BAB I dan BAB 3 Seleksi Massa

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemuliaan tanaman adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mengubah
susunan genetik tanaman, baik individu maupun secara bersama-sama (populasi)
dengan tujuan tertentu. Pemuliaan tanaman kadang-kadang disamakan dengan
penangkaran tanaman, kegiatan memelihara tanaman untuk memperbanyak dan
menjaga kemurnian; pada kenyataannya, kegiatan penangkaran adalah sebagian
dari pemuliaan. Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha memperbaiki
mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.
Tanaman menyerbuk sendiri yang disilangkan heterozigot makin kurang
keragaman genetiknya terjadi penyerbukan sendiri terus menerus, perubahan
susunan

genetika

pada

masing–masing

pasangan.


Alel

mengarah

ke

homozigositas, sehingga susunan genetik dalam tanaman semua /sebagian besar
homozigot.
Banyak metode seleksi yang dapat diterapkan, penggunaan masing-masing
ditentukan oleh berbagai hal, seperti moda reproduksi (klonal, berpenyerbukan
sendiri, atau silang), heritabilitas sifat yang menjadi target pemuliaan, serta
ketersediaan biaya dan fasilitas, serta jenis kultivar yang akan dibuat.
Seleksi massa (dalam pemuliaan tanaman) atau seleksi individu (dalam
pemuliaan hewan) adalah salah satu metode seleksi yang tertua untuk memilih
bahan tanam yang lebih baik pada generasi berikut. Dalam program pemuliaan,
seleksi ini juga merupakan yang paling sederhana dan banyak pemulia hanya
mengandalkan nalurinya dalam menjalankan metode ini, meskipun dasar ilmiah
untuk pelaksanaannya sudah tersedia.
Seleksi massa dapat diterapkan terhadap tanaman dengan semua moda

reproduksi. Hasil persilangan tanaman berpenyerbukan sendiri yang tidak
menunjukkan depresi silang-dalam seperti padi dan gandum dapat pula diseleksi
secara curah (bulk). Teknik modifikasi seleksi galur murni yang sekarang banyak
dipakai adalah keturunan biji tunggal (single seed descent, SSD) karena dapat
menghemat tempat dan tenaga kerja.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah agar Mahasiswa dapat melakukan
seleksi positif pada suatu populasi tanaman cabai keriting.

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum yang berjudul “Seleksi Massa” dilaksanakan pada tanggal 29
November 2016, pukul 07.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Fakultas
Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3.2 Alat dan Bahan
Ala tang digunakan pada praktikum kali ini adalah penggaris dan alat tulis.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah suatu populasi cabai keriting.
3.3 Cara Kerja

1. Alat dan bahan praktikum disiapkan terlebih dahulu.
2. Suatu populasi cabai keriting ditentukan untuk dilakukan seleksi massa.
3. Cabai yang memiliki ketinggian >= 30 cm dan masih bagus dipilih dan

dicatat dalam kertas.