, taperum, pph, gaji_kotor, total_potongan gaji_bersih

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur merupakan langkah awal yang dilakukan dari perancangan sistem informasi penggajian di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagai gambaran perubahan data menjadi sebuah informasi yang memiliki kegunaan. Untuk itu, dilakukan pengumpulan data- data yang digunakan dalam sistem informasi penggajian yang sedang berjalan di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagai berikut :

1. Pegawai memberikan SK CPNS dan Surat Keterangan Keluarga ke bagian kepegawaian untuk dibuatkan data pegawai oleh bagian kepegawaian.


(61)

2. Bagian keuangan menerima data pegawai yang diserahkan oleh bagian kepegawaian dan kemudian di proses untuk perhitungan gaji.

3. Bagian keuangan membuatkan SPP (Surat Permintaan Pembayaran) lalu diserahkan ke Kepala Dinas untuk di ACC, setelah di ACC dikembalikan lagi ke bagian keuangan untuk pembuatan SPM (Surat Perintah Membayar).

4. SPM (Surat Perintah Membayar) diajukan ke Pemerintahan Kota, lalu dari Pemerintah Kota terbitlah SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) 3 rangkap yang ditembuskan 1 ke Bank Jabar, 1 ke Dinas Tenaga Kerja (bagian keuangan) dan arsip di Pemerintah Kota.

5. Slip gaji di buat dari data gaji pegawai oleh bagian keuangan lalu diproses menjadi pembuatan slip gaji 2 rangkap.

6. Slip gaji diberikan 1 kepada pegawai dan satu lagi untuk dijadikan sebagai arsip di bagian keuangan.

7. Kemudian di buat laporan gaji untuk di berikan kepada kepala dinas. 4.1.2.1. Flow map

Flowmap merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi yang diusulkan.


(62)

Flowmap Penggajian Pegawai

Bagian Keuangan Bagian

Kepegawaian Kepala Dinas Pemerintah Kota Bank Jabar Pegawai SK CPNS Pembuatan data pegawai Data Pegawai Data Pegawai Lap Gaji Slip Gaji Bukti Pembayaran Pembuat an SPM Slip Gaji SPP Slip Gaji SPM SP2D Pembuat an slip gaji SPP yang sudah di ACC

Pembuat an SPP Slip Gaji SPP SPM SPP yang sudah di ACC Data Gaji

Pegawai Perhitung

an Gaji Pembuat an SP2D SPP SP2D Meng ACC SPP Lap Gaji Lap.Gaji Pembuat an lap gaji Membuat bukti pembayar an Arsip Slip Gaji Surat Keterangan Keluarga SK CPNS Surat Keterangan Keluarga SP2D

SP2D Bukti bayar Data pegawai Data Gaji pegawai SPP Data Pegawai Lap Gaji Keterangan :

SPP : Surat Permintaan Pembayaran SPM : Surat Perintah Membayar SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana


(63)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram yang dapat menggambarkan hubungan keterkaitan antara sistem dengan pihak-pihak diluar lingkungan sistem. Hubungan keterkaitannya digambarkan sebagai aliran informasi dan data yang masuk ke dalam sistem dan keluar sistem.

Sistem Informasi Penggajian DISNAKER

Pegawai Kepala Dinas

SK CPNS & Surat Keterangan keluarga

SPP SPP

Slip Gaji

Pemerintahan Kota

SPM


(64)

4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram (DFD ) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Berikut adalah gambar DFD 2.0 Perhitungan gaji 1.0 Pembuatan data pegawai 4.0 Membuat SPM Pegawai Pemerintah Kota 5.0 Pembuatan Slip Gaji 6.0 Pembuatan Laporan gaji

SK CPNS & Surat Keterangan Keluarga

Data pegawai

File SPP SPP

File Slip Gaji

Kepala Dinas Slip Gaji Laporan Gaji Slip gaji 3.0 Pembuatan SPP Data Gaji Pegawai Data Gaji Pegawai

Data Gaji Pegawai Data Pegawai Data pegawai Data SPM Slip Gaji SPP Data Gaji Pegawai

File laporan Gaji


(65)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Sistem yang sedang berjalan saat ini ternyata masih terdapat keterlambatan dalam pencarian data dan proses perhitungan gaji. Oleh sebab itu penulis mencoba membuatkan program aplikasi yang penyimpanan datanya berbentuk database, sehingga keamanan datanya lebih terjamin dan mempermudah dalam proses perhitungan gaji.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu yang baru atau memperbaiki sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja. Perancangan sistem ini memiliki peranan yang sangat penting dalam menyediakan informasi tentang data gaji pegawai dan perancangan ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kekurangan dan meningkatkan kinerja sistem.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem informasi adalah untuk memberikan gambaran mengenai sistem yang diusulkan sebagai penyempurnaan dari sistem yang berjalan. Sistem yang berjalan secara keseluruhan dilakukan menggunakan aplikasi Ms.Excel, sedangkan sistem yang diusulkan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi agar pengolahan data dan gaji pegawai menjadi lebih optimal dan baik.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Perancangan sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terperinci. Pada tahap ini penulis mengusulkan untuk membuatkan


(66)

program agar lebih mudah, integritas data terjaga dan tidak makan waktu yang lama dalam proses pengolahan data dan gaji pegawai serta dalam pembuatan laporan.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur dari sistem informasi penggajian pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung akan dituangkan dalam bentuk Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram dan Kamus Data.

4.2.3.1. Flowmap

Flowmap merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi yang diusulkan.


(67)

Flowmap Penggajian Pegawai

Bagian Keuangan Bagian

Kepegawaian Kepala Dinas Pemerintah Kota Bank Jabar

Pegawai SK CPNS Lap Gaji Bukti Pembayaran Slip Gaji SPM SP2D Slip Gaji SPM SPP yang sudah di acc SPP Pembuat an SP2D SPP SP2D Meng ACC SPP Membuat bukti pembayar an Surat Keterangan Keluarga SK CPNS Surat Keterangan Keluarga SP2D SP2D Bukti bayar Input Data Pegawai D a tab a s e Gaj i Proses Hitung Gaji

Cetak slip Gaji

Cetak Laporan Gaji Lap Gaji Pembuatan SPP Cetak SPP Pembuatan SPM Cetak SPM SPP yang di acc Keterangan :

SPP : Surat Permintaan Pembayaran SPM : Surat Perintah Membayar SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana


(68)

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram yang dapat menggambarkan hubungan keterkaitan antara sistem dengan pihak-pihak diluar lingkungan sistem. Hubungan keterkaitannya digambarkan sebagai aliran informasi dan data yang masuk ke dalam sistem dan keluar sistem.

Sistem Informasi Penggajian DISNAKER

Pegawai Kepala Dinas

SK CPNS & Surat Keterangan keluarga

SPP SPP

Slip Gaji

Pemerintahan Kota

SPM


(69)

4.2.3.3. DFD

Data flow diagram (DFD ) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Berikut adalah gambar DFD

2.0 Perhitungan

gaji 1.0

Input data pegawai 5.0 Membuat SPM Pegawai Pemerintah Kota 7.0 Cetak Slip Gaji 8.0 Cetak Laporan gaji

SK CPNS & Surat Keterangan Keluarga

Data pegawai File SPP

SPP Kepala Dinas Laporan Gaji 3.0 Pembuatan SPP Data Gaji Pegawai Data Gaji Pegawai

Data Gaji Pegawai Data Pegawai Data pegawai SPM Slip Gaji SPP SPP Data Gaji Pegawai Data Gaji Pegawai 4.0 Cetak SPP 6.0 Cetak SPM File SPM SPM SPP SPM


(70)

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi untuk mendefinisikan data yang mengalir dari sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat berdasarkan arus data dalam DFD dan hanya ditujukan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut mengenai struktur dari suatu arus data terinci dapat dilihat pada kamus data.

1. Nama dokumen : SK CPNS & Surat keterangan Keluarga

Alias : -

Aliran Data : entitas pegawai – proses 1

Struktur data : NIP, nama_pegawai, alamat_pegawai jenis_kelamin, tempat_lahir, tanggal_lahir, pendidikan, jabatan, masa_kerja, golongan, unit_kerja, gaji_pokok, status_kawin, nama_istri_suami, jumlah_anak, tanggal_kelahiran, tanggal_pernikahan, pekerjaan_pasangan, keterangan.

2. Nama dokumen : Data Pegawai

Alias : -

Aliran Data : Proses 1 – file pegawai, file pegawai – proses 2

Struktur data : NIP, nama_pegawai, alamat, tempat_lahir, tanggal_lahir, kode_golongan ,golongan,


(1)

vi

DAFTAR TABEL

No. Tabel Nama Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian... 8

Tabel 2.1 Jenjang pangkat dan golongan PNS ... 27

Tabel 4.1 Pegawai ... 77

Tabel 4.2 Gaji ... 78

Tabel 4.3 Golongan ... 78

Tabel 4.4 Jabatan ... 78

Tabel 4.5 DetailGaji ... 79

Tabel 4.6 SPP ... 79

Tabel 4.7 SPM ... 79

Tabel 5.1 Rencana Pengujian ... 96

Tabel 5.2 Pengujian Login ... 98

Tabel 5.3 Pengujian Data Pegawai... 99

Tabel 5.4 Pengujian Data Gaji Pegawai ... 99

Tabel 5.5 Pengujian Data Golongan ... 100

Tabel 5.6 Pengujian Data Jabatan ... 100

Tabel 5.7 Pengujian Data SPP ... 100


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Azza Wa Jalla atas limpahan berkat, rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shallawat dan Salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad Shalallahu’alaihi wassallam. Alhamdulillaahi rabbil ’alamin hamdan yuafi ni’amahu wa yukafi majidah, atas seizin-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG.” yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Jurusan Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia. Semoga selama perkuliahan di UNIKOM memberi manfaat bagi masyarakat dan dinilai ibadah oleh Allah SWT. Amin Yaa Rabbal ’alamin.

Penulis menyadari dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangannya, oleh karena itu dalam hal ini tidak terlepas dari keterbatasan ilmu yang penulis miliki pada saat ini. Maka dari itu tiada daya dan upaya tanpa pertolongan Allah yang telah menciptakan manusia dalam keadaan lemah, kesempurnaan hanya milik Allah semata. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:


(3)

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Rina Kurniawati, S.Kom., M.T, selaku Dosen Wali (MI-1) Jurusan Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

5. Ibu Deasy Permatasari,S.Si., M.T selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk bimbingan.

6. Seluruh Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Terutama Dosen Sistem Informasi.

7. Ibu Ir. Hj. R. Hibarni Andam Dewi,M.Si Selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung yang telah bersedia menerima penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Ibu Sulastri dan Ibu Lia Amalia Mulyani, S.Sos yang telah membantu memudahkan penulis dalam memperoleh data serta dokumen-dokumen untuk kelengkapan skripsi ini.

9. Semua keluargaku khususnya Kedua Orang Tua, Kakak beserta Istri dan Adik yang dengan kasih sayangnya yang besar telah memberikan bantuan yang tidak ternilai baik moril maupun materil, serta doa dan restu merekalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(4)

10. Seseorang yang terkasih dan tersayang ”v3” yang selalu memberi cahaya untuk menerangi jalanku dalam penyusunan skripsi ini.

11. Rekan-rekan MI-1 angkatan tahun 2006 yang merasa telah membantu. 12. Rekan-rekan seperjuangan (Andreas, Ryan.R, Cahya A.M, Agus.S,

Defri,M.Erik) yang telah membantu dalam penyusunan skripsi baik secara moril dan tenaga.

13. El-homblo Crew ( Sasap, Deri, Qnoy, Efri, Ogi, Egi, Bred, Azay, Agi). 14. Para sahabat peterpan dimanapun berada, “tetap bertahan walau habis

terang”.

15. Untuk semua yang memberi support, terima kasih telah meyakinkan bahwa suara-suara itu masih ada, bahkan pada saat bernafas pun sedikit sulit.

Semoga semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan baik yang telah disebutkan atau yang tidak, mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT. Amin. Jazakallah khair.

Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk diri penulis sendiri, kepada almamater dan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan masalah yang penulis teliti.

Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamin.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakatuhu.


(5)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG

DINDA DWI APRIADI NIM. 1.05.06.179

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

Deasy Permatasari, S.Si., M.T NIP. 4127.70.26.005

Dekan Fakultas Ketua Program Studi Teknik dan Ilmu Komputer, Sistem Informasi,

Dr. Arry Akhmad Arman Dadang Munandar, SE, M.Si NIP. 4127.70.013 NIP. 4127.70.26.019


(6)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : DINDA DWI APRIADI

NIM : 10506179

Judul skripsi : SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Skripsi berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan Programming yang tercantum sebagai bagian dari Skripsi ini. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber secara jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Bandung, Januari 2011 Yang membuat pernyataan,

Materai 6000

(DINDA DWI APRIADI) NIM. 10506179