Struktur Organisasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Di Bidang Konstruksi (Studi Kasus Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Satuan Kerja Wilayah I Provinsi Sumatera Utara)

Fungsi : 1. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pekerjaan umum. 2. Pengelolaan barang milik kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum. 3. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. 4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Pekerjaan Umum di daerah. 5. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi terdapat hubungan formal dan hubungan informal. Hubungan formal merupakan bentuk hubungan yang disengaja secara resmi. Hubungan informal menyangkut hubungan manusia diluar pekerjaan atau tidak resmi. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.

C. Job Desciption

Berikut adalah beberapa tugas, fungsi, dan tanggung jawab, direksi dan masing-masing bagian pada Kantor Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: 1. a. Tugas : Kepala Satuan Kerja 1. Menetapkan Rencana Umum Pengadaan. 2. Mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan paling kurang di website PU net. 3. Menetapkan Pejabat Pengadaan. 4. Menetapkan PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan. 5. Menetapkan Panitia Peneliti Kontrak. 6. Mengawasi Pelaksanaan Anggaran sesuai DIPA. 7. Menyampaikan Laporan Keuangan dan laporan lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 8. Menyelesaikan perselisihan antara PPK dan ULPPejabat Pengadaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat. 9. Mengawasi Penyimpanan dan Pemeliharaan seluruh dokumen Pengadaan BarangJasa dan menerima hasil pekerjaan Pengadaan BarangJasa dilampiri dokumen laporan dalam bentuk hardcopy dan softcopy. 10. Mengirimkan dokumen laporan hasil pekerjaan dalam bentuk softcopy kepada Sekretaris Jenderal melalui PUSDATA dan dalam bentukhardcopy kepada unit pengelola BMN di masing-masing Unit Kerja Eselon I. 11. Menetapkan Tim Teknis dan Tim JuriTim Ahli untuk Pelaksanaan apabila diperlukan. 12. Melaksanakan seluruh tugas Satker terutama pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam DIPA. 13. Memimpin Pelaksanaan seluruh rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam DIPA. 14. Memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada Pejabat Inti Satker dibawahnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaranoutput yang telah ditetapkan. 15. Mengusulkan pembantu Pejabat Inti Satker yang dipimpinnya sesuai kebutuhan yang selanjutnya ditetapkan oleh Atasan Langsungnya. 16. Menandatangani Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan SPP-UP dan selanjutnya menyampaikannya kepada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Penandatanganan SPM. 17. Menandatangani Surat KeputusanSurat Perintah KerjaKontrak dalam hal Kasatker merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen. 18. Dalam hal Kasatker tidak merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, penandatanganan Surat KeputusanSurat Perintah KerjaKontrak dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. 19. Melaporkan setiap terjadinya kerugian negara menurut bentuk dan cara yang ditetapkan, tepat pada waktunya kepada Pengguna Anggaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.