Plat Persegi Yang Berdekatan Dengan Posisi Horizontal Plat Persegi Yang Berdekatan Dan Membentuk Sudut Dengan Bidang Datar. Plat persegi vertikal yang berdekatan.

42

2.9.1. Plat Persegi Yang Berdekatan Dengan Posisi Horizontal

Gambar 2.25. Dua buah plat persegi yang berdekatan dengan posisi horizontal [2]. Sebagai pendekatan yang pertama, koefisien konveksi untuk ruang horizontal yang dipanaskan dari bawah dapat diperoleh dari korelasi di bawah ini yang diajukan oleh Globe dan Dropkin dalam [3] : 2.19

2.9.2. Plat Persegi Yang Berdekatan Dan Membentuk Sudut Dengan Bidang Datar.

Gambar 2.26. Plat persegi yang berdekatan dan membentuk sudut dengan bidang datar [2]. Perpindahan panas pada dua buah plat yang berdekatan dan membentuk sudut dengan bidang datar bergantung pada aspek perbandingan HL dengan sudut kemiringan tertentu. 43 Untuk perbandingan HL yang besar HL ≥12, persamaan di bawah ini Hollands et al :1976 dalam [2] dapat digunakan hingga sudut kemiringan mencapai 70 o . Untuk Ra L 10 5 , 0 θ 70 o , dan HL ≤ 12 N u = 1 + 1,44 2.20 • Pangkat + positif menunjukkan apabila bilangan yang di dalam kurung lebih kecil dari nol, maka nilainya dibuat menjadi nol. Dan masih menurut Hollands et al dalam [3], untuk HL ≥12 dan sudut kemiringan lebih kecil dari sudut kritis tabel 2.4, bilangan nusselt dapat dihitung dengan hubungan berikut : N u = 1 + 1,44 2.21 • Pangkat + positif menunjukkan apabila bilangan yang di dalam kurung lebih kecil dari nol, maka nilainya dibuat menjadi nol. Tabel 2.4. perbandingan HL dan Sudut kritis θ cr . Untuk perbandingan HL yang lebih kecil, Catton dalam [3] menyarankan korelasi di bawah ini : Nu = Nuh 2.22 44

2.9.3. Plat persegi vertikal yang berdekatan.

Gambar 2.27. Plat persegi vertikal yang berdekatan [2]. Untuk plat persegi vertikal yang berdekatan, Catton 1978 dalam [2] merekomendasikan dua korelasi di bawah ini berdasarkan Berkovsky dan Polevikov 1977 : 2.23 2.24 Dan untuk perbandingan HL yang lebih besar dapat digunakan korelasi berikut : 2.25 2.26 Semua sifat fluida dievaluasi pada suhu rata-rata T rata-rata = 2.27 45

BAB III METODOLOGI

Pengerjaan skripsi ini menggunakan metode kepustakaan. Persamaan- persamaan yang dipakai untuk perhitungan diperoleh dari buku referensi dan jurnal ilmiah yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas.

3.1. Bagian Mesin Pendingin

Mesin pendingin siklus adsorbsi yang digerakkan dengan energi surya ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu: 1. Kolektor surya yang menyatu dengan generator uap metanol. Luas kolektor adalah 1,5 m 2 1 m x 1,5 m. Karbon aktif yang berada di dalam kolektor adalah 45 kg. Sejauh 12 cm dari permukaan kolektor dipasang kaca dan setiap sisi antara kolektor dan kaca diisolasi. Kemiringan kolektor adalah 30 o dari bidang datar. Gambar 3.1 Ilustrasi Kolektor 2. Kondensor yang berfungsi mengkondensasikan uap metanol yang mengalir menuju evaporator. 3. Evaporator yang akan menampung metanol yang telah terkondensasi dari kondensor