Kerangka Konseptual Teori Kepemilikan

27

2. Kerangka Konseptual

Suatu kerangka konseptual, merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus, yang ingin atau akan diteliti. Suatu konsep bukan merupakan gejala yang akan diteliti, akan tetapi merupakan suatu abstraksi dari gejala tersebut. Gejala itu sendiri biasanya dinamakan fakta, sedangkan konsep merupakan suatu uraian mengenai hubungan-hubungan dalam fakta tersebut. 48 Disini terlihat dengan jelas, bahwa suatu konsep atau suatu kerangka konseptual pada hakekatnya merupakan suatu pengarah atau pedoman yang lebih konkrit daripada kerangka teoretis yang seringkali masih bersifat abstrak. Namun demikian, suatu kerangka konseptual belaka, kadang-kadang dirasakan masih juga abstrak, sehingga diperlukan definisi-definisi operasionil yang akan dapat menjadi pegangan konkrit di dalam proses penelitian. 49 Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, dibuatlah beberapa definisi konsep dasar sebagai acuan agar penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan, yaitu: 1. Pelaksanaan adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan rancangan, keputusan, dsb; beliau meninjau pembangunan jalan di wilayahnya; kegiatan ini merupakan salah satu garis-garis besar haluan negara. 50 2. Pendaftaran Tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang 48 Soerjono Soekanto. Op.Cit. hlm 132. 49 Ibid. hlm 133. 50 http:www.kamusbahasaindonesia.orgpelaksanaan. 28 tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. 51 3. Tanah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan pengertian mengenai tanah, yaitu “permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali.” Pengertian tanah diatur dalam Pasal 4 UUPA, yaitu: “Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2 ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain serta badan-badan hukum.” 52 4. Aset, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan pengertian mengenai aset, yaitu sesuatu yang mempunyai nilai tukar; modal; kekayaan: -- perusahaan; gerakan rakyat yang memerdekakan bangsa merupakan – nasional. 53 5. AsetBarang Milik Daerah adalah semua kekayaan daerah baik yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun yang berasal dari perolehan lain yang sah, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak beserta bagian-bagiannya ataupun yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur, atau ditimbang termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan kecuali uang dan surat-surat berharga lainnya. 54 51 Pasal 1 Angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. 52 Supriadi. Op.Cit. hlm 3. 53 http:www.kamusbahasaindonesia.orgaset. 54 Chabib Soleh dan Heru Rochmansjah. Op.Cit. hlm 174. 29 6. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset DPKA Kota Padang adalah suatu badan yang tugas pokoknya membantu walikota dalam menyelenggarakan urusan pengelolaan keuangan daerah dan aset. 55 7. Pendaftaran Tanah Aset Pemerintah Kota Padang adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pemko Padang secara terus menerus dan teratur, untuk mendaftarkan tanah-tanah yang merupakan aset daerah, dengan tujuan mendapatkan sertipikat sebagai jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan.

F. Metode Penelitian