22
E. Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah
penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk
berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk tersebut akan dipakai dan melakukan revisi
terhadap hasil uji lapangan.
Menurut Borg dan Gall 1989 : 772 bahwa :
Penelitian pengembangan ialah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan, seperti
materi pembelajaran, buku teks, metode pembelajaran, dan lain-lain yang dilakukan dalam suatu siklus penelitian dan pengembangan.
Penelitian dan pengembangan RD merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada pengembangan produk. Sukmadinata 2005:164
mengemukakan bahwa: Penelitian dan pengembangan
Research and Development adalah
proses atau langkah-langkah, untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka serangkaian langkah penelitian dan pengembangan dilakukan secara siklis, pada setiap langkah yang akan
dilalui atau dilakukan selalu mengacu pada hasil langkah sebelumnya yang direvisi sehingga pada akhirnya diperoleh suatu produk pendidikan yang
23
baru. Dengan demikian konsep penelitian pengembangan lebih tepat diartikan sebagai upaya pengembangan yang sekaligus disertai dengan
upaya validasinya. Pada penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Jean Rucy Q.A
dengan judul skripsi “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor untuk mengoptimalkan Pemanfaatan Media Tutorial”
menyimpulkan bahwa :
penelitian pengembangan ini adalah dihasilkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, dan LKS yang
disesuaikan dengan media komputer model tutorial materi kalor. LKS tersebut membantu siswa untuk lebih aktif belajar mandiri serta
mendapatkan nilai yang optimal. Perangkat pembelajarannya dinyatakan efektif sebagai sumber belajar dengan memanfaatkan
media tutorial berbasis komputer berdasarkan hasil uji kelompok kecil siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Bandar Lampung tahun ajaran
20112012 dengan persentase ketuntasan 82,4 dan simpangan baku sebesar 14,01.
Dari kesimpulan diatas dikatakan bahwa media komputer model tutorial dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa dan perangkat pembelajarannya
dinyatakan efektif sebagai sumber belajar, hal tersebut dapat terlihat dari persentase ketuntasannya yaitu mencapai 82,4. Berdasarkan ketuntasan
dan keoptimalan penelitian yang dilakukan tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan media yang berbeda yakni media video.
24
III. METODE PENELITIAN
A. Setting Pengembangan
Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah dikembangkan
perangkat pembelajaran fisika yang Berbasis Video berisi Silabus, RPP, LKS.
Sasaran pengembangan program adalah materi tata surya untuk SMPMTs. Subjek evaluasi terdiri atas ahli bidang isi atau materi, dan uji satu lawan satu.
Uji kesesuaian materi dilakukan oleh ahli bidang isi materi untuk menguji kesesuaian antara skenario dengan video maupun antara komponen RPP dan
LKS dengan video serta mengevaluasi isi materi pembelajaran pada video, Uji satu lawan satu diambil sampel penelitian yaitu 2 orang siswa SMPMTs
yang dapat mewakili populasi target. Selanjutnya, uji coba produk dikenakan kepada siswa SMPMTs berjumlah sekitar tiga puluh orang yang belum
pernah mendapat materi tata surya disebut juga uji lapangan.
B. Prosedur Pengembangan
Desain penelitian yang digunakan yaitu memodifikasi proses pengembangan menurut Borg dan Gall 1989. Dalam memproduksi perangkat pembelajaran
fisika terdiri dari beberapa tahapan penting yaitu: