Sumber dan Jenis Data

C. Penentuan Populasi dan Sampel

1. Penentuan Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,benda-benda,hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik di dalam suatu penelitian.

2. Penentuan Sampel

Penentuan Sampel dalam penulisan skripsi ini menggunakan pengambilan sampel berupa Proportional Purposive Sampling, yaitu dalam menentukan sampel sesuai dengan wewenang atau kedudukan sampel yang di anggap telah mewakili dengan masalah yang hendak di teliti. Adapun Responden dalam Penelitian ini adalah: a. Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia :1 orang b. Dosen di Fakultas Hukum Universitas Lampung :2 orang + Jumlah : 3 orang

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Prosedur Pengumpulan Data a. Studi Pustaka Untuk memperoleh data sekunder, dengan cara membaca dan mencatat atau mengutip dari dokumen-dokumen, dan peraturan-peraturan terkait. b. Studi Lapangan Untuk memperoleh data primer, studi lapangan di lakukan dengan cara melakukan wawancara untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang permasalahan pada skripsi ini.

2. Prosedur Pengolahan data

Setelah semua data yang penulis butuhkan untuk membuat skripsi, maka akan di lakukan pengolahan data melalui tahap-tahap berikut: a. Seleksi data Seleksi data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperlukan sudah mencakup atau belum dan data tersebut berhubungan atau tidak berhubungan dengan pokok permasalahan skripsi ini. b. Klasifikasi data Klasifikasi data yang telah diperoleh disusun menurut klasifikasi yang telah di tentukan. c. Penyusunan data Penyusunan data di maksudkan untuk mendapat data dalam susunan yang sistematis dan logis serta berdasarkan kerangka pikir.Dalam tiap tahap dapat dimasukan kedalam table apabila di perlukan.

E. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dan telah di olah secara sistematis, kemudian perlu di analisis secara deskriftif kualitatif yaitu dengan cara menguraikan data dalam kalimat-kalimat yang disusun secara sistematis sehingga akan memudahkan dalam melakukan suatu penarikan kesimpulan. Metode penarikan kesimpulan adalah metode induktif, yaitu suatu cara berfikir yang didasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus yang kemudian diambil kesimpulan secara umum sehingga kesimpulan tersebut dapat memberikan saran.

Dokumen yang terkait

Pertimbangan Hakim Menolak Kasasi Dalam Kasus Narkotika (Studi Kasus Putusan No. 2338/K.Pid.Sus/2013 Mahkamah Agung Republik Indonesia)

0 62 92

Analisis Hukum Pidana Atas Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan Bebas Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi (Putusan Nomor 51/Pid. Sus.K/2013/Pn.Mdn)

5 112 126

Analisis Hukum Terhadap Dakwaan Tindak Pidana Korupsi Oleh Jaksa Penuntut Umum (Putusan Mahkamah Agung No.2642 K/Pid/2006)

0 37 127

Analisis Kasasi Jaksa Penuntut Umum Terhadap Putusan Bebas Judex Facti Yang Mengadili Tidak Sesuai Ketentuan Kuhap.(Putusan MA Ri No. 1112.K/Pid /2001)

0 21 85

Analisis Yuridis Putusan Bebas (Niet Suivera Vrijspraak) Sebagai Alasan Permohonan Upaya Hukum Kasasi Jaksa Penuntut Umum Pada Tindak Pidana Kekerasan dalam rumah tangga (Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 02/K/Pid.Sus/2008)

0 6 12

Kajian Hukum Pidana Islam Terhadap Putusan Hakim Tentang Pemalsuan Akta Otentik Oleh Notaris (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 1568 K/Pid/2008)

0 22 0

Putusan Hakim Pidana Di Bawah Jaksa Penuntut Umum Dihubungkan Dengan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman

0 17 92

Analisis Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Tentang Tidak Dapat Diterima Permohonan Kasasi Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara Pidana Pemalsuan Surat (Study Putusan No.1785/k/pid/2011)

0 10 61

Analisis Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Tentang Tidak Dapat Diterima Permohonan Kasasi Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara Pidana Pemalsuan Surat (Study Putusan No.1785/k/pid/2011)

2 39 62

Pertimbangan Hakim Menolak Kasasi Dalam Kasus Narkotika (Studi Kasus Putusan No. 2338/K.Pid.Sus/2013 Mahkamah Agung Republik Indonesia)

0 0 18