Pelaksanaan KTSP Dan Kontribusinya Terhadap Prestasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTs Darul Huda Pedes-Karawang

MRszセ

·1

PERPUSTAKAAN UTA.MA
UIN SYAHID JAKARTA

(f6-/ IT

PELAKSANAAN KTSP DAN.KONTRIBUSINYA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN FIQH
DI MTs DARUL HUDA PEDES-KARAWANG

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Smjana Pendidikan Islmn

Oitrrima

...


dad

:

Nャセイ

Oleh:

Gョセオォ

:

<



...?'

-'"


·-:·····:75r-:..···'1"oojj·········..
NャzᄋセイェBZtヲHS⦅

: ァNエセ

.•i ;

Mia Ma'rifatul Aini
niセZ

iiiW

105011000023

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA


.
.

or
peセustaknm

- 0 1J

!,

_.

UIN SYAHID JAKARTA

PELAKSANAAN KTSP DAN KONTRlHl SINYA TERHADAP
PRESTASI BELA.JAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH
])I

MTs DARUL HUDA PEDES-KARAWANG


SKRIPSI
Diajllkan Kepada Fakllltas lImu Tarbiyah dan Kegllruan
Untllk Memenuhi Syarat Meneapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Mia Ma'rifatlll Aini
NIM.I05011000023

Dibawah Bimbingan:

;:;2.


Drs. H. Ghllfran Ihsan, MA
NIP. ISO 202 340

Dr. Akhmad So· M. A
NIP. ISO 289321


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAR
JAKARTA
1429 1-1/2008 M

SURATPERNYATAANILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

: Mia Ma'rifatul Aini

NIM

: 105011 000023

Jurusan/Semester

: Pendidikan Agama Islam17 (tujuh)


Alamat

Kp. Gulampok, Rt. 11, Rw. 03, Ds. Rangdumulya,
Kec.Pedes, Kab. Karawang, Provo Jawa Barat

MENYATAKANDENGANSESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi dengan judul "Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Di MTs Darnl Huda PedesKarawang" adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen:
1. Drs. H. Ghufron Ihsan, MA

NIP. 150202340
2. Dr. Akhmad Sodig, M. Ag
NIP. 150289321
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima konsekuensi secara akademis apabila ternyata skripsi ini bukan hasil
karya saya sendiri.

Jakarta, 22 Oktober 2008

(Mia Ma'rif tul


ini)

ABSTRAK
Mia Ma'rifatul Aini:
"Pelaksanaan KTSP Dan Kontribusinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Fiqh OJ Mts Darul Huda Pedes-Karawang"

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kegiatan belajar
mengajar dalam pelaksanaan KTSP yang berkaitan dengan mata pelajaran fiqh
sudah dilaksanakan sesuai prosedur penyusunan dan pelaksanaan KTSP. Akan
tetapi, keberhasilan pelaksanaan KTSP masih kurang optimal. Sehingga belum
bisa memberikan kontribusi yang cukup memuaskan terhadap prestasi belajar
siswa kelas 2 pada mata pelajaran fiqh di MTs Darul Huda. Hal ini dikarenakan
kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan mengenai sosialisasi pelaksanaan
KTSP di sekolah, kurang tersedianya fasilitas atau sarana dan pra-sarana yang
memadai, dan kurangnya kontrol serta evaluasi dari pihak sekolah mengenai
pelaksanaan KTSP dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.
Hasil dari perhitungan prosentase antara pelaksanaan KTSP dan prestasi
belajar siswa telah menghasilkan korelasi yang positif. Hal ini dapat diketahui dari

hasil perhitungan statistik yang menyatakan bahwa pelaksanaan KTSP telah
memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa yaitu sebesar 30,69%, dan
sebesar 69,31% prestasi siswa dipengaruhi oleh fakter-fakter lain. Ini berarti
pelaksanaan KTSP belum bisa memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
prestasi belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran fiqh. Ini dikarenakan belunl
adanya perbedaan yang signifikan antara nilai siswa pada saat menggunakan KBK
danKTSP.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan KTSP
fiqh, cara gum mengajar mata pelajaran fiqh terhadap pelal,sanaan kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang berkaitan dengan mata pelajaran fiqh sehingga
dapat diketahui kontribusinya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
fiqh.
Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran, apabila KTSP dilaksanakan oleh
guru dan siswa MTs Daml Huda Pedes-Karawang secara baik sesuai dengan
prosedur, malm keberhasilan belajar siswa akan lebih optimal, tapi apabila KTSP
tidak dilaksanakan secara tidak baik tentu keberhasilan belajarpun akan terhambat
dan akibatnya prestasi belajar siswa menjadi rendah.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maim
prosedur yang ditempuh meliputi: persiapan penelitian, dengan cara membuat
instrumen penelitian. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode deskriptif,

sedangkan teknik penelitian yang penulis gunakan yaitu teknik observasi,
wawancara, penyebaran angket, studi dokumentasi dan triangulasi. Teknik
triangulasi penulis gunakan. agar dapat memeriksa kembali hasil data temuan
dengan sumber data yang lain, baik dari segi metode penelitian atau dari teori
yang berkaitan dengan masalall yang diteliti. Teknik penyebaran angket dan
dokumentasi penulis lakukan kepada 30 orang siswa dengan menganlbil sampel
sebanyak 20% dari keseluruhan populasi yang ada yaitu sebanyak 150 orang
siswa kelas 2 MTs. Hasil penelitian ini penulis susun dalam bentuk laporan

Segala puji dm1 syukur penulis paJ1jatkaJ1 kehadirat Allah SWT. yaJ1g dengaJ1
segala Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan
skripsi ini tanpa adanya halaJ1gaJ1 daJ1 rintaJ1gaJ1 yaJ1g berarti. Shalawat dan salmn
semoga Allah tetap melimpahkannya kapada Nabi Muhammad SAW. dan para
shahabatnya.
Dalmn penulism1 skripsi ini tidak begitu banyak kesulitm1 yang berarti ym1g
penulis hadapi, hal ini tentu tidak teriepas dari baJ1tuan berbagai pihak, baik yaJ1g
berupa sumbm1gan pikiran, motivasi maupun materi. Untuk itu dengan ketulusaJ1
hati penulis sampaikm1 terima kasih kepada yaJ1g terhormat:

I. DekaJ1 Fakultas Hnm Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan PendidikaJ1 Agama Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Siti Khadijah, MA., Dosen Pembimbing Akademik.
4. Bapak Drs. H. Ghufron IhsaJ1, MA., Pembimbing I, daJ1 Bapak Dr. Akhmad
Sodiq, M.Ag., Pembimbing II, yaJ1g telah membimbing penulis dalam proses
penulisan skripsi.
5. Bapak/Ibu Bosen daJ1 Karyawan/km'yawati Fakultas lImu Tarbiyah dan
KeguruaJ1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Kepala Sekolah, Guru mata pelajaran fiqh kelas 2 dan selmuh keluarga besar
MTs Darnl Huda Pedes-KarawaJ1g yaJ1g telah memberikaJ1 izin dan tempat
penelitim1 bagi penulis sehingga dapat ュ・ョケャウセゥH。jQ

skripsi ini.

7. Apa' dan Mmna' tersayang, terima kasih yang tak terhingga. Sebuah ucapaJ1
terima kasih yang tidak dapat penulis ungkapkaJ1 meskipun dengaJ1 ungkapan
kata-kata terindah. YaJ1g tidak pemah bosaJ1 daJ1 henti-hentinya memberikaJ1
do' a daJ1 kasih sayang, materi serta semaJ1gat sehingga penulis tetap bisa
berdiri tegar menghadapi segala halaJ1gaJ1 daJ1 rintaJ1gaJ1. Terima kasih. TaJ1pa


vii

kalian penulis bukan siapa-siapa, dan kalian adalah salah satu anugerall dan
surga terindah dalam hatiku.
8. Adik tercinta Vina A Alfiani dan Keluarga besar tercinta yang tidak pernah
bosan dan henti-hentinya memberikan do'a, motivasi selia kebersamaan.
9. Kanda S, al Sahiya di Pulau Cendrawasih. Terima kasih untuk kiriman do'a
dan dukungan yang telah diberikan selama ini. Meskipun terpisahkan oleh
jarak dan tempat, mudah-mudahan Sang Malm Pecinta Sejati mempertemukan
kita dalam ridho-Nya.
10. Teman-teman seperjuangan (PAl B 2004), terutama, Lala Jamilah, Okta
Rafianti, Mumuh, Zoe!' Teman-teman kosan; Yayah Kudsiyah, Fitriah AB,
N'Chi. Teman-teman HMI Cabang Jakarta Selatan. Sahabat, peljuangan kita
belum selesai sampai disini, jadi tetaplah terus untuk bersemangat dan maju
meraih cita dan cinta.
1L Seluruh rekan dan rekanita, dan semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan
namanya satu per satu.
Menyadari kekurangan yang ada pada diri penulis, tentu skripsi ini masih
banyak kekurangannya, untuk itu segala kritikan yang bersifat konstruktif sangat
penulis harapkan. Namun demikian segala kekurangan yang terdapat dalam
skripsi ini merupakan tanggung jawab penulis.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat, dan sebagai
sumbangan karya tulis ilmiah untuk civitas akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Oktober 2008
Penulis

DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA U.HAN MUNAQASAH

v

ABSTRAK
KATAPENGANTAR

vi

DAFTAR lSI

viii

DAFTAR TABEL

x

BAB

BAB

I

II

PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah

1

B. 1dentifikasi Masalah

4

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

6

KA.JIAN TEORI

7

A. Kurikulull1 Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata
Pelajaran Fiqh

7

1. KTSP (Kurikulull1 Tingkat Satuan Pendidikan)

7

2. Aplikasi KTSP Pada Mata Pelajaran Fiqh

26

B. Prestasi Belajar Siswa
I. Definisi Prestasi Belajar Siswa

32
32

2. Faktor-faktor yang Mempengeruhi Prestasi Belajar
Siswa

BAB

III

35

C. Kerangka Berfikir

36

D. Hipotesis

37

METODOLOGI PENELITIAN

38

A. Metode Penulisan

38

B. Tell1pat dan Waktu Pene1itian

38

C. Variabel Penelitian

39

D. Langkah-Iangkah Penelitian

40

IX

BAB

IV

HASIL PENELITIAN

47

A. kondisi Obyektif MTs Darul Huda dan Pelaksanaan

Pengaj aran Bidang Studi Fiqih

BAB

V

B. Deskripsi Data

54

C. Analisis dan Interpretasi Data

55

a. Analisis Data

55

b. Interpretasi Data

73

PENUTUP

76

A. Kesimpulan

76

B. Saran

77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
".

47

78

DAFTAR TABEL
1. Tabel Perbedaan KTSP dengan KBK

21

2. Tabel Variabel

39

3. Tabel Populasi dan Sampel

32

4. Tabel Pemanfaatan Gedung MTs Daml Huda Pedes-Karawang

50

5. Tabel Keadaan Fasilitas Mts Darul Huda Pedes-Karawang

50

6. Tabel Keadaan Guru MTs Darul Huda Pedes-Karawang

51

7. Tabel Keadaan Tata Usaha (TV) dan pegawai MTs Darul Huda PedesKarawang

51

8. Tabel Keadaan Siswa MTs Darul Huda Pedes-Karawang

53

9. Tabel Nilai Hasil Angket dan Nilai Raport Siswa (Prestasi Belajar)

58

10. Tabel Kemampuan Siswa dalam Menerima Mata Pelajaran Fiqh

59

II. Tabel Motivasi dan Minat (Dorongan untuk belajar mata pelajaran fiqh)..

60

12. Tabel Motivasi dan Minat (Kegiatan belajar siswa baik di sekolah maupUll
di rumah)

61

13. Tabel Perhatian Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fiqh

61

14. Tabel Ketaatan Siswa dalam Mengerjakan Tugas

62

15. Tabel Variasi Metode Guru dalam Mengajar Mata Pelajaran Fiqh

63

16. Tabel Motivasi Guru dalam Menyampaikan Pelajaran pada Mata Pelajaran
Fiqh

64

17. Tabel Penggunaan Alat/Media Pembelajaran Guru Mata Pelajaran Fiqh

64

18. Tabel Pemberian Latihan Soal-soal Semester Guru Mata Pelajaran Fiqh..

65

19. Tabel Pellyajian Bahan Pelajaran Guru Mata Pelajaran Fiqh

66

20. Tabel Evaluasi Gum dalam Mata Pelajaran Fiqh

67

21. Tabel Evaluasi Guru dalam Memberikan Ujian Praktik pada Mata
Pelajaran Fiqh

67

22. Tabel Cara Guru Mengajar dalam Menyampaikan Materi Mata Pelajaran
Fiqh
23. Tabel Guru Melibatkan Siswa dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqh..

68
69

BABI
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan

keterampilan

serta

banyak

sekali

hal-hal

atau

faktor-faktor

yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu datang dari
berbagai macron aspek, baik itu dari aspek internal maupun eksternal.
Pada pihak siswa sendiri faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu faktorfaktor psikis yang terdiri atas: intelektual misalnya yang mencakup intelegensi,
kemampuan belajar, cara belajar, minat, motivasi, kreativitas dan sileap non
intelektual yaitu keadaan kultural atau ekonomi. Sedangkan faktor-faktor yang di
luar siswa terdiri dari: faktor-faktor pengatur proses belajar di sekolah, seperti:
kurikulum, disiplin sekolah, fasilitas belajar dan pengelompokkan siswa. Pada
faktor sosial di selcolah seperti: siswa sosial, status sosial siswa, interaksi guru dan
siswa. Sementara yang termasulc situasional adalah seperti lceadaan politilc
elconomi, lceadaan walctu dan tempat serta musim/cuaca.
Dari beberapa faletor tersebut di atas, maka penulis berasumsi ballwa
lcurilculum merupakan saiall satu faktor yang tidak dapat ditinggallcan dari suatu
selcolah. Karena lcurilculum merupakan salah satu alat untulc mencapai tujuan
pendidilcan, selcaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada
semua jenis dan tinglcat sekoiall.

2

Kurikulum sebagai program pendidikan keberhasilannya tidak terlepas dari
pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Kurikulum senantiasa bersifat
dinamis karena menyesuaikan dengan keadaan, sehingga kurikulum sering
diadakan perbaikan, namun demikian kadang sering tidak menghasilkan sesuatu
yang diharapkan, meskipun upaya perbaikannya itu sering bersifat optimal.
Meskipun demikian usaha untuk dapat mencapai tujuan pendidikan, maka
pelaksanaan kurikulum selalu diupayakan secara maksimal, dan operasionalisasi
dari kurikulum itu ialah sekolah, lebih khusus lagi adalah guru, sebagai petugas
profesional yang menangani proses belajar mengajar.
Lintas kurikulum metupakan kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang
hayat yang dibakukan dan harus dicapai olell peserta didik melalui pengalaman
belajar dan merupakan seperangkat kompetensi yang dilakukan sebagai hasil
belajar pada kajian tertentu.
Dalam Undang-udang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN), disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Dengan demikian, maka keberadaan kurikulum sangat
penting artinya bagi keberlangsungan proses pendidikan dan proses pencapaian
berbagai kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik. 1
Akan tetapi, pada perkembangan berikutnya kurikulum mengalami
perubahan terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman. Pada akhirnya,
sampailah perubahan kurikulum itu pada kurikulum 2006 atau biasa disebut
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dalam kurikulum 2004 diamanatkan bahwa dalanl peningkatan mutu
pendidikan seyogyanya secm'a terus menerus dilakukan secara menyeluruh
meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Pengembangan
aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan

3

kecakapan hidup (life skill) melalui seperangkat kompetensi agar peserta didik
dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri dan berhasil dimasa yang akan datang.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikenal dengan
adanya Standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan pendidikan secara keseluruhan dari
suatu sekolah.
Sebagaimana ketentuan dalanl Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), maka setiap sekolahlmadrasah harus
dapat mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan Standar lsi (Sl) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Hal ini sesuai dengan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah Rl tentang
Pendidikan BAB X tentang Kurikulum yang berbunyi:
"Pasal 1 pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional; dan Pasal 2: "kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. 2
KTSP menuntut guru untuk berkreasi dalam menterjemahkan standar isi
(Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar) ke dalam silabus, Rencana
Pdaksanaan Pembelajaran (RPP), proses pembelajaran, ekstrakurikuler, dan
komponen-komponen kurikulum lainnya yang disesuaikan dengan kondisi
objektif masing-masing satuan pendidikan.
KTSP dibangun tentunya memiliki maksud tujuan serta harapan-harapan
kedepan ylll1g mengakibatkan terjadinya perubahan/peningkatan mutu pendidikan.
Tapi, bagaimana realisasi pelaksanaan/penerapan sistem KTSP di Tingkat Satuan
Pendidikan sendiri? Hingga saat ini, masih banyak yang belum paham mengenai
penerapan KTSP dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini berdasarkan ada dan timbulnya masalah apakah pelaksanaan

4

diharapkan oleh pihak pemerintah, dan sejauh manakah kesiapan dari pihak guru
dan siswa dalam merealisasikan KTSP di sekolah sehingga dapat membawa
dampak positif terhadap prestasi belajar siswa dan khususnya prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Fiqh.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daml Huda Pedes-Karawang adalah termasuk
salah satu lembaga pendidikan Islam. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
berkaitan dengan bidang studi Fiqh telah dilaksanakan oleh guru dan siswa kelas 2
MTs Darul Huda Pedes-Karawang seeara optimal.
Dengan adanya kurikulum tingkat satuan

pendidikan yang telah

dilaksanakan oleh guru dan siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang
seeara optimal, maka memungkinkan nilai prestasi belajar dalam bidang studi
Fiqh siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang akan berhasil dalam
mencapai prestasi yang lebih baik.
Bermula dari latar belakang masalah diatas, maka dalanl hal ini penulis
tertarik untuk melakukan sebnah penelitian dan menuangkannya dalam karya tulis
berbentuk skripsi yang diberi judul "Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Di MTs Darul
Huda Pedes-Karawang."

B.

Identifikasi Masalah
Penyempurnaan kmikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar

sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif. 3 KTSP merupakan
bentuk operasional kurikulurn dalam konteks desentralisasi pendidikan dan
otonomi daerall. Penyusunan kurikulwn ini melibatkan guru, kepala sekolah,
komite sekolah, dan dewan pendidikan lail111ya.
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau

5

kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi
untuk pendidikan menengab.
Keterlibatan pihak-pihak tersebut dalam pengembangan kurikulum berdasarkan Self Determination Theory- dapat membangkitkan gairab dan rasa
memiliki yang lebih tinggi, serta tanggung jawab yang lebih besar terhadap
kurikulum, yang diharapkan dapat mendongkrak kualitas pendidikan itu. Dengan
demikian, sekolah harus dapat menyusun dan menetapkan kurikulum selta
pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuannya agar siswa mampu mencapai
hasil belajar yang baik dengan prestasi yang maksimal.

c.

Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pemhatasan Masalah

Berdasarkan dari pemikiran dan hasil wawancara pendahuluan dengan
guru bidang studi Fiqh di MTs Darnl Huda, maka penelitian ini
mengungkap:
a. KTSP dan pelaksanannya dalam proses kegiatan belajar mengajar
siswa pada mata pelajaran Fiqh di MTs Darul Huda PedesKarawang.
b. Kontribusi KTSP terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqh di MTs Darnl Huda Pedes-Karawang.
c. Kondisi

belajar

siswa

pada

mata

pelajaran

Fiqh

dengan

menggunakan KTSP di MTs Darnl Huda Pedes-Karawang.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalab yang ingin diteliti sebagai berikut:
a. Bagaimana pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran Fiqh di MTs

6

D.

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui

kemajuan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqh dengan menggunakan
KTSP. Secara rinci tujuan yang hendak dicapai adalah:
I. Untuk l11engctahui pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran Fiqh di MTs

Daml I-Iuda Pedes-Karawang.
2. Untuk l11engetahui sejauh mana kontribusi KTSP pada prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Fiqh di MTs Daml Huda Pedes-Karawang.

Manfaat penelitian ini adalah untuk mel11antapkan pelaksanaan KTSP di
sekolah, sehingga dapat dijadikan alat pembahaman yang lebih solid dan praktis
dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran pengetahuan ilmu agama
Islam, khususnya pada mata pelajaran Fiqh.

Untuk lebih jelasnya manfaat

penelitian ini antara lain:
I. Melalui penelitian ini diharapkan akan didapatkan informasi tentang

pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran Fiqh sehingga dapat terlihat
kontribusinya khususnya pada prestasi belajar siswa.
2. Bagi lembaga yang terkait, diharapkan akan dapat menjadi bahan acuan
dalam penyusunan KTSP khususnya dalam mata pelajaran Fiqh
sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan peserta didik.
3. Bagi penulis, diharapkan akan menambah wawasan dan mendapat
informasi barn mengenai pengetahuan tentang pelaksanaan KTSP di
suatu sekolall. Dengan demikian, dapat memberikan masukan baru bagi
dunia pendidikan dan dapat dijadikan bekal untuk proses kedepan.

BABU
KAJIAN TEORI

A. Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan

(KTSP)

Mata

Pelajaran Fiq It
1. Kurikulum Tiugkat Satuan Pendidikan (KTSP)
a.

Definisi Kurikulum dan KTSP

Sehubungan dengan pembahasan tentang kurikulum dalam hal

lill

KTSP, penulis akan menguraikan beberapa pengertian kurikulum dan
pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari berbagai
segi. Oleh karena itu, sebelum membahas pengertian Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), terlebih dahulu akan dibahas pengertian
kurikulllm secara lImum.
lstilah "kurikulum" berasal dad bahasa Latin, yakni curriculum
awalnya mempunyai pengertian a running course, dan dalam bahasa
Perands yakni courier berarti to run=berlari. Istilah itu kemudian
digunakan untuk sejumlah mata pelajaral1 (courses) yang harus ditempllh
untuk mencapai suatll gelar penghargaan dalam dunia pendidikan, yang
dikenal del1gan ijazah. I

I

Abdullah Idi, F'engembangan KlIrikllllim Teori dan F'rakJik, (Jakarta: Gaya Media,

1000\ rpt U p_I

h 'L4

8

Sebelumnya,

kurikulum

pernah

diartikan

sebagai

"Reneana

Pembelajaran", yang terbagi menjadi reneana pelajaran minimum dan
reneana pelajaran temrai. Pada tataran implementasinya, reneana pelajaran
tersebut tidak hanya membiearakan proses pengajaran saja, melaiukanjuga
membahas eakupan yang lebih luas lagi, yaitu berbieara mengenai masalah
pendidikan.
KuHkulul11 juga dapat diartikan sebagai suatu program pendidikan
yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang
diprogramkan, direneanakan dan diraneang seeara sistemik atas dasar
nOlma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik llntnk rileneapai
tlljllan pendidikan. 2 Oleh karena itu, istilah "Reneana Pembelajaran"
ternyata belum bisa mewakili apa yang disebut dengan kurikulum
tersebllt. 3
Dengan kata lain, sllatu kurikulum dianggap sebagai jembatan yang
sangat penting untuk meneapai titik akhir dari suatu perjalanan dan
ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu.
Pada perkembangan selanjutnya, muneul beberapa kategori atau jenis
kurikulum yang masing-masing dari jenis kurikulum tersebut memiliki eiri
masing-masing, diantaranya:
1) Kurikulum SubjekAkademik (subject matter)
Kurikulum ini memuat isi dan materi pelajaran. Dalam hal ini
kurikulum diartikan sebagai sejumlah mala pelajaran yang hams
ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah
pengetahuan. Mata ajaran (subject matter) dipandang sebagai

2

Dakir, Perencanaan dan Pengembangan KlIriklllllm, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004),

9

pengalaman orang tua atau orang-orang pandai pada masa lampau,
yang telal1 disusun secara sistematis dan logis. 4
Kurikulum subjck akademik merupakan tipe kurikulum yang
tertua. Kurikulum ini memiliki corak dengan bersumber pada
pendidikan

klasikal

(Perennialisme

dan

Esensialisme)

dan

berorientasi pada masa lalu. Menurutnya, tugas utama pendidikan
adalal1 melestarikan yang terbaik dimasa lampau. Kajian-kajian
tradisional dipandang sebagai cara yang terbaik untuk menanamkan
intelektual. Kurikulum ini mengutamakan isi pendidikan. Belajar
adalal1 berusaha untuk menguasai materi pelajaran sebanyakbanyaknya yang diberikan oleh guru. lsi pendidikan diambil dari
disiplin-disiplin ilmu, yang telah dikembangkan oleh para al1li
sebelumnya. Kurikulum ini sangat mengutamakan pengetal1uan,
maka pendidikan menjadi bersifat lebih intelektual. Nama pelajaran
dari kurikulum ini sama dengan disiplin ilmu sebagai suatu wujud
yang terpisal1; bukan sains, tetapi biologi, kimia atau fisika, bukan
studi sosial tetapi disiplin ilmu seperti sejaral1, geografi, atau
ek onoml.·5
2) Kurikulum Humanlstlk
Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi
(personalized education) yaitu John Dewey (Progressive Education)
dan 1.1. Rosseau (Romantic Education). Kurikulum humanistik
bertolak dari asumsi bal1wa anak atau siswa adalal1 yang pertama dan
utama dalam pendidikan. la adalal1 subjek yang menjadi pusat
kegiatan pendidikan. Pendidikan dalam kurikulum ini diarahkan
kepada membina manusia yang utuh bukan saja dari segi fisik dan
intelektual tetapi juga dari segi sosial dan afektif (emosi, sikap,

4
T

1_

1 L

10

Demar Hamalik, KlIrikulllm dan Pembelajaran, (Ja:"arla: Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-

10

perasaan, nilai, dan lain-lain).6 Dengan kata lain, kurikulum
humanistik lebih menekankan pada individu, dan kurikulum harus
memberikan pengalaman-pengalaman belaj ar yang memuaskan
secara personal bagi setiap individu.
Kurikulum humanistik menuntut adanya hubungan emosional
yang baik antara murid dengan guru. Kurikulum humanistik juga
menekankan integrasi, yaitu kesatuan perilaku bukan saja yang
bersifat intelektual tetapijuga emosional dan tindakan.
3) Kurikulum Rekonstruksi Sosial
Corak dari kurikulum rekonstruksi sosial bahwa kurikulum lebih
menekankan

pada kebutuhan masyarakat daripada kebutuhan

7

individual. Dalam hal ini mereka menempatkan tanggung jawab
utama atas kurikulum untuk mempengmuhi refOlmasi sosial dan
untuk memperoleh masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.
Kurikulum ini juga lebih memusatkan pada perhatian dan masalahmasalall yang dihadapinya dalatn masyarakat.
Kurikulum disusun sebagai suatu sarana untuk membantu dan
melengkapi siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk
menyusun

tujuan

yang baru

(new goals)

dan ymlg

dapat

mempengaruhi perubal1an kehidupan sosial. Dengan demikian,
melalui interal(si kerja sama sosial ini siswa diharapkan dapat
berusal1a memecal1kan masalal1-masalal1 yang dihadapinya dalam
masyarakat menuju pembentukan masym'akat yang lebih banyak.
4) Kurikulum Teknologi
Sejalml dengan perkembangan teknologi, di bidang pendidikan
telal1 berkembang pula teknologi pendidikan.

II
peセpustak anutam

UIN SYAHID JAKARTA

Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan bahwa:
Aliran ini memiliki persamaan dengan kurikulum klasik, yaitu
menekankan pada isi kurikulum, tetapi diarahkan pada
penguasaan kompetensi. Suatu kompetensi yang besar diuraikan
1l1enjadi k01l1petensi yang lebih sempit/khusus dan akhirnya
menjadi perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur. 8
Berdsarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa inti
dari penge1l1bangan kurikulu1l1 teknologi ini ialah adanya penekanan
dalam bidang kompetensi. Adapun pengembangan alat dan media
pengajaran bukan hanya sebagai alat bantu tetapi bersatu dengan
program pengajaran dan ditujukan pada penguasaan k01l1petensi
telientu.
Dalam hal ini, teknologi digunakan dalam kurikulum melalui
dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam
pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology),
sedangkan penerapan teknologi perangkat Ilmak disebut juga
teknologi sistem (system technology).9
Se1l1entara itu, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, kurikulum diartikan sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 1O
Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan

, Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, h. 96
9

Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, h. 96

12

untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Sedangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan potensi daerah,
sekolah, dan peselia didik masing-masing satuan pendidikan, dengan
mengacu pada

s1, SKL, dan Panduan Penyusunan KTSP yang disusun

oleh Badan Stanclar Nasional Penclidikan (BSNP).
Sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan, elibandingkan dehgan kurikuhun sebelumnya (1994 dan
Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004) KTSP memuat dlia ketentuan
yakni stanelar isi dan standar kelulusan. Dalam penyusunan KTSP, sekolah
memerlukan sumber daya manUsia (Tenaga Kependidikan dan tehaga non
kependidikan di sekolah) yang memiliki kemampuall selain mengelola
proses pembelajaran di sekolah, yaitu:
a) Kemampllan menganalisis potensi dan kekuatan/kelemahari yang
ada eli sekolah
b) Menganalisis peluang dan tantangan yang ada dimasyarakat dan
lingkungan sekitar
c) Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi kelulusan. 11
Sedangkan yang menjadi acuan operasional KTSP Pendidikan
Agama (khususnya Pendidikan Aga.l11a Islam) ialah bahwa Kurikulum
harns dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat
beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan
sekolah.

13

b.

RUling Lingkup dan Tujuan Kurikulum

Tingkat Satnan

Pendidikan (KTSP)
1)

Ruang Lingkup KTSP
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 BAB II

Pasal2 ayat 1-3 ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) meliputi:
a) Lingkup Standar Nasional Pendidikan yang meliputi:
(a) standar isi
(b) standar proses
(c) standar kompetensi lulusan
(d) stal1dar pehdidik dan tenaga kependidikan
(e) standar sarana dan prasarana
(f) standar pengelolaan

(g) standar pembiayaan; dan
(h) standar pehilaial1 pendidikan.
b) Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi,
akreditasi, dan setlifikasi.
c) Standar

Nasional

Pendidikan

disempurnakan

secara

terencana, terarali, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasiona1, dan global.

2)

Tujuan KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk

memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui
pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan
mendorong sekolah Ulltuk melakukan pengambilan keputusan secara
partisipatif dalanl pengembangan kurikulum.

14

Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah uutuk:
a) ョ。ォエ セョゥ ・m
inisiatif

mutu pendidikan melalui kemandirian dan
sekolah

dalam

mengembangkan

kurikulum,

mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
b) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam pengembangan

kurikulum

melalui

pengambilan

keputusan bersama.
c) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan
tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. 12
KTSP juga bertujuan bagaimana agar membuat siswa dan guru
lebih aktif dalam proses pembelajaran. Selain murid hams aktif
dalam kegiatan belajar dan mengajar, guru juga harus aktif dalam
memancing kreativitas anak didik sehingga dialog dua arah terjadi
· 13
mamIS.
dengan sangat d·

3)

Karakteristik KTSP
Karakteristik Satuan Pendidikan ialah: bahwa Kurikulurn harus

dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas

satuan pendI'd'ka
I
n. 14
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menekankan pada
kemampuan yang hams dicapai dan dimiliki oleh lulusan suatu
jenjang pendidikan.

Kemampuan lulusan yang harus dicapai

dinyatakan dengan standar kompetensi, yaitu kemampuan minimal
yang harus dicapai lulusan. Sebagai sebuah konsep sekaligus sebagai
sebuah program, KTSP memiliki karakteristik sebagai berikut:

12 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2007), Cet. Ke-II, h. 22
13
Artikel
diakses
pada
tanggal
13
September
!J1!p://riyanafirly.wordpress.com/2006/11/25/ktsp-terbuka-untuk-mulok

2008

dari

15

a) KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik
secat'a Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Individual
mauplln klasikal.
b) KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes)
dan keberagaman.
c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
dan metode yang bervariasi.
d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar
dalam lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam
upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
Standar kompetensi yang diharapkan dicapai peserta didik
mencakllp aspek berpikir, keteranlpilan, dan kepribadian. Tujuan
utama dari standar kompetensi adalail untuk memberi arail kepada
pendidik tentang kemampUatl dan keterampilan yang menjadi fokus
proses pembelajaran dan penilaian. Jadi, standar kompetensi adalail
batas dan arall kemanlpuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata
pelajaran. 1S

4)

Komponen-Komponen KTSP
Untuk lebih jelas memailami secara menyeluruh, maka pemdis

akan menguraikan komponen-komponen kurikulum Tingkat Satuan
Penidikan (KTSP) sebagai berikut: 16
a) Visi,

Misi,

dan

Tujuan

Pendidikan

Tingkat

Pendidikan
b) Struktur dan Muatan KTSP yang terdiri dari :
(a) Mata Pelajaran
(b) Muatan Lokal

satuan

16

(c) Kegiatan Pengembangan Diri
(d) Pengaturan Beban Belajar
(e) Ketuntasan Belajar
(f) Kenaikan Kelas dan Kelulusan

(g) Penjurusan
(h) Pendidikan Kecakapan Hidup
(i) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan global

c) Kalender Pendidikan
d) Pengembangan Silabus
e) Rencana Pelaksanaan p・ョァ。ェセ

(RPP)

Untuk memahami komponen-komponen tersebut, penulis akan
menguraikmlliya satu persatu dalam uraian berikut:
a) Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Tingkat satuan Pendidikan,
yang terdiri dari:
(a) Visi Satuan Pendidikan
I.
11.
lll.

Berorientasi kedepan
Dikembangkan bersama oleh seluruh warga sekolah
Merupakan perpaduan antara langkah strategis dan
sesuatu yang dicita-citakan

IV.

Dinyatakan dalam kalimat yang padat berrnakna tidak
lebih dari 25 kata

v. Dapat

dijabarkan

ke

dalam

dan

indikator

keberhasilmmya
VI.

Berbasis nilai dan mudah diingat

vii. Membumi (kontekstual)
(b) Misi

Satuan Pendidikan;

Berdasarkan

VISI

satuml

pendidikan, maka ditentukml misinya (sejtulllah langkah
strategis menuju visi yang telah dirumuskan).
(c) Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

17

serta keterampilan nntnk hidup mandiri da11 mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
11.

Tujuan pendidikan menengah adalah meletakka11 dasm
kecerdasan, pengetahuan, kepribadia11, akhlak mulia,
selia keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

111.

Tujuan

pendidikan

meletakkan

dasar

menengah

kejuruan

kecerdasan,

adalah

pengetahuan,

kepribadia11, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejurummya.
b) Struktur dan Muatan KTSP
(a) Mata Pelajman
Mata pelajman beserta alokasi waktu untuk masmgmasing tingkat satuan .pendidikan tertera pada struktur
kurikulum yang tercantum dalam standar isi.
(b) Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikulunl untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajman yang ada. Substansi muatan lokal ditentuka11 oleh
satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran
keterampilan.

Muatan lokal merupakan mata pelajman

sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standm
Kompetensi dan Kompetensi Dasm untuk setiap jenis muatan
lokal yang diselenggmakan.
(c) Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan

18

kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi

sekolah.

Kegiatan pengembangan diri

difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, gwu, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler.
(d) Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar dalam sistem paket digw1akan oleh tingkat
satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMPIMTs/SMPLB baik
kategori standar maupun mandiri, SMAIMA/SMALB/SMKI
MAK kategori standar. Beban belajar dalam sistem kredit
semester (SKS) dapat diglmakan oleh SMP/MTs/SMPLB
kategori mandiri, dan oleh SMAIMAISMALB/SMKlMAK
kategori mandiri.
(e) KetW1tasan Belajar
KatW1tasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan
dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%.
(f)

Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah (PP)

19/2005 Pasa! 72 ayat I, peserta didik dinyatakan lulus dari

satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengal1
setelah:
l.
11.

menye1esaikan seluruh program pembe1ajaran;
memperoleh ni1ai minima! baik pada penilaian akhir
untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, ke1ompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olal1 raga, dan kesehatan;

19

IV.

g)

lulus ujian nasional.

Penjurusan
Penjurusan dilakukan pada kelas XI di SMA/MA.

Kriteria penjurusan diatur oleh direktorat teknis terkait.
(h) Pendidikan kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian
dari pedidikan semua mata pelajarall. Pendidikan kecakapan
hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan atau daJi satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
(i)

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah

pendidikan yang memanfaatkan keunggulan ldkal

dan

kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya,
bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peseda didik.
c) Kalender Pendidikan
SattIan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun
kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah,
karakteristik

sekolah,

kebutuhan

peserta

didik

dan

masymakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan
sebagaimana yang dimuat dalam Standar lsi.
d) Pengembangan Silabus
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi

dasar

kedalaJ11

materi

pokok,

kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
, ,

20

5)

Kelebihan dan Keknrangan KTSP
Kelebihan KTSP

Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia memiliki
kelebihan masing-masing bergantung kepada situasi dan kondisi saat
di mana kurikulum tersebut diberlakukan. KTSP memiliki beberapa
kelebihan jika dibanding dengan kurikulum sebelumnya, terutama
kurikulum 2004 atau KBK. Kelebihan-kelebihan KTSP ini antara
lain:
(I) Mendorong

terwujudnya

otonomi

sekolah

dalam

penyelenggaraan pendidikan.
(2) Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen
sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam
penyelenggaraan program-program pendidikan.
(3) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untnk
menitikberatkan

dan

mengembangkan

mata

pelajaran

tertentu yang akseptabel bagi kebntnhan siswa.
(4) KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat
padat dan memberatkan kurang lebih 20%.
(5) KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolahsekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan. 17
Kelemahan KTSP

Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia di samping
memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan. Sebagai konsekuensi
logis, maka terdapat pula beberapa kelemahan-kelamahan dalam
KTSP, di antaranya adalah sebagai berikut:

21

(I) Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan

KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
(2) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
(3) Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara
komprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupun
prakteknya di lapangan. 18
(4) Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam
pelajaran akan berdampak berkurang pendapatan para guru.

6) Pct'bcdaan KTSP dcngan KBK (kurikulum 2004)

19

Perbedaan kurikulum 2004 dan KTSP yang akan diuraikan di
dalam pembahasan ini ialah perbedaan yang dikeluarkan oleh
Peraturan Pemerintah No. 19 th 2005, sebagai berikut:
TabclOI
Pcrbcdaan antara KTSP dcngan Kurikulum KBK

18 ョイセャGtQ

ESENSI
PERBEDAAN

KURIKULUM
2004

PENAMAAN

Kurikulum 2004
atauKBK

MANAJEMEN

Ujicoba,
pemodelan dan
MBS dilakukan
oleh pusat
(Direktiorat dan
Balitbang)

T-l::ln::lnp.

KURIKULUM
2006/KTSP
(Scsuai PP No. 19 th
2005)
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
(KTSP)
BSNP sebagai penyuslill
Standar lsi (Kerangka
Dasar, Stuktur
kurikulum) sekolah
mengembangkan dalam
kurikulum tingkat satuan
pendidikan

Plu... Minus Kurikulum Tinf.!kat Satuan Pendidikan

22

KERANGKA
DASARDAN
STRUKTUR
KURIKULUM

Memuat :
a. Standar
kompetensi
b. Kompetensi
dasar
c. Indikatof
d. Materi pokok

PEMBELAJARAN Berbasis
kompetensi, guru
sebagai fasilitator
PELAKSANAAN

Diberikan modelmodel (model
silabus, model
pembelajaran,
model penilaian)
dalam dokurnen
lengkap yang
disusun pusat
sebagai
acuan/pedoman

Memuat:
a. Kelompok Mata
pelajaran
b. Struktur Kurikulum
tiap jenjang
c. Standar kompetensi
dan Kompotensi dasar
Berorientasi kompetensi,
siswa sebagai pusat
pembelajaran
Sekolab dan komite
sekolah mengembangkan
kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan
silabusnya berdasarkan:
I. Kerangka dasar
kurikulum,
2. Standar kompetensi, di
bawab supervisi dinas
kab/kota (SD/MI,
SMP/MTs, PAKET A
& B), dan/atau dinas
provinsi (SMA, SMK,
PLB, PAKET C)

7) PCl·samaan KTSP dcngan KBK (kurikulum 2004io
(1) Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus
dimiliki oleh siswa.
(2) Sama sama merupakan kurikulum yang bersifat otonomi
daerah dimana setiap daerah diberikan kesempatan yang
seluas-Iuasnya untuk mengembangkanya.
(3) Adanya persamaan dalam perancangan pembelajaran berupa
adanya standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
pencapman.

23
tsupセe

AKAAN UTAMA
UIN SYAHID JAKARTA

(4) Sama sal11a adanya sistem evaluasi dalmn penentum1 hasil
bclajar siswa.
(5) Adm1ya kebebasm1 dalam pengembangan yang dilakukan
oleh guru walaupun di KTSP itu guru diberikan kebebasan
yang lebih.
(6) Sama sal11a berorientasi pada prinsip pendidikan sepanj ang
hayat.
(7) Smna sama memerlukan sarana dan prasarana yang
memadai.

c. Definisi, Tu.juan, dan Kegunaan IImu Fiqh
1)

Definisi Fiqh
Fiqh adalal1 termasuk diantara ilmu-ilmu dalmn agmna Islmn yang

l11engandung pengetal1uan untuk mendekatkm1 diri kepada Allal1 SWT.
dan didalamnya l11emuat masalal1-masalal1 hukum dakwal1 Islmn yang
berasal dari Allah dan Rasul-Nya.
Sehubungan dengan pembal1asan tentang ilmu fiqh, maka penulis
akan menguraikan beberapa pengertian tentang ill11u fiqh, baik dari
segi bal1asa maUptill istilah.
MenUlut bahasa "Fiqh" berasal dari katafaqiha-yafqahu-fiqhan

H|bG[ Mセ I

,

,

yang berarti "mengerti atau fahmn". Dari sinilah ditarik

perkataan fiqh yang memberi pengertian kepal1mnan dalmn bentuk
syari'at yang sangat dianjurkan oleh Allal1 dan Rasul-Nya. Sedangkan
menurut pengertianfuqaha (faqih), fiqh merupakan pengertian zhanni
(sangkaan=dugaan) tentang hukum syari'at yang berhubU11gan dengan
tingkal11aku l11anusia. 2 !
Melihat uraian di atas, maka kata jiqh secara bal1asa berarti
memal1amkm1 pembicaraan yang sedang berbicara. Sedangkan orang

24

yang mengetahui pengetahuan fiqh disebut dengan Faqh atau Fuqaha,
dan perkataan fiqh ini baru muncul setelah ilmu fiqh berkembang
menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri.
Menurut

terminology

(istilah),

fiqh

pada

mulanya berarti

pengetahuan keagamaan yang mencakup seluruh ajaran agama, baik
berupa akidah akhlak, maupun amaliah (ibadah), yakni sama dengan
arti Syari'ah Islamiyah. Namun, pada perkembangan selanjutnya, fiqh
diartikan sebagai bagian dari Syari 'ah Islamiyah, yaitu pengetahuan
tentang hukum Syari 'ah Islamiyah yang berkaitan dengan perbuatan
manusia yang telah dewasa dan berakal sehat yang diambil dari dalildalil yang terinci. 22
Dari beberapa maian diatas maka definisi ilmu fiqh menurut istilah
syara' adalah "pengetahuan tentang hukum-hukum syari'ah Islam
mengenai pengetahuan manusia yang diambil dari dalil-dalil secara
detail". Atau "kodifikasi hukum-hukum syari'ah Islam tentang
perbuatan manusia yang diambil berdasarkan dalil-dalil secara detail".
Berdasarkan penelitian, ulanla telah menetapkan bahwa dalil-dalil
sebagai dasar acuan hukum syari'ah tentang perbuatan manusia
dikembalikan kepada empat sumber; Al-Qur'an, As-Sunnah, Al-Ijma',
dan Al-Qiyas. Kemudian, yang dijadikan dalil pokok dan sumber dari
hukum syari'ah, pertama adalah Al-Qm'an, kemudian As-Sunnah,
sekaligus sebagai interpretasi bagi keglobalan Al-Qur'an, dan sebagai
penjelas serta pelengkap Al_Qur'an. 23

2) TU.iuan dan Kegunaan IImu Fiqh
Seperti kita pahami bahwa kedudukan, fungsi dan peranan syari'ah
adalah sebagai perangkat pelengkap Dunia dan Akhirat. Ia mempakan
pedoman hidup baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat.
11,""

I

25

Dengan kata lain bahwa tujuan dan kegunaan syari'ah adalah untuk
memperoleh lcebahagiaan di Dunia dan Alchirat. Hal ini telah
terunglcap dalam AI-Qur'an surat AI-Baqarah ayat 201 yang berbunyi:

Pi GZセL\Njiy
"

,,1'

,:' ,:.. セ

0

'II LZセ

F

I

;(,' ,:.. L;J.JI セ

|セ

Iセ

セス

JJA; :;. ;. gセZL

Dan dian/twa mereka ada orang yang berdo 'a "Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan di Dunia dan kebaikan di Akhirat dan
peliharalah kami dari api neraka".
Dalam hal ini ilmu fiqh secara lchusus membahas tentang perbuatan
orang-orang mulcallaf, tentunya orang-orang yang telah dibebani
ketetapan-lcetetapan hulcum agama Islam. Malca, dari totalitas tersebut
ilmu fiqh mengambil bagian dalam bidang hulcum. Yaleni berlcenaan
dengan masalah-masalah ibadah, muamalah, munalcahat, uqubah dan
sebagainya, berdasarlcan dalil-dalil yang terperinci. Dengan kata lain
ballwa tlljuan dan lcegunaan ilmu fiqh adalah untuk memperoleh
lcebahagiaan di Dunia dan di Alchirat melalui pemahaman secara
mendalam dan pengalaman dengan benar pada masalah-masalah
hulcllm berdasarlcan dalil-dalil yang terperinci.

26

2.

Aplikasi KTSP pada Mata Pelajaran Fiqh
Salah satu prinsip pelaksanaan kurikulurn dikatakan bahwa pelaksanaan
kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peselta
didik untuk l11enguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal
ini peserta didik harus l11endapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,
serta memperoleh kesel11patan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,
dinamis dan menyenangkan. Salah satu dari prinsip pelaksanaan kurikulum
yang lain bahwa kurikulum dilaksanakan dengan l11enggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai,
dan l11emanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan
prinsip alam takambang jadi guru (semua yang teljadi, tergelar dan
berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam
semesta dijadikan sUl11ber belajar, contoh dan teladan).24
Berbicara l11engenai pelaksanaan kurikulurn dalam hal ini KTSP, malm tidak

lepas dari adanya Standar Kompetenasi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
merupakan bagian penting dari KTSP. Pembahasan mengenai standar kompetensi
dan kOl11petensi dasar dalam penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan
kurikulurn tingkat satuan pendidikan mata pelajaran fiqh di MadrasahlMTs.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini akan menjadi arah dan
landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi wltuk penilaian. Dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran fiqh di
Madrasah ini dikembangkan lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan Departemen
Agama Republik Indonesia (Dispen Depag RI). Oleh kerana itu, penulis akan
menjabarkan lebih lanjut tentang pelaksanaan KTSP di Madrasah. Pembahasan
tersebut melalui tiga tallapan. Antara lain:

a.

Tahap Perencanaan Persiapan Mengajar
Setelah guru memahami standar kompetensi dan kOl11petensi dasar mata

pelajaran fiqh yang dikeluarkan oleh Peraturan Menteri No 22-24 tentang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SMP, MTs, dan SMPLB,
kegiatan berikutnya adalall mengembangkan silabus yang isinya meliputi

27

aspek-aspek antara lain: standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok, indikator, pengalaman belajar, penilaian, alokasi waktu dan sumber
belajar.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada snatu dan/atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian komy.etensi untuk penilaian, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar. 5 (contoh format silabus KTSP teriampir)
Selain komponen penyusunan silabus yang terdapat di dalam pengertian
di

atas,

hal

lain

yang

periu

diperhatikan

adalah

prinsip-prinsip

pengembangannya, antara lain: 26
1) Ilmiah

2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Relevan
Sistematis
Konsisten
Memadai
Aktual dan Kontekstual
Fleksibel
Menyeluruh

Setelah silabus disusun, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
Rencana Pelaksanaan Pel11belajaran (RPP) yang l11erupakan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran pada saat beriangsungnya proses kegiatan belajar
mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru bidang studio Dalam RPP ini
ditulis sel11ua rencana atau tindakan-tindakan yang akan terjadi da