Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Stuktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH :
NAMA : MANATAP SITUMORANG
NIM : 060503013 DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Medan 2010
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Stuktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar adalah hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program S1 Reguler Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apablia dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 06 Mei 2010 Yang Membuat Pernyataan
Manatap Situmorang NIM. 060503013
(3)
KATA PENGANTAR
Puji,hormat dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah dan berkat yanng tiada terukur telah penulis terima selama ini. Bukan kuat dan gagah penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini, tetapi semuanya hanya oleh karena kasih, tuntunan dan penyertaan-Nya yang sempurna. Terima kasih untuk hikmat yang Tuhan berikan dalam mengatasi berbagai kesulitan yang terjadi selama penulisan skripsi ini. Engkau tidak pernah membiarkan penulis berjalan sendiri. Terima kasih Tuhan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian meraih gelar sarjana (S1) di Fakultas Ekonomi, Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Skripsi ini adalah “Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Selama menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan dukkungan baik dalam bentuk moril maupun materil. Maka, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga,M.Ec, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar,M.Si,Ak, sebagai Ketua Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M, Ak sebagai Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara
(4)
3. Bapak Drs. M. Utama Nasution,M.M,Ak, sebagai dosen pembimbing bagi penulis yang telah meluangkan waktu dan memberikan pengarah selama proses penulisan skripsi ini
4. Bapak Drs. Syahrul Rambe,M.M,Ak, sebagai dosen penguji I dan Bapak Sambas Ade Kesuma,SE,M.Si,Ak sebagai dosen penguji II yang telah memberikan saran-saran untuk menyempurnakan skripsi ini.
5. Kedua orang tua saya : M. Situmorang dan D. Lumbanraja yang menjadi tempat penulis berbagi penulis dalam suka maupun duka, yang telah membimbing dan mendidik penulis selama ini. Terima kasih buat semua doa dan dukungannya.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembacanya. Terima kasih
Medan, 06 Mei 2010 Penulis
Manatap Situmorang NIM. 060503013
(5)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh struktur aktiva,profitabilitas dan, ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap 47 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai tahun 2008. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan summary dari laporan keuangan tersebut dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
stratified random Sampling. Variabel penelitian ini terdiri dari struktur aktiva
(X1), profitabilitas (X2), dan ukuran perusahaan (X3) sebagai variabel independen,
dan struktur modal (Y) sebagai variabel dependen. Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh positif signifikan terhadap strukktur modal secara bersama-sama, dan secara parsial struktur aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
Kata Kunci:Struktur modal, struktur akriva, profitabilitas, ukuran perusahaan, regresi berganda.
(6)
ABSTRACT
This study analyzed the influence of return on investment and cash flow from operations to the dividend policy (dividend payout ratio) of the manufacturing companies since 2006 up to 2008. Data that used in this research is financial statements from each company, and also it’s summary published through website
Analysis method that used in this research is quantitatif method with multiple regression. Sampling method that used is stratified random sampling. Variables that used in this research are tangible of asset (X1), return on investment (X2) and
firm size (X3) as variable independent, and debt to total asset (Y) as variable
dependent consist of the 47 firms. This research concludes that tangibility of asset as independent variables have significant influence toward debt to total asset, return on investment and firm size have no influence toward debt to total asset in parsial. Tangibility of asset, return on investment, firm size have significant influence toward debt to total asset in simultant.
Keyword: tangibility of asset, return on investment, firm size, multiple regression.
(7)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur modal ... 10
a. Pengertian struktur modal ... 10 b. Teori Struktur Modal
(8)
1. Agency Theory ... 11
2. Signaling Theory ... 12
3. Asymmetric Information Theory... 13
4. Pecking Order Theory... 14
c. Komponen Struktur Modal ... 15
2. Stuktur Aktiva ... 17
3. Profitabilitas ... 18
4. Ukuran Perusahaan ... 18
5. Pengaruh struktur aktiva,pofitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal a. Struktur Aktiva ... 19
b. Profitabilitas ... 19
c. Ukuran Perusahaan ... 20
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel... ... 24
C. Jenis dan Sumber Data ... 26
D. Defenisi Operasional ... 27
E. Metode Pengambilan Data ... 28
(9)
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian ... 33
B. Statistik Desktiptif ... 33
C. Pengujian Asumsi Klasik ... 34
1. Uji Normalitas ... 34
a. Analisis Grafik ... 35
b. analisis probability plot ... 38
c. test kolmogorov smirnov ... 39
2. Uji Multikolinearitas... 41
3. Uji Autokorelasi ... 42
4. Uji Heterokedasitas ... 43
D. Pengujian Hipotesis ... 44
1. Uji t (t-test) ... 45
2. Uji F (ANOVA) ... 49
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 53
B. Keterbatasan Penelitian ... 54
C. Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 56
(10)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 22
Gambar 4.1 Histogram (sebelum data ditransformasi) ... 37
Gambar 4.2 Histogram (setelah data ditransformasi) ... 38
Gambar 4.3 Grafik Normal P-P Plotsebelum data ditransformasi) ... 39
Gambar 4.4 Grafik Normal P-P Plot (setelah data ditransformasi) ... 40
(11)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20
Tabel 3.1 Sampel Perusahaan Manufaktur ... 26
Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 28
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 33
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Selama Tahun 2006 sampai tahun 2008 ... 34
Tabel 4.2 Uji Kolomogorov-Smirnov ... 41
Tabel 4.3 Uji K-S Setelah Data Ditransformasi ... 41
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 42
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 44
Tabel 4.10 Hasil Uji t ... 46
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran i Perusahaan Sampel...58
Lampiran ii Tabulasi Hasil Debt to Tottal Asset...60
Lampiran iii Tabulasi hasil tangibility of asset...64
Lampiran iv Tabulasi Hasil Return On Investment ... 68
Lampiran v Hasil Log Total Asset ... 72
Lampiran vi Hasil Statistik Deskriptif ... 76
Lampiran vii Hasil Analisis Grafik ... 77
Lampiran viii Analisis NormalP-P ... 78
Lampiran ix Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 79
Lampiran x Hasil Uji Multikolinearitas ... 80
Lampiran xi Hasil Uji Autokolerasi ... 81
Lampiran xii Hasil Uji Heterokedasitas ... 82
(13)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh struktur aktiva,profitabilitas dan, ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap 47 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai tahun 2008. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan summary dari laporan keuangan tersebut dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
stratified random Sampling. Variabel penelitian ini terdiri dari struktur aktiva
(X1), profitabilitas (X2), dan ukuran perusahaan (X3) sebagai variabel independen,
dan struktur modal (Y) sebagai variabel dependen. Hasil penelitian ini adalah ketiga variabel independen berpengaruh positif signifikan terhadap strukktur modal secara bersama-sama, dan secara parsial struktur aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
Kata Kunci:Struktur modal, struktur akriva, profitabilitas, ukuran perusahaan, regresi berganda.
(14)
ABSTRACT
This study analyzed the influence of return on investment and cash flow from operations to the dividend policy (dividend payout ratio) of the manufacturing companies since 2006 up to 2008. Data that used in this research is financial statements from each company, and also it’s summary published through website
Analysis method that used in this research is quantitatif method with multiple regression. Sampling method that used is stratified random sampling. Variables that used in this research are tangible of asset (X1), return on investment (X2) and
firm size (X3) as variable independent, and debt to total asset (Y) as variable
dependent consist of the 47 firms. This research concludes that tangibility of asset as independent variables have significant influence toward debt to total asset, return on investment and firm size have no influence toward debt to total asset in parsial. Tangibility of asset, return on investment, firm size have significant influence toward debt to total asset in simultant.
Keyword: tangibility of asset, return on investment, firm size, multiple regression.
(15)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting bagi perusahaan dalam kegiatan perusahaan. Dalam mengelola fungsi keuangan salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Pemenuhan dana ini bisa bersumber dari dana sendiri, modal saham maupun dengan hutang, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Struktur modal pada dasarnya merupakan suatu pembiayaan permanen yang terdiri dari modal sendiri dan modal asing, dimana modal sendiri terdiri dariberbagai jenis saham dan laba ditahan. Modal asing terdiri dari berbagai hutang jangka panjang yang meliputi berbagai jenis obligasi, hutang hipotik dan lain–lain.
Penggunaan modal asing akan menimbulkan beban yang tetap dan besarnya penggunaan modal asing ini akan menentukan leverage keuangan perusahaan. Penggunaan modal asing yang berbeda-beda di antara industri maupun diantara perusahaan mencerminkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan leverage keuangan baik yang bersifat historis, managerial, atau faktor lainnya (Weston dan Copeland, 1992:23)
Masalah pendanaan/modal adalah salah satu masalah yang krusial yang dihadapi dunia usaha saat ini.Sektor manufaktur dalam Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu sektor industri yang mengalami defisiensi modal atau
(16)
kekurangan modal sendiri (Debt to Equity Ratio negatif).Banyaknya pendirian perusahaan manufaktur menyebabkan persaingan yang terjadi semakin tajam dan ketat. Di Indonesia perusahaan manufaktur dapat berkembang pesat, hal ini terlihat dari jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari periode ke periode semakin banyak, sehingga tidak menutup kemungkinan perusahaan ini sangat dibutuhkan masyarakat sehingga prospeknya akan menguntungkan baik di masa sekarang maupun yang akan datang.
Alasan pemilihan sektor industri manufaktur adalah adalah karena saham tersebut merupakan saham-saham yang paling tahan terhadap krisis ekonomi di banding sektor lain karena dalam kondisi krisis atau tidak sebagian besar manufaktur tetap dibutuhkan. Meskipun sebagian produknya bukan merupakan kebutuhan dasar tetapi biasanya tiap rumah tangga memiliki persediaan produk-produk manufaktur sesuai dengan selera dan kebiasaan masing-masing rumah tangga, sehingga sangat dimungkinkan dalam kesehariannya masyarakat mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan dalam sektor industri manufaktur.
Dari sisi lain didasarkan atas prediksi bahwa manufaktur merupakan perusahaan yang sangat dibutuhkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari sehingga kecil kemungkinan akan rugi. Dengan memiliki saham manufaktur diharapkan keuntungan yang didapat akan banyak sekali daripada unsur kerugiannya. Salah satu masalah pembelanjaan perusahaan adalah menyangkut masalah keseimbangan finansial. Keseimbangan finansial perusahaan dapat dicapai apabila perusahaan tersebut selama menjalankan fungsinya tidak menghadapi gangguan-
(17)
gangguan finansial, yang ini disebabkan adanya keseimbangan antara jumlah modal yang tersedia dengan jumlah modal yang dibutuhkan (Riyanto, 2001:14). Dalam menentukan kebutuhan-kebutuhan sumber dana dapat digunakan pedoman struktur finansial baik yang vertikal maupun yang horizontal (Riyanto, 2001:15).
Pedoman struktur finansial yang vertikal memberikan imbangan yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya jumlah modal pinjaman (hutang) dengan besarnya jumlah modal sendiri. Berdasarkan anggapan bahwa pembelanjaan yang sehat itu pertama-tama harus dibangun atas dasar modal sendiri, yaitu modal yang tahan risiko maka besarnya modal asing dalam keadaan apapun tidak boleh melebihi besarnya modal sendiri. Koefisien utang, yaitu angka perbandingan antara jumlah modal asing dengan modal sendiri tidak boleh melebihi 1:1.
Adapun pedoman struktur finansial yang horizontal memberikan batas imbangan antara besarnya modal sendiri dengan besarnya jumlah aktiva tetap plus persediaan. Pedoman tersebut menyatakan bahwa keseluruhan aktiva plus persediaan harus sepenuhnya dibelanjai dengan modal sendiri yaitu modal yang tetap tertanam dalam perusahaan. Perimbangan yang optimal antara modal asing dan modal sendiri akan mencerminkan struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang dapat meminimalkan biaya modal rata-rata atau memaksimalkan nilai perusahaan atau struktur modal yang optimal adalah suatu struktur modal yang biaya marjinal riil hutang (marginal real cost of debt) sama dengan biaya marjinal riil modal sendiri (marginal real cost of equity).
(18)
Dalam kenyataan sulit bagi perusahaan untuk menentukan suatu struktur modal yang terbaik dalam suatu komposisi pembelanjaan yang tepat. Lebih mudah apabila perusahaan mencoba menaksir dalam suatu “range berapa tingkat leverage yang tepat bagi perusahaan” (Hartono, 1990:3). Setiap perluasan basis modal sendiri akan memperbesar kemampuan perusahaan dalam menanggung risiko usaha yang akan dibelanjainya, hal ini didasarkan pada prinsip keamanan dimana hal ini akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kreditur maupun terhadap perusahaan sendiri (Riyanto,2001:23).
Namun, secara kenyataan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tiga tahun, yaitu 2006 sampai dengan 2008 mengalami perubahan yang cukup besar dari tahun ke tahun. Sebagian besar perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, struktur modalnya lebih banyak menggunakan modal sendiri daripada hutang jangka panjang. Semakin kecil hutang akan menyebabkan semakin kecil risiko yang harus dihadapi perusahaan, antara lain kesulitan keuangan, kegagalan membayar bunga dan pokok pinjaman sampai kebangkrutan. Dari kenyataan tersebut, faktor– faktor struktur modal diduga dapat mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur.
Untuk menentukan seberapa optimalnya komposisi struktur modal terdapat banyak faktor yang perlu di pertimbangan. Faktor-faktor tersebut bisa kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karenanya baik itu pihak manajemen maupun pihak kreditor sudah seharusnya mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah pendanaan ini. Dengan mengetahui faktor-faktor yang
(19)
mempengaruhi struktur modal yang diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi evaluasi manajemen.
Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap resiko perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan meningkatkan leverage maka perusahaan ini dengan sendirinya akan meningkatkan resiko keuangan perusahaan. Dan sebaliknya perusahaan harus memperhatikan masalah pajak, karena sebagian ahli berpendapat bahwa penggunaan modal yang berlebihan akan menurunkan tingkat profitabilitas. Pecking Order Theory mengatakan bahwa perusahaan lebih cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internal dari pada eksternal perusahaan. Penggunaan dana internal lebih didahulukan dibandingkan dengan penggunaan dana yang bersumber dari eksternal. Urut-urutan yang dikemukakan oleh teori ini dalam hal pendanaan adalah pertama laba ditahan diikuti dengan penggunaan hutang dan yang terakhir adalah penerbitan ekuitas baru (Myers, 1984 dalam Muhammad Rizal, 2002). Pemilihan urutan pendataan ini menunjukkan bahwa pendanaan ini didasarkan dari tingkat cost of fund dari sumber-sumber tersebut yang juga berkaitan dengan tingkat resiko suatu investasi.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal telah dilakukan antara lain oleh Ozkan (2001), Wening (2004) Agus Sartono dkk (2000) dan yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku struktur modal di perusahaan manufaktur di Indonesia. Dan penelitian lanjutan
(20)
yang dilakukan oleh Sony Abimanyu (2007) mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktr modal.
Penelitian yang dilakukan Ozkan (2001) memperhatikan lima faktor yang mempengaruhi struktur modal yakni size, growth opportunities, non-debt tax
shieldsan, profitability and liquidity. Dari lima faktor yang diteliti ternyata yang
mempengaruhi adalah size, growth opportunities, dan liquidity. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Wening (2004) ada empat faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu: Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas dan Likuiditas. Sedangkan penelitian Sony,faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah stabilitas penjualan,struktur aktiva,profitabilitas,leverage,tingkat pertumbuhan,profitabilitas.
Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi evaluasi manajemen. Struktur modal perusahaan merupakan salah satu faktor fundamental dalam operasi perusahaan. Struktur modal suatu perusahaan ditentukan oleh kebijakan pembelanjaan dari manajer keuangan yang senantiasa dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang mencakup tiga unsur penting. Menurut Harnanto, (1995 : 306), tiga unsur tersebut adalah :
1. keharusan untuk membayar balas jasa atas penggunaan modal kepada pihak yang menyediakan dana tersebut, atau sifat keharusan untuk pembayaran biaya modal,
2. sampai seberapa jauh kewenangan dan campur tangan pihak penyedia dana itu dalam mengelola perusahaan,
(21)
Penelitian ini mencoba menjelaskan bagaimana pengaruh struktrur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadapstruktur modal pada industri manufaktur yang telah terdaftar di BEI selama periode 2006 sampai dengan 2008. Alasan diadakannya penelitian ini adalah untuk menguji variabel-variabel yang dikemukakan oleh Ozkan, Wening dan Sony. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Tahun penelitian adalah tahun 2006 sampai dengan 2008. Variabel independen dalam penelitian ini adalah struktur aktiva,profitabilitas dan ukuran perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini pokok permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. apakah struktur aktiva mempunyai pengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
2. apakah Profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.
3. apakah Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
4. apakah struktur aktiva ,ukuran perusahaan, Profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
(22)
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah menganalisis secara empiris pengaruh struktur aktiva , profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal, baik secara parsial maupun simultan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi : 1. Penulis
penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan apabila peneliti dimintai pendapat mengenai pengaruh struktur aktiva,profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal peada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai dengan 2008.
2. Perusahaan
Meskipun penulis menyadari bahwa penelitin ini jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap semoga penelitian ini memberi manfaat bagi perusahaan manufaktur sebagai masukan yang dapat dijadikan tolak ukur pemikiran dalam menyusun suatu struktur modal yang optimum dengan harapan melalui pembentukan struktur modal yang maksimum, nilai perusahaan dapat ditingkatkan.
3. Investor
Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi manajer dan investor dalam menentukan alternatif pendanaan dan aspek-aspek yang mempengaruhinya.
(23)
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis
1. Struktur Modal
a. Pengertian struktur modal
Perilaku struktur modal memberikan suatu gambaran mengenai kebijakan pendanaan perusahaan.Pemenuhan pendanaan perusahaan dapat berasal dari internal perusahaan (modal sendiri) atau dari pihak luar (hutang). Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ghosh et. al.(2000), struktur modal adalah perbandingan antara hutang perusahaan dengan total aktiva. Dalam penelitian ini pengukuran terhadap struktur modal dilakukan dengan cara membandingkan total hutang dengan total aktiva. Menurut Weston dan Bringham pembiayaan permanen perusahaan meliputi hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa,tanpa mengikutsertakan semua hutang jangka pendek, sedangkan menurut Gittman (2003:516) bahwa struktur modal adalah gabungan antara hutang jangka panjang dan modal yang harus dipertahankan oleh perusahaan.
Manajemen perusahaan mencari sumber dana selain dari internal perusahaan dalam pemenuhan kegiatan pendanaan operasional perusahaan. Menurut Hasley (2005 : 19) pasar keuangan merupakan sumber potensial untuk pendanaan perusahaan. Perusahaan mempertimbangkan beberapa hal dalam mencari pasar keuangan,meliputi jumlah pendanaan yang diperlukan,sumber pendanaan (pemilik atau kreditur), waktu pembayaran
(24)
kembali dan struktur perjanjian pendanaan. Pengaruh kebijakan keuangan yang dilakukan perusahaan tentunya berdampak terhadap struktur modal yang terdapat dalam laporan keuangan. Penentuan komposisi struktur modal yang tepat dapat memberikan jaminan yang memadai terhadap dana yang ditanamkan perusahaan baik oleh investor maupun kreditur.
b. Teori Struktur Modal 1) Agency Theor y
Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jansen dan William H. Meckling pada tahun 1976 (Horne dan Wachowicz, 1998:482 dalam Saidi, 2001) dimana agency theory mengemukaakn hubungan antara agent (manajer) dengan principal (keditur dan investor). Manajemen merupakan agen dari pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan. Para pedagang saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai.
Pengawasan dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil manajemen. Kegiatan pengawasan tentu saja membutuhkan biaya yang disebut dengan biaya agensi. Biaya agensi menurut (Horne dan Wachowic, 1998:482 dalam Saidi, 2001) adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak konsisten sesuai
(25)
dengan perjanjian kontraktual perusahaan dengan kreditor dan pemegang saham.
Menurut (Horne dan Wachowicz 1998:482 dalam Saidi, 2001): “ salah satu pendapat dalam teori agensi adalah siapapun yang menimbulkan biaya pengawasan, biaya yang timbul pasti tanggungan pemegang saham”. Sebagai misal, pemegang obligasi, mengantisipasi biaya pengawasan, serta membebankan bunga yang lebih tinggi. Semakin besar peluang timbulnya pengawasan, semakin tinggi tingkat bunga, dan semakin rendah nilai perusahaan bagi pemegang saham. 2) Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 1999:36 dalam Saidi, 2001) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Dalam (Brigham dan Houston, 1999:36 dalam Saidi, 2001), perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modal yang normal.
Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabila
(26)
suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham baru, berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah.
3) Asymmetric Infor mation Theory
Asymmetric Information atau ketidaksamaan informasi menurut (Brigham dan Houston, 1999:35 dalam Saidi, 2001) adalah situasi di mana manajer memiliki Informasi yang berbeda ( yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. Asimetri informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak daripada para pemodal (Husnan, 1996:325 dalam Saidi, 2001). Dengan demikian, pihak manajemen mungkin berpikir bahwa harga saham saat ini sedang terlalu mahal. Kalau hal ini yang diperkirakan terjadi, maka manajemen tentu akan berpikir untuk lebih baik menawarkan saham baru sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal dari yang seharusnya.
Tetapi pemodal akan menafsirkan kalau perusahaan menawarkan saham baru, salah satu kemungkinannya adalah harga saham saat ini sedang terlalu mahal (sesuai dengan persepsi pihak manajemen). Sebagai akibatnya para pemodal akan menawar harga saham baru tersebut dengan harga yang lebih rendah. Karena itu emisi saham baru akan menurunkan harga saham.
(27)
4) Pecking Order Theory
Secara singkat teori ini menyatakan bahwa : (a) Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan), (b) Apabila pendanaan dari luar (eksternal financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru diterbitkan. Sesuai dengan teori ini, tidak ada suatu target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan eksternal. Modal sendiri yang berasal dari dalam perusahaan lebih disukai daripada modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan. Menurut Myers (1996) perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan dari modal internal, yaitu dana yang berasal dari aliran kas, laba ditahan dan depresiasi.
Urutan penggunaan sumber pendanaan dengan mengacu pada packing order theory adalah : internal fund (dana internal), debt (hutang), dan equity (modal sendiri) (Kaaro, 2003:53 dalam Saidi, 2001). Dana internal lebih disukai karena memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu membuka diri lagi dari sorotan pemodal luar. Kalau bisa memperoleh sumber dana yang diperlukan tanpa memperoleh sorotan dan publisitas publik sebagai akibat penerbitan saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada modal
(28)
sendiri karena dua alasan. Pertama adalah pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya emisi saham baru (Suad Husnan, 1996;325), hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh pemodal, dan membuat harga saham akan turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya informasi asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.
c. Komponen Struktur Modal
Modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa komponen yaitu :
1) Modal Asing/Hutang Jangka Panjang (Long-Term Debt)
Modal asing/hutang jangka panjang adalah hutang yang jangka waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari sepuluh tahun. Hutang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Komponen hutang jangka panjang ini terdiri dari :
a) Hutang Hipotik (Mortgage)
Hutang hipotik adalah bentuk hutang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tidak bergerak (tanah dan bangunan) kecuali kapal dengan bunga, jangka waktu dan cara pembayaran tertentu.
(29)
b) Obligasi (Bond)
Obligasi adalah sertifikat yang menunjukan pengakuan bahwa perusahaan meminjam uang dan menyetujui untuk membayarnya kembali dalam jangka waktu tertentu. Pelunasan atau pembayaran pinjaman obligasi dapat diambil dari penyusutan aktiva tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan dari keuntungan. Modal asing/hutang jangka panjang di lain pihak, merupakan sumber dana bagi perusahaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu. Semakin lama jangka waktu dan semakin ringannya–syarat pembayaran kembali hutang tersebut akan mempermudah dan memperluas bagi perusahaan untuk memberdayagunakan sumber dana yang berasal dari modal asing/hutang jangka panjang tersebut. Meskipun, hutang tetap harus dibayar kembali pada waktu yang sudah ditetapkan tanpa memperhatikan kondisi finansial perusahaan pada saat itu dan harus sudah disertai dengan bunga yang sudah diperhitungakan sebelumnya.
2) Modal Sendiri (Shareholder Equity)
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal sendiri berasal dari sumber intern maupun sumber extern. Sumber intern di dapat dari keuntungan yang dihasilkan
(30)
perusahaan, sedangkan sumber extern berasal dari modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Komponen modal sendiri terdiri dari :
a) Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu Perseroan Terbatas (P.T), dimana modal saham terdiri dari saham biasa dan saham preferen. Saham biasa adalah bentuk komponen modal jangka panjang yang ditanamkan oleh investor, dimana pemilik saham ini, dengan memiliki saham ini berarti ia membeli prospek dan siap menanggung segala risiko sebesar dana yang ditanamkan. Saham preferen adalah bentuk komponen modal jangka panjang yang merupakan kombinasi antara modal sendiri dengan hutang berjangka panjang.
b) Laba Ditahan
Laba ditahan adalah sisa laba dari keuntungan yang tidak dibayarkan sebagai deviden.
Komponen modal sendiri ini merupakan modal dalam perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko, baik risiko usaha maupun risiko kerugian–kerugian lainnya. Modal sendiri ini tidak memerlukan adanya jaminan atau keharusan untuk pembayaran kembali dalam setiap keadaan maupun tidak adanya kepastian tentang jangka waktu pembayaran kembali modal yang disetor. Oleh karena itu, tiap–tiap perusahaan harus mempunyai sejumlah minimum modal yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan
(31)
2. Struktur Aktiva
Struktur aktiva adalah penentuan berapa besar jumlah alokasi dana masing-masing komponen aktiva lancar maupun aktiva tetap. Struktur aktiva diketahui dengan membandingkan antara aktiva tetap dengan total aktiva pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai dengan 2008.
Aktiva menurut Warren (2005:18) adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan.Kondisi aktiva perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan pendanaan perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2001:39) perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang.Aktiva lancar yang dimiliki perusahaan merupakan suatu jaminan pembayaran yang baik bagi kreditor terhadap pinjaman yang diberikan kepada perusahaan.Kreditor tentunya mengadakan analisis kredit yang mendalam untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya.
Perusahaan yang memiliki jumlah aktiva tetap lebih banyak dibandinngkan dengan jumlah aktiva lancarnya akan lebih banyak menggunakan modal sendiri sedangkan hutang merupakan alternatif lain sebagai pelengkap. Menurut Warsono (2003:237) “Perusahaan yang sebagian besar asetnya berupa asset tetap biasanya lebih banyak menggunakan modal sendiri dalam struktur modalnya.” Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya aturan financial konservatif yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah aktiva tetap ditambah aktiva lain yang sifatnya permanen.
(32)
3. Profitabilitas
Profitabilitas mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari kegitan bisnis yang dilakukannya (Ghost,et. al., 2000). Profitabilitas mencakup seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai penggunaan aktiva dan pasiva dalam suatu periode. Investor menggunakan profitabilitas untuk memprediksi seberapa besar penggunaan nilai atas saham yang dimiliki. Dalam penelitian ini pengukuran terhadap profitabilitas diukur dengan membandingkan laba setelah pajak dengan total aset.
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan perusahaan mengacu pada penelitian Krishnan dan Moyer (1996), di mana ukuran perusahaan diproxy dengan nilai logaritma dari total aktiva.
5. Pengaruh struktur aktiva,pofitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal
a. Struktur Aktiva
Menurut Riyanto (1995:298), kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar daripada modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen yaitu modal sendiri, sedang hutang sifatnya sebagai pelengkap. Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansial konservatif horizontal yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya
(33)
paling sedikit dapat menutup jumlah aktiva tetap ditambah aktiva lain yang sifatnya permanen. Dan perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya terdiri atas aktiva lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan hutang. Jadi dapat dikatakan bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
b. Profitabilitas
Brigham dan Weston (2001:40), mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan khususnya penelitian empiris dilakukan oleh Krishnan (1996), Badhuri (2002), Moh’d (1998),dan Majumdar (1999) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
c. Ukuran Perusahaan
Perusahaan kecil akan cenderung untuk biaya modal sendiri dan biaya hutang jangka panjang lebih mahal dari pada perusahaan besar. Maka perusahaan kecil akan cenderung menyukai hutang jangka pendek dari pada hutang jangka panjang karena biayanya lebih rendah. Demikian juga dengan perusahaan besar akan cenderung memiliki sumber pendanaan yang kuat. Dengan demikian ukuran perusahaan akan memiliki pengaruh terhadap struktur modal.
(34)
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Judul Riset Periset
Variabel yang
digunakan Hasil Riset 1.Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2005-2007 Sony Abimanyu (2009) Variabel Independen: Struktur Akiva,Profitabili tas,Operating laverage,Likuidit as. Variabel Dependen: Stuktur Modal Return On Invesnment.degre of operating leverage,current ratio,growth sales memiliki pengaruh yang signifikan terhadap debt to total ratio. Sedangkan struktur aktiva tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal 2.Pengaruh kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007 Septian Debora Tinambun (2008) Variabel Independen: Kebijakan Dividen dan Profitabilitas. Variable Dependen: Struktur Modal Profitabilitas berpengaruh secara negatif terhadap
struktur modal beberapa sektor industri yang dianalisis. 3.Pengaruh Struktur Aktiva,Profitabilitas dan Kebijakan Deviden Terhadap Struktur Pendanaan Pada Industri Perbankan yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta Yustini Jortan (2007) Varibel Independen : Struktur Aktiva,Profitabil itas dan Kebijakan Dividen. Variabel Dependen: Struktur Pendanaan.
Variabel struktur aktiva dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur
pendanaan pada industri perbankan.Hanya kebijakan dividen yang tidak berpengaruh terhadap struktur pendanaan. Sumber : Hasil Olahan Penulis
(35)
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka,penulis dapat membuat kerangka konseptual sebagai berikut :
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Struktur Aktiva merupakan gambaran struktur aktiva dalam suatu perusahaan yang merupakan komposisi perbandingan antara jenis-jenis aktiva perusahaan. Perbandinngan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah aktiva tetap perusahaan memiliki dampak terhadap struktur modal perusahaan. Menurut Birgham Houston (2001: 39) perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung menggunakan lebih banyak utang . Aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan merupakan suatu jaminan pembayaran yang baik bagi kreditor terhadap pinjaman yang diberikan kepada perusahaan. Perusahaan yang jumlah aktiva tetapnya lebih banyak akan cenderung menggunakan modal sendiri.
Struktur Aktiva(X1) Profitabilitas(X2)
Ukuran Perusahaan (X3)
Struktur Modal
(36)
Profitabilitas menjelaskan tingkat pengembalian yang didapat dari investasi yang ditanamkan oleh perusahaan. Semakin besar tingkat pengembalian yang didapat dari investasi yang ditanamkan maka penggunaan hutang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi dari investasi yang ditanamkan perusahaan memungkinkan perusahaan menggunakan dana internal perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaannya yang berasal dari tingkat pengembalian atas investasi tersebut.
Ukuran Perusahaan merupakan ukuran besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dilihat dari besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan kecil cenderung menggunakan hutang jangka pendek daripada hutang jangka panjang. Demikian juga dengan perusahaan besar akan cenderung memiliki sumber pendanaan yang kuat.
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dihadapi dan kebenarannya harus dibuktikan melalui hasil penelitian.Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 = Struktur Aktiva diduga mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap struktur modal perusahaan.
H2 = Profitabilitas diduga mempunyai pengaruh negatif yang signifikan
terhadap struktur modal perusahaan.
H3 = Ukuran Perusahaan diduga mempunyai pengaruh positif yang
(37)
Pengaruh secara simultan digunakan untuk mengetahui apakah ketiga variabel independen yaitu struktur aktiva , profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan
Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H4 = Struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan mempunyai
(38)
BAB III
METODELOGI PENELITIAN A.Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006 sampai dengan 2008 yaitu sebanyak 151 perusahaan. Dimana perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan dipublikasikan didalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan juga dipublikasikan di www.idx.co.id.
Adapun perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini merupakan perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tahun 2006 sampai dengan 2008. Penentuan anggota sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Stratified random sampling. Menurut Suhardi dan Purwanto (2004 : 328) stratified random sampling adalah penarikan sampel yang dilakukan dengan membagi anggota populasi dalam beberapa subkelompok yang disebut strata,lalu sampel dipilih dari masing-masing stratum. Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut maka dari populasi sebanyak 151 perusahaan dapat
(39)
dikelompokkan menjadi 19 jenis perusahaan dan masing-masing kelompok diambil sampel dengan jumlah total 47 perusahaan yaitu :
Tabel 3.1 Sampel Perusahaan
No Kelompok Perusahaan Perusahaan
1. Food and Baverages 1. Aqua Golden Mississipi Tbk 2. Indofood Sukses makmur Tbk 3. Mayora Indah Tbk
4. Siantar Top Tbk
5. Ultra Jaya Milk Indonesia Tbk 6 .Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2. Tobacco Manifactures 7. Gudang Garam Tbk
8. HM Sampoerna Tbk 3. Textille Mill Product 9. Eratex Jaya Tbk
10. Roda Vivatex Tbk. 11. Argo Pantes Tbk
12. Sunson Textille Manufacture Tbk 4. Apparel and Other Textille 13. Indorama Synthetics Tbk
14. Karwell Indonesia Tbk 15. Sepatu Bata Tbk 5. Lumber and Wood Product 16. Barito Pasific Tbk
17. Sumalindo Lestari Jaya Tbk 6. Paper and Allied Product 18. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk 7. Chemical and Allied Product 19. Budi Acid Jaya Tbk
20. Eterindo Wahanatama Tbk 21. Unggul Indah Cahaya Tbk 8. Plastic and Glass Product 22. Asiaplast Industries Tbk
23 .Berlina Tbk 24. Trias Sentosa Tbk
9. Cement 25. Semen Gresik (Persero) Tbk 10. Metal and Allied Product 26. Citra Tubindo Tbk
27. Indah Aluminium Industri Tbk8 11. Adhesive 28. Intan Wijaya Internasional Tbk
29. Ekadarma Internasional Tbk 30. Malindo Tbk
12. Houseware 31. Kedaung Indah Can Tbk 13. Ceramic,glass, Porcelin 32.Keramika Indonesia Tbk
(40)
No Kelompok Perusahaan Perusahaan
14. Cable 34. Sumi Indo Kabel Tbk
35. Voksel Electric Tbk 15. Computer and Services 36. Astra Graphia Tbk
37. Multipolar Tbk
38. Metrodata Electronik Tbk 16. Automotive and Component 39. Astra International Tbk
40. Gajah Tunggal Tbk
41. Multi Prima Sejahtera Tbk 17 Pharmaceitical 42. Indofarma Tbk
43. Kalbe Farma Tbk
44. Kimia Farma (Persero) Tbk 18. Cosmetic and household 45. Mustika Ratu Tbk
46. Unilever Indonesia Tbk 19 Electronic 47. Sat Nusapersada Tbk Sumber : Hasil Olahan Penulis
C.J enis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka. Data ini merupakan data sekunder yaitu data yang informasinya diperoleh secara tidak langsung ke perusahaannya. Pada penelitian ini data sekunder didapat dalam bentuk dokumentasi yaitu data yang diterbitkan oleh pihak-pihak yang berkompeten melalui data laporan keuangan yang rutin dikeluarkan dalam bentuk cetakan yaitu Indonesia Capital Market Directory (ICMD) maupun download dari penelitian ini adalah data laporan keuangan seluruh perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa (BEI) tahun 2006 sampai dengan 2008.
(41)
Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informasi keuangan yang berhubungan dengan variabel penelitian yaitu:
1. Laporan Neraca masing-masing perusahaan pada tahun 2006 sampai dengan 2008.
2. Laporan Laba Rugi masing-masing perusahaan pada tahun 2006 sampai dengan 2008.
D. Defenisi Operasional
Penelitian melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas. Variabel bebas tersebut adalah : struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel terikatnya adalah struktur modal.
Tabel 3.2 Defenisi Operasional
Jenis Variabel Defenisi Indikator Pengukuran Independen 1 :
Struktur Aktiva Struktur aktiva adalah penentuan berapa besar jumlah alokasi dana masing-masing komponen aktiva lancar maupun aktiva tetap
Jumlah Aset tetap dibagi dengan total aset dikali 100%
Rasio
Independen 2 : Profitabilitas Profitabilitas (profitability) atau kemampulabaan adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari kegitan bisnis yang dilakukannya
Jumlah laba atau rugi bersih
perusahaan dibagi dengan total aset perusahaan dikali 100%
Rasio
Independen 3 : Ukuran
Ukuran perusahaan
Log dari total asset
(42)
Perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan Dependen :
Struktur Modal
struktur modal adalah
perbandingan antara hutang perusahaan (total debt) dengan total aktiva (total assets)
Total Liabilities dibagi dengan totoal aktiva dikali 100%
Rasio
Sumber : Hasil Olahan Penulis
E. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini, baik yang bertujuan untuk mendiskripsikan maupun untuk menganalisis, diperoleh dari data sekunder. Data sekunder adalah data yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan. Pada penelitian ini data sekunder didapat dalam bentuk dokumentasi,yaitu data yang diterbitkan oleh pihak –pihak berkompeten (BEI), melalui data laporan keuangan yang rutin diterbitkan setiap tahunnya dalam bentuk cetakan maupun data download internet.
1. Pengujian Asumsi Klasik
Model analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS. Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis.terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak., yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi. Pengujian asumsi tersebut meliputi:
(43)
a) Uji Normalitas
Uji normalitas perlu dilakukan untuk menentukan alat statistic yang diperlukan.Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan/atau variasinya tidak sama,maka pengujian hipotesis dilakukan dengan alat statistic nonparametric.Tujuan uji normalitas menurut Ghozali (2005:111) adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variable penggangu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik dan uji statistik dengan uji Kolmogorov-Smirnov (uji K-S).Jika tingkat signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka data itu terdistribusi normal.
b) Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas.Model regersi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas/independent (Ghozali 2005 : 91).
Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan metode VIF (Variance Inflation Factor). Adapun Kriteria yang digunakan dalam pengujian metode VIF ini adalah sebagai berikut (Gujarati, 1995 ; 339) : jika VIFj >10 terjadi multikolinearitas tinggi antara regresor (variabel bebas) j dengan regresor (variabel bebas) yang lain.
(44)
c) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan yang lain.Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Cara yang dipakai dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya heterokidastisitas adalah dengan melihat Plot antara nilai prediksi variabel terikat(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
d) Pengujian Autokor elasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan sebelumnya.Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test), dengan kriteria sebagai berikut
d < dL : tolak Ho
d > d : jangan tolak Ho
dL ≤d ≤d : pengujian tidak meyakinkan d >4-dL : tolak Ho
d > 4-du : tidak menolak Ho
(45)
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.Model regresi ini bertujuan untuk menguji hipotesis sebagai berikut :
Y= bo + b1X1+ b2X2+ b3X3+ e
Keterangan :
Y = Struktur Modal pada tahun t
X1 = Struktur aktiva
X2 = Profitabilitas
X3 = Ukuran perusahaan
bo = Konstanta b1, b2, b3 = koefisien Regresi e = Disturbance error
a. Uji Signifikasi Simultan(Uji-F )
Menurut Ghozali(2005:84): “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable independent yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen”.
b. Uji Signifikasi Par sial (Uji-t)
Menurut Jogiyanto (2004:174): “pengujian t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independent terhadap variabel dependen. Uji ini digunakan untuk menguji
(46)
pengaruh variabel independent yaitu : struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen yaitu struktur modal secara parsial.
F. J adwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Nov 2009 Jan 2010 Feb 2010 Mar 2010 Apr 2010 Mei 2010 Tahapan Penelitian Pengajuan Judul x Penyelesaian Proposal
x x
Bimbingan Proposal
x x x
Seminar Proposal
x
Pengumpulan Data
x x x x x
Pengolahan Data
x x x
Penyampaian hasil
penelitian
(47)
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian
Sampel penelitian ini adalah 47 perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang dapat dibagi menjadi 19 jenis industri dan komponennya, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006 sampai dengan 2008.
B. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum,nilai maksimum, nilai rata-rata standart deviasi daat yang digunakan dalam penelitian ini :
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation Tangiable of Asset 141 .0025 2.6073 .410841 .3611647 Return on Investment 141 -.2780 1.6692 .062185 .1687912 Firm Size 141 10.8730 13.9071 12.155828 .6966408 Debt to Total Asset
Ratio 141 .0520 48.9523 1.057781 4.1399729
Valid N (listwise) 141
Sumber : Output SPSS. Diolah penulis 2010
Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa :
1. variabel Tangiable of Asset (T_A) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 141, dengan nilai minimum (terkecil) 0.0025, nilai maksimum (terbesar) 2,6073 dan mean (rata-rata) 0.410841. Standart Deviasi (simpangan baku) variabel ini adalah 0.3611647,
(48)
2. variabel Return On Investment (ROI) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 141, dengan nilai minimum (terkecil) -0.2780, nilai maksimum (terbesar) 1,6692 dan mean (rata-rata) 0.062185. Standart Deviasi (simpangan baku) variabel ini adalah 0.1687912,
3. variabel Ukuran Perusahaan (Firm Size) memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 141, dengan nilai minimum (terkecil) 10.8730, nilai maksimum (terbesar) 13.9071 dan mean (rata-rata) 13.155828. Standart Deviasi (simpangan baku) variabel ini adalah 0.6966408,
4. variabel Debt to Tottal Asset memiliki jumlah sampel (N) sebanyak 141, dengan nilai minimum (terkecil) 0.0520, nilai maksimum (terbesar) 48.9523 dan mean (rata-rata) 1.057781. Standart Deviasi (simpangan baku) variabel ini adalah 4.1399729,
5. Jumlah sampel yang digunakan ada sebanyak 141 buah.
C. Pengujian Asumsi Klasik
Salah satu yang menjadi dasar penggunaan model regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien (Best Linear Unbiased Estimator/BLUE). Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistik. Menurut Ghozali (2005 : 123) asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah :
besdistribusi normal
non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam
model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna,
(49)
non-autokolerasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model
regresi tidak saling kolerasi,
homoskedasitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah konstan atau sama.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak, dengan membuat hipotesis sebagai berikut :
Ho : data residual terdistribusi normal Ha : data residual terdistribusi tidak normal
Adapun uji normalitas dilakukan dengan tiga cara yaitu : a. analisis grafik
b. analisis probability plot c. test kolmogorov smirnov
(50)
a. Analisis Grafik
Regression Standardized Residual
12 10 8 6 4 2 0 -2
F
re
q
u
e
n
c
y
60
40
20
0
Histogram Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
Mean =-3.69E-16 Std. Dev. =0.989N =140
Gambar 4.1 Histogram
Dari grafik histogram yang terdapat pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa distribusi tidak normal dimana terlihat titik-titik menjauhi garis normal, sehingga penulis melakukan transformasi data ke bentuk Logaritma Natural.
(51)
Regression Standardized Residual
6 4
2 0
-2 -4
F
re
q
u
en
cy
40
30
20
10
0
Histogram Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
Mean =-5.01E-16 Std. Dev. =0.987
N =117
Gambar 4.2 LN Histogram
Setelah dilakukan transformasi ke dalam bentuk Logaritma Natural, garfik histogram menunjukkan perubahan distribusi menjadi normal, hal ini dapat dilihat dalam gambar 4.2
(52)
b. Analisis Normal Probability Plot
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4 0.2
0.0
E
x
p
e
c
te
d
C
u
m
P
ro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
Gambar 4.3 Normal Probability Plot
Dengan melihat tampilan grafik normal p-plot dapat disimpulkan bahwa distribusi normal tidak normal, sehingga penulis melakukan transformasi
(53)
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4 0.2
0.0
E
x
p
e
c
te
d
C
u
m
P
ro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
Gambar 4.4
LN Normal Probability Plot
Setelah dilakukan transformasi data maka grafik normal probability plot yang terdapat dalam gambar 4.4 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
(54)
c. Uji statistik non-parametik Kolomogorov-Smirnov (K-S)
Uji data statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk mengetahui apakah daat sudah terdistribusi secara normal atau tidak, dengan membuat hipotesis sebagai berikut
Ho : data terdistribusi nornal
Ha : data residual terdistribusi tidak normal Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 140
Normal
Parameters(a,b)
Mean .0000000
Std. Deviation
3.80745523 Most Extreme
Differences
Absolute .304
Positive .304
Negative
-.256
Kolmogorov-Smirnov Z 3.596
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa daat tidak terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.000<0.05 maka Ho ditolak, data tidak terdistribusi normal. Untum itu penulis melakukan transformasi data.
(55)
Tabel 4.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 117
Normal
Parameters(a,b)
Mean .0000000
Std. Deviation
.77373672 Most Extreme
Differences
Absolute .096
Positive .096
Negative
-.092
Kolmogorov-Smirnov Z 1.035
Asymp. Sig. (2-tailed) .234
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Setelah dilakukan transformasi data maka hasil uji Kolmogorov-Smirnov seperti terlihat dalam tabel 4.3 menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar 0.234, maka Ho diterima dan data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2005 : 91) untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari :
1. Nilai tolerance dan lawannya, 2. Variance Inflation Factor (VIF)
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lain. Tolerance mengukur variabelitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
(56)
yang tinggi (karena VIF=1/toleraneII). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.01 atau sama dengan VIF>10.
Tabel 4.4 Coefficients(a) M od el Unstandardized Coefficients Standar dized Collinearity Statistics B Std.
Error Beta t Sig Tol era
nce VIF 1
(Constant) -4.723 3.404 - .168
Tangiable of .219 .069 .289 3.16 .002 .92 1.076 Return on
Investment -.051 .049 -.091
-1 03 .303 .99
5 1.005 Firm Size
1.674 1.346 .114 1.24
4 .216 .92
5 1.081 a Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-nasing variabel bebas dalam penelitian memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0.01. Jika dilihat dari VIFnya,bahwa masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10. Dengan demikian tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel bebasnya.
3. Uji Autokolerasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah bebas dari
(57)
autokorelasi. Uji autokorelasi yangn digunakan adalah uji Durbin-Watson (DW) dengan hipotesis sebagai berikut :
Ho : tidak ada auto korelasi (r=0) Ha : ada autokorelasi (r≠0)
Pengambilan keputusan ini melihat autokorelasi adalah sebagai berikut : 0 < d < dL : tolak Ho
dl≤d≤du : tidak ada keputusan 4-dL ≤4 : tolak Ho
d >4-dL : tolak Ho
4-du d≤ 4-dl : tidak ada keputusan dl < d <4-du : tidak tolak Ho
Berikut adalah hasil uji Durbin-Watson Tabel 4.5
Model Summary(b) Mode
l R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .47(a) .121 .48 .78394 1.448
a Predictors: (Constant), Firm Size, Return on Investment, Tangiable of Asset b Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa untuk jumlah sampel sebanyak (N) = 117, dan variabel bebas 3 maka dapat ditentukan berdasarkan tabel Durbin-Watson yaitu:
dl = 1.441 du = 1.647
(58)
Maka, nilai D-W diantara dl<DW<4-du yaitu 1.441<1.448<2.353 maka Ho diterima sehingga tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.
4. Uji Heteroskedasitas
Ghozali (2005:105) “Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.” Pengujian asumsi heterokedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini.
(59)
Regression Standardized Predicted Value 2 1 0 -1 -2 -3 -4 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l 6 4 2 0 -2 -4 Scatterplot Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
Gambar 4.5 Saccerplot
D. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program statistik, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
(60)
Tabel 4.6 Model Summary(b) Mode
l R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .372(a) .121 .383 .78394 1.448
a Predictors: (Constant), Firm Size, Return on Investment, Tangiable of Asset b Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
Sumber : Output SPSS,diolah penulis,2010
Pada model Summary diatas dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0.372 menunjukkan bahawa korelasi atau hubungan antara struktur modal (dependen) dengan Tangibility of Asset,Return On Investment,dan Firm Size mempunyai hubungan sebesar 37,2 %.
Nilai Adjusted R Square sebesar 0.383 atau 38,3 % mengindikasikan bahwa variasi dari ketiga variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 38,3% dan sisanya 61,7 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain.Pengujian hipotesis statistik dilakukan dengan menggunakan :
1. Uji t (t-test)
Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ringkasan hasil uji t untuk penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
(61)
Tabel 4.7 Coefficients(a) M od el Unstandardized Coefficients Standardize
d sig
B
Std.
Error Beta B Std. Error
1
(Constant) - 3.404 -1.387 .168
Tangiable of .219 .069 .289 3.162 .002
Return on -.051 .049 -.091 -1.035 .303
Firm Size 1.67
4 1.346 .114 1.244 .216
Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel
Tangibility of Asset adalah 3.162 dengan nilai signifikansi 0.002.
Sedangkan t tabel adalah 1,981 sehingga t hitung > t tabel (3.162 > 1.981) dan nilai signifikansi < 0.05 (0.02<0.05) maka dapat disimpulkan variabel struktur aktiva (tangibility of asset) berpengarug sigifikan terhadap struktur modal.
Untuk variabel kedua yaitu profitabilitas perusahaan yang diukur menunjukkan t hitung < t tabel (-1.035<1.981) dan nilai signifikansi > 0.05 (0.303>0.05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
Untuk variabel yang ketiga yaitu ukuran perusahaan yang diukur menunjukkan nilai t hitung < t tabel (1.244<1.981) dan nilai signifikansi > 0.05 (0.216>0.05). Hasil tersebut membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
(62)
Dari tabel 4.7 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut :
LNDAR = -4.723+ 0.219LNT_A-0.51LNROI+1.674LNF_S
Kemudian model persamaan regresi tersebut dapat diiterpretasikan sebagai berikut :
bo = -4,723
Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak terdapat variabel LNT_A,LNROI,LNF_S maka LN struktur modal sebesar -4,723.
b1 = 0.219
Nilai koefisien ini menunjukkan bahwa setiap variabel LNT_A meningkat sebesar satu satuan maka LN struktur modal akan meningkat sebesar 0.219 atau 21,9% dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
b2 = -0.51
Nilai koefisien ini menunjukkan bahwa setiap variabel LNROI meningkat sebesar satu satuan maka LN struktur modal akan menurun sebesar 51% dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
b3 = 1.647
Nilai koefisien ini menunjukkan bahwa setiap variabel LNF_S meningkat sebesar satu satuan maka LN struktur modal akan meningkat sebesar 1.674 kali dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
(63)
Dari hasil pengujian diatas akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu (parsial)
1) Pengaruh struktur aktiva terhadap stuktur modal
Pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal mendapatkan bahwa nilai t sebesar 3.162 dengan signifikansi 0.002. Karena signifikansi t lebih kecil dari 0.05 (P<0.05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel struktur aktiva berpengaruh secara signifikan terhadap variabel struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini mendukung H1 yang menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal.
2) Pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal
Hasil analisis uji t untuk variabel profitabilitas memperoleh bahwa nilai t sebesar -1.035 dengan signifikansi sebesar 0.303 karena signifikansi t lebih besar dari 0.05 (P>0.05) maka dapat disimpulkan variabel profitabilitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis penelitian (H2) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal.
3) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal
Hasil analisis uji t untuk variabel ukuran perusahaan (firm size) memperoleh bahwa nilai t sebesar 1.244<t tabel sebesar 1.98 dengan
(64)
signifikansi sebesar 0.303 karena signifikansi t lebih besar dari 0.05 (P>0.05) maka dapat disimpulkan variabel profitabilitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis penelitian (H3) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal.
2. Uji F (ANOVA)
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel dependen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Hipotesis untuk pengujian ini adalah sebagai berikut :
Ho = tidak ada pengaruh antara variabel struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara bersamaan terhadap struktur modal. Ha = ada pengaruh antara variabel struktur aktiva, profitabilitas, dan
ukuran perusahaan secara bersamaan terhadap struktur modal.
Berdasarkan uji F dapat diambil kesimpulan bahwa jika nilai signifikansi < 0.05, maka Ha diterima yaitu ada pengaruh antara variabel struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara bersamaan terhadap variabel struktur modal. Jika nilai signifikansi > 0.05 maka Ho diterima yaitu tidak ada pengaruh antara variabel struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara bersamaan terhadap variabel struktur modal.
(65)
Tabel 4.8 ANOVA(b) Mode
l
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1
Regressio 9.571 3 3.190 5.191 .002(a)
Residual 69.446 113 .615
Total 79.017 116
a Predictors: (Constant), Firm Size, Return on Investment, Tangiable of Asset b Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.002 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bawa varabel independen yaitu struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu struktur modal.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel struktur aktiva yang diukur dengan rasio Tangibility of Asset berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal (Debt to Total Assset). Sedangkan variabel profitabilitas yang diukur dengan Return On Investment dengan variabel ukuran perusahaan (firm size) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stuktur modal (Debt to
Total asset). Hal ini didukung dari nilai adjusted R square sebesar 0.383 yang
mengindikasikan bahwa ketiga variabel independen hanya dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 38.3%. Sedangkan sisanya sebesar 61,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen adalah kecil.
(66)
Variabel struktur aktiva memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal perusahaan apabila diuji secara parsial.Hasil tersebut sesuai dengan pengujian yang dilakukan oleh Yustini (2007) yang menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, tetapi tidak sesuai dengan pengujian yang dilakukan Sony Abimanyu (2009) yang menyatakan bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.Brighman dan Houston menyatakan bahwa perusahaan yang struktur aktivanya memiliki jumlah aktiva lancar yang lebih besar dari aktiva tetap, maka perusahaan tersebut akan cenderung menggunakan modal pinjaman dibanding dengan modal sendiri.
Perbedaaan pengujian tersebut dapat memberikan masukan bahwa kondisi perekonomian Indonesia yang fluktuatif mempengaruhi persepsi investor terhadap struktur aktiva perusahaan. Perusahaan tidak dapat memberikan jaminan yang memadai terhadap sumber pendanaannya jika dibanding dengan struktur aktiva yang terdapat di neraca perusahaan. Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa profitabiliats berpengaruh secara negatif terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2008. Hasil ini sesuai dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Debora Septiani (2008) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan.
Ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
(67)
Indonesia tahun 2006-2008. Besarnya ukuran perusahaan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur, tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan.
Pengujian yang dilakukan secara simultan menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai F test sebesar 5.191 dengan signifikansi yang tidak lebih besar dari 0.05 atau sebesar 0.002. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Yustini (2007), Debora (2008) dan Sony (2009).
(68)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Penelitian ini menguji apakah struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel 141 emiten yang listing selama periode 2006 sampai dengan 2008.
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. struktur aktiva secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95 %
2. profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%
3. ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.
4. struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(69)
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memilki keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan pengembangan dalam penelitian-penelitian berikutnya. Keterbatasan-keterbatasan penelitian ini adalah :
1. pengukuran yang digunakan untuk ketiga variabel independen dibatasi kedalam empat pengukuran yaitu tangibility of asset, return on
investment dan logaritma total aset yang memungkinkan faktor-faktor
lain yang mempengaruhi struktur modal tidak dapat menjelaskan struktur modal secara keseluruhan,
2. Rasio yang digunakan untuk variabel dependen dibatasi pada debt to
tottal asset ratio sehingga informasi mengenai struktur modal
perusahaan hanya didapat berdasarkan satu perspektif rasio keuangan, 3. penelitian ini hanya mengambil sampel perusahaan manufaktur
periode 2006 sampai dengan 2008.
C. Saran
Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya :
1. bagi pihak manajemen untuk dapat mengoptimalkan struktur modalnya melalui penggunaan yang tepat pada variabel yang secara signifikan mempengaruhi struktur modalnya,
2. bagi investor dapat dijadikan sebagai alat referensi penilaian resiko keuangan perusahaan dalam melakukan investasi,
(70)
3. bagi peneliti selanjutnya dapat menambah variabel independen lain seperti pertumbuhan penjualan, resiko bisnis, untuk menilai struktur modal perusahaan, menggunakan indikator lain untuk menilai variabel independen maupun variabel dependen, dan dapat menambah jumlah sampel perusahaan, menambah periode penelitian dan merubah teknik pengambilan sampel.
(71)
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu,Sony,2009, ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara,Medan. Ariyanto, Taufik, Pengaruh Strruktur Pemegang Saham Terhadap Struktur Modal
Perusahaan, Jurnal Manajemen Indonesia, Vol. 1, 2002 : 64-71.
Brigham,Eugene F,dan Joel F. Houston,1999.Manajemen Keuangan Edisi Ketujuh,Erlangga,Jakarta
Ghozali,Imam,2005,Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Badan Penerbit Universitas Diponegoro,Semarang.
Ghosh, Arvin, Francis Cai and Wenhui Li, 2000. “ The Determinants of Capital Structure” , American Business Review
Hartono,2004, Perspektif Jurnal Ekonomi Pembangunan, Pengaruh Profitabilitas,Kesempatan Investasi dan deficit Arus Kas Terhadap Kebijakan Pendanaan Perusahaan.Manajemen dan Akuntansi,Volume 9 No 2,Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret,Surakarta.
Jortan, Yustini, “Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Kebijakan Deviden Terhadap Struktur Pendanaan pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI”, Skripsi, FakultasEkonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Munawir,S.2001, Analisa laporan Keuangan, liberty, Yogyakarta.
Mc.Cue, Michael J. and Yasar A. Ozcan. 1992. “Determinants of Capital Structure” , Journal of Healthcare Management.
Myers, Stewart C, (1984), “ The Capital Structure Puzzle” , Journal of Finance, Volume.33,July.
Ozkan Aydin (2001), “Determinants of Capital Structure and Adjusment To Long Run Target : Evidence from UK Company Panel Data.” Journal Business. Rizal, Muhammad, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ tahun 1997-2002, Thesis MM,Universitas Gajah Mada, 2002.
Saidi, Faktor-Faktor Yang Meempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEJ Tahun 1997-2002, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 11, No.1, Maret, hal 44-58.
(72)
Sartono, Agus R,2002 Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta. Suharyadi, dan Purwanto S.K, 2004. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.
Tinambun,Septian Debora,2008, “Pengaruh Kebijakan Dividend an profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Warren Carl S.,dkk.,2005, Accounting,Edisi 21,Penerbit Thompson,South western.
Warsono,2003, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Ketiga, Penerbit Banyumedia, Malang.
Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara,Jurusan Akuntansi,2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Skripsi dan Penellitian Skripsi,Medan.
(73)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran i Daftar sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2008.
No Kelompok Perusahaan Perusahaan
1. Food and Baverages 1. Aqua Golden Mississipi Tbk 2. Indofood Sukses makmur Tbk 3. Mayora Indah Tbk
4. Siantar Top Tbk
5. Ultra Jaya Milk Indonesia Tbk 6 .Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2. Tobacco Manifactures 7. Gudang Garam Tbk
8. HM Sampoerna Tbk 3. Textille Mill Product 9. Eratex Jaya Tbk
10. Roda Vivatex Tbk. 11. Argo Pantes Tbk
12. Sunson Textille Manufacture Tbk 4. Apparel and Other Textille 13. Indorama Synthetics Tbk
14. Karwell Indonesia Tbk 15. Sepatu Bata Tbk 5. Lumber and Wood Product 16. Barito Pasific Tbk
17. Sumalindo Lestari Jaya Tbk 6. Paper and Allied Product 18. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk 7. Chemical and Allied Product 19. Budi Acid Jaya Tbk
20. Eterindo Wahanatama Tbk 21. Unggul Indah Cahaya Tbk 8. Plastic and Glass Product 22. Asiaplast Industries Tbk
23 .Berlina Tbk 24. Trias Sentosa Tbk
9. Cement 25. Semen Gresik (Persero) Tbk 10. Metal and Allied Product 26. Citra Tubindo Tbk
27. Indah Aluminium Industri Tbk8 11. Adhesive 28. Intan Wijaya Internasional Tbk
29. Ekadarma Internasional Tbk 30. Malindo Tbk
12. Houseware 31. Kedaung Indah Can Tbk 13. Ceramic,glass, Porcelin 32.Keramika Indonesia Tbk
(1)
b. Analisis normal propability plot
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4 0.2
0.0
E
x
p
e
c
te
d
C
u
m
P
ro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
(2)
c. Uji Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 117
Normal
Parameters(a,b)
Mean .0000000
Std. Deviation
.77373672 Most Extreme
Differences
Absolute .096
Positive .096
Negative
-.092
Kolmogorov-Smirnov Z 1.035
Asymp. Sig. (2-tailed) .234
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
(3)
Hasil uji multikolinearitas
Coefficients(a) M
o d el
Unstandardized Coefficients
Standardize d
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta t Sig
Tol era
nce VIF 1
(Constant) -4.723 3.404 - .168
Tangiable of .219 .069 .289 3.16 .002 .92 1.076 Return on
Investment -.051 .049 -.091
-1 03 .303 .99
5 1.005 Firm Size
1.674 1.346 .114 1.24
4 .216 .92
5 1.081 Dependen Variabel LNDAR
(4)
Hasil uji autokorelasi
Model Summary(b)
Mode
l R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .47(a) .121 .48 .78394 1.448
a Predictors: (Constant), Firm Size, Return on Investment, Tangiable of Asset b Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
(5)
Hasil uji heterokedasitas
Regression Standardized Predicted Value
2 1
0 -1
-2 -3
-4
R
e
g
re
s
s
io
n
S
tu
d
e
n
ti
ze
d
R
e
s
id
u
a
l
6
4
2
0
-2
-4
Scatterplot Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
(6)
Hasil regresi berganda untuk uji T dan uji F Variables Entered/Removed (b)
Model Variables Entered Variables Removed Method 1
VAR00003,VAR00002,VAR0 0001 (a)
- Enter
a. All requested variables entered b. Dependent variable: VAR00004
ANOVA(b) Mode
l
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1
Regressio 9.571 3 3.190 5.191 .002(a)
Residual 69.446 113 .615
Total 79.017 116
a Predictors: (Constant), Firm Size, Return on Investment, Tangiable of Asset b Dependent Variable: Debt to Total Asset Ratio
Coefficients(a)
Mo del
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients sig B
Std.
Error Beta B
Std. Error 1
(Constant) -4.723 3.404 - .168
Tangiable of .219 .069 .289 3.162 .002
Return on -.051 .049 -.091 - .303