Kontribusi Penelitian Metodologi Penelitian Kuantil

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengurutkan objek dengan mengelompokkan data berdasarkan kuantil.

1.6. Kontribusi Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu semoga penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dalam penerapan ilmu statistika tentang mengurutkan objek dengan mengelompokkan data berdasarkan kuantil, dapat mempermudah pembaca dalam menambah ilmu pengetahuan mengenai kuantil, dan sebagai referensi baik di departemen maupun di perpustakaan, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk peneliti-peneliti selanjutnya.

1.7. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi literatur dan mencari bahan dari buku dan internet yang berhubungan dengan penelitian. Adapun langkah- langkahnya adalah sebagai berikut : a. Menginput data yang ingin diurutkan di dalam Microsoft Excel yang berisi n kolom dan m baris, kemudian simpan file tersebut sebagai file teks yaitu tab delimited txt . b. Memanggil data tersebut dari program R. c. Mengurutkan data terkecil sampai terbesar untuk setiap kolom. d. Mencari rata-rata dari data seluruhnya untuk setiap kolom. e. Mengurutkan rata-rata terkecil sampai terbesar. f. Mengambil data sesuai kuantil yang diinginkan. g. Mencari rata-rata dari data kuantil untuk setiap kolom. Universitas Sumatera Utara h. Mengurutkan data terkecil sampai terbesar dari rata-rata data kuantil. i. Membuat kesimpulan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa konsep dan metode yang menjadi dasar penulisan tugas akhir ini.

2.1. Pengurutan

2.1.1. Pengertian Pengurutan

Pengurutan data secara umum dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk menyusun kembali himpunan objek menggunakan aturan tertentu. Pengurutan data merupakan satu dari banyak pekerjaan komputer yang dilakukan, yang diteliti secara luas, dan memiliki banyak algoritma yang berbeda yang dibangun. Pengurutan adalah proses menyusun kembali data menggunakan suatu aturan tertentu, sehingga susunan data menjadi lebih teratur dibandingkan dengan susunan awal data.

2.1.2. Jenis-Jenis Pengurutan

Pada umumnya terdapat 2 jenis pengurutan, yaitu : 1. secara urut naik ascending yaitu diurutkan dari data terkecil menuju data terbesar. Bila data yang diurutkan berbentuk teks, data akan diurutkan dari abjad A sampai abjad Z. Bila data yang diurutkan berbentuk angka, data akan diurutkan dari angka yang terkecil menuju data yang terbesar. Universitas Sumatera Utara 2. secara urut turun descending yaitu diurutkan dari data terbesar menuju data terkecil. Bila data yang diurutkan berbentuk teks, data akan diurutkan dari abjad Z sampai A. Bila data yang diurutkan berbentuk angka, data akan diurutkan dari angka yang terbesar menuju data yang terkecil.

2.1.3 Keuntungan Pengurutan

Dalam proses pengurutan, kecepatan merupakan faktor yang penting untuk mempercepat proses data tersebut. Misalnya dalam menentukan berupa daftar hadir yang diurutkan berdasarkan nomor induk, proses pengurutan data dimulai dari yang kecil ke yang besar ascending melakukan proses pengurutan. Ada banyak alasan dan keuntungan dengan mengurutkan data. Data yang terurut dengan baik juga mudah untuk dihapus jika sewaktu-waktu data tersebut tidak diperlukan lagi. Selain itu, dengan mengurutkan data maka kita semakin mudah untuk menyisipkan data atapun melakukan penggabungan data. Disisi lain, pengurutan data juga mempermudah untuk mendapatkan peringkat, misalnya dalam menentukan objek unggulan, dan lain sebagainya.

2.2. Kuantil

Menurut Sudjana 2011, kuantil termasuk ke dalam ukuran letak. Beberapa macam ukuran letak adalah median, kuartil, desil, dan persentil. Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah kuartil, yaitu kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga yang masing-masing disingkat dengan , , . Jika sekumpulan data itu dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan desil. Karena ada sembilan buah desil, yaitu desil pertama, desil kedua, ⋯, desil kesembilan yang Universitas Sumatera Utara disingkat dengan , , ⋯ , . Jika data itu dibagi menjadi 100 bagian yang sama akan menghasilkan 99 pembagi yang berturut-turut dinamakan persentil pertama, persentil kedua, ⋯, persentil ke-99. Simbol yang digunakan berturut- turut adalah , , ⋯ , Kemudian, menurut Darnius 2014, kuantil merupakan ukuran letak yang merupakan bentuk umum dari ukuran letak yang selalu dibahas dalam statistika dasar, seperti median, kuartil, desil, dan persentil. Jika menyatakan kuantil ke- dengan 0 1 dari suatu peubah acak dengan distribusi , maka sebanyak 1 − bagian dari data nilainya lebih kecil atau sama dengan . Dengan kata lain peluang peubah acak lebih kecil atau sama dengan sama atau lebih besar dari 1 − . Dalam notasi matematika ≤ ≥ 1 − 2.1

2.3. Bahasa R