1
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan
Strategi perancangan yang akan dibuat dalam kampanye sosial rokok elektrik ini membutuhkan sebuah pesan yang akan
disampaikan dengan beberapa bentuk strategi, sebagai berikut:
3.1.1 Strategi komunikasi
Strategi kampanye yang dilakukan dalam kampanye ini menggunakan pendekatan secara persuasif atau ajakan,
himbauan maupun peringatan kepada pengguna rokok tersebut
a. Tujuan Komunikasi
Dalam pembuatan perancangan kampanye sebagai media informasi tujuan komunikasi sangatlah penting agar kampanye
yang disampaikan dapat tepat sasaran, adapun tujuannya adalah masyarakat mampu mengerti dan memahami pesan
apa yang disampaikan dalam kampanye tersebut.
b. Pesan Utama Komunikasi
Pe san yang ingin disampaikan yaitu “bahwa rokok elektrik
memiliki pengaruh berbahaya terhadap kesehatan tak jauh seperti rokok pada biasanya seperti penyakit kanker dan
penyempitan pembuluh darah yang bisa berujung pada kematian. Rokok yang mengaku sebagai rokok sehat ini
2
dijadikan sebuah solusi untuk tetap merokok dengan cara yang hemat, sehat
dan aman bagi tubuh oleh masyarakat”.
c. Materi Pesan
Dalam penyampaiannya, perancangan ini memerlukan materi yang akan disampaikan sebagai pesan dari kegiatan
kampanye. Adapun materi yang akan disampaikan adalah bahwa bahaya rokok elektrik sama saja dengan rokok biasa
yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit kanker dan berujung pada kematian. Adapun materi lain yang akan
disampaikan adalah tentang bahaya yang berujung pada kepedulian masa depan kelurga dan anak kelak.
3.1.2 Pendekatan Komunikasi
Pendekatan komunikasi pada media perancangan ini sangat penting untuk mempengaruhi pemikiran dan perilaku. Pendekatan
bahasa ini
yang disesuaikan
dengan sasaran,
yaitu
menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana, ringan,
dimengerti dan mudah dipahami.
3.1.3 Strategi Kreatif
Agar informasi mencapai tujuan yang diharapkan maka pesan yang disampaikan harus efektif dan kreatif. Kampanye
tersebut mengkampanyekan suatu hal yang kreatif dengan memberikan informasi kepada khalayak dan pesan yang
disampaikan harus dapat diterima dengan baik oleh target. Hal
3
ini perlu dilakukan karena kekhawatiran tidak dapat dimengerti oleh masyarakat pengguna.
a. Pendekatan Verbal
Pendekatan verbal yaitu pendekatan secara lisan maupun visual yang dilakukan dalam mengkampanyekan
kepada para pengguna rokok elektrik. Pendekatan yang dilakukan dengan cara pendekatan emosional. Pesan yang
ingin disampaikan adalah mengajak para pengguna agar menyayangi keluarga mereka, masa depan anak dan orang-
orang yang mereka sayangi karena rokok ini sama bahayanya dengan rokok biasa yang dapat menyebabkan timbulnya
kanker. Salah satu yang memadai untuk dijadikan tagline adalah
“Rokok Elektrik Sama Bahayanya”. b. Gagasan visual
Gagasan visual berawal dari pemahaman verbal yang mengunakan pendekatan secara emosional dan pemahaman
tagline. Berawal dari pesan yang ingin disampaikan yaitu bahaya rokok elektrik sama bahayanya yang dapat
melumpuhkan masa depan keluarga. Maka visualisasi yang digunakan adalah sebuah keluarga seperti anak dan istri atau
orang-orang yang mereka sayangi. Visualisasi tersebut menggambarkan situasi kedekatan pengguna dan momen
4
pengguna terhadap orang-orang yang disayangi seperti istri dan anak.
Tahapan komunikasi visual tersebut dimulai dari tahapan
memperkenalkan awareness dengan objek visual yang di
tampilkan adalah sebuah gambar mengenai bahaya apa yang akan ditimbulkan bila menggunakan rokok tersebut. Tahapan
komunikasi kedua adalah mengajak persuasive dengan
melakukan pendekatan emotional yang berisikan ancaman dan ajakan. Ancaman tersebut berupa gambaran dimana ada
beberapa objek visual yang akan di tampilkan merupajkan gambaran kedekatan pengguna dengan keluarganya seperti
perayaan ulang tahun sebuah keluarga dan seorang anak yang sedang tersenyum lepas saat mereka bercanda. Dari
setiap gambar tersebut memiliki cara ajakan yang berbeda- beda sesuai dengan apa yang ditampilkan. Semua visualisasi
diambil dari sudut pandang subjektif atau sudut pandang pengguna sebagai target.
c. Pendekatan visual