Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di BPM (Bidan Praktek Mandiri) Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan 2014

(1)

  TIN DI BP PR NGKAT KE PM (BIDAN ROGRAM D ECEMASA N PRAKTE PAD DI K D-IV BIDA UNIVE

AN IBU DA EK MAND ANG BUL INA CRIST 1351 KARYA TU AN PENDID RSITAS SU 2 ALAM MEN DIRI )WILA LAN MEDA TINA SINA 102019 ULIS ILMI DIK FAKU UMATERA 2014 NGHADAP AYAH KER AN 2014 AGA IAH ULTAS KE A UTARA PI PERSAL RJA PUSK EPERAWA   LINAN KESMAS ATAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah dengan judul “Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan 2014”.

Penyusun karya ilmiah ini penulis banyak memperoleh bantuan dukungan dan bimbingan berbagi pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3. Ikhsanuddin Ahman Harahap, Skep, MNS selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan nasehat pada penulis.

4. Erniyati, SKp, MNS selaku dosen penguji satu dan Hj. Idau Ginting, SST, M.Kes selaku dosen penguji dua yang telah banyak memberi masukan kepada penulis

5. Seluruh dosen dan staf program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara.

6. Ibu saya yang tidak hentinya memberikan dukungan doa, semangat, dan material kepada penulis dan keluarga yang banyak motivasiku dan Heldin Rambo siagian


(5)

7. Seluruh teman-teman D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan Proposal penelitian ini.

Dengan segala keterbatasan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari apa yang dikatakan sempurna. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam kesempurnaan karya tulis ilmiah nantinya.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya tulis ilmiah penelitian ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis.

Medan, 2014


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR SKEMA ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ... 1

2. Perumusan Masalah ... 4

3. Tujuan Penelitian ... 4

4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan ... 6

1.Defenisi Kecemasan ... 6

2.Etiologi Kecemasan ... 6

3.Faktor –faktor yang mempengaruhi Kecemasan ... 7

4.Ciri-ciri Kecemasan ... 9

5.Efek Kecemasan dan Ketakutan Pada Persalinan ... 10

6.Gejala klinik kecemasan ... 11

7.Tingkat kecemasan ... 11

8.Teori Kecemasan ... 12

9.Mekanisme Munculnya Trait Anxiety & State Anxiety ... 13

B. Persalinan ... 14

1.Pengertian Persalinan ... 14

2.Tahap Persalinan ... 15

3.Faktor-faktor Yang Menghadapi Persalinan ... 17

BAB III KERANGKA KONSEP 1. Kerangka Konsep ... 18

2. Defenisi Operasional ... 18

BAB IV METODE PENELITIAN 1. Desain penelitian ... 19

2. Populasi dan Sampel ... 19


(7)

4. Waktu Penelitian ... 20

5. Etika Penelitian ... 20

6. Intrumen Penelitian ... 20

7. Prosedur Pengumpulan Data ... 21

8. Pengolahan Data ... 22

9. Analisa Data ... 23

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian ... 24

2. Pembahasan ... 30

BAB VI KESIMPULAN PEMBAHASAN 1. Kesimpulan ... 31

2. Pembahasan ... 32 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1. Rentang Respon Kecemasan ... 8 Tabel. 2.2. Defenisi Operasional ... 16 Tabel. 5.1 Distribusi frekuensi dan persentasi karakteristik demografi responden

(n=31) ... 25 Tabel. 5.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentasi Tingkat Kecemasan (N=31) ... 26


(9)

DAFTAR SKEMA


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Orang Tua/Wali Calon Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Psp) (Informed Concent) Lampiran 3 : Lembar Kuisioner

Lampiran 4 : Master Tabel

Lampiran 5 : Hasil Output Data Penelitian Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian Dari Fakultas Lampiran 7 : Surat Balasan Dari Penelitian

Lampiran 8 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 9 : Daftar Riwayat Hidup


(11)

TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI BPM (BIDAN PRAKTEK MANDIRI ) WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN 2014

ABSTRAK Dina Cristina Sinaga

Latar belakang: Kecemasan atau anxietas adalah rasa khwatir, rasa takut yang tidak jelas sebabnya, pada saat persalinan dengan berbagai macam faktor yang terkait dengan proses persalinan pada trimester III, kecemasan menjelang persalinan ibu hamil pertama akan muncul pertanyaan dan bayangan dapat melahirkan normal, cara mengenjan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan atau apakah bayi lahir selamat akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil.

Tujuan penelitian : Mengetahui tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di wilayah BPM ( bidan praktek mandiri) kerja puskesmas padang bulan dan klinik Hj. Mera medan 2014.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain deskritif dsengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 31 orang. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Analisis data univariat.

Hasil: Dari penelitian di peroleh hasil yaitu menunjukkan bahwa hampir tiga perempat responden (64,6%) usia masa remaja akhir dengan rentang umur 17-25 tahun, tingkat pendidikan terakhir bahwa hampir tiga perampat responden (67,7%) adalah SMA, lebih dari setengah responden (61,3%) ibu rumah tangga, tiga perempat responden (74,2%) dalam kategori kecemasan sedang, minoritas responden (16,1%) adalah kecemasan berat.

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan lebih banyak mengalami tingkat kecemasan sedang dan tingkat kecemasan berat. Diharapkan kepada bidan supaya dapat meningkatkan pelayananan dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan.


(12)

TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI BPM (BIDAN PRAKTEK MANDIRI ) WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN 2014

ABSTRAK Dina Cristina Sinaga

Latar belakang: Kecemasan atau anxietas adalah rasa khwatir, rasa takut yang tidak jelas sebabnya, pada saat persalinan dengan berbagai macam faktor yang terkait dengan proses persalinan pada trimester III, kecemasan menjelang persalinan ibu hamil pertama akan muncul pertanyaan dan bayangan dapat melahirkan normal, cara mengenjan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan atau apakah bayi lahir selamat akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil.

Tujuan penelitian : Mengetahui tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di wilayah BPM ( bidan praktek mandiri) kerja puskesmas padang bulan dan klinik Hj. Mera medan 2014.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain deskritif dsengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 31 orang. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Analisis data univariat.

Hasil: Dari penelitian di peroleh hasil yaitu menunjukkan bahwa hampir tiga perempat responden (64,6%) usia masa remaja akhir dengan rentang umur 17-25 tahun, tingkat pendidikan terakhir bahwa hampir tiga perampat responden (67,7%) adalah SMA, lebih dari setengah responden (61,3%) ibu rumah tangga, tiga perempat responden (74,2%) dalam kategori kecemasan sedang, minoritas responden (16,1%) adalah kecemasan berat.

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan lebih banyak mengalami tingkat kecemasan sedang dan tingkat kecemasan berat. Diharapkan kepada bidan supaya dapat meningkatkan pelayananan dalam menurunkan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Misi pembangunan kesehatan menuju indonesia sehat 2010 salah satunya adalah MPS (Making Pregnancy Safer) dimana diharapkan bahwa dalam setiap persalinan, akan terjadi persalinan yang berlangsung aman, bayi yang dilahirkan hidup dan sehat (Anik, 2010).

Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makluk hidup dalam kehidupan sehari-hari (Suliswati, Payapo & Maruhawa, dkk, 2005). Kecemasan atau anxietas adalah rasa khwatir, rasa takut yang tidak jelas sebabnya, kecemasan terhadap tercapainya kedewasaan merupakan masalah penting dalam perkembangan kepribadian kecemasan merupakan kekuatan yang besar dalam menggerakkan tingkah laku (Gunarsa & Yulia, 2012).

Generalized Anxiety Disorder (GAD) menurut DSM IV ( Kaplan, Sadokc & Grebb, 1994) adalah kekhwatiran yang berlebihan dan

bersifat pervasif, disertai dengan berbagai simtom somatik, yang menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan sosial atau pekerjaan pada penderita, atau menimbulkan sters yang nyata padanya dan menurut (Daviso, Neale, 2001) individu yang mengalami GAD mengalamin kecemasan yang terus menerus, bahkan sering kali tentang hal-hal kecil (Fausiah, & Widury, 2008).

Dalam upaya terlihat apa yang disebut kecemasan anxiety, yaitu suatu perasaan yang bersifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau


(14)

( Wiramihardja, 2007). Kondisi psikologis cemas dan takut berpengaruh pada fungsi tubuh secara fisik, ketika seorang cemas dan takut pembuluh darah mengalami vasokonstriksi atau menyempit sehingga aliran darah keseluruh tubuh akan terhambat atau berkurang, jika organ-organ terlibat dalam persalinan menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik tenaga mengejan menjadi kurang kuat dan dorongan dari dalam tubuh juga tidak kuat sehingga menghambat proses persalinan (Nisman, 2010). Kecemasan yang dialami oleh ibu pada persalinan hubungan dengan berbagai macam faktor yang terkait dengan proses persalinan (Anik, 2010). Adapun pada trimester ketiga (7, 8, 9) kecemasan menjelang persalinan ibu hamil pertama akan muncul pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengenjan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan atau apakah bayi lahir selamat akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil ( Wulandari, 2006). Persalinan merupakan ancaman yang menakutkan (Susanti, 2008).

Angka kematiian ibu (AKI) melahirkan yang tejadi pada saat kehamilan maupun persalinan, 42 hari pasca persalinan di indonesia masih tinggi, bahkan jumlahnya makin meningkat, deperteman kesehatan mengklaim pada tahun 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, besar ini merupakan tingkatan yang tinggi setelah Laos, Kamboja, dan Miyamar, permasalahan itu merupakan permasalahn yang amat besar yang berdampak pada kualitas SDM di indonesia(Tursilowati & Sulistyorini, 2007). Di indonesia AKI masih tinggi, yaitu 343/100.000 kelahiran hidup ditahun 1999, dan ditahun 2007 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup, data tersebut sesuai dengan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (Dinkes, 2011, & Rahmy 2013). Tingkat


(15)

kematian ibu meningkat tahun 2012, mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup ( Wardah, 2013). Pada tahun 2012 angka kematian ibu (AKI) di sumut mencapai 230/100.000 kelahiran hidup. Angka ini diperoleh melalui survei yang dilakukan Universitas Sumatera Utara (USU) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut ini masih di atas AKI nasional yang hanya 102/100.000 kelahiran hidup (Ridin, 2013).

Pengalaman persalinan adalah saat yang menegangkan dan mencemaskan bagi ibu hamil dan keluarganya dan kecemasan melibatkan persepsi tentang perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi fisiologis, dengan kata lain kecemasan adalah reaksi atas situasi yang di anggap berbahaya ( Merindawani, Wahyuni, dkk, 2008). Persalinan selalu diindentikkan dengan peristiwa yang mengerikan, menyakitkan dan bagi sebagian besar kaum perempuan merupakan peristiwa yang berpengaruh besar dalam kehidupannya (Yanti, 2009 ).

Fase awal yang biasanya terjadi pada pasien yang akan melahirkan, mulai timbul rasa cemas yang berlebihan akibat dari rasa takut, sakit, ancaman dalam proses persalinan itu sendiri, dalam keadaan ini pasien yang akan mengalami persalinan yang berlangsung lama berkaitan dengan peningkatan mortalitas dan morbiditas ibu pada anak rasa cemas selalu mengiringin dalam proses persalinan, disebabkan ancaman-ancaman dari berbagai persoalan yang dapat mengancam atau menimbulkan kematian (Frigoletto, 1998, & Ghofur, Purwoko, 2013).

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian “tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan


(16)

di wilayah BPM (bidan praktek mandiri) kerja puskesmas padang bulan dan klinik Hj. Mera medan 2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini “tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di BPM (bidan praktek mandiri) wiliyah kerja puskesmas padang bulan dan klinik Hj. Mera medan 2014”.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di wilayah BPM ( bidan praktek mandiri) kerja puskesmas padang bulan dan klinik Hj. Mera medan 2014.

D. Manfaat Peneliti

1. Bagi pratek pelayanan kebidanan

Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi para bidan yang telah membuka praktek klinik untuk mengetahui bagaimana tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan dapat memberi motivasi dan dukungan dan diterapkan kepada ibu yang saat melakukan persalinan supaya dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan kesehteraan ibu dan anak.

2. Bagi insitusi pendidikan

Di harapakan hasil penelitian ini dapat diterapkan bagi pendidikan D-IV bidan pendidik fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara sebagai bahan masukan kepustakaan untuk menjadi referensi dalam penelitian lebih lanjut tentang tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di BPM ( bidan praktek mandiri) wilayh kerja puskesmas dan klinik Hj. mera medan 2014


(17)

3. Bagi respoden

Penelitian ini sebagai sumber masukan untuk menambah wawasan ibu bagaimana tingkat kecemsan ibu dalam menghadapi persalinan dapat menurunkan kecemasan saat melakukan persalinan

4. Bagi peneliti

Sebagai bahan masukan dalam menerapkan metode penelitian yang telah dipelajari untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas lagi tentang tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di BPM (bidan praktek mandiri) wilayh kerja puskesmas dan klinik Hj. Mera medan 2014.

 


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. KECEMASAN

1. Defenisi

Kecemasan merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat diobservasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang spesifik (Suliswati, Payapo & Maruhawa, dkk, 2005).

Ansietas (cemas ) adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai gejala fisiologis (Riyadi, 2009).

2. Etiologi Cemas

Menurut pendapat ( Fausiah dan Widury, (2008).

2.1 Sudut pandang psikoanalisa ini, sumber generalized anxiety disorder adalah konflik tidak sadar antara ego dan impuls dari id namun ego menahannya karena khwatir akan hukum yang mungkin diterima dengan memenuhi dorongan id. Karena sumber kecemasan yang berada pada ketidak sadaran inilah penderita GAD acap kali merasa cemas tanpa mengetahui sebabnya .

2.2 Sudut pandang cognitive-behavioral salah satu teori perilaku mengemukakan bahwa terbentuknya GAD adalah kecemasan dipandang sebagai sesuatu yang dipelajari berdasarkan prinsip kondisionang. Kejadian yang menimbulkan stres akan menimbulkan cemas jika individu tidak memiliki kontrol


(19)

2.3 Sudut pandang biologis

Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa GAD mungkin memilki komponen genetik, namun hingga kini belum dapat dibuktikan secara tepat perana faktor genetik terhadap munculnya GAD. Pandangan biologis lainnya tentang GAD berhubungan dengan adanya hambatan atau gangguan pada neurotransmiter yang bernama GABA, sehingga kecemasan tidak dapat dikontrol.

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan

Menurut ( Purba, Wahyuni & Nasution, dkk, 2008). Ansietas dapat disebabkan oleh:

3.1Adanya perasaan takut tidak diterima dalam suatu lingkungan tertentu 3.2 Adanya pengalaman traumatis seperti trauma akan berpisah

kehilangan atau bencana

3.3 Adanya rasa frustasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan

3.4 Adanya ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidak mampuan fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar

3.5 Adanya ancaman terhadap konsep diri, identitas diri, harga diri, dan perubahan peran

3.6 Umur perempuan untuk hamil dan melahirkan memiliki pengaruh yang berbeda pada kesehatan ibu dan janinya. Kehamilan dan persalinan dibawah umur 20 tahun memiliki resiko yang sama tingginya dengan kehamilan umur 35 tahun keatas sehingga dapat menimbulkan resiko. Usia berkaitan dengan masalah kesehatan, resiko akan meningkatkan sejalan dengan usia persalinan pada usia tua dapat


(20)

menimbulkan kecemasan yang mengakibatkan perrsalinan yang lebih sulit dan lama (Kasdu, 2005 dan Curtis, 2000)

Umur ibu bersalin mempunyai pertimbangan mengapa mereka tidak mempunyai persiapan menghadapi persalinan misalnya ibu dengan usia diats 35 tahun mempunyai resiko tinggi untuk melahirkan. Kecenderungan memiliki anak berturut-turut dan kehadiran anak kedua dan ketiga yang terlalu dekat menyebakan ibu cemas dan kwatir tidak siap menghardapi persalinan karena jarak yang terlalu dekat (Musbikin, 2007).

Menurut Nursalam (2001), umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan sesorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih di percaya dari orang yang belum cukup tinngi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Seseorang yang mempunyai usia lebih muda ternyata lebih mudah mengalami gangguan kecemasan dari pada seseorang yang lebih tua, tetapi ada juga yang berpendapat sebaliknya (Stuart, 2006).

3.7 Pendidikan Menurut Nursalam (2003) pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Tingkat pendidikan seseorang atau individu akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah berfikir rasional dan menangkap informasi baru termasuk dalam menguraikan masalah yang


(21)

baru (Stuart & Sundeen, 1998). Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi sehingga semakin benyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang baru di perkenalkan (Kuncoroningrat, 1997, dikutip oleh Nursalam dan Pariani, 2001).

3.8 Menurut Husodo dalam Sutantinah (2003). Menyatakan bahwa pekerjaan juga berpengaruh dalam menentukan stressor seseorang uang mempunyai aktifitas bekerja diluar rumah memungkinkan mendapat pengaruh yang banyak dari teman dan berbagai informasi serta pengalaman dari orang lain dapat mempengaruhi cara pandang seseorang dalam menerima stressor dan mengatasi kecemasan (Kusuma, 2011).

4 Ciri-ciri Kecemasan

(Menurut Jeffery, 2003). beberapa ciri dan kecemasan adalah 4.1 Kegelisahan, kegugupan

4.2 Tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar 4.3 Banyak berkeringat

4.4 Mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit menelan 4.5 berdebar keras berdetak kencang

4.6 Terdapat gangguan sakit perut atau mual

4.7 Wajah terasa memerah dan merasa sensitif atau mudah marah


(22)

Saat merasa takut, tubuh mengalihkan darah dan oksigen dari pertahanan nonesensial menuju kelompok otot besar di wilayah kaki dan tangan akibatnya, area wajah di tinggalkan sehingga ada ungkapan pucat karena ketakutan dalam situasi yang menakutkan tubuh mempertimbangkan bahwa atau rahim dipandang sebagai organ tidak terpenting, rahim pada wanita yang ketakutan secara kasat mata memenag tampak putih rasa cemas dan takut menyebabkan rasa nyeri dan membuat kontraksi rahim semakin keras ( Yesie, 2011).

5.1 Kecemasan dan ketakutan memacu keluarnya adrenalin dan menyebabkan servik kaku dan membuat proses persalinan lebih lambat

5.2 Kecemasan dan ketakutan menyebabkan pernapasan tidak teratur, mengurangi asupan sirkulasi oksigen bagi tubuh dan bagi bayi

5.3 Akhirnya jantung memompa lebih cepat sehingga tekanan darah semakin tinggi.

Menurut pendapat (Nasir, Muhith, 2011) kecemasan dibagi menjadi tiga macam

5.5.1 Kecemasan realitas

adalah rasa takut akan bahaya yang terbayang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat bergantung pada ancaman nyata

5.5.2 kecemasan neurotik

adalah rasa takut apabila insting keluar jalur dan menyebabkan seseorang berbuat sesuatu yang dapat membuatnya dihukum 5.5.3 kecemasan moral


(23)

adalah rasa takut terhadap terhadap hati nuraninya sendiri.

6 Gejala Klinik Cemas

Menurut pendapat (Hawari, 2001). Keluhan-keluhan yang sering dikemukan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut :

6.1 Cemas, kwatir, firasat buruk, takut akan pikirnya sendiri, mudah tersinggung

6.2 Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut 6.3 Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang 6.4 Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan 6.5 Gangguan konsentarsi dan daya ingat

6.6 Keluhan-keluhan somatik

7 Tingkat Kecemasan

Menurut Peplau ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan panik menurut ( Dalami, Suliswati, Farida, dkk, 2005)

7.1 Kecemasan ringan

Dihubungkan dengan ketengagan yang dialami sehari-hari Individu masih waspada serta lapangan persepsinya meluas menajamkan indra, dapat memotivasi individu untuk belajar mampu memecahkan masalah secara efektif dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifvitas.


(24)

antisipasi Ringan Sedang Berat Panik

Gambar 7.1 Rentang respon kecemasan 7.2 Kecemasan sedang

indivudu terfokus hanya pada pikiran yang menjadi perhatiannya, terjadi penyempitan lapangan persepsi, masih dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang lain

7.3 Kecemasan berat

Lapangan persepsi individu sangat sempit, pusat perhatiannya pada detil yang kecil (spesifik) dan tidak dapat berpikir tentang hal-hal lain, seluruh perilaku dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dan perlu banyak perintah arahan untuk terfokus pada area lain.

7.4 Panik

Individu kehilangan kendali diri dan detil perhatian hilang, karena hilangnya kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah.

8 Teori kecemasan

Teori psikoanalitik Menurut Freud, kecemasan timbul akibat reaksi psikologis individu terhadap ketidak mampuan mencapai energi yang tidak terekspresikan akan mengakibatkan rasa cemas. Kecemasan dapat timbul secara otomatis akibat dari stimulus internal dan eksternal yang berlebihan

sehingga melampaui kemampuan individu untuk menanganinya (Nasir, Muhith, 2011).


(25)

Dalam teori menurut (Spielberger, 1972). Kecemasan adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan terhadap bahaya nyata atau imaginer yang di sertai dengan perubahan pada sistem saraf otonom dan pengalaman subjektif sebagai tekanan, ketakutan , dan kegelisahan, adapun teori dari ( Spielberger, 1972). membagi atas dua teori yaitu:

8.1 State anxiety adalah kondisi emosional yang sementara atau sesaat pada individu yang bersifat subjektif, karena adanya ketegangan dan kekhawatiran serta menghasilkan aktifitas sistem saraf otonom. State anxiety memiliki variasi intensitas dan derajat yang berbeda-beda dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi individu.

8.2 Trait anxiety lebih mengarahkan pada kestabilan perbedaan personality dalam kecenderungan untuk merasa cemas. Trait anxiety tidak langsung telihat pada tingkah laku individu, tetapi dapat di lihat dari frekuensi states anxiety individu.

9 Mekanisme munculnya Trait Anxiety dan State Anxiety

Menurut (Spielberger, 1972). mengajukan hubungan antara (State Anxiety) kecemasan sesaat dan (Trait Anxiety) kecemasan dasar

sebagai berikut :

9.1 Kecemasan sesaat muncul ketika individu merasa berada dalam situasi yang mengancam.

9.2 Intensitas dari kecemasan adalah sebanding dengan besarnya ancaman yang dirasakan individu.

9.3 Lamanya reaksi kecemasan sesaat ini akan tergantung pada presistensi dan interpretasi mengancam yang dimiliki individu atas situasi yang


(26)

dihadapinya (kecemasan sesaat akan berlangsung lama jika individu merasa terus menerus).

9.4 Individu dengan kecemasan dasar yang tinggi akan mempersepsikan situasi, khususnya situasi yang mengandung unsur kegagalan atau ancaman terhadap self-efficacy sebagai sesuatu hal yang lebih mengancam daripada individu dengan kecemasan dasar yang lebih rendah.

9.5 Peningkatan kecemasan sesaat mempunyai stimulus dan penggerak (drive), yang mungkin dapat terlihat langsung melalui perilaku atau yang akan menggerakan pertahanan psikologisnya, yang pada masa lalu pernah berhasil mengurangi kecemasannya, atau yang di pandang efektif untuk merendahkan kecemasan sesaat ini.

9.6 Situasi-situasi menekan yang di hadapai dapat menyebabkan individu mengembangkan response atau membentuk defence mechanism untuk mengurangi kecemasan tersebut.

B. PERSALINAN

1. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Yanti, 2009). Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu (Varney, 2008). Persalinan adalaah proses membuka dan menipisnya servik, dari janin turun kedalam jalan lahir ( Aprillia, 2011).


(27)

Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepalanya yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janin (Sarwono, 2002, Yeyeh, Yulianti & Maemunah, dkk, 2009).

2. Tahapan Persalinan

Menurut pendapat (Sondakh, 2013). tahapan dari persalinan terdiri atas kala I

(kala Pembukaan), kala II (kala pengeluaran janin), kala III (pelepasan plasenta).

2.1 Kala I ( kala pembukaan )

Kala I dimulai dari saat persalinan mulai ( pembukaan nol ) sampai pembukaan lengkap ( 20 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase, yaitu : 2.1.1 Fase laten : berlangsung selama 8 jam, servik membuka sampai 3

jam

2.1.2 Fase aktif : berlangsung selam 7 jam, servik membuka dari 4 cm sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering, dibagi dalam 3 fase :

a. Fase akselerasi dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm

b. Fase dilatasi maksimal dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm

c. Fase deselerasi pembukaaan menjadi lambat sekali, dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap


(28)

2.2.2 His semakin kuat, dengan interval 2 sampai 3 menit, dengan durasi 50 sampai 100 detik

2.2.3 Menjelang akhir kala I, ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak

2.2.4 Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan akibat tertekannya pleksusu frankenhauser 2.2.5 Kedua kekuatan his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi

sehingga terjadi kepala membuka pintu dansubocciput bertindak sebagai hipologlion, kemudian secara berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi, hidung dan muka, serta kepala seluruhnya

2.2.6 Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, yaitu penyesuaian kepala pada punggung

2.2.7 Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi di tolong

2.3 Kala III (pelepasan plasenta )

Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Proses lepasnya plasenta dapat diperkirakan dengan mempertahankan uterus menjadi budar, uterus terdorong keatas karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim, tali pusat bertambah panjang dan terjadi semburan darah tiba-tiba.


(29)

3.1 Power (tenaga / kekuatan) menurut pendapat (Sondakh, 2013)

Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligament. a. His

His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan, pada bulan terakhir dan kehamilan dan sebelum persalinan dimulai, sudah ada kontraksi rahim yang disebut his. His di bedakan sebagai berikut: 3.1.1 His pendahuluan atau his palsu, yang sebetulnya hanya

merupakan peningkatan dari kontraksi dari Braxton Hiks. His ini bersifat tidak teratur dan menyebabkan nyeri di perut bagian bawah dan lipat paha, tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke perut bagian bawah seperti his persalinan.

3.1.2 His persalinan

Walaupun his merupakan suatu kontraksi dari otot-otot rahim yang fisiologis, akan tetapi bertentangan dengan kontraksi fisiologis lainnya dan bersifat nyeri. Kontraksi rahim bersifat otonom, artinya tidak dipengaruhi oleh kemauan, namun dapat dipengaruhi dari luar, misalnya rangsangan oleh jari-jari tangan.

3.1.3 Passage (jalan lahir)

Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul, vagina, dan introitus. Janin harus berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang


(30)

relatif kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum persalinan dimulai.

3.1.4 Passenger (janin dan plasenta)

Plasenta juga harus melalui jalan lahir sehingga dapat juga dianggap sebagai penumpang yang menyertai janin. Namun, plasenta jarang menghambat proses persalinan pada kelahiran normal. Sedangkan janin dapat mempengaruhi jalannya kelahiran karena ukuran dan presentasinya. Kepala bannyak mengalami cedera pada persalinan sehingga dapat membahayakan hidup dan kehidupan janin. Hal yang menetukan kemampuan melewati jalan lahir, yaitu sikap janin, letak, presentasi, bagian terbawah janin, dan posisi.

 


(31)

BAB III

KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan “Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Persalinan Di Bpm ( Bidan Praktek Mandiri) Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan dan Klinik Hj Mera Medan Tahun2014”.

Skema 3.1. Skema Kerangka Konsep B. Defenisi operasional

Tabel 1. Defenisi operasional variabel penelitian N

o

Variabel Defenisi Operasional

Alat Ukur

Cara ukur Hasil Ukur Skala 1 Tingkat kecemasan ibu Suatu keadaan mental yang dirasakan resah yang dapat mengacam kwatirs dengan perasaan bimbang dalam menghadapi persalinan

Kuisoner Penyebara kuisioner Skala Ringan Sedang Berat Ordinal Tingkat kecemasan ibu

menghadapi persalinan

 Ringan  Sedang  Berat


(32)

BAB IV

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan metode deskritif dengan pendekatan survey yaitu suatu cara penelitian deskritif yang dilakukan terhadap sekumpul objek yang biasanya cukup banyak dalam waktu tertentu, dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di BPM ( bidan praktek mandiri) wilayah kerja puskesmas padang bulan dan klinik Mera medan 2014

B. Populasi dan sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester ke III di BPM Wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan dan Klinik Mera Medan yang berjumlah 31 orang

2. Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini dilakukan secara seadanya oleh peneliti sesuai dengan jumlah yang hadir pada saat dilakukan penelitian di BPM Wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan dan Klinik Mera Medan, dengan menggunakan metode Accidental Sampling yang berjumlah 31 orang.


(33)

Penelitian ini dilakukan di BPM (bidan praktek mandiri) wilayah kerja puskesmas padang bulan dan Klinik Mera medan tahun 2014.

D. Waktu penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan febuari sampai mei 2014. Dalam kurun waktu tersebut akan dilakukan pengambilan dan pengolahan data yang meliputi : penulusuran kepustakaan, pengajuan judul, bimbingan dan seminar proposal sampai sidang KTI.

C. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian ini terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan kepada dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan permintaan izin di BPM (Bidan praktek mandiri ) wilayah kerja puskesmas padang bulan. Kemudian peneliti menemui responden setelah responden mengerti dan memahami maksud dan tujuan penelitian yaitu bahwa data-data yang diperoleh dari responden semata-mata digunakan demi perkembangan ilmu pengetahuan, maka secara sukarela responden menandatangani lembar persetujuan dan pengisian kuesioner. dan membagikan kuesioner serta menjelaskan bahwa responden dapat mengundurkan diri dari penelitian setiap saat tanpa ada tekanan atau paksaan. Peneliti menghormati hak responden untuk menjaga kerahasian, maka kuisioner yang diberikan kepada responden diberi kode tanpa mencantumkan nama responden. Dalam membagikan kuisoner peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner.


(34)

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan instrumen berupa lembar kuisoner. Kuesioner untuk data demografi responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan.

Koesioner tentang tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan Menggunakan aspek pengukuran bahwa ansietas ringan : 20-39, ansietas sedang : 40-59, ansietas berat: 60- 80 dengan bentuk pertanyaan dengan jawaban sama sekali tidak “1”, kadang-kadang “2”, cukup sering “3”, sangat sering “4”

( Spielberger, 1993 dan Jenny, 2008).

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai setelah menerima surat izin penelitian dari program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan telah mendapat izin dari pimpinan Dinas Kesehatan dan melanjutkan di BPM (bidan praktek mandiri) wilayah kerja puskesmas padang bulan.

Setelah mendapat izin, penelitian melaksanakan pengumpulan data ibu dalam menghadapi persalinan dalam tingkat kecemasan . Pada saat pengumpulan data peneliti dan pimpinan bekerja sama dengan cara penyampaian informasi yang diberikan setiap ibu yang bersalin yang menjadi responden di BPM wilayah kerja puskesmas dan klinik mera. Dalam penelitian, sebelumnya penelitian menjelaskan tujuan, manfaat penelitian, prosedur penelitian dan apa yang dirasakan pada waktu melakukan terhadap ibu bersalin, kemudian penelitian meminta kesedian responden untuk berpatisipasi dalam pelaksanaan penelitian dan respon memenuhi kriteria penelitian diminta untuk menanda tangani lembar persetujuan (Informed Consent).


(35)

Penelitian ini mengisi lembaran kuesioner yang telah disiapkan berdasarkan hasil setelah itu peneliti mengkaji derajat kecemasan yang dialami pasien dalam menghadapi persalinan. penelitian mengetahui seberapa besar kelompok tingkat kecemasan ibu baik ringan, sedang, berat.

F. Pengolahan Data

Menurut (Notoatmodjo, 2010). Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang ditempuh yaitu:

1. Pengeditan data (Editing)

Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut.

2. Pemberian kode (Coding)

Memberi kode identitas responden untuk menjaga kerahasian identitas responden dan mempermudah proses, penelusuran biodata responden bila diperlukan.

3. Memasukkan data (Entry)

Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

4. Tabulasi (Tabulating)

Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan.

5. Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak.


(36)

G. Analisa Data

Analisa data dengan melakukan pengukuran terhadap masing-masing responden, lalu ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi. Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik univariat dimana analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase.


(37)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Univariat

Pada bab ini diuraikan hasil Penelitian yang dilakukan serta pembahasan mengenai tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di Wilayah kerja Puskesmas Padang dan Klinik Hj Merah Medan Tahun 2014 dengan mempergunakan sampel sebanyak 31 orang. Penelitian ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan antara lain deskripsi karakteristik responden, deskripsi tingkat kecemasan dibidan praktek mandiri) wilayah kerja puskesmas padang bulan dan klinik bersalin HJ. meramedan 2014.

1.1Deskripsi Karakteristik Demografi Responden

Karakteristik demografi responden yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir tiga perampat responden (64,6%) usia adalah masa remaja akhir dengan menunjukan umur tidak resiko tinggi 17-25 tahun (M=48.4, SD=10.5). Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir bahwa hampir tiga perampat responden (67,7%) adalah SMA, dan kurang dari seperempat responden (25,8%) adalah SMP. Bahwa hampir tiga perempat responden (61,3%) ibu rumah tangga. Distribusi karakter demografi responden dapat dilihat pada table 1.1.


(38)

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Karakteristik Demografi Responden (n=31).

No Karakteristik Responden Frekuensi Persentasi

1 Umur

Masa remaja akhir (17-25) Dewasa awal (26-35) Dewasa akhir (36-45)

Mean=25.0, SD=5.97, Min=16 T, Max=45 T

20 9 2

64.6 % 29.0 % 6.4 %

2 Pendidikan SD SMP SMA SARJANA 1 8 21 1 3,2 % 25,8 % 67,7 % 3,2 % 3 Pekerjaan

PNS WIRASWASTA IRT 1 11 19 3,2 % 35,5 % 61,3 %

1.2Tingkat Kecemasan

Tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan di BPM ( bidan praktek mandiri ) wilayah kerja puskesmas dan klinik bersalin HJ. Mera Medan 2014 menggunakan lembar kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa lebih dari tiga perempat responden (74,2%) dalam katogori kecemasan sedang. Dan di ikutin minoritas responden (16,1%) katogori kecemasan berat. Distribusi frekuensi tingkat kecemasan dapat dilihat pada table 1.2.


(39)

Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Tingkat Kecemasan (n=31).

Kecemasan Frekuensi

(f) Persentase (%)

Ringan 3 9,7

Sedang 23 74,2

Berat 5 16,1

Men=507,Sd=10.2,Min =19.5,Max = 80.5

TOTAL 31 100

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian, peneliti membahas mengenai tingkat kecemasan ibu menghadapi persalinan di BPM ( bidan praktek mandiri) wilayah kerja puskesmas padang bulan dan klinik bersalin HJ. Mera medan 2014

2.1Tingkat kecemasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir tiga perempat responden (64,6%) usia adalah masa remaja akhir dengan rentang umur 17-25 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pada rentang usia ini, angkat kejadian tingkat kecemasan ibu bersalin lebih rentang pada masa remaja akhir.

Menurut Tobing (2007) kehamilan di umur kurang dari 20 tahun bisa menimbulkan masalah, karena kondisi fisik belum 100 % siap. Untuk umur yang dianggap paling aman menjalani kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Di rentang usia ini kondisi fisik wanita dalam keadaan prima. Sedangkan setelah umur 35 tahun, sebagian wanita digolongkan pada kehamilan beresiko tinggi terhadap kelainan bawaan dan adanya penyulit pada waktu persalinan. Di kurun umur ini, angka kematian ibu melahirkan dan bayi meningkat, sehingga akan meningkatkan kecemasan. Hasil


(40)

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Astri, 2009) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kecemasan ibu menghadapi persalinan.

Tingkat kecemasan tingkat pendidikan terakhir bahwa hampir tiga perampat responden (67,7%) adalah SMA, dan kurang dari seperempat responden (25,8%) adalah SMP. Menurut Notoatmojo (2003), pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan diri dan peningkatan kematangan intelektual seseorang. Kemantangan intelektual ini berpengaruh pada wawasan dan berpikir seseorang, baik dalam tindakan yang dapat dilihat maupun dalam cara pengambilan keputusan. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, maka akan semakin berkualitas pengetahuannya dan semakin matang intelektualnya. Mereka cenderung lebih memperhatikan kesehatan dirinya dan keluarganya (Depkes, 1999).

Hasil penelitian lebih dari setengah responden (61,3%) ibu rumah tangga Berdasarkan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Menurut (Insana, 2014) ditemukan 51% responden yang tidak bekerja atau berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sedangkan 49% responden adalah wanita bekerja. Sebagian besar responden yang tidak bekerja mengalami kecemasan ringan sebesar 54,90% dan kecemasan sedang sebesar 19,60%. Sebaliknya, sebagian besar responden yang bekerja mengalami kecemasan ringan sebesar 51,02% dan selebihnya mengalami kecemasan sedang dan berat dengan jumlah yang sama seperti yang diuraikan diatas.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa lebih dari tiga perempat responden (74,2%) dalam katogori kecemasan sedang. Minoritas


(41)

responden (16,1%) adalah kecemasan berat. Semua ibu hamil mengalami kecemasan tidak seoarang pun bebas dari kecemasan semua orang pasti meraskan kecemasan dalam derajat tertentu bahkan kecemasan ringan dapat berguna, yakni dalam memberikan rangsangan terhadap seseoarang rangsangan untuk mengatasi kecemasan dan membuang sumber kecemasan ( Gurnarsa, 2012).

Umumnya kecemasan akan timbul pada pengalaman baru yang menegangkan, termasuk pada pasien yang akan menghadapi persalinan (indrayani, 2013). Kekhawatiran atau kecemasan akan dianggap sebagai suatu hal yang patologis apabila tidak lagi bisa dihentikan atau dikontrol oleh individu tersebut (Fausiah, 2008).

Kecemasan kelelahan, kehabisan tenaga, dan kekhwatiran ibu seluruhnya, sehingga meningkatkan kecemasan semakin berat dan sters semakin muncul yang akhirnya ibu yang bersalin tidak mampu lagi bertahan ( Yanti, 2009).

Rasa takut dan cemas yang dialami ibu akan berpengaruh pada lamanya persalinan, his kurang baik, dan pembukaan yang kurang lancar. Menurut Pitrachard dkk, perasaan takut dan cemas merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan dan berpengaruh terhadap kontraksi rahim dan dilatasi servik sehingga persalinan lama ( Sondak, 2013).

Selain itu, pada trimester ketiga tingkat kecemasan seseorang ibu hamil akan semakn meningkat sampai persalinan. Nyeri persalinan juga merupakan salah satu faktor yang ditakutin oleh ibu hamil sehingga menyebabkan kecemasan saat menjelang persalinan meningkat (Bobak, Lowdermik, dan Jensen, 2005 dalam Arafah 2013).


(42)

Kecemasan dan ketakutan memacu keluarnya adrenalin dan meyebabkan servik kaku dan membuat proses persalinan lebih lambat ( Aprillia, 2011). Dari hasil penelitian ini hampir sama dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Sari, 2010) dalam penelitian mengatakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecemasan pada kehamilan pertamam seperti faktor ketakutan pada pemikirannya sendiri atau perasaan ibu hamil tentang kehamilan dan dirinya selama kehamilan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Aryasatiani (2005) dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan dengan kelalancaran proses persalinan dalam penelitian ini menemukan lebih dari 12% ibu-ibu yang pernah melahirkan mengatakan bahwa mereka mengalami cemas pada saat melahirkan dimana pengalaman tersebut merupakan saat-saat tidak menyenangkan dalam hidupnya

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini cara menganalisa data hanya untuk mengetahui distribusi frekuensi tanpa melihat hubungan di antara kedua variabel.

D. Implikasi untuk asuhan kebidanan atau pendidikan bidan

1. Hasil penelitian ini memberi informasi bagi pelayanan kebidanan sebagai sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama dalam tingkat kecemasan ibu dalam menhgadapi persalinan.

2. Sebagai penelitian dan sumber informasi untuk penelitian berikutnya dan penelitian yang sama. Semua itu diharapkan mampu diimplikasikan dalam masyarakat.


(43)

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data, dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di BPM (bidan praktek mandiri) Wilayah Kerja Puskesmas padang bulan dan Klinik Bersalin HJ. Mera Medan 2014.

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang diperoleh mengenai Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi persalinan DI BPM Padang Bulan Dan Klinik Hj Mera Medan tahun 2014 dari 31 orang responden diperoleh hasil yaitu : kategori ringan sebanyak 3 orang (9,7%), kategori sedang sebanyak 23 orang (74,2%) dan kategori berat sebanyak 5 orang (16,1%).

B. Saran

1. Bagi praktek pelayanan kebidanan

Diharapkan Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi para bidan yang telah membuka praktek klinik untuk mengetahui bagaimana tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan dapat memberi motivasi dan dukungan dan diterapkan kepada ibu yang saat melakukan persalinan supaya dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan kesehteraan ibu dan anak.


(44)

Di harapakan hasil penelitian ini dapat diterapkan bagi pendidikan D-IV bidan pendidik fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara sebagai bahan masukan kepustakaan untuk menjadi referensi dalam penelitian lebih lanjut tentang tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di BPM ( bidan praktek mandiri) wilayh kerja puskesmas dan klinik Hj mera medan 2014

3. Bagi peneliti

Sebagai bahan masukan dalam menerapkan metode penelitian yang telah dipelajari untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas lagi tentang tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan di BPM (bidan praktek mandiri) wilayh kerja puskesmas dan klinik Hj. Mera medan 2014.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Aprillia (2011). Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa Sakit Gentle Birth. Jakarta. Aprillia (2011). Siapa Bilang Melahirkan Itu Sakit. Yogyakarta.

Aizar & Arafah (2011). Kecemasan Ibu Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan di Klinik HJ. Medan

Dalami S, Farida, dkk. (2005). Asuhan Keperawatan Jiwa & Masalah Psikososial. Jakarta : Trans info media

Fausiah, F, & Widury. Psikologis Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: Penerbit UI Gunarsa (2012). Psikologi Perawatan. Jakarta.

Ghofur & Purwoko. (2013). Pengaruh Teknik Napas Dalam Terhadap Perubahan Singkat Kecemasan Pada Ibu Persalinan Kala I Di Pondok Bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jambe Sragen. Yokjakarta, Jurnal Kesehatan Surya Medika

Hawari D. (2001). Stres Cemas & Depresi . Jakarta:Trans info media

Hidayat A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisi Data. Jakarta : Salemba medika

Indrayani (2013). Asuhan Persalinan dan Bayi baru lahir. Jakarta. Cv. Trans Info Media

Komarudin ( 2011) Hubungan Level Kecemasan dan Akurasi Passing dalam Permainan Sepak Bola. Yogyakarta

Kusumawati. (2011). Hubungan Pengetahuan Primigravida Tentang Kehamilan dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Kehamilan Trimester di Bps Fathonah Wn. Jurnal Kesmadakaska, Vol.2, No.2

Lukluka (2008). Psikologi Kesehatan. Jogjakarta. Mitra Cendikia Offset

Marlindawani,Purba, & Wahyuni, dkk. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial & Gangguan Jiwa. Medan

Maryunani, A. (2010). Nyeri Dalam Persalinan Jakarta: Trans Info Media

Nasir & Munhith. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa Pengantar & Teori. Jakarta: Sallemba Medika

Nisman, W. (2011). Ternyata Melahirkan itu mudah & Menyenangkan. Yogyakarta. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta : PT Rineka Cipta


(46)

Puspitasari (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pada Wanita. The Indonesia Journal Of Public Health, Vol.4, N0. 1

Rukiyah & Yulianti, & Maehmunah, dkk (2009). Asuhan Kebidanan II(Persalinan) Jakarta : Trans Info media

Riyadi &Purwanto. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Graha Ilmu Rahmy (2013). Hubungan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan Ibu

Primigravida. Jurnal Stikes U’ Budiyah Banda Aceh

Sondakh (2013). Asuhan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Penerbit Erlangga

Surtanto (2009). Riset Kebidanan Metologi & Aplikasi. Jogjakarta: Mitra Cendikia Pree

Suliswati, Payapo & Maruhawa, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: ECG

Susanti (2008). Psikologis Kehamilan. Jakarta : ECG

Siswanto, Susila & Suryato. ( 2013). Metologi Penelitian Kesehatan & Kedokteran. Yokjakarta

Tursilowati, Eka, S. (2007). Pengaruh peran serta suami terhadap tingkat kecemasan Ibu menghadapi Proses Persalinan. Yogyakarta :Jurnal Kesehatan SuryaMedika

Wiramihardjo (2007). Pengataran Psikologi Abnormal. Bandung : Pt. Refika Aditama

Yanti (2009). Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Pustaka Rihama

Zamriari (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan di Poli Pkm Tuminting. Ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume. 1 Nomor. 1


(47)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA/WALI CALON RESPONDEN

Salam Sejahtera DenganHormat,

Nama Saya Dina Cristina Sinaga, Sedang menjalani pendidikan di Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul“Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Persalinan Di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan dan klinik Hj mera Medan 2014”.

Kecemasan merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat di observasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang spesifik (Suliswati, Papayo & Maruhawa, dkk, 2005).

Persalinan adalah serangkai kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Yanti, 2009).

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hasil kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan dan sejauh mana tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan baik sedang, ringan dan berat.

Kami akan melakukan wawancara terstruktur kepada bapak/ibu wali responden tenteng:

a. Data demografi seperti Usia ibu, Pendidikan, Pekerjaan

b. Serta mengetahui tingkat pengalaman ibu untuk menghadapi persalinan yang akan di tempuh baik itu ringan, sedang, berat untuk menambah


(48)

wawasan ibu atau pengalaman yang di dapat, untuk menurunan angka kematian ibu di indonesia.

Partisipasi responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini bapak/ibu wali tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila bapak/ibu wali responden membutuhkan penjelasan , maka dapat menghubungi saya:

Nama : Dina Cristina Sinaga

Alamat : Jl Sei Padang No. 110 Padang bulan Medan No. Hp : 081331320653

Terima kasih saya ucapakan kaepada bapak/ibu wali responden yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikut sertaan bapak/ibu wali dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan. Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan bapa/ibu wali responden bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami siapkan.

Medan, 2014

Peneliti


(49)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

(INFORMED CONCENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/ Hp :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian Tingkat kecemasa ibu dalam menghadapi persalinan . Maka dengan ini secara suka rela membantu mengisi koesioner ini sesuai pengetahuan ibu.

Nama :

Umur :

Pendidikan : Pekerjaan :

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2014


(50)

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN MENGENAI TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

Petunjuk pengisian

Jawablah pertanyaan dibawa ini dengan memberi tanda () pada tempat yang disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

I. Data Demografi

No responden

Umur

a. Masa Remaja akhir (17-25) b. Dewasa awal (26-35) c. Dewasa akhir (36-45)

d. Lanjut usia awal (46-55)

Pendididkan

a. SD

b. SMP c. SMA d. SARJANA

Pekerjaan a. PNS

b. WIRAWASTA c. IRT/ LAIN-LAIN


(51)

II. Kuesioner Tingkat Kecemasan Ibu No Pernyataan Sama Sekali Tidak (SST) Kadang-kadang (KK) Cukup Sering (CS) Sangat Sering (SS) 1. Saya merasa sesuatu

menyenangkan

2. Saya merasa gugup dan resah

3. Saya merasa yakin dengan diri sendiri

4. Saya ingin dapat

merasakan kegembiraan seperti yang dirasakan 5. Saya merasa gagal 6. Saya merasa ingin

istirahat

7. Saya merasa tenang dan

merasakan suatu kesejukan

8. Saya merasa seperti menimbun sesuatu sehingga saya tidak dapat mengatasinya

9. Saya merasa kwatir berlebihan terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi

10. Saya merasa gembira 11. Saya meras pikiran saya

kacau

12. Saya merasa tidak percaya diri


(52)

13. Saya merasa aman 14. Saya mudah membuat

keputusan

15. Saya merasa tidak adekuat

16. Saya merasa puas

17. Beberapa hal yang tidak penting terlintas dalam pikiran dan mengganggu saya

18. Saya merasa kecewa karena keteledoran saya sehingga saya sulit untuk konsentrasi

19. Saya merasa manusia yang paling kuat

20. Saya merasa tegang pada otot saraf atau merasa pikiran kacau karena saya terlalu


(53)

(54)

(55)

 

0   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


(56)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


(57)

 

 

 


(58)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


(59)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

               

   


(60)

     

DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. IDENTITAS

Nama : Dina Cristina Sinaga

Tempat/ tanggal lahir : Simpang Tiga, 14 Januari 1991 Agama : Kristen Prostestan

Anak ke : Kedua

Nama Ayah : Liston Sinaga

Nama Ibu : Maria Sitompul, SPd

Alamat : Karang Mulia, Pematang Siantar , Kab Simalungun

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1996-2002 : SD Negeri 5 (097332) Tanah Jawa Kab. Simalungun

Tahun 2002-2005 : SLTP Swasta Bina Guna Tanah Jawa, Kab Simalungun

Tahun 2005-2008 : SMA Negeri 1 Tanah Jawa, Kab. Simalungun

Tahun 2008-2011 : D-III Kebidanan Universitas Prima Indonesia Medan


(1)

  0 

                                 


(2)

   

                               


(3)

 

   

 


(4)

                                   


(5)

                                       

   


(6)

 

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS

Nama : Dina Cristina Sinaga

Tempat/ tanggal lahir : Simpang Tiga, 14 Januari 1991

Agama : Kristen Prostestan

Anak ke : Kedua

Nama Ayah : Liston Sinaga

Nama Ibu : Maria Sitompul, SPd

Alamat : Karang Mulia, Pematang Siantar , Kab Simalungun

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1996-2002 : SD Negeri 5 (097332) Tanah Jawa Kab. Simalungun

Tahun 2002-2005 : SLTP Swasta Bina Guna Tanah Jawa, Kab Simalungun

Tahun 2005-2008 : SMA Negeri 1 Tanah Jawa, Kab. Simalungun

Tahun 2008-2011 : D-III Kebidanan Universitas Prima Indonesia Medan


Dokumen yang terkait

Perilaku Bidan Tentang Penyimpanan dan Transportasi Vaksin di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014

5 46 107

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Bidan Praktek Swasta Tentang Asuhan Sayang Ibu Pada Proses Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa

2 54 82

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

1 39 93

Cover Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 11

Reference Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 2

Appendix Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014

0 0 22

PENGARUH HYPNoBIRTHING TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KABUPATEN MALANG

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KECEMASAN 1. Defenisi - Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di BPM (Bidan Praktek Mandiri) Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan 2014

0 0 13

HUBUNGAN INTENSITAS HYPNOBIRTHING DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENGHADAPI PERSALINAN DI BPM TRI RAHAYU SETYANINGSIH SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Intensitas Hypnobirthing dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan di BPM Tri Rahay

0 0 15

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNSARI KABUPATEN MADIUN JAWA TIMUR Hayun Manudyaning Susilo

0 0 20