Pengertian Kredit Ketentuan Pemberian Kredit

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT PERBANKAN

E. Pengertian Kredit

Proses pemberian kredit akan menyangkut suatu jumlah uang dari nilai yang relatif kecil sampai jumlah yang cukup besar, sehingga ada berbagai kemungkinan pula yang dapat terjadi yang akan membawa kerugian financial bagi pemberi kredit apabila kredit-kredit tersebut tidak dikelola dengan baik. Kata “kredit” berasal dari bahasa Latin “creditus” yang merupakan bentuk past participle dari kata ”credee” yang berarti to trust. Kata tersebut sendiri berarti kepercayaan. 7 Dengan kata lain kepercayaan akan kebenaran. Bahasa Belanda menyebut kredit dengan Ventrouwen dan bahasa inggris dengan believe, trust confident. 8 Dalam arti yang lebih luas kredit diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam makna latin berarti “credere” artinya percaya. Maksudnya percaya bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan Sedangkan dalam bahasa Indonesia kata kredit mempuyai arti kepercayaan, jadi seorang memperoleh kredit berarti memperoleh kepercayaan. Walaupun sebenarnya kredit itu tidak hanya sekedar kepercayaan. 7 Munir Fuady, Hukum Perkreditan Komporer, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,2002, hal 5. 8 Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1991, hal 23. Universitas Sumatera Utara bagi si penerima kredit menyatakan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayarnya sesuai jangka waktu. 9

F. Ketentuan Pemberian Kredit

Di dalam prosedur ini diatur hal-hal yang berkaitan dengan jenis pinjaman dan cara pembayaran, syarat-syarat permohonan kredit, proses pengajuan usulan dan persetujuan kredit, pencatatan atau pembukuan kredit pencairan, angsuran, bunga file kredit serta laporan-laporan perkreditan. Ketentuan perbankan ada terdapat suatu prinsip yang senantiasa dipegang teguh, yaitu bahwa kredit yang dikeluarkan harus dapat diterirna kembali sesuai dengan perjanjian, lebih-lebih jika diingat bahwa uang tersebut adalah uang yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank. Unsur-unsur kredit yang harus diperhatikan menurut Thomas Suyatno terdiri dari 4 empat, yaitu : 10 a. Kepercayaan faith atau truth. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya, baik dalam bentuk uang, barang atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. b. Tenggang waktu. Tenggang waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan 9 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001, hal 104-105. 10 Thomas Suyatno, dkk., Dasar-Dasar Perkreditan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992. hal. 14. Universitas Sumatera Utara datang. Dalam unsur waktu itu, terkandung pengertian nilal harga dan uang, yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dan uang yang akan di terima pada masa yang akan datang. c. Degree of Risk. Yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dan adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian dan semakin lama kredit diberikan semakin tinggi pula tingkat risikonya, karena sejauh-jauh kemampuan manusia untuk menerobos masa depan itu, maka masih selalu terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan. Inilah yang menyebabkan timbulnya unsur risiko. Dengan adanya unsur risiko inilah, maka timbul jaminan dalam pemberian kredit. d. Prestasi Prestasi atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat berbentuk barang, atau jasa. Namun, karena kehidupan ekonomi modern sekarang mi didasarkan kepada uang, maka transaksi- transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang setiap kali kita jumpai dalam praktek perkreditan. Dengan mengingat hal tersebut, maka bank harus selektif dalam mempertimbangkan permohonan kredit.

G. Perjanjian Kredit