Definisi Operasional Variabel Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel

47 Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengolahan data sebagai berikut: a. Pada proses pengolahan data dengan komputer, yang pertama dilakukan adalah pembuatan struktur file data b. Editing file, yaitu memeriksa data-data yang dikumpulkan apakah masih terdapat kekurangan dan kesalahan untuk dilengkapi dan diperbaiki, yang mungkin menyulitkan dalam langkah analisis berikutnya. c. Coding data, setelah data di edit berikutnya adalah mengkoding data dengan memberi kode terhadap setiap jawaban yang diberikan, tujuannya untuk memudahkan klasifikasi data, menghindari terjadinya pencampuran data yang bukan jenis dan kategorinya, juga untuk memudahkan pada saat analisis data dan mempercepat proses entry data dengan bantuan perangkat lunak komputer. d. Entry data, yaitu memasukan data-data yang diperoleh ke dalam komputer. e. Cleaning data, membersihkan data-data yang sudah dimasukkan apakah masih ada yang ingin ditambahkan atau dikurangkan sehingga tidak menyulitkan proses selanjutnya. f. Tabulating, membuat table-tabel dari berbagai hasil pengolahan data sehingga didapatkan pengelompokkan data sesuai dengan kriteria yang ada.

I. Analisis data

1. Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel yang diteliti. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor 48 individu sebagai variabel bebas atau independen, dan faktor pemilihan jenis kontrasepsi sebagai variabel terikat atau variabel dependen. 2. Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, sikap, jumlah anak dan dorongan oleh pasangan dengan pemilihan jenis alat kontrasepsi. maka uji statistik yang digunakan adalah Chi-square yang membandingkan antara hubungan. Namun apabila syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi maka akan dilakukan uji Fischer. Berdasarkan hasil penghitungan statistik, dengan memakai derajat kepercayaan 95 dapat dilihat kemaknaan hubungan antara dua variabel, yaitu: jika probabilitas p value ≤ 0,05, berarti ada hubungan antara variable independent dengan variabel dependen. Sedangkan jika p value 0,05, berarti tidak ada hubungan antara variable independent dengan variabel dependen. DAFTAR PUSTAKA Al-rusdi H. 2011. Faktor yang memepengaruhi ibu memilih jeni Kontrasepsi. [Skripsi].Bandar Lampung :Unila BKKBN. 2002. Revitalisasi Peran Institusi Masyarakat PedesaanPerkotaan IMP dalam Program KB Nasional di Era Otonomi Daerah. Jakarta. BKKBN, 2004, Keluarag Berencana Dan Kesehatan Reproduksi: Kebijakan, Program Dan Kegiatan. Jakarta: BKKBN. BKKBN, 2009, Keluarag Berencana Dan Kesehatan Reproduksi: Kebijakan, Program Dan Kegiatan Tahun 2005-2009. Jakarta: BKKBN. BPS. 2011. Laporan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 2010. Jakarta : BPS Handayani, Faras. Plus-Minus Ragam Metode Kontrasepsi. Tabloid NAKITA no.239V1 Nopember 2003. Cuningham, Macdonald Gant. 1995. Obstetri Williams. EGC. Jakarta Depkes RI. 1994. Buku Pedoman Petugas Fasilitas Pelayanan Keluarga Depkes RI. 2004. Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2003. Jakarta: Depkes Depkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012.Jakarta: Depkes. Dinnkes RI. 2004. Profil Kesehatan Jawa Barat. Jawa barat. Hartanto, H. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Henny, D. 2009. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Akseptor Kontrasepsi Non Hormonal Tentang Kontrasepsi Hormonal Di Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morowa. USU. Medan