Penyusunan RPP Matematika yang Mengacu Model PBL

1. Penyusunan RPP Matematika yang Mengacu Model PBL

RPP matematika yang mengacu dengan model PBL tentunya harus mengikuti ciri- ciri, karakteristik dan langkah-langkah pada PBL. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: (1) pengajuan pertanyaan atau masalah permasalahan yang berhubungan dengan dunia nyata siswa; (2) mengorganisasikan pembelajaran disekitar permasalahan; (3) penyelidikan autentik; (4) menggunakan kelompok kecil; dan (5) menghasilkan produk atau karya dan memamerkannya atau mendemontrasikannya. Menyusun RPP adalah tahap perencanaan atau tahap persiapan. Sebelum RPP ditulis, seperti diuraikan pada Modul 1 buku ini tentang pelaksanaan PBL, pada tahap ini yang perlu dirancang adalah: (1) tujuan pembelajaran, (2) situasi masalah yang akan diselesaikan siswa, (3) organisasi sumberdaya dan rencana logistik dan (4) teknik dan

Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD

prosedur penilaian hasil belajar yang akan diterapkan, (5) langkah kegiatan pembelajaran sesuai sintaks dari tahapan kegiatan belajar pada model PBL.

a. Merancang tujuan pembelajaran

Seperti telah diuraiakan dalam Modul sebelumnya, ada tiga tujuan digunakannya model PBL yaitu; (1) melatih keterampilan berfikir tingkat tinggi, (2) belajar melakukan peran orang dewasa dalam menangani masalah-masalah yang terkait dengan dunia nyata dan (3) belajar untuk menjadi pelajar yang otonom dan mandiri. Dalam pelaksanaan pembelajaran, dimungkinkan pada suatu kegiatan PBL difokuskan pada satu atau dua tujuan, sementara pada saat lain difokuskan pada tujuan lainnya. Tujuan mana yang difokuskan tentu saja tergantung pada masalah yang dirumuskan dan standar kompetensi atau kompetensi dasar dirumuskan dalam SI mata pelajaran matematika dan akan dipelajari siswa. Sebagai contoh kita akan mengambil KD di Kelas IV Semester 2, SK 6:

Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, berikut: (1) KD 6.3

Menjumlahkan pecahan. Indikator pencapaian KD tersebut antara lain adalah adalah: (1) mengenal konsep penjumlahan dua pecahan sama penyebut; (2) menjumlah dua pecahan sama penyebut; (3) mengenal konsep penjumlahan pecahan berbeda penyebut; dan (4) menjumlah dua pecahan berbeda penyebut. Maka tujuan pembelajaran yang akan dicapai antara lain adalah: (1) melalui diskusi kelompok siswa dapat menemukan cara menjumlah dua pecahan yang sama penyebut atau berbeda penyebut; (2) secara individu atau kelompok siswa dapat menentukan hasil penjumlahan dua pecahan yang sama penyebut atau berbeda penyebut.

b. Merancang situasi masalah yang akan diselesaikan siswa

Salah satu ciri khusus model PBL adalah mengajukan pertanyaan atau masalah. Masalah yang diajukan adalah autentik, bermakna, dan memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Untuk itu, hal yang harus diperhatikan adalah: (a) masalah yang diangkat adalah masalah yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari siswa dan lingkungannya serta mempunyai keterkaitan dengan disiplin ilmu selain matematika, (b) masalah yang diangkat

Penerapan Model PBL Pada Pembelajaran Matematika SD

adalah masalah yang menuntut penyelidikan tingkat tinggi atau masalah terbuka, (c) proses pembelajarannya memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan sebagai fasilitator.

Coba perhatikan apakah soal (i) di atas, memenuhi persyaratan untuk diangkat sebagai masalah dalam pembelajaran matematika berbasis masalah

di SD?

c. Merancang cara mengorganisasi sumberdaya dan rencana logistik

Setelah masalah dirancang, selanjutnya dapat diidentifikasi bahan dan sumberdaya yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah. Dengan memperhatikan uraian pada Modul 1 buku ini, maka hal yang perlu dilakukan guru adalah menyiapkan siswa menyelesaikan masalah seperti pada tugas yang diberikan. Apakah ada hal- hal penting yang harus dipersiapkan guru agar siswa dapat melaksanakan tugas atau pemecahan masalah?.

d. Merancang teknik dan prosedur penilaian hasil belajar yang akan diterapkan

Teknik dan prosedur penilaian yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran ini tidak terlepas dari tujuan pembelajaran dan tuntutan kemampuan dalam penyelesaian masalah yang tercermin pada materi masalah yang akan diselesaikan. Untuk itu, hal yang harus diperhatikan adalah tentang teknik penilaian dalam PBL, teknik penilaian manakah yang relevan untuk diterapkan dalam PBL dengan masalah yang diajukan seperti contoh masalah (i) di atas? Apakah penilaian kinerja siswa? Apakah penilaian portofolio? Apakah penilaian potensi belajar? Apakah penilaian afektif atau sikap? Ataukah penilaian usaha kelompok?

e. Merancang langkah kegiatan pembelajaran sesuai sintaks dari tahapan kegiatan belajar pada model PBL

Langkah kegiatan pembelajaran dirancang sesuai dengan sintaks tahapannya seperti yang telah diuraikan pada Modul 1 buku ini, yaitu proses atau tahap-tahap pembelajaran berbasis masalah adalah: tahap 1 orientasi siswa pada situasi masalah; tahap 2 mengorganisasi siswa untuk belajar; tahap 3 membimbing

Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD

penyelidikan individual maupun kelompok; tahap 4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan tahap 5 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Setelah Anda memikirkan tentang lima hal di atas, maka selanjutnya Anda dapat menulis RPPnya.