f. Menelisik, yaitu perilaku kukang Sumatera menelisik atau menjilati rambut-
rambut individu lain atau rambut-rambut tubuhnya sendiri. g.
Perilaku abnormal, yaitu perilaku tidak biasa yang dilakukan oleh kukang Sumatera yaitu mondar-mandir, rolling kepala dan mutar-mutar.
F. Analisis Data
1. Analisis Kuantitatif
Pengolahan data dilakukan dengan mencatat aktivitas selama kukang Sumatera melakukan perilaku harian. Perhitungan perilaku selama kukang
aktif, tidak aktif, makan, mencari makan, berpindah, menelisik dan abnormal disajikan dalam bentuk persentase perilaku kukang Sumatera di kandang
habituasi dan di hutan lindung. Perhitungan persentase perilaku harian kukang Sumatera dilakukan dengan menggunakan rumus:
2. Analisis Deskriptif
Penjelasan mengenai perilaku kukang Sumatera, bagaimana kukang Sumatera melakukan perilaku aktif, perilaku tidak aktif, perilaku makan, perilaku
mencari makan, perilaku berpindah, perilaku menelisik dan perilaku abnormal. Perilaku-perilaku kukang tersebut dijelaskan berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan dan berdasarkan persentase perilaku kukang yang telah didapatkan.
Perilaku = Lama aktivitas menit X 100 Total pengamatan menit
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Letak dan Luas Wilayah
Secara geografis KPHL Batutegi terletak pada 104°27 ’ - 104°55’ BT dan 05°48’ -
5°22 ’ LS. Secara administrasif KPHL Batutegi, berada di 4 empat Kabupaten,
yaitu Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, Lampung Tengah dan Kabupaten Pringsewu. Areal KPHL Batutegi merupakan kawasan hutan lindung yang
terdapat di Kabupaten Tanggamus.
KPHL Batutegi meliputi sebagian kawasan hutan lindung register 39 Kota Agung Utara, sebagian kawasan hutan lindung register 22 Way Waya dan sebagian
kawasan hutan lindung register 32 Bukit Ridingan. Luas areal kelola KPHL Batetegi berdasarkan SK Menhut Nomor: SK.68Menhut-II2010 tanggal 28
Januari 2010 adalah 58.174 Ha.
B. Fungsi Kawasan Hutan
KPHL Batutegi merupakan salah satu DAS prioritas di Provinsi Lampung, karena fungsinya sebagai areal tangkapan air dan sumber air bagi irigasi yang mengairi
sawah-sawah di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Metro dan beberapa Kabupaten lain seluas + 66.533 hektar, sebagai pembangkit tenaga