59
- DAU tahun 2001- 2003 bersumber dari bersumber dari BPS Jawa Tengah berbagai tahun.
- DAK tahun 2001-2003 bersumber dari BPS Jawa Tengah berbagai tahun. - BPH dan BHBP tahun19971998 - 2003 bersumber dari BPS Jawa Tengah
berbagai tahun.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode studi kepustakaan yang meliputi populasi di Jawa Tengah.
Metode ini merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan penelitian kepustakaan yaitu dengan mempelajari bahan-bahan bacaan yang berhubungan
dengan penelitian untuk mendapatkan masukan yang dibutuhkan. 3.4. Teknik Analisis
Untuk mencapai tujuan penelitian ini analisis yang digunakan adalah bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
menjelaskan dan memberikan interpretasi atas hasil perhitungan pada tujuan penelitian tersebut. Analisis kuantitatif terutama untuk menghitung
ketimpangan fiskal vertikal kabupatenkota se-Jawa Tengah sebelum dan sesudah otonomi dengan menggunakan Standart Deviasi dan Koefisien
Korelasi. Untuk menempatkan posisi Kabupaten dan Kota atas Dasar perhitungan
menggunakan standar Deviasi, hasilnya akan mendudukan posisi Kabupaten dan Kota dalam kriteria rata-ratarelatif atau timpang. Adapun ukuran yang
60
dipakai dalam penelitian ini adalah rata-rata dikurangi atau ditambah ½ Standar Deviasi. Dengan memakai ukuran ini, maka untuk Daerah KabupatenKota
yang berada pada posisi rata-rata ½ standar deviasi termasuk dalam tingkat Ketimpangan Relatif. Adapun daerah KabupatenKota yang berada pada posisi
dibawah ½ standar deviasi, berarti daerah-daerah KabupatenKota tersebut termasuk dalam tingkat Ketimpangan Rendah. Daerah KabupatenKota yang
berada pada posisi diatas ½ standar deviasi, berarti Daerah KabupatenKota tersebut berada dalam tingkat Ketimpangan Tinggi.
Untuk menghitung ketimpangan fiskal vertikal dalam penelitian ini menggunakan formula sebagai berikut Shah dan Qureshi. 1994:53 dalam Edi
Suandi Hamid; ½ SD X + ½ SD = Ketimpangan Relatif
½ SD - X = Ketimpangan Rendah ½ SD + X = Ketimpangan Tinggi
Untuk menghitung ketimpangan fiskal vertikal dalam penelitian ini menggunakan formula sebagai berikut Shah dan Qureshi, 1994:53 dalam Edi
Suandi Hamid;
KF = 1 -
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
+ +
+ EXP
B REV
TR TR
sh gp
sp
1
dimana : KF adalah koefisien ketimpangan fiskal vertikal
61
TR
sp
dan TR
gp
adalah penjumlahan Subsidi Daerah Otonom SDO ditambah Bantuan Pembangunan Inpres untuk periode sebelum otonomi
3
TR
sp
adalah Dana Alokasi Khusus DAK untuk periode setelah otonomi. TR
gp
adalah Dana Alokasi Umum DAU untuk periode setelah otonomi. B adalah Pinjaman Daerah.
EXP total Pengeluaran APBD. REV
sh
adalah Bagi hasil Pajak BHP dan Bagi Hasil Bukan Pajak BHBP.
3.5. Lokasi dan Waktu Penelitian