Sistem Informasi Penggajian Pegawai Pada CV. Citra Retrofita Bandung

(1)

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh : DEDE MULYANA

NIM 1.05.07.118

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

memberikan solusi dalam mengantisipasi kendala-kendala kontruksi, serta memberikan berbagai alternatif pelaksanaan kontruksi yang berorientasi pada peningkatan kualitas, penghematan waktu dan efesiensi biaya. Terdapat beberapa masalah yang sering terjadi pada perusahaan ini diantaranya masalah penggajiannya seringkali mengalami kesulitan dalam mencari data pegawai tetap dan kontrak yang dibutuhkan, serta pencatatan absensi harian yang selalu mengakibatkan terjadinya duplikasi data dan pemrosesan data berlangsung cukup lama. Tujuan diadakannya penelitian terhadap sistem informasi penggjian pegawai adalah agar dapat meminimalkan terjadinya kesalahan yang timbul akibat pencatatan aktivitas yang berlangsung lama, mewujudkan suatu sistem informasi penggajian pegawai yang terintegrasi termasuk didalamnya yang mencakup aspek-aspek absensi, pencatatan data pegawai, pencatatan jabatan, dan pencetakan laporan-laporannya dan dengan penelitian diharapkan dapat mewujudkan sistem informasi penggjian pegawai yang mampu memberikan penggajian pegawai yang cepat.

Dalam perancangan penelitian ini metode yang digunakan adalah pendekatan (Object Oriented Analysis and Design), metode pengembangan menggunakan Prototype, alat yang digunakan untuk merancang sistem yaitu UML

(Unified Modeling Language), sedangkan aplikasi yang dipilih dalam perancangan

aplikasi ini menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan dengan database SQL Server 2000.

Dengan adanya sistem informasi yang baru diharapkan kinerja perusahaan semakin efisien karena dalam pengelolaan penggajian pegawai dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, serta kesalahan dalam proses pembuatan laporan akan lebih diminimalisasi karena data telah terintegrasi.


(3)

ii

Repair,Waterproofing and Soil Srtrukture Strengthening, provide to give a solutions for anticipating construction constraints, and as providing various alternative implementation of the construction-oriented quality improvement, time savings and cost efficiency. There are several problems that often occur in this company including payroll problems its often have difficulty in finding a permanent employee and contract data requirements, as well as daily attendance records which always resulted in duplication of data and processing data on several time. The objective of the research on information payroll systems employee is to minimizing the occurrence of errors as a result of recording activity that take a long time, realizing a system integrates employee payroll information including covering aspects of absenteeism, employee data records, office records, and report printing and the expected of this research is creating capable information systems of providing fast employee payroll.

Is using designing this research design is using approach method (Object Oriented Analysis and Design), method development using Prototype, a tool used to design a system that is UML (Unified Modeling Language), while the selected application in the design of these applications using Microsoft Visual Basic 6.0 and with SQL Server 2000 database.

By the new information system hopefully efficient because the company performance in managing employee payroll can be more quickly and easily, as well as errors in the reporting process will be minimized because the data has been integrated.


(4)

iii

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur, Alhamdulillah senantiasa tercurahkan ke hadirat Allah SWT., karena atas ridho dan izin-Nya penulis telah melaksanakan penelitian di CV.Citra Retrofita Bandung, serta dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini. Pembuatan Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat persyaratan kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul:

”SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA CV.CITRA RETROFITA BANDUNG.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan senantiasa penulis terima sebagai masukan yang berarti, sehingga dalam penyusunan karya tulis lainnya penulis dapat menyusun dengan lebih baik.

Sebagai rasa hormat, cinta dan kasih sayang, penulis persembahkan Skripsi ini untuk Ibu dan Bapak yang telah memberikan banyak dukungan baik moril maupun materil terutama do’a dan semangat untuk penulis dan satu satunya alasan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tepat waktu.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:


(5)

iv Unikom.

3. H. Dadang Munandar, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

4. Imelda ST.,MT. selaku Dosen Wali kelas MI-3 angkatan 2007 dan sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberi petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen serta Staff Universitas Komputer Indonesia yang telah berjasa dalam menunaikan tugasnya.

6. Ir.Irawan Rusli selaku direktur cv.citra retrofita bandung yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian ini.

7. Mohamad Faizal Rizki. ST. yang telah membantu dalam proses penelitian dalam hal data-data dan penyusunan skripsi ini.

8. Mih, Mama, Ka dida, Turyni nindinda, Rio dan Mami Mia. Terima kasih buat semua bentuk dukungan yang telah diberikan, tanpa mengenal lelah dan waktu.

9. Seluruh pihak baik keluarga yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah memberikan motivasi, inspirasi, semangat serta do’a yang tulus dan ikhlas sehingga membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan Skripsi ini.


(6)

v

teman-teman MI-3/SI-3 angkatan 2007 yang tidak tersebutkan terimakasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan.

11. Temen – temen di Angkatan Muda 2007: Rizky Wandi, Doni Setiawan, Arti, Esson S, Finarsih, Harli, Jemmy, Iqbal, Hafid, Aulia Nurhayati Dan Anggi Ahmad .Terima kasih atas kebersamaan dan kenangan-kenangannya. 12. Temen-temen seperjuangan bimbingan : Sendy A, Maria Riot, Miftah,

Ikhrom, Maria, Ary, Elen, Dahlia, Kuy, Rian, Maryuki, Sevil dan seluruh temen-temen yang tidak bisa disebutkan satu-persatu semoga setelah lulus kita bisa menerapkan ilmu.

13. Semua pihak yang telah banyak mendukung dan membantu secara langsung dan tidak langsung yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis ucapkan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini akan mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT, Amin

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Juni 2011


(7)

1

1.1Latar Belakang Penelitian

Didalam dunia bisnis dewasa ini peran teknologi informasi sangat penting dan berarti karena memang kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat dan membuat dampak kemudahan disegala bidang. Tanpa adanya teknologi informasi, para pelaku bisnis yang menginginkan ke efektifan dan ke efesienan dipastikan akan mengalami masalah dan kesulitan dalam hal waktu dan biaya didalam melakukan transaksi bisnisnya. Maka manfaat pengguna teknologi informasi diyakini akan terus berkembang, baik dari segi apapun karena suatu sistem yang menggunakan teknologi informasi mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan sistem yang masih sangat manual.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi yang telah dicapai saat ini, maka dapat dijumpai sumber utamanya yaitu penggunaan data dan informasi yang amat cepat dan akurat. Komputer merupakan salah satu keajaiban teknologi yang saat ini banyak digunakan untuk membantu permasalahan yang sering dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan. Cara kerja komputer yang praktis dalam menghasilkan informasi yang akurat karena tingkat ketelitian yang tinggi membuat komputer memegang peranan penting dalam peranan kehidupan manusia.

CV.CITRA RETROFITA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Perbaikan Beton, Penguatan Struktur Tanah dan Waterproofing berupaya untuk


(8)

memberikan solusi dalam mengantisipasi kendala-kendala kontruksi, serta memberikan berbagai alternatif pelaksanaan kontruksi yang berorientasi pada peningkatan kualitas, penghematan waktu dan efesiensi biaya.

Permasalahan yang sering timbul pada proses penggajian pegawai pada CV.CITRA RETROFITA BANDUNG adalah dalam hal pencatatan data pegawai, dikarenakan ada dua jenis pegawai yaitu pegawai tetap dan pegawai kontrak, dimana pegawai tetap tiap bulannya menerima gaji, sedangkan pegawai kontrak menerima gaji hanya pada saat kontrak atau ada proyek saja. Sehingga mempengaruhi ke proses daftar absensi yang menimbulkan beberapa masalah dalam pengolahannya salah satunya mengakibatkan terjadinya duplikasi data absensi pegawai dan pemrosesan penginputan data absensi pegawai berlangsung cukup lama sehingga perhitungan gaji menjadi tidak valid.

Masalah tersebut yang akan penulis kembangkan kedalam sebuah sistem yang mengintegrasikan antara data pegawai tetap, data pegawai kontrak, data absensi dan data jabatan menjadi suatu aplikasi, karena informasi yang dibutuhkan telah tersedia dengan baik serta memberikan kemudahan untuk melakukan pengelolaan penggajiannya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba

membahas hal tersebut dalam skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI

PENGGAJIAN PEGAWAI PADA CV. CITRA RETROFITA BANDUNG”.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Adapun identifikasi dan rumusan masalah yang terjadi di CV.Citra Retrofita Bandung adalah sebagai berikut:


(9)

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis

dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan pengelolaan

penggajian pegawai yang sering terjadi di CV.Citra Retrofita Bandung diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kurang cepatnya mendapatkan laporan penggajian dan data penggajian secara rinci dikarenakan data yang belum terintegrasi, hal ini dapat menyebabkan lamanya penggajian.

2. Memerlukan waktu yang relatif lama dalam pencarian data pegawai

karena disimpan secara terurut dan data masih dalam bentuk arsip, ini menyebabkan waktu pencarian menjadi lama.

3. Hasil pengolahan data absensi tidak akurat dengan kenyataan yang ada dilapangan dikarenakan pengelolaan data absensi dicatat dalam beberapa dokumen. Ini menyebabkan adanya kesalahan dalam pencatatan data absensi.

4. Belum adanya suatu aplikasi yang dapat menampung data-data pegawai kontrak, dikarenakan data pegawai kontrak masih dicatat dalam bentuk lembaran kertas atau arsip-arsip tertentu sehingga sering hilang dan sering ganti dalam setiap ada proyek, hal ini menyebabkan sulitnya mendapatkan pekerja-pekerja kontrak lagi yang sama.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :


(10)

1. Bagaimana agar sistem informasi penggajian pegawai dapat menghasilkan laporan penggajian dan data penggajian menjadi cepat dan rinci.

2. Bagaimana agar sistem informasi penggajian pegawai dapat menghasilkan data pegawai yang tersusun secara terurut.

3. Bagaimana sistem informasi penggajian pegawai dapat menghasilkan pengolahan data absensi yang akurat sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan.

4. Bagaimana sistem informasi penggajian pegawai dapat menjadi suatu aplikasi yang dapat menampung data-data pegawai kontrak.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa maksud dan tujuan yang hendak dicapai dan sesuai dengan yang diharapkan.

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi penggajian pegawai CV. CITRA RETROFITA Bandung guna mempermudah dalam penggajian dan laporan data pegawainya.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem informasi penggajian pegawai dapat menghasilkan laporan penggajian dan data penggajian menjadi cepat dan rinci.


(11)

2. Agar sistem informasi penggajian pegawai dapat menghasilkan data pegawai yang tersusun secara terurut.

3. Untuk mengetahui sistem informasi penggajian pegawai dapat menghasilkan pengolahan data absensi yang akurat sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan.

4. Untuk mengetahui sistem informasi penggajian pegawai yang merupakan suatu aplikasi yang dapat menampung data-data pegawai kontrak.

1.4Kegunaan Penelitian

Sebuah penelitian pasti mempunyai permasalahan yang harus dibuat pemecahannya, yang nantinya akan memberikan manfaat bagi pemakai atau user, pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi penelitian sendiri.

1.4.1 Kegunaan Praktis

a. Bagi Lembaga adalah dapat menjalin kerjasama yang baik degan

beberapa lembaga atau perusahaan yang dapat menunjang kemajuan pendidikan. Untuk memenuhi kurikulum yang telah ditentukan.

b. Bagi Perusahaan adalah dengan adanya sistem informasi ini diharapkan

dapat digunakan secara optimal dan tepat guna, sehingga dapat mengefisienkan waktu dalam proses pencarian dan pelaporan data sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.


(12)

c. Bagi Mahasiswa adalah dapat memahami dan menambah pengetahuan serta wawasan dibidang teknologi sistem informasi khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi penggajian pegawai.

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Bagi Pengembangan Ilmu adalah untuk merealisasikan ilmu yang

didapat dan dipelajari di kampus dengan penelitian dan diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperluas khazanah keilmuan yang telah ada sebelumnya.

b. Bagi Peneliti Lain adalah hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pemahaman/ pemikiran kepada peneliti lain yang akan mengambil penelitian dalam kajian yang sama sekalius sebagai referensi di dalam penulisan.

c. Bagi Penulis adalah penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan baik teori maupun praktek tentang membangun sistem informasi terutama yang berhubungan dengan sistem informasi penggajian pegawai agar dapat bermanfaat bagi penulis sendiri ataupun bagi orang lain.

1.5Batasan Masalah

Pembatasan masalah yang digunakan dalam sebuah pembahasan , bertujuan agar dalam pembahasannya lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi:


(13)

1. Sistem informasi ini dibangun hanya untuk digunakan pada CV.CITRA RETROFITA BANDUNG.

2. Sistem informasi ini hanya membahas mengenai Laporan berupa data pegawai, tunjangan transportasi, tunjangan makan dan absensi.

3. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah berdasarkan metode analisis berorientasi objek, dimana alat yang

digunakan untuk menggambarkan model data yaitu Unified Modeling

Language (UML).

4. Sistem informasi penggajian pegawai yang dibangun hanya untuk

perhitungan berdasarkan pegawai tetap dan pegawai kontrak saja.

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian

Sebuah penelitian pasti mempunyai lokasi dan waktu penelitian yang akan diteliti untuk dibuatkan laporan.

1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi objek penelitian ini adalah sebagai berikut:

Nama Perusahaan : CV.CITRA RETROFITA BANDUNG

Alamat : Jl. Mars Barat IV No. 4 Margahayu Raya - Bandung Telp / Fax : (022) 7561707

e-mail : retrofita@yahoo.com 1.6.2 Waktu Penelitian

Waktu untuk penelitian dan penyusunan skripsi yang disediakan oleh perusahaan adalah 6 bulan secara efektif sampai dengan pelaksanaan skripsi.


(14)

Tabel 1.1Waktu Penelitian

NO

Tahap Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pengumpulan Data Kebutuhan User a. Observasi

b. Wawancara c. Studi pustaka

2. Mengembangkan Prototype a. Perancangan Prosedure b. Perancangan Use Case c. Perancangan Class Diagram d. Perancangan Activity Diagram e. Perancangan Sequence Diagram 3. Evaluasi

Prototype

4. Mengkodekan Sistem Operasional a. Struktur

Program b. Struktur menu c. Kodefikasi d. Desain

Input/Output 5. Menguji Sistem

Operasional 6. Evaluasi Sistem

Operasional 7.

Implementasi sistem


(15)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.

Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan penekanan pada komponennya. Menurut Jerry Fitz Gerald pengertian sistem yang menakankan pada prosedurnya adalah

sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto,2005 : 1).

Adapun menurut Jogiyanto dalam bukunya “Analisis dan Desian Sistem Informasi” pengertian system yang menggunakan pendekatan pada komponennya yaitu.

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai


(16)

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu system mempunyai karakteristik atau sifat – sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen – komponen (components), Batasan sistem

(boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface),

masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran (objectives)

atau tujuan (goal).

Adapun sistem mempunyai beberapa katekteristik atau sifat-sifat tertentu antara lain yaitu:

a. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.


(17)

b. Batas sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (environment)

Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar system dapat menguntungkan dan merugikan.

1. Keuntungan : Merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara karena bersifat menguntungkan.

2. Kerugian : Merupakan energi dari sistem yang harus ditahan dan dikendalikan, energi ini bisa merusak kelangsungan hidup dari sistem. d. Penghubung sistem (interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Adapun kegunaan penghubung lainnya adalah.

1. Memungkinkan sumber-sumber dapat mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.

2. Keluaran dari subsistem menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung.

3. Satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya untuk membentuk satu kesatuan.


(18)

e. Masukan sistem (input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam system komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. g. Pengolah sistem (Process)

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

h. Sasaran sistem

Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang tampak secara fisik.


(19)

2. Sistem Alamiah (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system).

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia (human made

system) merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan

mesin yang disebut dengan human machine system.

3. Sistem Deterministik (system tertentu) dan Sistem Probabilistik (sistem tak tentu).

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Klasifikasi sistem terbuka (open system .dan system tertutup (closed system) dapat digambarkan sebagai berikut :


(20)

Gambar 2.1 Klasifikasi sistem terbuka dan tertutup sumber : http://www.unhas.ac.id/

2.2 Konsep Dasar Informasi

Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses kematian sebuah sistem (Robert N. Anthony dan John Dearden).

Menurut Jogiyanto dalam buku „Analisis dan desain sistem informasi‟ adalah :

“Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” . (Jogiyanto,2005:8).

Sumber dari informasi adalah data. Sedangkan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Didalam dunia bisnis,

kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Satuan nyata ( fact dan entity )


(21)

adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul – betul ada dan terjadi.

Menurut Robert N.antony dan John Dearden, Data adalah :

„ Bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item‟.

dan

“ Data Merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.” (Jogiyanto, 2005:8 ).

Pengertian Informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masing-masing kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk mengambil keputusan.

2.2.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data.


(22)

Proses (Model)

Penerima Data

(Ditangkap)

Output (Informasi)

Keputusan Tindakan Hasil

Tindakan Input

(Data) Dasar Data

Gambar 2.2 Siklus Informasi Sumber: Jogiyanto HM (2005 : 9)

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

Gambar 2.3 Pilar Kualitas Informasi Sumber:Jogiyanto HM (2005: 10)


(23)

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak


(24)

memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak tetapi oleh banyak perusahaan.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing system

atau Information processing system atau information – generating system.

Sistem Informasi menurut Jogiyanto (2005: 11) adalah :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch Gary Grudnitski mengemukakan bahwa:

“Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan

istilah blok bangunan, yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk


(25)

Gambar 2.4 Blok system informasi yang berinteraksi Sumber: Jogiyanto HM (2005 : 12)

Adapun komponen-komponen dari suatu system informasi meliputi: 1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


(26)

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisensi kapasitas penyimpanannya. Basis data di akses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan BBMS ( data base management system ).

6. Blok Kendali.

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, air, kegagalan–kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


(27)

2.3.2 Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer

Pengelompokan komponen-komponen sistem informasi adalah sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras (hardware) mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat Lunak (Software) atau Program

Perangkat lunak (software) merupakan sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data atau merupakan program-program yang digunakan untuk menjalankan komputer.

3. Prosedur (Procedure)

Prosedur (procedure) merupakan sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang (Brainware)

Orang (brainware) merupakan semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis Data (Database)

Basis data (database) merupakan sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.


(28)

6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data

Jaringan komunikasi merupakan sistem penghubungan yang memungkinan sesumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4Metode Pengembangan Sistem

Adapun metode pengembangan yang digunakan adalah prototype, dalam buku Kendal (2003:221) prototyping sistem informasi yaitu suatu teknik yang sangat berguna untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai syarat-syarat informasi pengguna secara cepat. Prototyping yang efektif seharusnya dilakukan pada awal-awal siklus pengembangan sistem, yakni selama fase penetapan syarat-syarat. Prototyping adalah suatu teknik yang sangat rumitkarena memerlukan pengetahuan mengenai siklus hidup pengembangan system secara keseluruhan.

Sistem prototype merupakan bagian operasional dari sistem secara keseluruhan yang akan dibangun. Prototype merupakan suatu cara yang baik untuk mendapatkan umpan balik mengenai sistem yang diajukan dan mengenai bagaimana sistem tersebut tersedia untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Ada empat petunjuk yang harus diamati saat mengintegrasikan prototype kedalam fase penetapan siklus hidup pengembangan sistem, yakni:

1. Bekerja sesuai modul

2. Membangun prototype dengan cepat


(29)

4. Menekankan antar muka pengguna.

2.5Pemodelan UML

Pada inti peran UML dalam pengembangan perangkat lunak, orang –

orang memiliki cara – cara yang berbeda dalam penggunaannya, perbedaan –

perbedaan yang masih dibawa dari bahasa – bahasa grafis lain. Perbedaan –

perbedaan ini mengakibatkan perslisihan yang panjang dank eras tentang bagaimana UML seharusnya digunakan.

2.5.1 Pengertian UML

Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang

membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO). Definisi ini merupakan definisi yang sederhana. Pada kenyataannya, pendapat orang-orang

tentang UML berbeda satu sama lain. Hal ini dikarenakan oleh sejarahnya sendiri

dan oleh perbedaan persepsi tentang apa yang membuat sebuah proses rancang-bangun perangkat lunak efektif (Martin Fowler 2005:1).

Pada tahap analisis, meliputi usaha untuk mengetahui apa kemampuan sebuah sistem yang diinginkan pengguna dan pelanggan dari sebuah perangkat lunak.


(30)

2.5.2 Diagram-Diagram Dalam UML

Adapun diagram – diagram dalam UML mempunyai beberapa diagram antara lain yaitu:

2.5.2.1Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng- create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include

fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di- include akan dipanggil setiap kali

use case yang meng- include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-

include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat

dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common . Sebuah use

case juga dapat meng- extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri.

Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case


(31)

2.5.2.2Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan

objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut

3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan

anak-anak yang mewarisinya

3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class


(32)

diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class.

Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time. Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi

package. Kita juga dapat membuat diagram yang terdiri atas package.

2.5.2.3Hubungan Antar Class

1) Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class . Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau

class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability

menunjukkan arah query antar class .

2) Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”). 3) Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class . Class dapat

diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class

asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4) Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan ( message ) yang di- passing

dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.


(33)

2.5.2.4Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari

satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli

yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Dalam UML, state

digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard

yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah.

2.5.2.5Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state

adalah action dan sebagian besar transisi di- trigger oleh selesainya state

sebelumnya ( internal processing ). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem)


(34)

secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use

case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use

case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan

aktivitas. Sama seperti state , standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel ( fork dan join ) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa

object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab

untuk aktivitas tertentu.

2.5.2.6Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem (termasuk pengguna, display , dan sebagainya) berupa message

yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram

biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output

tertentu. Diawali dari apa yang men- trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message


(35)

digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class .

Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali

dengan diterimanya sebuah message.

Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity

2.5.2.7Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti

sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan

bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence

number , di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari

level yang sama memiliki prefiks yang sama.

2.5.2.8Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar

komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code , baik berisi source code

maupun binary code , baik library maupun executable , baik yang muncul pada


(36)

beberapa class dan/atau package , tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

2.5.2.9Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana

komponen di- deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal Sebuah

node adalah server, workstation , atau piranti keras lain yang digunakan untuk

men- deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node

(misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

2.6 Konfigurasi Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003:346) Jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan sebuah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung sejumlah komputer ke sebuah/beberapa server.

Server adalah komputer yang difungsikan sebagai “pelayanan” pengiriman data


(37)

dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi penerima

(receiver) melalui media komunikasi.

2.6.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer Jenis-jenis jaringan ada dua, yaitu:

1. Model peer to peer

Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil.

2. Model Client Server

Model ini memisahkan secara jelas mana yang dapat memberikan layanan jaringan (server) dan mana yang hanya menerima layanan (client). Beberapa komputer di set up sebagai server yang memberikan sumberdaya (resource) dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksi kejaringan yang berfungsi sebagai client. Dalam perancangan sistem infomasi Pengolahan data penduduk ini, jenis jaringan yang digunakan adalah

client server.

2.6.2 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003 :352) Yang dimaksud topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu jaringan. Ada tiga topologi jaringan komputer yaitu :


(38)

2.6.2.1Topologi Bus

Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan melalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika seorang pemakai mengirimkan pesan ke seorang pemakai lain maka pesan tersebut akan melalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pesan cocok dengan alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut.

Gambar 2.5 Topologi Bus Sumber: Abdul Kadir (2003 : 353)

2.6.2.2Topologi Cincin (Ring)

Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya.


(39)

Gambar 2.6 Topologi Cincin Sumber: Abdul Kadir (2003 : 354)

2.6.2.3Topologi Bintang (Star)

Pada topologi ini terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol. Semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini, pusat pengontrol berupa hub atau switch.

Gambar 2.7 Topologi Bintang Sumber: Abdul Kadir (2003 : 355)

2.6.3 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut:

1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/periperal

lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain,


(40)

seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.

2. Media komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/informasi yang penting lainnya

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komunikasi dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya, oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharan

Dengan adanya jaringan komunikasi ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan, data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para


(41)

pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumberdaya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang di akses selalu terbaru. Karena ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.

2.7 Sistem Client Server

Sistem client server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan

pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer

client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu

komputer atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimiliki.Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data. Sistem client server merupakan suatu sistem client komputer yang melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client

maupun server sama-sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client


(42)

tidak dieksekusi dalam memory yang sama namun terbagi dalam komputer client server.

Hal ini menjadikan konfigurasi bagi komputer client dan komputer server

bisa berbeda seperti kapasitas memory, kecepatan processor atau alat masukan dan keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen-elemen tersebut. Bagi server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang dikhususkan bagi server seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server,

sedangkan komputer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah komputer dekstop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti

Windows 98, Windows ME, Windows XP dan lain-lain.

2.7.1 Cara Kerja Client Server

Sistem client server berjalan seutuhnya pada dua sistem komputer yang berbeda. Biasanya sebuah server melayani beberapa komputer client, walaupun mungkin ada yang hanya melayani satu client saja. Apabila pemakai ingin mengakses informasi bagian aplikasi, client mengeluarkan permintaan yang dikirimkan melalui jaringan kepada server kemudian menjalankan permintaan dan mengirimkan informasi kembali kepada client. Proses server berperan sebagai aplikasi yang mengelola sumber daya nilai bersama (shared resource) seperti

database, printer atau jalur komunikasi selain menjalankan tugasnya sebagai back

end. Sistem client server yaitu pusat pemrosesan data, sedangkan proses client


(43)

serta melakukan pengaksesan pada data seperti mengedit, menghapus atau menambah data. Karena itu program client adalah aplikasi front end yang digunakan sebagai antar muka (interface) bagi pemakai untuk berinteraksi dengan

server selain itu client menangani pemakaian sumberdaya lokal seperti monitor,

keyboard dan perangkat lokal lainnya.

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Untuk perangkat lunak pendukung, penulis mengembangkannya melalui dua macam aplikasi yang berbeda. Karena komputer server dan client

memerlukan aplikasi yang berbeda. SQL Server 2000 digunakan untuk pengelolaan database server dan Visual Basic 6.0. Sebagai aplikasi pemograman untuk mengembangkan aplikasi sistem client server pada komputer client. Kedua perangkat lunak ini dinilai merupakan perangkat lunak yang lebih baik dibanding yang lainnya sebagai alat yang mengembangkan aplikasi bagi sistem client server

ini.

2.8.1 Sekilas Tentang Visual Basic 6.0

Pemrograman visual basic 6.0 adalah pemrograman yang bekerja dalam lingkup MS.Windows. Microsoft Visual Basic 6.0 dapat memanfaatkan kemampuan MS.Windows secara optimal. Visual Basic menunjukan cara yang digunakan untuk membuat graphical user interface dan lingkungan pemrograman

Microsoft Visual Basic mengandung beberapa tool yang bermanfaat untuk


(44)

mengandung segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi untuk

Windows dari awal.

Tool yang terdapat dalam Microsoft visual basic.

1. Form adalah jendela yang bisa di ubah-ubah untuk membuat antar muka program. Pada program set up, Form bisa mengandung menu, tombol, kotak daftar, baris penggulung dan item-item lan yang bisa di lihat pada program berbasis Windows lainnya.

2. Toolbox untuk menambahkan elemen antarmuka program ke dalam form

digunakan Tool atau kontrol yang terdapat pada Toolbox. Toolbox juga mengandung objek yang bisa melakukan operasi “ di balik layer” pada program Visual Basic. Objek ini melakukan pekerjaan yang bermanfaat tetapi tidak nampak oleh pemakai apabila program dijalankan. Objek ini diantaranya adalah objek untuk memanipulasi informasi pada database. 3. Jendela Properties digunakan untuk mengubah karakteristik atau setting

property dari elemen yang terdapat pada form. Setting property adalah

kualitas objek-objek yang terdapat pada antar muka.

2.8.2 Sekilas Tentang Microsoft SQL Server 2000

Menurut Ketut Darmayuda (2007: 7) SQL server merupakan salah satu

database relational yang banyak digunakan oleh dunia usaha. SQL server

mendukung penggunaan SQL (Strukture Query Language). SQL Server

merupakan salah satu contoh produk RDMBS( Relational DataBase Management


(45)

Database sistem pemakai file secara bersama-sama bergantung pada sebuah proses client tunggal per user untuk memanipulasi data pada file yang dipakai pada server jaringan. SQL Server 2000 memberikan bahasa dan antarmuka yang baik untuk pemograman dan komunikasi pada server.

Transact-SQL adalah bahasa pemograman server yang merupakan superset dari

ANSI-SQL. ANSI-SQL mendefinisikan empat perintah dasar untuk memanipulasi

data yaitu SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE dan sejumlah perintah untuk mendefinisikan struktur database.

SQL Server 2000 memakai konsep transaksi dan logging transaksi untuk

menjamin konsistensi dan kemampuan recover informasi yang disimpan didalam

database SQL Server mendukung backup secara online. File-file data yang

dipakai pada aplikasi database dibuka secara ekslusif oleh proses server. Oleh sebab itu melakukan backup pada file secara individu tidak memungkinkan, kecuali server diberhentikan dulu. Backup database dapat dilakukan meskipun ada transaksi yang aktif.

SQL Server merupakan server database yang “cerdik”. SQL Server mempunyai

fungsi utama untuk memproses query dan transaksi database yang diberikan oleh aplikasi client dengan performansi yang baik. SQL Server akan menentukan cara yang paling baik dan efisien untuk memproses perintah-perintah tersebut dengan sebuah teknik yang dinamakan Cost Based Query Optimization.


(46)

Crystal reports merupakam program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic tetapi keduanya dapat dihubungkan

(linkage). Hasil cetak dengan menggunakan Crystal Report lebih baik dan lebih

mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.

2.9 Penggajian Pegawai

Adapun penggajian pegawai yang ada di CV. Citra Retrofita Bandung antara lain yaitu:

2.9.1 Penggajian

Banyak definisi gaji dikemukakan oleh para ahli,namun pada dasarnya gaji bukan merupakan kata atau istilah yang baru untuk mempermudah kita dalammelakukan sebuah pekerjaan. Berikut ini penulis kemukakan definisi dari system menurut beberapa ahli asalah sebagai berikut:

Menurut Soemarso S.R. (2005: 307) Untuk menjalankan kegiatan, suatu perusahaan harus memperkerjakan orang-orang yang disebut karyawan. Setiap karyawan memberikan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan akan menuntut timbal balik yang berupa gaji.

Gaji adalah “imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas

administratif dari pimpinan yang jumlahnya, biasanya tetap secara bulanan atau tahunan.

Disamping gaji, pegawai mungkin memperoleh manfaat - manfaat yang diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya tunjangan jabatan, tunjangan


(47)

perumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan hari raya, uang transport, uang makan dan lain-lain.

Menurut Mulyadi (2001: 373) “Gaji umumnya merupakan pembayaran atau penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan.

Sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang

dilakukan oleh karyawan pelaksanaan/buruh”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah imbalan yang diberikan kepada pegawai yang mempunyai jabatan lebih tinggi daripada pegawai yang menerima upah. Gaji merupakan balas jasa yang diserahkan kepada pegawai dan biasanya diberikan secara bulanan yang tidak bergantung dari jumlah jam atau hari kerja serta jumlah periode yang dihasilkan.

2.9.2 Pegawai

pegawai menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah : “Orang atau

seseorang yang bekerja pada suatu lembaga (perusahaan/ kantor) dan

mendapatkan gaji sesuai dengan tingkatan pekerjaannya”.

2.9.3 Absensi

Pengertian absensi adalah pencatatan kehadiran sering dikenal dengan istilah absensi. Ketidakhadiran (absenteism) adalah kegagalan untuk melapor pada waktu kerja (Panggabean : 2002). Dengan kata lain ketidakhadiran merupakan kegagalan seorang karyawan untuk hadir di tempat kerja pada hari kerja.


(48)

Ketidakhadiran berbeda dengan terlambat (lateness) yang menunjukkan kegagalan untuk datang tepat waktu. Cara menghitung ketidakhadiran dengan membagi time

loss yaitu jumlah hari-hari yang hilang dengan frekuensi, yaitu jumlah kehadiran

selama satu periode. Menurut Julius (1991 : 490): Absensi merupakan kegagalan, pekerja pegawai untuk melaporkan pekerjaan ketika mereka dijadwalkan bekerja. 2.9.3.1 Jenis-Jenis Absensi

Kita mengenal beberapa jenis absensi. Yang membedakan jenis-jenis absensi tersebut adalah cara penggunaannya, dan tingkat daya gunanya Secara umum jenis-jenis absensi dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu:

2.9.3.1.1 Absensi manual

Absensi manual adalah cara pengentrian kehadiran dengan cara menggunakan pena (tanda tangan)

2.9.3.1.2 Absensi non manual (dengan menggunakan alat)

Absensi non manual adalah suatu cara pengentrian kehadiran dengan menggunakan system terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan barcode, finger print ataupun dengan mengentrikan nip dan sebagainya.

2.9.4 Tunjangan

Tunjangan merupakan kompensasi tambahan yang bertujuan untuk mengikat karyawan agar tetap bekerja pada perusahaan Handoko (1994:42).Tujuan utama dari tunjangan adalah untuk membuat karyawan mengabdikan hidupnya pada organisasi dalam jangka panjang Flippo (1990:23).


(49)

Dengan pemberian tunjangan kepada pegawai yang diterapkan dengan tepat dalam suatu perusahan dapat memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan.

2.9.5 Prinsip-prinsip Pemberian Gaji Kepada Pegawai

Agar pegawai yang menerima gaji atau upah merasa puas, maka perlu diperhatikan perinsip-prinsip pemberian gaji sebagai berikut :

1. Gaji yang diberikan harus cukup untuk hidup pegawai dan keluarganya. Dengan kata lain besarnya gaji harus memenuhi kebutuhan pokok minimum. 2. Pemberian gaji harus adil, artinya besar kecilnya gaji tergantung kepada berat

ringanya kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pegawai yang bersangkutan. Pegawai yang pekerjaannya sulit, tanggung jawabnya berat, harus diberi gaji yang lebih banyak dari pegawai lain yang kewajiban dan tanggung jawabnya lebih ringan. Salah satu cara untuk menyusun sekala gaji yang adil adalah dengan membuat skala klasifikasi golongan jabatan. 3. Gaji harus diberikan tepat pada waktunya. Gaji yang terlambat diberikan

dapat mengakibatkan kekecewan dan rasa tidak puas pegawai, yang pada gilirannya akan dapat merugikan produktivitas pegawai.

4. Besar kecilnya gaji dan upah harus mengikuti perkembangan harga pasar. Hal ini perlu diperhatikan, karena yang penting bagi para pegawai bukan banyaknya uang yang diterima,tetapi berapa banyak barang atau jasa yang diperoleh dengan gaji tersebut.

5. Sistem pembayaran gaji harus mudah dipahami dan dilaksanakan, sehingga pembayaran dapat dilakukan dalam waktu yang relatip singkat.


(50)

6. Perbedaan dalam tingkat gaji harus didasarkan evaluasi jabatan yang objektif. 7. Stuktur gaji harus ditinjau kembali dan mungkin harus diperbaiki apabila

kondisi berubah.

2.9.6 Aturan Penggajian Pegawai 1. Absensi

Absensi harian dilakukan tiap jam masuk dimulai pukul 08:00 WIB. Toleransi keterlambatan sampai pukul 09:00 dan untuk absensi harian proyek dilakukan pada saat sebelum keberangkatan ketempat proyek.

2. Penggajian

Mekanisme perhitungan gaji berdasarkan absensi, tunjangan transportasi, tunjangan makan dikurangi potongan (mangkir atau tidak masuk kerja).

1) Gaji pokok diisi sesuai dengan jabatan, dimana gaji pokok Direktur sebesar Rp.4000000, Manajer Rp.3000000 dan pegawai kontark (pekerja) 1 hari Rp.50000.

2) Tunjangan Makan disesuaikan dengan jabatan ada pada data jabatan. 3) Tunjangan Transportasi disesuaikan dengan jabatan ada pada data jabatan. 4) Potongan karena mangkir atau tidak masuk masing-masing sebesar

Rp.50000 per hari untuk pegawai tetap dan pegawai kontrak potongan nya sama dengan gaji proyek perhari apabila tidak masuk yaitu Rp.50000. 5) Gaji kotor untuk pegawai tetap diperoleh dari Gaji pokok + Tunjangan

transportasi + Tunjangan Makan – potongan (50000 * total_hari (jumlah bulan) – jumlahharikerja (jumlah masuk kerja ) * 50000).


(51)

Gaji kotor untuk pegawai kontrak diperoleh dari tunjangan trasportasi + tunjangan makan.

6) Gaji bersih untuk pegawai tetap atau kontrak diperoleh dari gaji kotor + gaji proyek (jumlahharikerja (jumlah masuk kerja proyek) * gaji proyek).


(52)

46

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah CV. CITRA RETROFITA BANDUNG.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

CV. CITRA RETROFITA BANDUNG sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang Perbaikan Beton, Penguatan Srtruktur Tanah dan Waterproofing berupaya untuk memberikan solusi dalam mengantisipasi kendala-kendala kontruksi, serta memberikan berbagai alternatif pelaksanaan kontruksi yang berorientasi pada peningkatan kualitas, penghematan waktu dan efesiensi biaya. Perusahaan ini berdiri pada hari senin tanggal 13 april 1998 yang terletak Jl. Mars Barat IV No. 4 Margahayu Raya – Bandung.

Perusahaan ini memusat kan pada kegiatan kerja pada: a. Jasa konsultan

b. Supplier

c. Peningkatan Mutu Beton d. Coring, Drilling & Anchoring e. Perbaikan Beton

f. Perkuatan Struktur Tanah g. Aplicator Product Chemical


(53)

Metoda dan produk yang disajikan CV. CITRA RETROFITA BANDUNG didasarkan atas hasil uji Laboratorium LITBANG dan berbagai pengalaman yang pernah dilaksanakan dilapangan, dengan dukungan dari tenaga ahli produk dan tenaga aplikasi yang berpengalaman.

Terciptanya hasil kerja yang memuaskan tidak terlepas dari sistem kerjasama yang baik antara Main Kontraktor dan Owner dengan CV. CITRA RETROFITA BANDUNG.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi CV.CIRTA RETROFITA BANDUNG adalah sebagai pelaksana konstruksi bangunan yang Profesional, dan Amanah.

Adapun Misi CV.CIRTA RETROFITA BANDUNG adalah:

1. Membantu pemerintah mengatasi penganguran sekaligus membantu pembinaan di bidang agama.

2. Memberikan solusi dalam mengatasi kendala konstruksi.

3. Memberikan berbagai alternatif pelaksanaan kontruksi yang berorientasi pada peningkatan kualitas, penghematan waktu dan efesiensi biaya.


(54)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. CITRA RETROFITA BANDUNG

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berikut adalah deskripsi tugas dari bagian-bagian yang terlibat didalam sistem sebagai berikut:

1. Direktur merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan dengan mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan.

2. Penasehat Teknik melaksanakan dan mengendalikan, mengarahkan dan mengawasi kinerja manejer teknik.

3. Sekretaris mempunyai tugas membantu kerja direktur.

4. Manajer teknik menyusun dan merumuskan kebijakan pengolahan bahan baku, pengelolaan kegitan – kegiatan kerja di lapangan.


(55)

5. Manajer pemasaran Mengkoordinir kegiatan pemasaran secara keseluruhan sehingga menjadi meningkat.

6. Manajer akuntansi dan keuangan mempunyai tugas membuat laporan keuangan perusahaan.

7. Administrasi keungan membuat administrasi keuangan dan pengelompokkan biaya.

8. Manajer HRD (Human Research Development) mempunyai tugas membuat kebijakan – kebijakan yang menyangkut pegawai.

9. Administrasi personalia mempunyai tugas membuat struktur kerja pegawai.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode yang menghasilkan produk juga melibatkan individu sebagai objek penelitian. 3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variabel, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program dirancang dan diimplementasikan kepada pengguna (user) pada CV.CITRA RETROFITA BANDUNG.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam pengembangan sistem informasi tentunya diperlukan jenis data yang akurat sesuai dengan sistem yang akan dikembangkan, oleh karena itu


(56)

dibutuhkan suatu teknik pengumpulan data yang tepat. Jenis data yang digunakan penulis dalam tahap analisa dan tahap perancangan adalah sebagai berikut:

3.2.2.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi, Kuesioner )

Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data diperoleh secara langsung dalam kegiatan yang berlangsung pada cv.citra retrofita bandung.

Adapun metode penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk pengumpulan data dan informasi berupa :

1. Observasi

Metode ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung dan ikut serta kedalam kegiatan yang berlangsung pada cv.citra retrofita bandung khususnya bagian HRD dan akuntansi dan keuangan guna memperoleh gambaran yang berhubungan dengan sistem informasi penggajian pegawai.

2. Wawancara (Interview)

Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung mengenai permasalahan yang akan diteliti kepada pihak yang bersangkutan di bagian manager HRD dan manager akuntansi dan keuangan yaitu mengenai hal-hal yang menyangkut pendataan data pegawai tetap dan kontrak, pendataan jabatan, pendataan absensi , penghitungan potongan dari absensi, dan perhitungan gai pegawai tetap dan ontrak. Wawancara ini bertujuan untuk memperjelas dan meyakinkan atas fakta atau informasi yang diperoleh melalui observasi.


(57)

3.2.2.2Sumber Data Sekunder (dokumentasi)

Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain seperti catatan perusahaan, arsip-arsip, dokumen-dokumen, file-file yang ada. Penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam proses analisis dan desain pengembangan sistem yang akan dibuat. Studi Dokumentasi, melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah penggajian pegawai dari dokumen yang diberikan oleh perusahaan berupa dokumentasi form untuk data gaji pegawai, laporan pendataan pegawai, beserta absensinya.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem akan dijelaskan seperti dibawah ini antara lain yaitu:

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan berorientasi objek (Object Oriented). Menurut Adi Nugroho (2005:4) Pendekatan berorientasi objek merupakan cara berfikir baru serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah yang akan di atasi dengan bantuan komputer. OOP mencoba mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Pendekatan berorientasi objek terdiri dari analisis berorientasi objek

(OOA) dan desain berorientasi objek (OOD).

Analisis berorirentasi objek (OOA) dimulai dengan menyatakan suatu masalah, analisis membuat suatu model situasi dari dunia nyata, menggambarkan sifat yang


(58)

penting. Sedangkan Desain berorientasi objek (OOD) merupakan tahap lanjutan setelah (OOA), dimana tujuan sistem diorganisasikan kedalam sub-sistem berdasarkan struktur analisis dan arsitektur yang dibutuhkan.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Adapun metode pengembangan yang digunakan adalah prototype, dalam buku Kendal (2003:221) prototyping sistem informasi yaitu suatu teknik yang sangat berguna untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai syarat-syarat informasi pengguna secara cepat. Prototyping yang efektif seharusnya dilakukan pada awal-awal siklus pengembangan sistem, yakni selama fase penetapan syarat-syarat. Prototyping adalah suatu teknik yang sangat rumit karena memerlukan pengetahuan mengenai siklus hidup pengembangan sistem secara keseluruhan.

Sistem prototype merupakan bagian operasional dari sistem secara keseluruhan yang akan dibangun. Prototype merupakan suatu cara yang baik untuk mendapatkan umpan balik mengenai sistem yang diajukan dan mengenai bagaimana sistem tersebut tersedia untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Ada empat petunjuk yang harus diamati saat mengintegrasikan prototype kedalam fase penetapan siklus hidup pengembangan sistem, yakni:

1. Bekerja sesuai modul

2. Membangun prototype dengan cepat

3. Memodifikasi prototype dengan iterasi yang berurutan 4. Menekankan antar muka pengguna.


(59)

Gambar 3.2 Model Prototype

Sumber : blog.unsri.ac.id/userfiles/09071003013.doc Tahapan-tahapan dalam Prototype adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.


(60)

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan pengujian Black Box.

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu yang digunakan analisis dan perancangan sisitem yaitu menggunakan Unified Modeling Language (UML). UML adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML tidak berdasarkan pada bahasa pemrograman tertentu.

UML mendeskripsikan OOP (Object Oriented Programming) dengan beberapa diagram, diantaranya:


(61)

1. Use case diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

2. Class diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan

objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan,

asosiasi, dan lain-lain.

3. Statechart diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class


(62)

4. Activity diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar

state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

5. Sequence diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message

yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau

rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event

untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger

aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal


(63)

6. Collaboration diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti

sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek

dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki

sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1.

Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

7. Component diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar

komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.

Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code

maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.

Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

8. Deployment diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana

komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan


(64)

jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal

Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian Software adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Pengujian Black-box berfokus pada struktur tampilan kontrol program. Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua statement pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji.

Pengujian Black-box berfokus kepada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian Black-box memungkinkan perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian Black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang


(1)

5.2.7.17 Menu Laporan Jabatan

Tampilan ini dipergunakan untuk melihat laporan Jabatan

a. Tombol Cetak berdasarkan No jabatan, berfungsi mencetak laporan data jabatan

b. Tombol Cetak Keseluruhan berfungsi mencetak laporan data jabatan keseluruhan

c. Tombol Batal berfungsi untuk membatalkan perintah pencetakan data (record)

d. Keluar keluar dari form laporan jabatan

Gambar 5.32 Form Menu Laporan Jabatan 5.2.7.18 Menu Laporan Proyek

Tampilan ini dipergunakan untuk melihat laporan proyek

a. Tombol Cetak berdasarkan Id proyek, berfungsi mencetak laporan data proyek

b. Tombol Cetak Keseluruhan berfungsi mencetak laporan data proyekn keseluruhan


(2)

176

c. Tombol Batal berfungsi untuk membatalkan perintah pencetakan data (record)

d. Keluar keluar dari form laporan proyek.


(3)

177

KESIMPULAN DAN SARAN

Di bab ini akan dibahas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, perancangan dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun. Serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan perangkat lunak selanjutnya.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi dan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya oleh penulis, dapat diambil kesimpulan dari sistem informasi penggajian pegawai ini sebagai berikut:

1. Dengan adanya sistem informasi penggajian pegawai kurang cepatnya laporan penggajian dan data penggajian bisa terpecahkan.

2. Dengan adanya sistem informasi penggajian pegawai semua kesulitan pada saat pencarian data pegawai bisa terpecahkan.

3. Dengan adanya aplikasi sistem informasi penggajian pegawai maka kesalahan dalam proses penggolahan data absensi akan lebih diminimalisasi.

4. Dengan adanya aplikasi sistem informasi penggajian pegawai penampungan data – data pegawai kontrak lebih maksimal.


(4)

178

6.2 Saran

Beberapa saran yang dipertimbangkan dalam memanfaatkan program aplikasi yang penulis buat, yaitu:

1. Untuk pengembangan aplikasi dimasa depan maka disarankan agar sistem dapat dikembangkan menjadi sistem yang berbasis web agar apabila pimpinan ataupun pegawai yang tidak dapat datang ke kantor langsung dapat dengan mudah mengetahui informasi secara cepat.

2. Untuk pengembangan aplikasi ini, disarankan agar dibuatnya aplikasi sistem informasi pengajian pegawai lebih menarik lagi dalam segi tampilan dan fasilitas – fasilitas yang ditawarkan ini akan mempermudah kerja admin dalam pengelolaan data – data pegawai baik pegawai tetap ataupun kontrak. untuk mengoperasikan sistem informasi penggajian pegawai.


(5)

Buku:

1. Darmayuda, Ketut. 2007. Program Aplikasi Client Server. Informatika. Bandung.

2. Fowler, Martin. 2005. Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar. Andi. Yogyakarta.

3. HM, Jogiyanto. 2005 .Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta:Andi

4. Kadir, Abdul. 2003 Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta. 5. Kendal. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Edisi ke-5. Pearson

Education Asia Pte. Ltd. dan PT Prenhallindo. Jakarta.

6. Nugroho, Adi. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.

Internet:

1. [Sumber : blog.unsri.ac.id/userfiles/09071003013.doc] 2. [sumber : http://www.unhas.ac.id/]

3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18080/4/Chapter%20II.pdf

4. http://www.scribd.com/doc/24333108/PENGERTIAN-BURUH

5. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/gaji-definisi-peranan-fungsi-dan-tujuan.html

6. http://getskripsi.com/2009/01/19/analisis-dan-perancangan-sistem-informasi-absensi-dan-penggajian-karyawan-pada-cv-expo-furniture/ 7. http://antilog.in/definisi-potongan-menurut-para-ahli

8. http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=42182


(6)

BIODATA PENULIS

A. Biodata Penulis

NIM : 1.05.07.118

Nama Lengkap : DEDE MULYANA

Tempat & Tanggal Lahir : Karawang, 21 September 1989

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki - laki

Alamat Lengkap : Jl. Syeh Quro RT 01 RW 01 Desa. Cadas Kertajaya Kec. Telagasari Kab. Karawang

No. Telepon / HP : 085624926232

Email : stupid_volum@yahoo.co.id

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN Cadas Kertajaya II 1995 s/d 2001 2. SLTPN I Telagasari 2001 s/d 2004 3. SMA Al-Muhajirin Purwakarta 2004 s/d 2007 4. Universitas Komputer Indonesia 2007 s/d 2011

Bandung, Agustus 2011 Penulis,

DEDE MULYANA 1.05.07.118