F. Metode analisis data
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik regresi logistik dengan spss versi 18.0, dan dilakukan melalui berbagai uji sebagai
berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka perlu dilakukan uji asumsi klasik. Menurut Safrizal, dkk. 2010:201, dikarenakan uji hipotesis yang
digunakan adalah regresi logistik, dimana uji ini mengabaikan uji normalitas dan hetereroskedastisitas, maka uji asumsi klasik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji multikolineritas dan uji autokorelasi. a.
Uji multikolinerritas Uji ini digunakan untuk situasi dimana adanya korelasi variabel-variabel
independen antara yang satu dengan yang lainnya. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai VIF dan korelasi diantara variabel independen, jika
nilai VIF lebih besar dari 2, maka terjadi multikolineritas diantara variabel independen Erlina, 2008:105.
b. Uji autokorelasi
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode saat ini dengan
kesalahan penggangu pada periode sebelumnya. Uji yang digunakan untuk melihat autokorelasi dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Watson DW
test.
2. Menguji Keseluruhan Model
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara -2 Log Likelihood -2LL pada awal Bolck Number = 0 dengan -2 Log Likelihood pada akhir
Bolck Number = 1, Syafrizal, dkk. 2010:202.
3. Menilai Kelayakan Model Regresi
Uji ini dilakukan untuk menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Yang menjadi ukuran adalah nilai chi-square dari suatu uji Homser
and Lemeshow.
4. Pengujian Hipotesis Regresi Logistik
Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengujian Regresi Logistik. Alasan penggunaan model regresi logistik pada
penelitian ini adalah karena varibel dependen penelitian merupakan variabel kategori yaitu FIFO = 0, Average = 1.
Regresi logistik adalah bentuk khusus analisis regresi dengan variabel respon bersifat kategori, kontinu, atau gabungan antara keduanya. Regresi
logistik ini digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya Syafrizal,dkk. 2010:199.
Dilakukan dengan menggunakan regresi logistik, dengan:
Dimana: •
Y = pemilihan metode persediaan
• a =
konstanta Ln
=
a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3+
b
4
X
4+
e
• x1=
ukuran perusahaan
•
X2 = financial leverage
•
X3 = variabilitas persediaan
•
X4= margin laba kotor
•
b1….b3 = koefisien regresi •
e = error atau variabel pengganggu. Menurut Algifari 2000:21, “pada umumnya penelitian menggunakan
tingkat signifikansi 1, 5, atau 10. Pada suatu pengujian hipotesis jika menggunakan α = 5, maka artinya peneliti memiliki keyakinan bahwa dari
100 sampel, probabilitas anggota sampel yang tidak memiliki karakteristik populasi adalah 5”. Berdasarkan teori tersebut, maka pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 α = 5. Ketentuan penolakan atau penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut:
a. jika nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi
tidak signifikan . Ini berarti bahwa secara bersama-sama keempat variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen. b.
jika nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan . Ini berarti bahwa secara bersama-sama keempat variabel
independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
G. Jadwal Penelitian