Universitas Sumatera Utara
3. Materi Acara
Faktor lain yang diperhatikan dalam tayangan televisi terletak pada materi acara atau permasalahan Wibowo, 1997: 48. Dalam hal ini ada dua
kategori untuk mengetahui sampai seberapa jauh permasalahan itu menarik, yaitu:
a. Permasalahan apa yang dibahas, yaitu hal yang menjadi topik pembahasan
diskusi tersebut merupakan permasalahan yang penting bagi masyarakat. b.
Masalah itu merupakan masalah yang aktual atau yang sedang hangat dibicarakan masyarakat.
4. Perangkat Acara
Ilustrasi visual didalam tayangan dapat berupa sajian musik di awal acara sebagai pembukaan, membacakan cerita menarik, menyajikan ilustrasi,
gambar yang berganti-ganti, atau menyajikan situasi komedi yang diperankan oleh perangkat acara Wibowo, 1997: 37. Perangkat acara merupakan orang-
orang yang memiliki peran dalam tayangan tersebut dan bertugas untuk menyampaikan ilustrasi visual terhadap khalayak. Agar ilustrasi tersebut dapat
disampaikan dengan baik, perangkat acara perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu:
a.
Keselarasan antara perangkat acara dan kerjasama tim. b.
Komunikasi antara perangkat acara yang terlihat dalam penggunaan humor ataupun visualisasi.
5. Waktu tayang
Faktor lain yang harus diperhatikan adalah pemilihan waktu tayang. Pemilihan waktu tayang diperlukan agar segmentasi khalayak yang
diharapkan dapat tercapai. Dalam pemilihan waktu tayangan juga perlu memperhatikan:
a. Frekuensi penayangan yang diperlukan untuk memudahkan penonton
untuk mengingat acara tersebut. b.
Durasi tayangan, yaitu lamanya tayangan itu berlangsung. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari penonton dari kebosanan.
2.1.4 Teori S-O-R
Teori S-O-R sebagai singkatan dari
Stimulus
–
Organism
–
Response
ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi,
tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap,
opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Menurut stimulus reponse ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur
dalam model ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Pesan stimulus, S b. Komunikan Organism, O
c. Efek Response, R Dalam proses komunikasi berkenan dengan perubahan sikap adalah aspek
“how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya
how to communicate
, dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan.
Dalam prosesnya perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.
Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan
bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada 3 tiga variabel penting Effendy, 2007:255 adalah sebagai berikut:
1. Perhatian 2. Pengertian mencakup pengetahuan dan pemahaman
3. Penerimaan
Gambar 2.1 Teori S-O-R
Sumber: Effendy, 2003 : 255
Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang
stimulus
yang berkomunikasi dengan organism. Artinya kualitas dari sumber komunikasi
sources
misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan
perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Sehubungan dengan penjelasan di atas, teori S-O-R dalam penelitian ini
dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Stimulus
–
S Pesan
yang dimaksud adalah acara
reality show
Junior MasterChef di RCTI
Organisme
Perhatian Pengertian
Penerimaan
Response Stimulus
Universitas Sumatera Utara
b.
Organism
–
O Komunikan
yang dimaksud adalah khalayak pemirsa, yakni siswa ekstrakulikuler SMP St. Yoseph Pemuda Medan.
c.
Response
–
R Efek
yang berupa persepsi siswa ekstrakulikuler SMP St. Yoseph Pemuda Medan terhadap acara
reality show
Junior MasterChef di RCTI .
Perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya adalah komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang
melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
Setelah terjadinya proses-proses di dalam diri komunikan, maka perubahan yang terjadi adalah:
a. Perubahan kognitif, pada perubahan ini pesan ditujukan kepada
komunikan, bertujuan hanya untuk mengubah pikiran komunikan. b.
Perubahan afektif, dalam hal ini, adapun tujuan komunikator bukan saja hanya untuk diketahui oleh komunikan, melainkan diharapkan adanya
timbul sesuatu bentuk perasaan tertentu seperti rasa iba, sedih, terharu, bahagia, puas dan lain sebagainya.
c. Perubahan behavioral, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam
bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Pada penelitian ini, perubahan sikap yang akan diteliti adalah perubahan
afektif, yaitu adanya peningkatan pengetahuan mengenai tokoh-tokoh di Indonesia dalam diri komunikan se
telah menyaksikan acara reality show “Junior MasterChef
”.
2.1.5 Persepsi