Manfaat Penelitian Metode Pengumpulan Data

 Aliran counter menyilang  Aliran paralel menyilang  Aliran compound • Shell and tube  Aliran paralel yang berlawanan M laluan pada cangkang, dan N laluan pada tabung  Aliran split  Aliran dibagi divided • Multipass pelat  N-paralel pelat multipass 2.2.2. Standar Alat Penukar Kalor. Menurut Tunggul [10] standar yang umum digunakan menjadi acuan dalam merencanakan, fabrikasi serta memelihara alat penukar kalor adalah: 1. Standards of Tubular Exchanger Manufacturers Association TEMA Standards, merupakan standar Amerika Serikat 2. American Society of Mechanical Engineers ASME Code, Section VIII, Pressure Vessel-Division I Alternative rules for pressure Vessels-Division II 3. American Petroleum Institute API Standards Chapter VI – Pressure Vessels Tower, Drums, and Reactors Chapter VII – Heat Exchangers, Condensors, and Cooler Boxes 4. American Society of Mechanical Engineers ASME Code, Section II – Material Spesification Part A – Ferrous metal Part B – Non-ferrous metal Part C – Welding Rod, Electrods, and Filler metals 5. Standards British, seperti British Standard B S 3274, B S 5500, dan standar negara-negara lain seperti Belgia, Jerman, Belanda, Perancis, Norwegia, Australia, Japan, dan lain-lain Adapun standar tersebut mencakup masalah perencanaan design, pembuatan fabrikasi, pemilihan material konstruksi, pengujian testing cangkang, tabung, sekat dan support, ujung yang bebas floating head, saluran nosel, pelat tabung tube sheet, dan lain-lain. 2.2.3. Alat Penukar Kalor Tipe cangkang, dan Tabung. Cangkang tabung adalah salah satu jenis APK yang menurut konstruksinya dicirikan oleh adanya sekumpulan tabung tube bundles yang dipasangkan di dalam cangkang berbentuk silinder dimana dua jenis fluida yang saling bertukar kalor mengalir secara terpisah, masing-masing melalui sisi tabung dan sisi cangkang. Begitu banyaknya jenis dari alat penukar kalor cangkang tabung yang dipergunakan pada dunia industri. Untuk membuat pembagiannya secara pasti adalah sangat sulit. Menurut Tunggul [11] berdasarkan pemakaian, heat exchanger diklasifikasikan dalam 3 class, yaitu : class R, class C, dan class B. Class R adalah alat penukar kalor yang tidak mengalami pembakaran, dan secara umum dipergunakan untuk mengolah minyak petroleum atau setidak-tidaknya berhubungan dengan aplikasi dalam proses pengolahan minyak. Class C sama dengan class R, dimana dalam penggunaannya tidak mengalami pembakaran.