Berdasarkan fenomena-fenomena diatas bahwa realita penegakan HKI apabila tidak di tangani secara serius dari aspek yurisdisnya, maka akan memberikan dampak
negatif tidak hanya dari aspek hukum tetapi juga dari aspek ekonomi. Dari segi hukum, pencipta yang tidak mendaftarkan hasil ciptaannya dapat dianggap bukan
pencipta dan bahkan dapat dituntut secara hukum apabila menggunakan karya ciptaanya tersebut. Sedangkan dari segi ekonomi tentunya akan berakibat pada
keuntungan royalti apabila kelak ada orang bukan si pencipta yang menggunakan, memperbanyak hasil ciptaannya, maka pencipta sendiri tidak mendapatkan
keuntungan dari royalti tersebut. Munculnya kasus hak cipta foto selfie mulai menyadarkan seluruh praktisi yang terkait, apakah itu praktisi bisnis maupun para
pencipta terhadap arti pentingnya perlindungan hak cipta, walaupun sebenarnya pengaturan khususnya foto selfie oleh pihak lain dalam jejaring sosial bukanlah
merupakan sesuatu hal yang baru. Berdasarkan uraian tersebut, hal mengenai Perlindungan hukum terhadap
penggunaan foto selfie oleh pihak lain dalam jejaring sosial Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 Tentang Hak Cipta merupakan sesuatu yang penting untuk diteliti.
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di dalam skripsi ini adalah : 1.
Bagaimanakah pengaturan hak cipta dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014
Tentang Hak Cipta? 2.
Bagaimanakah kepemilikan foto selfie dalam jejaring sosial?
3.
Bagaimanakah perlindungan hukum dalam hal penggunaan foto selfie oleh pihak
lain dalam jejaring sosial?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Penulisan ini dilakukan dengan tujuan dan manfaat yang hendak dicapai, yaitu:
1. Tujuan penulisan Berdasarkan perumusan masalah sebagaimana yang telah diuraikan diatas
maka tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : a.
Untuk mengetahui pengaturan hak Cipta dalam Undang -Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.
b. Untuk mengetahui kepemilikan foto selfie dalam jejaring sosial.
c. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap penggunaan foto selfie oleh
pihak lain dalam jejaring sosial. 2. Manfaat penulisan
Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian penelitian ini dan tujuan yang ingin dicapai maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai
berikut : a. Manfaat teoritis
Secara teoritis diharapkan dapat menambah informasi atau wawasan yang lebih konkrit bagi aparat penegak hukum dan pemerintah, khususnya
dalam menangani penggunaan foto selfie oleh pihak lain dalam jejaring sosial yang terjadi di Indonesia dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum pada umumnya, serta pengkajian hukum khususnya yang berkaitan dengan hak
cipta terhadap penggunaan foto selfie. b. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pemikiran dan pertimbangan dalam menangani Perlindungan hukum terhadap penggunaan
foto selfie oleh pihak lain dalam jejaring sosial berdasarkan UUHC, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi aparat penegak hukum dan pemerintah
khususnya dalam menangani penggunaan foto selfie.
D. Keaslian Penulisan
Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan di Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara maka
diketahui bahwa belum pernah dilakukan penulisan yang serupa mengenai “Perlindungan hukum terhadap penggunaan foto selfie oleh pihak lain dalam jejaring
sosial UUHC”. Oleh karena itu, penulisan skripsi ini merupakan ide asli, adapun tambahan ataupun kutipan dalam penulisan ini bersifat menambah penguraian dalam
skripsi ini. Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini adalah ide dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan akademik.
E. Tinjauan Pustaka