Perancangan Kampanye Pelaranagn Rokok Elektrik

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE

PELARANGAN ROKOK

ELEKTRIK

DK 38315/ Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh:

Andi Putra Pamungkas

NIM : 51907132

Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis sebagai penyusun telah berhasil menyelesaikan laporan sederhana ini.

Shalawat dan salam hanturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis menyusun laporan ini dengan tema rokok elektrik. Laporan ini menjelaskan tentang berbagai macam bahaya merokok dan pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok elektrik. Laporan ini disusun dengan tujuan memberitahukan kepada para perokok bahwa rokok elektrik berbahaya bagi kesehatan.

Penulis menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Laporan yang penulis susun ini tak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Akhir kata, semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.

Bandung, 12 Juli 2011


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Fokus Masalah………...……….. ... 5

1.4 Tujuan Perancangan ... 5

BAB II PENGARUH ROKOK ELEKTRIK TERHADAP KESEHATAN 2.1 Rokok………... .. 6

2.1.1 Pengertian Rokok………...6

2.2 Rokok Elektrik………... 6

2.2.1 Pengertian Rokok Elektrik………... . 6

2.2.2 Perkembangan Rokok Elektrik ... 6

2.2.3 Kandungan Rokok Elektrik………... 8

2.3 Kesehatan ... 10

2.3.1 Pengertian Kesehatan ... 10

2.3.2 Dampak Rokok Terhadap Kesehatan………10

2.3.3 Bahaya Rokok Bagi Perempuan………... . 11

2.4 Masyarakat Pengguna Rokok Elektrik ... 12


(4)

2.4.2 Perilaku………... ... 13

2.5 Kampanye ... 13

2.5.1 Pengertian Kampanye ... 13

2.5.2 Jenis-Jenis Kampanye……… ... 14

2.5.3 Media Kampanye………... ... 15

2.5 Target Audiens………... . 16

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan ... 18

3.1.1 Strategi Komunikasi………... .. 18

3.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 19

3.1.3 Strategi Kreatif………... 19

3.1.4 Strategi Media ... 22

3.1.5 Pertimbangan Dasar Penyebaran Media ... 25

3.1.6 Jadwal Penyebaran Media ... 26

3.1.7 Strategi Distribusi ... 27

3.2 Konsep Visual………... ... 27

3.2.1 Format Desain………... ... 27

3.2.2 Layout………... ... 28

3.2.3 Tipografi………... ... 28

3.2.4 Ilustrasi………... ... 29


(5)

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA KAMPANYE PELARANGAN ROKOK ELEKTRIK

4.1 Poster………... ... 34

4.2 Banner Internet………... ... 36

4.3 Billboard………... ... 37

4.4 Spanduk………... ... 37

4.5 Flyer………... ... 38

4.6 Iklan Koran………... ... 38

4.7 Iklan Majalah………... ... 39

4.8 Ambient………... ... 40

4.9 Merchandise………... ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 44


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Rokok Elektrik……….. 7

Gambar II.2 Tipe Black……….. 7

Gambar II.3 Tipe Exclusive Box……….. 8

Gambar II.4 Refill……….. .... 10

Gambar III.5 Jadwal Media……….. 26

Gambar III.6 Layout……….. 28

Gambar III.7 Tipografi……….. 29

Gambar III.8 Ilustrasi Visual Kampanye……….. .. 30

Gambar III.9 Ilustrasi Visual Kampanye……….. .. 31

Gambar III.10 Ilustrasi Visual Kampanye……….. 31

Gambar III.11 Ilustrasi Visual Kampanye……….. 32

Gambar III.12 Warna……….. ... 33

Gambar IV.13 Poster I……….. ... 35

Gambar IV.14 Poster II……….. ... 36

Gambar IV.15 Banner Internet………... 36

Gambar IV.16 Billboard……….. ... 37

Gambar IV.17 Spanduk……….. ... 38

Gambar IV.18 Flyer……….. ... 38

Gambar IV.19 Iklan Koran……….. ... 39

Gambar IV.20 Iklan Majalah……….. ... 39

Gambar IV.21 Ambient I……….. ... 40

Gambar IV.22 Ambient II……….. ... 41


(7)

Gambar IV.25 Jam Dinding……….. ... 42 Gambar IV.26 Stand……….. ... 43


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebiasaan merokok di Indonesia merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasan ini memang sudah sangat melekat dan menjadi sebuah kebutuhan di masyarakat, sampai–sampai dikeluarkan fatwa merokok. Merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Setiap saat dapat dijumpai anggota masyarakat merokok di tempat-tempat umum. Bahkan saat ini bukan hanya orang dewasa saja yang merokok namun sudah banyak terlihat anak-anak usia dini sudah mulai merokok. Keadaan ini menjadi hal yang sangat biasa dan berujung pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Para perokok sudah mengetahui akan dampak buruk bagi kesehatan mereka, namun masih saja aktivitas tersebut mereka lakukan. Tingkat kecanduan yang sangat tinggi membuat kebiasaan ini sulit untuk dihilangkan, terkadang mereka lebih baik memilih tidak makan untuk hari ini dari pada tidak merokok sama sekali. Tak heran jika industri rokok adalah industri terbesar di indonesia karena rokok merupakan industri yang sangat diminati oleh masyarakat. Berhenti merokok memang tak mudah, ada yang mencoba berhenti sekaligus


(9)

dan ada juga yang mencoba mengurangi perlahan-lahan. Pendorong utama untuk berhenti merokok harus berasal dari keinginan sendiri.

Saat ini beredar rokok elektrik atau “Electronic Nicotine Delivery Systems” yaitu rokok yang beroperasi menggunakan tenaga

baterai. Namun tidak membakar tembakau seperti produk rokok pada biasanya. Rokok ini membakar cairan menggunakan baterai dan uapnya masuk ke paru-paru pemakai. Rokok yang selama ini menggunakan gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas, ternyata berkembang menggunakan tenaga baterai. Bentuknya ENDS seperti batang rokok pada biasanya dan terdapat beberapa tipe rokok elektrik, yang dibuat menyerupai rokok aslinya. Produk ini dipasarkan dengan banyak nama diantaranya, rokok elektronik,

ecigarro, electro-smoke, green-cig, dan smartsmoker. Rokok ini mengaku sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada rokok tembakau. Rokok ini khusus dibuat untuk para perokok yang ingin berhenti setidaknya mengurangi merokok tembakau dengan cara yang nyaman dan aman bagi tubuh.

Beberapa temuan penelitian menjelaskan bahwa rokok elektrik

memiliki kandungan toksin dalam jumlah banyak yang sebetulnya isi keseluruhan dari rokok ini adalah zat nikotin yang bervariasi apabila di panaskan akan menghasilkan nitrotisme. Bahaya dari rokok elektrik

ini tentu saja masih ada, karena kandungan nikotin yang bervariasi dapat menimbulkan penyempitan pembuluh darah dan penyebab


(10)

munculnya kanker. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pelarangan terhadap rokok elektrik karena efek yang ditimbulkan lebih berbahaya dibanding rokok tembakau. China sebagai penemu awal rokok ini pada tahun 2003 justru melarang keberadaan rokok tersebut. Sampai saat ini produk rokok elektrik

dinyatakan ilegal karena belum mendapat sertifikasi dari pemerintah Indonesia.

Di era yang serba canggih ini, rokok elektrik memiliki daya tarik sebagai inovasi terbaru untuk para perokok yang terbiasa merokok dengan tembakau. Sebagian masyarakat cenderung menggunakan rokok ini karena rasa penasaran sebagai inovasi baru dengan iming-iming sebagai rokok terapi, meskipun harganya kurang terjangkau. Kehadiran rokok elektrik ini dinilai bisa menggantikan rokok tembakau sebagai terapi. Selain hemat rokok elektrik menjadi alternatif bagi para perokok aktif yang secara perlahan ingin berhenti dari kebiasaan merokok tembakau. Pada tahun 2010 kurangnya informasi yang menyatakan rokok ini tidak aman menjadi penyebab masyarakat kurang pengetahuan atau wawasan terhadap rokok inovasi terbaru ini. Berkembang tahun 2011 masyarakat mulai mengetahui rokok elektrik berbahaya namun tidak mengetahui bahaya apa yang ditimbulkan karena hanya sebatas isu. Dengan keadaan demikian harus adanya upaya memberikan informasi ataupun media perancangan sistem komunikasi kepada masyarakat yang


(11)

menjadikan rokok ini solusi untuk tetap merokok dengan cara sehat.

Dengan begitu diharapkan tumbuh sebuah sikap untuk

mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum menggunakanya.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari pernyataan terhadap latar belakang di atas, maka dapat di identifikasikan masalahnya sebagai berikut :

 Kebiasaan merokok sudah melekat dan menjadi pemandangan yang biasa, hampir setiap anggota masyarakat berbagai usia merokok di tempat-tempat umum.  Rokok elektrik mengaku sebagai rokok yang lebih sehat dan

ramah lingkungan dari pada rokok tembakau, setidaknya mengurangi merokok tembakau dengan cara yang nyaman dan aman bagi tubuh.

 Rokok elektrik memiliki kandungan zat nikotin bervariasi yang dapat menimbulkan penyempitan pembuluh darah dan penyebab munculnya kanker.

 Tidak tercantumya informasi produk pada kemasan rokok elektrik yang sekarang kini beredar, termasuk sertifikasi izin peredaran dari pemerintah.

 Kurangnya informasi dan pengetahuan membuat kehadiran rokok elektrik ini dinilai bisa menggantikan rokok tembakau sebagai terapi untuk berhenti dan mengurangi rokok tembakau.


(12)

1.3 Fokus Masalah

Fokus masalah yang terlihat dalam pernyataan diatas adalah rokok elektrik dijadikan solusi untuk berhenti merokok dengan cara merokok. Rokok ini dianggap sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan dari pada rokok tembakau.

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan media ini adalah untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak mengkonsumsi rokok elektrik. Selain itu, untuk menekan jumlah penyakit kanker pada masyarakat yang disebabkan oleh nikotin. Media ini diharapkan dapat memberikan

informasi yang mendalam kepada masyarakat sehingga

menumbuhkan sebuah sikap cepat dari masyarakat agar mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum mencoba rokok ini. Dengan begitu masyarakat pengguna akan mengetahui apa dampak apa yang akan muncul bagi kesehatan bila menggunakannya.


(13)

BAB II

PENGARUH ROKOK ELEKTRIK TERHADAP KESEHATAN 2.1 Pengertian Rokok

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009), Rokok adalah gulungan tembakau yang bersalut dengan daun nipah kertas dan sebagainya. Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas (h.720).

2.2 Rokok Elektrik

2.2.1 Pengertian Rokok Elektrik

Rokok elektrik adalah rokok yang beroperasi menggunakan tenaga baterai. Namun tidak membakar tembakau seperti produk rokok biasa. Rokok ini membakar cairan menggunakan baterai dan uapnya masuk ke paru-paru pemakai (Yani, 2010).

2.2.2 Perkembangan Rokok Elektrik

Rokok elektrik atau Elecronic Nicotine Delivery Systems

adalah sebuah inovasi dari bentuk rokok tembakau menjadi rokok modern. Rokok elektronik pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis Beijing, RRC, yang sekarang dikuasai oleh Golden Dragon Group Ltd Pada tahun 2004. Ruyan mengambil alih proyek untuk mengembangkan teknologi yang muncul. Diserap secara resmi


(14)

Ruyan SBT Co Ltd dan nama mereka diubah menjadi SBT RUYAN Technology & Development Co, Ltd. (Tamang, 2010)

Rokok elektrik menggunakan kepingan pintar/cerdas dan sensor aerodinamis untuk mengendalikan asap yang dihasilkan dan terdapat cairan berberat jenis rendah yang digunakan untuk memproduksi uap dan aroma melalui transmisi penyalur super mikro yang berbentuk saluran kecil berongga.

Gambar II. 1 Rokok elektrik

Rokok ini memiliki 2 macam produk yaitu :

1. Tipe black, kelengkapannya 1 baterai, 1 atomizer, 3

charger dan 10 refill.


(15)

2. Tipe exclusive box, kelengkapannya adalah 1 baterai, 1 atomizer, 2 charger dan 10 refill.

Gambar II. 3 Tipe exclusive box (sumber: www.toko nabil.com)

Rokok elektronik diakui sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan daripada rokok biasa dan tidak menimbulkan bau dan asap. Selain itu, rokok elektronik lebih hemat dari pada rokok tembakau karena bisa diisi ulang. (Yani, 2010)

2.2.3 Kandungan Rokok Elektrik

Rokok elektrik memiliki kandungan toksin dalam jumlah banyak yang sebetulnya isi keseluruhan dari rokok ini adalah zat nikotin yang bervariasi, yaitu nikotin pelarut, propilen glikol, dietilen glikol, dan gliseren yang apabila dipanaskan akan


(16)

menghasilkan nitrotisme. Larutan nitrotisme ini nantinya akan menjadi penyebab munculnya penyakit kanker. (Pramono, 2010)

Menurut dr. Mukhtar Ihksan pada acara reportase siang di Trans 7 (2010) bahwa rokok elektrik tidak memiliki 4000 bahan kimia yang ada dalam rokok tembakau, namun rokok elektrik

masih mengandung satu zat yaitu nikotin plus plefer yang ditambahkan dalam rokok tersebut. Bahaya nikotin masih ada pada rokok tersebut karena nikotin dapat menimbulkan penyempitan pembuluh darah, keluhan berdebar dan peningkatan tekanan darah.

Rokok ini memiliki kandungan nikotin sebesar 6 mg. Kandungan tersebut merupakan kandungan tertinggi dalam satu refill. konsumsi 1 pc cartridge sekitar 150 hisapan, atau setara dengan 10 batang rokok tembakau. Terdapat beberapa rasa yang terkandung didalamnya seperti Marlboro, Sampoerna Mild, Gudang Garam, Jarum, DjiSamSoe, Cofee, Chocolate, Virginia, Camel. Lemon, Nanas, Apel, Anggur, Pisang, Strawberry, Tobbaco, Vanilla, Rose, Cherry, Peach, Clove Mint, Orange


(17)

Gambar II. 4 Refill (sumber: www.toko nabil.com)

2.3 Kesehatan

2.3.1 Pengertian Kesehatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009), Sehat adalah keadaan baik sekujur badan serta baian-bagiannya, bebas dari sakit atau penyakit, dalam keadaan waras, mendatangkan kebaikan pada badan sembuh dari sakit baik dalam keadaan biasa atau normal pikirannya. Kesehatan adalah keadaan sehat, kebaikan keadaaan badan yang menyehatkan (h.763).

2.3.2 Dampak Rokok Terhadap Kesehatan

Dampak rokok terhadap kesehatan menurut Satiti (2009) adalah: 1. Kanker paru-paru

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar


(18)

mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok dengan timbulnya kanker paru–paru (h. 37).

2. Serangan Jantung

Terjadi penggumpalan darah pada arteri yang menyumbat suplai darah pada jantung sehingga dapat mengakibatkan serangan jantung (h. 38).

3. Impotensi

Racun nikotin yang terdapat di dalam rokok akan mengendap dan menyumbat aliran darah, termasuk aliran darah ke penis, sehingga dapat menyebabkan disfungsi alat vital dalam berereksi (h. 39).

2.3.3 Bahaya Rokok Bagi Perempuan

a. Gangguan Kesuburan

Perempuan pecandu rokok mempunyai resiko hormonal, karena rokok akan merusak sel telur dan menyebabkan rahim menjadi abnormal sehingga tingkat kesuburannya


(19)

menurun 30 persen dibandingkan perempuan yang bukan perokok (Satiti, 2009, h. 43)

b. Gangguan Kehamilan dan Janin

Jika perempuan yang sedang hamil menjadi perokok aktif atau pasif maka kecepatan jantungnya akan bertambah 25 persen melebihi kecepatan semula. Selain itu, senyawa kimia berbahaya yang terkandung di dalam asap rokok, akan masuk ke dalam aliran darah ibu, yang selanjutnya akan membawa pengaruh buruk bagi janin yang dikandungnya (Satiti, 2009, h. 43).

2.4 Masyarakat Pengguna Rokok Elektrik

2.4.1 Anggapan Masyarakat

Rokok elektrik dianggap sebagai rokok yang lebih sehat dan ramah lingkungan dari pada rokok biasa, setidaknya mengurangi merokok traditional dengan cara yang nyaman dan aman bagi tubuh. Kondisi yang berkembang saat ini bahwa masyarakat memilih rokok ini karena bisa berhemat dari rokok tembakau. Menurut pemakai Wawan Juniawan (2010) menjelaskan bahwa faktor lain yang mendorong untuk menggunakan rokok elektrik, juga dipicu oleh ketidaktahuan bahaya yang ditimbulkan, Pemakai beranggapan lebih hemat, praktis dan aman bila menggunakan rokok elektrik dibandingkan rokok tembakau.


(20)

2.4.2 Perilaku

Menurut pengguna Tarmawan (2011) bahwa perilaku orang pengguna rokok elektrik cenderung berlebihan dalam menggunakan rokok tersebut sehingga menimbulkan sakit di bagian kepala. Rokok ini bisa sampai diperlakukan layaknya sebuah mainan yang tanpa sadar menghisap terus menerus tanpa habis, karena dalam 1 catridge rokok ini sama dengan menghabiskan hampir 10 batang rokok tembakau. Sedangkan menurut pengguna Suryaman (2011) cenderung menggunakan keduanya baik elektrik maupun tembakau.

2.5 Kampanye

2.5.1 Pengertian Kampanye

Menurut Venus (2009, h.9) kampanye adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan secara terlembaga. Penyelenggara kampanye umumnya bukanlah individu melainkan lembaga atau organisasi. Lembaga tersebut dapat berasal dari lingkungan pemerintahan, kalangan swasta atau lembaga swadaya masyarakat (LSM). Terlepas siapa pun penyelenggaranya, kampanye selalu memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan tersebut sangat beragam dan berbeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.


(21)

komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu’’. Pada definisi ini kampanye harus mengandung empat hal yakni pertama tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu, kedua jumlah khalayak sasaran yang besar, ketiga biasanya dipusatkan dalam kurun waktu tertentu dan yang keempat melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi.

2.5.2 Jenis-Jenis Kampanye

Jenis-jenis kampanye pada prinsipnya adalah

membicarakan motivasi yang melatarbelakangi

diselenggarakanya sebuah program kampanye. Motivasi tersebut pada giliranya akan menentukan kearah mana kampanye akan digerakan dan apa tujuan yang akan dicapai. Menurut Charles U. Larson (1992) membagi jenis kampanye dalam tiga katagori yakni: product oriented campaigns, candidate oriented campaigns dan ideologically or cause oriented campaigns.

Kampanye rokok elektrik termasuk dalam kategori

ideolagically or cause oriented campaigns. Jenis kampanye ini berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi perubahan sosial. Karena itu kampanye jenis ini sering disebut sebagai social change campaigns, yakni


(22)

kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan prilaku publik yang terkait.

2.5.2 Media Kampanye

Dalam kampanye, media cenderung ditempatkan sebagai saluran komunikasi utama karena hanya lewat media inilah khalayak dalam jumlah yang besar dapat diraih. Disamping kemampuanya dalam melipatgandakan penyebaran informasi, media juga memiliki kemampuan untuk mempersuasi khalayak. Menurut Klapper (Mcqueil, 1987) membedakan enam jenis perubahan yang mungkin terjadi akibat penggunaan media dalam proses kampanye yakni:

 Menyebabkan perubahan yang diinginkan  Menyebabkan perubahan yang tidak diinginkan

 Menyebabkan perubahan kecil (baik dalam bentuk maupun intensitas)

 Memperlancar perubahan (diinginkan atau tidak)  Memperkuat apa yang ada, dan

 Mencegah perubahan

Dalam program kampanye ini perubahan yang diinginkan adalah masyarakat tidak lagi menggunakan rokok ini. Diharapkan masyarakat pengguna mengetahui dampak apa yang akan


(23)

2.6 Khalayak Sasaran

Khalayak memerlukan pendekatan yang berbeda, mulai dari desain pesan, cara meyampaikanya hingga siapa komunikator yang cocok menyampaikan pesan tersebut. Ini artinya segmentasi atau pengkelompokan perlu dilakukan dalam menentukan khalayak sasaran kampanye. Segmentasi dapat diartikan sebagai pengelompokan khalayak kedalam kategori-kategori tertentu berdasarkan ciri-ciri umum yang dimiliki baik secara geografis,

demografis maupun psikografis.

Dari segi geografis, khalayak dikelompokan bedasarkan lokasi tempat tinggal mereka misalnya apakah khalayak tinggal di kawasan pedesaan, perkotaan atau kota metropolitan. Dari aspek demografis

khalayak umumnya dikelompokan bedasarkan karakteristik sosial ekonomi seperti usia, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, ukuran keluarga, hingga status sosial mereka. Sementara aspek psikografis meliputi gaya hidup, minat, motivasi, hingga pendapat-pendapat mereka tentang berbagai isu tertentu bedasarkan sikap, keyakinan dan nilai yang dimiliki.

Untuk memilih khalayak sasaran yang tepat, maka permasalahan rokok ini hanya membatasi target sasaran yang telah dianalisa sebelumnya. Berikut adalah penjabaran dari khalayak sasaran:


(24)

BERDASARKAN DEMOGRAFIS

 Jenis kelamin : laki – laki

 Usia : 27 – 40 tahun (perokok aktif/berat)  Siklus keluarga : lajang dan menikah

 Pendidikan : perguruan tinggi

 Pekerjaan : pegawai negeri, kantor dan dosen  Kewarganegaraan : Indonesia

 SES : menengah & menengah atas

BERDASARKAN GEOGRAFIS

 Wilayah : Bandung

 Lokasi : Perkotaan, industri perdagangan

 Kepadatan : Perkotaan, metropolitan penuh keramaiaan

BERDASARKAN PSIKOGRAFIS

 Gaya hidup : mewah, glamour

 Kepribadian : Berteman, mementingkan kualitas dan mutu

BERDASARKAN BEHAVIORISTIK

 Mementingkan manfaat  Memiliki kesiapan membeli

 Sikap terhadap produk sangan positif  Selalu mengikuti perkembangan


(25)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang akan dibuat dalam kampanye sosial rokok elektrik ini membutuhkan sebuah pesan yang akan disampaikan dengan beberapa bentuk strategi, sebagai berikut:

3.1.1 Strategi komunikasi

Strategi kampanye yang dilakukan dalam kampanye ini menggunakan pendekatan secara persuasif atau ajakan, himbauan maupun peringatan kepada pengguna rokok tersebut

a. Tujuan Komunikasi

Dalam pembuatan perancangan kampanye sebagai media informasi tujuan komunikasi sangatlah penting agar kampanye yang disampaikan dapat tepat sasaran, adapun tujuannya adalah masyarakat mampu mengerti dan memahami pesan apa yang disampaikan dalam kampanye tersebut.

b. Pesan Utama Komunikasi

Pesan yang ingin disampaikan yaitu “bahwa rokok elektrik

memiliki pengaruh berbahaya terhadap kesehatan tak jauh seperti rokok pada biasanya seperti penyakit kanker dan penyempitan pembuluh darah yang bisa berujung pada kematian. Rokok yang mengaku sebagai rokok sehat ini


(26)

dijadikan sebuah solusi untuk tetap merokok dengan cara yang hemat, sehat dan aman bagi tubuh oleh masyarakat”.

c. Materi Pesan

Dalam penyampaiannya, perancangan ini memerlukan materi yang akan disampaikan sebagai pesan dari kegiatan kampanye. Adapun materi yang akan disampaikan adalah bahwa bahaya rokok elektrik sama saja dengan rokok biasa yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit kanker dan berujung pada kematian. Adapun materi lain yang akan disampaikan adalah tentang bahaya yang berujung pada kepedulian masa depan kelurga dan anak kelak.

3.1.2 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi pada media perancangan ini sangat penting untuk mempengaruhi pemikiran dan perilaku. Pendekatan bahasa ini yang disesuaikan dengan sasaran, yaitu menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana, ringan, dimengerti dan mudah dipahami.

3.1.3 Strategi Kreatif

Agar informasi mencapai tujuan yang diharapkan maka pesan yang disampaikan harus efektif dan kreatif. Kampanye tersebut mengkampanyekan suatu hal yang kreatif dengan memberikan informasi kepada khalayak dan pesan yang disampaikan harus dapat diterima dengan baik oleh target. Hal


(27)

ini perlu dilakukan karena kekhawatiran tidak dapat dimengerti oleh masyarakat pengguna.

a. Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yaitu pendekatan secara lisan maupun visual yang dilakukan dalam mengkampanyekan kepada para pengguna rokok elektrik. Pendekatan yang dilakukan dengan cara pendekatan emosional. Pesan yang ingin disampaikan adalah mengajak para pengguna agar menyayangi keluarga mereka, masa depan anak dan orang-orang yang mereka sayangi karena rokok ini sama bahayanya dengan rokok biasa yang dapat menyebabkan timbulnya kanker. Salah satu yang memadai untuk dijadikan tagline

adalah Rokok Elektrik Sama Bahayanya”.

b. Gagasan visual

Gagasan visual berawal dari pemahaman verbal yang mengunakan pendekatan secara emosional dan pemahaman

tagline. Berawal dari pesan yang ingin disampaikan yaitu bahaya rokok elektrik sama bahayanya yang dapat melumpuhkan masa depan keluarga. Maka visualisasi yang digunakan adalah sebuah keluarga seperti anak dan istri atau orang-orang yang mereka sayangi. Visualisasi tersebut menggambarkan situasi kedekatan pengguna dan momen


(28)

pengguna terhadap orang-orang yang disayangi seperti istri dan anak.

Tahapan komunikasi visual tersebut dimulai dari tahapan memperkenalkan (awareness) dengan objek visual yang di tampilkan adalah sebuah gambar mengenai bahaya apa yang akan ditimbulkan bila menggunakan rokok tersebut. Tahapan komunikasi kedua adalah mengajak (persuasive) dengan melakukan pendekatan emotional yang berisikan ancaman dan ajakan. Ancaman tersebut berupa gambaran dimana ada beberapa objek visual yang akan di tampilkan merupajkan gambaran kedekatan pengguna dengan keluarganya seperti perayaan ulang tahun sebuah keluarga dan seorang anak yang sedang tersenyum lepas saat mereka bercanda. Dari setiap gambar tersebut memiliki cara ajakan yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang ditampilkan. Semua visualisasi diambil dari sudut pandang subjektif atau sudut pandang pengguna sebagai target.

c. Pendekatan visual

Pemilihan objek visual secara slice of life. Menurut Rhenald Kasali (1992) slice of life yaitu pendekatan yang mempergunakan penggalan dari kegiatan sehari seperti momen kebahagiaan. Pendekatan ini dipilih agar menarik


(29)

Pendekatan ini dilakukan karena para pengguna cenderung akan mengabaikan pesan kampanye yang disampaikan bila menampilkan fakta untuk itu diperlukan pendekatan emosional.

3.1.4 Strategi Media

Media merupakan alat bantu atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak sasaran dengan perencanaan yang sistematik dan berharap mendapatkan tanggapan atau respon dari penerima pesan. Strategi media dibagi dua. Media utama dan media pendukung, media pendukung digunakan untuk menyokong efektivitas media utama.

a. Pemilihan Media

Pemilihan media berfungsi untuk membatasi media yang akan digunakan dalam perancangan kampanye agar tidak terlalu luas dengan pertimbangan disesuaikan dengan kepentingan sasaran utama kampanye dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran yang dirancang secara

persuasif agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan mudah dan tepat.

1. Media Utama

Poster

Poster merupakan media lini atas yang juga termasuk media luar ruang, poster dapat ditempatkan atau dipasang di tempat-tempat umum dan informasi yang akan


(30)

disampaikan dapat cepat tersampaikan kepada khalayak sasaran, penggunaan poster sebagai media utama dalam kampanye ini di karena:

 Visualisasi yang menarik  Tingkat keterbacaan tinggi

 Mempunyai jangkauan dan penempatan yang luas  Berfungsi sebagai media pemberi informasi dan

pengingat  Banner Internet

Banner internet merupakan media yang dapat dengan cepat sampai kepada khalayak karena produk rokok

elektrik di perjual belikan di internet. Visualisasi yang ditampilkan pada banner ini dengan bergerak-gerak atau animasi sehingga menarik untuk dilihat.

2. Media Pendukung

Media-media yang bersifat menunjang atau melengkapi media utama dalam perencanaan kampanye ini. Adapun media-medianya berupa:

billboard

Sama halnya dengan poster dan spanduk tetapi ukuran billboard yang besar tersebut dapat dengan jelas bisa dilihat oleh khalayak sasaran sehingga informasinya


(31)

Spanduk

Spanduk merupakan media yang digunakan dalam menyampaikan pesan informatif dan persuasif yang sifatnya mendukung dan menguatkan pesan kampanye. Dalam kampanye ini pemilihan media spanduk sebagai pesan persuasif akan adanya pesan yang dimunculkan.  Flyer

Flyer biasa dibagikan dan ditebar di jalan sehingga memudahkan khalayak mendapatkan media tersebut. Selain itu flyer dapat mencakup informasi pemahaman detail mengenai pesan kampanye .

Iklan Koran

Iklan pada media cetak surat kabar, sebagai media dalam kampanye yang sangat mudah dijangkau oleh khalayak yang berlangganan koran tersebut.

Iklan Majalah

Iklan pada media cetak majalah sebagai media dalam kampanye yang sangat mudah dijangkau oleh khalayak yang berlangganan koran tersebut.

c. Ambience Media

Ambient media sebagai sarana penyampaian pesan yang dipasang di sekitar tempat umum yang menggunakan sebuah media baru yang orang bisa tertarik dan mengingat


(32)

isi pesan yang disampaikan. Ambience media berfungsi sebagai pengingat tentang kampanye rokok elektrik. Karena media bersifat aplikatif yang ditempatkan di tempat umum seperti mall, rumah makan, sekolah, perkantoran dan tempat umum lainnya. adapun medianya berupa:

 Stiker yang ditempel pada cermin toilet pria didalam sebuah mall.

 Neon box yang dipasang didepan escalator naik dan turun.

d. Media Gimmick

Sebagai media pelengkap yang mengingatkan tentang kampanye tersebut saat berlangsung, karena bersifat aplikatif, adapun medianya adalah:

• Kalender, mouse dan jam dinding

3.1.5 Pertimbangan Dasar Penyebaran Media

Pertimbangan dasar penyebaran media dilakukan tahap-tahap penyebarannya dari media utama sampai media-media

pendukung, yang didasarkan pada kemampuan daya

jangkauannya luas dan efektif penyebaran media dikategorikan pada beberapa pertimbangan, yaitu:

a. Geografis


(33)

merupakan daerah sasaran utama dari khalayak sasaran kampanye.

b. Lokasi Penyebaran Media

Lokasi penyebaran media difokuskan di beberapa tempat di kota Bandung seperti di mulut escalator dalam sebuah mall, restoran dan di tempat perhentian kendaraan lampu merah jalan kota.

3.1.6 Jadwal Penyebaran Media

Jadwal penyebaran media dilakukan dalam 6 (enam) bulan, dengan berbagai pertimbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan khalayak sasaran dan dibagi kedalam 3 tahap mulai dari memperkenalkan (awareness), mengajak (persuasive)

sampai pada tahap mengingatkan (reminding). Berikut dibawah ini tabel jadwal penyebaran media yang akan dilakukan.


(34)

3.1.7 Strategi Distribusi

a. Pertimbangan dasar distribusi.

Agar pesan yang ingin disampaikan lebih dapat menjangkau sasaran. Dalam kampanye ini penyebaran distribusinya langsung kepada khalayak sasaran berupa merchandise serta media lainnya disesuaikan dengan khalayak sasaran.

b. Jalur distribusi

 Geografis : Kota Bandung

 Lokasi penyebaran : jl. Dago ( jalur car free day )  Jadwal penyebaran : Pada hari tembakau

3.2 Konsep Visual

Konsep visual yang dipakai dalam perancangan media kampanye mengenai rokok elektrik terdiri dari beberapa penjelasan konsep mengenai, format desain, tipografi, ilustrasi dan juga warna.

3.2.1 Format Desain

Format desain yang digunakan pada media poster adalah menggunakan format portrait dan landscape karena akan memberikan ketegasan dalam informasi kepada target dan memudahkan masyarakat mengetahui bahaya rokok tersebut.


(35)

3.2.2 Layout

Pengembangan tata letak di setiap media bervariasi agar tidak jenuh dan dinamis. Layout dibuat dengan memadukan berbagai macam unsur grafis yang meliputi warna, bentuk, ilustrasi dan tipografi menjadi satu kesatuan. Layout disesuaikan dengan media yang akan dibuat dengan mengedepankan kesan fleksibel dan dinamis. Dengan penempatan headline yang disesuaikan dengan posisi visual tiap-tiap ilustrasi supaya terkesan tidak kaku. Sedangkan untuk caption dan logo penempatanya posisinya sama pada berbagai media.

Gambar III. 6 Layout

3.2.3 Tipografi

Jenis tipografi yang digunakan dalam perancangan media ini menggunakan tipografi sesuai kebutuhan dalam kampanye untuk berkomunikasi. Jenis tipografi yang digunakan mempertimbangkan suasana yang di bangun sesuai dengan tema kampanye dan jenis font yang dipilih Cob dan Calibri.


(36)

Gambar III. 7 Tipografi

3.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi adalah gambar yang berupa bentuk sketsa, image atau foto yang kemudian disederhanakan untuk melengkapi kebutuhan visual. Gagasan visual dalam kampanye ini menggunakan ilustrasi dan penggabungan beberapa unsur menjadi sebuah karakter visual utuh. Ilustrasi gambar yang digunakan dalam rancangan media ini adalah menggunakan ilustrasi fotografi seperti:

 Bahaya rokok elektrik

Ilustrasi ini menggambarkan bahaya rokok elektrik dengan menggunakan objek visual kabel charger rokok hingga berbentuk sebuah paru-paru. Kesan yang dibangun dari ilustrasi ini adalah menekan dan mencekam.


(37)

Gambar III.8 Ilustrasi visual kampanye

 Perayaan hari ulang tahun

Ilustrasi perayaan ini merupakan moment berharga bagi pengguna dimana perayaan ini dilakukan setiap tahun oleh sang istri dan anak, disini menceritakan bahwa keluarga sangat membutuhkan dan peduli sekali pada sosok seorang ayah meskipun keadaan sudah tak sebaik dulu saat ayah masih sehat. Dua kue kecil menandakan bahwa keluarga telah melakukan penghematan untuk biaya pengobatan sang ayah.


(38)

Gambar III. 9 Ilustrasi visual kampanye

 Anak-anak

Ilustrasi ini menceritakan tentang seorang ayah yang ingin mengetahui cita-cita seorang anak yang akan digapai saat besar nanti mengingat saat ini ayah bisa terkena penyakit dan mungkin tak dapat mengetahui apa dia saat besar nanti.


(39)

 Bingkai

Ilustrasi bingkai digunakan untuk memberikan kesan bahwa sudut pandang gambar berada pada sudut pandang subjektif atau sudut pandang pengguna.

Gambar III. 11 Ilustrasi visual kampanye

3.2.5 Warna

Warna memiliki daya tarik yang kuat dan menciptakan makna tersendiri, warna dapat dipengaruhi gaya, trend, dan pengalaman estetis. Warna juga dapat membangkitkan rasa takjub, bosan, ataupun semangat pada objek. Warna yang digunakan dalam perancangan media ini adalah warna-warna gelap yang mengikuti warna dari setiap karakter ilustrasi. Warna-warna berikut digunakan karena agar memberikan sebuah kesan mencekam dan maskulin.


(40)

(41)

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

KAMPANYE PELARANGAN ROKOK ELEKTRIK

4.1 Poster

Media poster adalah salah satu media dengan menyampaikan sebuah pesan dalam bentuk visual dan lebih informatif tentang kampanye pelarangan rokok elektrik. Poster ini akan di tempatkan di tempat-tempat umum seperti mall dan tempat makan atau café. Pendekatan kreatif yang dilakukan adalah pendekatan emosional yang menghubungkan antara pengguna dan orang yang mereka sayang seperti anak dan istri.

Untuk visualisasi poster yang pertama ini menggunakan visual seorang anak yang tertawa lepas seakan tiada beban dengan

headline sayangi diri anda dan keluarga”. Poster ini menceritakan tentang cita-cita yang ingin digapai seorang anak dan sang ayah ingin mengetahui cita-cita tersebut dengan tetap bertahan hidup menghindari penggunaan rokok elektrik agar tetap hidup sehat sampai sang anak besar nanti. Material yang digunakan adalah Art paper 260 gr dengan ukuran 33.0 cm x 52.5 cm teknis cetak offset separasi, glossy matte teknis cetak, bingkai dan stand bingkai menggunakan material kayu. Poster ini ditempatkan depan pintu foodcourt atau tempat makan yang berada di mall.


(42)

Gambar IV. 13 Poster I

Untuk poster yang kedua memperlihatkan keluarga kecil seperti anak dan sang istri. Gambar ini menceritakan tentang kepedulian mereka terhadap ayahnya yang selama ini menjadi tulang punggung

keluarga. Berupa gambar perayaan ulang tahun yang

menggambarkan kedekatan mereka. Ajakan ini menggunakan

headline “hindari rokok elektrik sekarang” maksudnya adalah jangan sampai sang ayah terserang penyakit dan tak bisa menafkahi keluarganya kembali dan jangan sampai mengecewakan anak dan istri yang selama ini selalu berada disamping dan sangat peduli. Material yang digunakan adalah sticker (21.0 cm x 29.7 cm) teknis produksi cetak. Poster ini ditempatkan di meja para tamu atau pembeli


(43)

Gambar IV. 14 Poster 2

4.2 Banner internet

Dalam banner ini terdapat sign rokok yang tersilang oleh sengatan listrik dan terdapat headline bertuliskan “rokok elektrik berbahaya bagi kesehatan” . Format yang digunakan adalah flash dengan ukuran 720 x 500 pxl. Teknis yang digunakan program

software macromedia flash.


(44)

4.3 Billboard

Media billboard adalah salah satu media yang dalam penyampaian sangat jelas dan singkat, karena dipasang di jalan besar untuk itu perlu penempatan yang tepat. Billboard ini akan ditempatkan tepat di depan perhentian lampu merah sehingga

memudahkan pengendara untuk memahami pesan yang

disampaikan. Material yang digunakan dengan polyskin ukuran 6 x 2.5 m dengan teknis cetak digital.

Gambar IV. 16 Billboard

4.4 Spanduk

Media spanduk ini akan ditempatkan di tempat parker rumah makan atau mall yang akan banyak di kunjungi oleh pengendara yang akan memarkirkan kendaraannya sebelum singgah ke tempat yang mereka kunjungi. Material yang digunakan adalah flexi dengan ukuran 5 x 1 m dengan teknis cetak digital.


(45)

Gambar IV. 17 Spanduk

4.5 Flyer

Media ini akan ditempatkan di bingkai poster dengan sebuah kotak sebagai keterangan atau pesan yang bisa terbagikan kepada rekan temannya yang lain. Jempol sebelah kiri sengaja dibuat agar pada saat di baca seperti memegang dua tangan. Material Art paper

160 gr dengan ukuran 14 x 20.5 cm dengan teknis produksi cetak digital.

Gambar IV. 18 Flyer

4.6 Iklan Koran

Dalam media iklan koran ini menggunakan gambar sebuah sign

larangan merokok elektrik. Dengan silang berbentuk kilatan listrik untuk membedakan dengan rokok-rokok pada biasanya. Material yang digunakan adalah kertas koran (menyesuaikan dengan bahan


(46)

media koran yang digunakan) dengan ukuran 15.5 x 19.5 cm teknis produksi cetak offset separasi.

Gambar IV. 19 Iklan koran

4.7 Iklan majalah

Dalam media iklan majalah ini menggunakan objek visual yang sama dengan flyer yang memberikan keterangan yang lengkap tentang bahaya rokok elekrik. Material yang digunakan Artpaper 210 gr dengan ukuran 19.0 x 30 cm teknis cetak digital.


(47)

4.8 Ambient

Neon box

Visualisasi untuk bagian depan neon box ini adalah sebuah kabel rokok elektrik yang membentuk paru-paru. Kabel tersebut seakan keluar dari neon karena teknisnya dibuat dengan memanfaatkan sambungan kabel lampu yang keluar dari neon yang tersambung pada listrik. Maksudnya disini bahwa rokok ini bekerja menggunakan tenaga listrik yang disimpan dalam baterai dan memiliki bahaya menimbulkan kanker. Material yang digunakan adalah plat alumunium 0.35 dengan ketebalan 1mm, besi siku-siku dengan ketebalan 2 mm dan neon. Ukuran neon box 38 x 59 cm. Media ini akan ditempatkan di mulut escalator mall.

Gambar IV. 21 Ambient I

Cermin

Dalam media ambient cermin ini akan menggunakan sebuah visual bingkai yang seakan dipegang oleh mereka sendiri dan sambil melihat diri mereka sendiri yang dihubungkan dengan sebuah kata


(48)

bertuliskan: “aku takkan melihat wajahku sendiri bila saat itu aku masih menggunakannya”. Material yang digunakan adalah sticker dengan ukuran 120 x 80 cm teknis cetak digital printing. Media ini akan ditempatkan pada cermin toilet pria.

Gambar IV. 22 Ambient II

4.9 Merchandise

Kalender

Material yang digunakan adalah art paper 260 gr dengan ukuran 14.5 x 21.0 cm, teknis produsi cetak digital printing.


(49)

Mouse dan mouse pad

Untuk desain paru-paru dan tagline pada mouse menggunakan material sticker. Ukuran mouse 10 x 5.5 cm.

Gambar IV. 24 Mouse

Jam dinding

Untuk desain angka dan tagline menggunakan material sticker cutting dengan ukuran diameter 33 x 33 cm.


(50)

Stand

Material yang digunakan adalah plat alumunium 0.35 dengan ketebalan 1mm. Fiber 3 mm. Ukuran stand 150 x 80 cm diameter 30 cm. Media ini akan ditempatkan event hari tembakau nasional yang akan dilaksanakan oleh BBKPM.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

 Kasali, Rhenald. (1992). Manajemen Periklanan Konsep dan aplikasinya Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

 Satiti, Alfi. (2009). Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Jakarta: Datamedia

 Tim Pustaka Phoenix, (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Media Pustaka Phoenix

 Venus, Antar. (2009). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Situs :

 Pramono, Heru. (2010). Rokok Elektrik Dilarang Beredar .

Diakses pada tanggal 13 agustus 2010 dari http: w.w.w.suryaonline.com/rokok-elektronik-dilarang-beredar.html  Trans 7, (2010). Berita Kita. Diakses pada tanggal 14 juli 2010

http: w.w.w. youtube.com

 Tamang, Basri. (2010). Distributor Rokok Elektrik Indonesia.

Diakses pada tanggal 24 juni 2010 dari http:

w.w.w.peluangusahaoffline/distributor-rokok-elektrik-indonesia.html

 Yani, Achmad. (2010). Rokok Elektrik Tidak Aman. Diakses

pada tanggal 6 Agustus 2010 http:


(52)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Andi Putra Pamungkas

Tempat / tanggal lahir : Bandung, 8 Januari 1988

Umur : 23 tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sriwijaya II Gg XI RT 05/RW 10 No. 3

Bandung 40253

Jenis kelamin : Laki-Laki

Status : Belum Menikah

PENDIDIKAN

1. SDN lengkong Besar 105 Bandung 2. SMPN 34 Bandung

3. SMAN 18 Bandung 4. UNIKOM Bandung

Demikian Daftar Riwayat Hidup yang saya buat dengan sebenarnya.


(1)

4.8 Ambient

Neon box

Visualisasi untuk bagian depan neon box ini adalah sebuah kabel rokok elektrik yang membentuk paru-paru. Kabel tersebut seakan keluar dari neon karena teknisnya dibuat dengan memanfaatkan sambungan kabel lampu yang keluar dari neon yang tersambung pada listrik. Maksudnya disini bahwa rokok ini bekerja menggunakan tenaga listrik yang disimpan dalam baterai dan memiliki bahaya menimbulkan kanker. Material yang digunakan adalah plat alumunium 0.35 dengan ketebalan 1mm, besi siku-siku dengan ketebalan 2 mm dan neon. Ukuran neon box 38 x 59 cm. Media ini akan ditempatkan di mulut escalator mall.

Gambar IV. 21 Ambient ICermin

Dalam media ambient cermin ini akan menggunakan sebuah visual bingkai yang seakan dipegang oleh mereka sendiri dan sambil melihat diri mereka sendiri yang dihubungkan dengan sebuah kata


(2)

8 bertuliskan: “aku takkan melihat wajahku sendiri bila saat itu aku

masih menggunakannya”. Material yang digunakan adalah sticker dengan ukuran 120 x 80 cm teknis cetak digital printing. Media ini akan ditempatkan pada cermin toilet pria.

Gambar IV. 22 Ambient II 4.9 Merchandise

Kalender

Material yang digunakan adalah art paper 260 gr dengan ukuran 14.5 x 21.0 cm, teknis produsi cetak digital printing.


(3)

Mouse dan mouse pad

Untuk desain paru-paru dan tagline pada mouse menggunakan material sticker. Ukuran mouse 10 x 5.5 cm.

Gambar IV. 24 MouseJam dinding

Untuk desain angka dan tagline menggunakan material sticker cutting dengan ukuran diameter 33 x 33 cm.


(4)

10  Stand

Material yang digunakan adalah plat alumunium 0.35 dengan ketebalan 1mm. Fiber 3 mm. Ukuran stand 150 x 80 cm diameter 30 cm. Media ini akan ditempatkan event hari tembakau nasional yang akan dilaksanakan oleh BBKPM.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

 Kasali, Rhenald. (1992). Manajemen Periklanan Konsep dan aplikasinya Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

 Satiti, Alfi. (2009). Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Jakarta: Datamedia

 Tim Pustaka Phoenix, (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Media Pustaka Phoenix

 Venus, Antar. (2009). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Situs :

 Pramono, Heru. (2010). Rokok Elektrik Dilarang Beredar . Diakses pada tanggal 13 agustus 2010 dari http: w.w.w.suryaonline.com/rokok-elektronik-dilarang-beredar.html  Trans 7, (2010). Berita Kita. Diakses pada tanggal 14 juli 2010

http: w.w.w. youtube.com

 Tamang, Basri. (2010). Distributor Rokok Elektrik Indonesia. Diakses pada tanggal 24 juni 2010 dari http:

w.w.w.peluangusahaoffline/distributor-rokok-elektrik-indonesia.html

 Yani, Achmad. (2010). Rokok Elektrik Tidak Aman. Diakses

pada tanggal 6 Agustus 2010 http:


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Andi Putra Pamungkas

Tempat / tanggal lahir : Bandung, 8 Januari 1988

Umur : 23 tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sriwijaya II Gg XI RT 05/RW 10 No. 3 Bandung 40253

Jenis kelamin : Laki-Laki

Status : Belum Menikah

PENDIDIKAN

1. SDN lengkong Besar 105 Bandung 2. SMPN 34 Bandung

3. SMAN 18 Bandung 4. UNIKOM Bandung

Demikian Daftar Riwayat Hidup yang saya buat dengan sebenarnya.