PUPUK UREA SRIWIJAYA : UREA PUSRI

PUPUK UREA SRIWIJAYA : UREA PUSRI

Gambar 3.2 Pupuk Urea Pusri

  • PUPUK KUJANG CIKAMPEK : UREA KUJANG, NPK Kujang

Gambar 3.3 Pupuk-pupuk Kujang Cikampek

  • PETROSIDA : SIDAMETRIN, SIDATAN, PETRO GLADIATOR, MONTAF,Etc

Gambar 3.4 Petrosida

  • DGW / HEXTAR CHEMICAL: RAHWANA, ROUND UP,SIDAMEC, DENSE, KLENSECT, KUMBOKARNO,TRENDY, Etc

Gambar 3.5 jenis Dgw / Hextar Chemical

2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi mempunyai fungsi untuk mengatur pelaksanaan dan kelancaran kerja, serta menempatkan posisi dari sumber daya manusia sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Untuk itu diperlukan suatu pengorganisasian dan pengaturan dalam setiap bagian yang ada. Struktur organisasi pun didefinisikan sebagai suatu mekanisme-mekanisme formal di mana organisasi itu dikelola, sehingga struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Di CV. Sumber Sarana Tani pengorganisasian dan pengaturan yang ada dibuat sebaik mungkin agar pekerjaan berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan. Berikut ini adalah struktur organisasi pada CV. Sumber Sarana Tani Cirebon sebagai tempat penulis melakukan kerja praktek.

Gambar 3.6 Struktur Organisasi CV. Sumber Sarana Tani

Berdasarkan struktur organisasi tersebut, maka job description yang menjadi tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

  1. Direktur

    1. Mengkoordinir seluruh karyawan Perusahaan

    2. Melakukan hubungan keluar maupun ke dalam

    3. Melakukan kerja sama pengembangan usaha dengan berbagai Produsen Pupuk

    4. Kelakukan pengawasan terhadap segala aktivitas bisnis perusahaan mulai dari keuangan hingga kegiatan operasional yang berjalan

    5. Memberikan persetujuan terkait proses pengadaan pupuk ataupun aktivitas serta kerjasama bisnis dengan pihak lain.

  2. Bagian Keuangan

    1. Membuat rencana realisasi anggaran

    2. Memproses pengeluaran operasional dalam batas sesuai otorisasi

    3. Evaluasi penggunaan dana operasional

    4. Analisa permintaan pembayaran rekanan dan expeditur

    5. Evaluasi bersama tarif expeditur

    6. Menandatangani cheque/giro dan pemindah bukuan uang pembayaran dan operasional

    7. Memproses jurnal bulanan

    8. Memproses pembayaran tagihan extern dan intern

    9. Memproses rekonsiliasi bank secara rutin

    10. Melakukan rekonsiliasi bank

    11. Membukukan aktivitas operasional perusahaan

    12. Memonitor dana hasil penjualan pupuk secara periodik dan berkesinambungan.

    13. Membuat laporan fixed assets depresiasi

    14. Membuat laporan fixed assets

    15. Memungut dan memproses pajak (PPn dan PPh) serta menyetor secara rutin ke kas negara

    16. Memproses faktur-faktur pajak dan memungut pajak (PPn dan PPh)

  3. Bagian Operasional

    1. Mengkoordinir dan melakukan pengawasan terhadap segala aktivitas bisnis dan operasional perusahaan.

    2. Mengatur alokasi penyaluran pupuk bersubsidi ke berbagai desa di wilayah penyaluran distributor di kabupaten Cirebon.

    3. Memonitor pengadaan pupuk dari produsen sampai ke kelompok tani.

    4. Koordinasi dengan dinas-dinas/instansi terkait tingkat Propinsi/Kabupaten/Kecamatan serta Kelompok Tani

    5. Koordinasi dengan distributor dan pengecer (kios) pupuk

    6. Memonitor dana hasil penjualan pupuk secara periodik dan berkesinambungan.

    7. Melaporkan aktivitas bulanan dari kantor cabang ke kantor pusat.

    8. Kerjasama dengan kelompok tani dalam aktivitas kemitraan, pengadaan pupuk.

    9. Kerjasama dengan dinas-dinas terkait di kabupaten-kabupaten dalam kegiatan pengadaan pupuk.

    10. Penawaran pupuk ke pengecer / kios-kios pupuk dan distributor pupuk.

    11. Pertemuan dan rapat dengan dinas terkait di kabupaten-kabupaten.

    12. Mengkoordinir aktivitas diverifikasi usaha

    13. Melaporkan aktivitas diversifikasi secara periodik

  4. Bagian Pengadaan

    1. Merencanakan pengadaan dan penjualan pupuk

    2. Evaluasi realisasi dan rencana pengadaan dan penjualan

    3. Monitoring stock dan penyaluran pupuk

    4. Memantau perkembangan harga pupuk di pasaran

    5. Monitoring laporan distributor dan pengecer

    6. Koordinasi dengan instansi terkait (Dinas Pertanian dan Perdagangan dan Perindustrian)

    7. Evaluasi expeditur dan distributor

    8. Monitoring laporan pengadaan dan penjualan setiap bulan dan tahunan

    9. Pertemuan dengan expeditur, instansi terkait dan distributor / pengecer secara periodik

    10. Menerbitkan Deliveri Order (DO) penjualan pupuk

  5. Bagian Penyaluran

    1. Menerima pemesanan pupuk dari kios ke distributor.

    2. Membuat rencana penyaluran pupuk.

    3. Mengevaluasi kebutuhan pupuk distributor

    4. Membuat laporan bulanan realisasi penyaluran pupuk

    5. Meneliti dokumen-dokumen persyaratan sebagai distributor

    6. Mengevaluasi kinerja distributor dan pengecer / kios

    7. Melakukan stock opname secara periodik

    8. Membuat parameter penjualan

  6. Expeditur

    1. Membuat rencana angkutan pupuk per-expeditur (truck)

    2. Evaluasi kebutuhan gudang dan evaluasi staff angkutan

    3. Secara periodic koordinasi dengan pengelola angkutan

    4. Membuat laporan bulanan realisasi pengadaan dan angkutan pupuk.

    5. Membuat laporan sesuai permintaan pupuk

    6. Membuat parameter pengadaan

    7. Evaluasi dan negoisasi tarif angkutan

    8. Rekonsiliasi stock secara periodic

  7. Operator Komputer

    1. Menginputkan semua data terkait dengan data pemesanan pupuk dari pengecer/kios ke distributor yang diberikan oleh bagian penyaluran ke dalam file excel di komputer.

    2. Menginputkan semua data terkait dengan proses pengadaan pupuk dari distributor ke produsen yang diberikan oleh bagian pengadaan.

    3. Mengupdate data pengecer/kios, data pupuk, data stok pupuk.

    4. Membuat laporan berupa SPPDO sebagai persyaratan untuk melakukan pengadaan/penebusan pupuk kepada distributor.

    5. Membuat dan mencetak laporan rekapan pengadaan pupuk.

    6. Membuat dan mencetak laporan rekapan penyaluran pupuk.

  8. Staff umum dan Personalia

    1. Monitoring aktivitas karyawan secara rutin (absen, dll)

    2. Membuat laporan kegiatan kantor

    3. Memproses surat perjalanan dinas karyawan

    4. Monitoring kedatangan dan keberangkatan tamu-tamu dinas

    5. Mengatur perawatan kendaraan kantor

    6. Perbaikan kantor dan fasilitas kantor bila ada kerusakan

    7. Koordinasi dengan pihak hotel dan travel biro

    8. Mengajukan pembayaran listrik, air, telpon dan PBB

    1. Analisis Prosedur

      1. Uraian Prosedur Sistem

Uraian proses yang sebagai berjalan dalam sistem informasi pengolahan data inventory pupuk di CV. Sumber Sarana Tani.

Prosedur Pengadaan Pupuk :

  1. Bagian pengadaan memberikan surat data pengadaan ke Operator komputer.

  2. Operator Komputer membuat data pengadaan pupuk.

  3. Berdasarkan data pengadaan pupuk yang dibuat Operator Komputer, Operator Komputer membuat 2 rangkap SPPDO (Surat Permintaan Penerbitan Delevery Order).

  4. Operator Komputer memberikan 2 rangkap SPPDO (Surat Permintaan Penerbitan Delevery Order) ke bagian pengadaan untuk dicek.

  5. Jika 2 rangkap laporan SPPDO (Surat Permintaaan Penerbitan Delevery Order) benar atau valid, bagian pengadaan mengarsipkan SPPDO (Surat Permintaan Penerbitan Delevery Order)(1) dan memberikan SPPDO (Surat Permintaan Penerbitan Delevery Order)(2) ke Direktur untuk ditandatangani dan diacc. Jika tidak sesuai, 2 rangkap SPPDO (Surat Permintaan Penerbitan Delevery Order) dikembalikan ke Operator Komputer untuk direvisi.

  6. Direktur menandatangani SPPDO (Surat Permintaan Penerbitan Delevery Order)(2) dan memberikan acc. Kemudian Direktur mengirim SPPDO (Surat Permintaan Penerbitan Delevery Order)(2) ke Produsen.

  7. Produsen menerima SPPDO (Surat Permintaan Penerbitan Delevery Order)(2) dan mengarsipkan.

Prosedur Update Stok Pupuk

  1. Berdasarkan SPPDO Produsen membuat 2 rangkap DO (Delevery Order), 1 rangkap diarsipkan produsen, 1 rangkap untuk distributor dan dikirim ke bagian pengadaan.

  2. Bagian pengadaan mengecek DO (Delevery Order) jika sesuai atau valid dengan SPPDO (Surat Permintaan Penerbitan Delevery Order) maka mengarsipkannya, jika tidak sesuai DO (Delevery Order) dikembalikan ke produsen.

Prosedur Laporan DO (Delevery Order)

  1. Berdasarkan DO bagian pengadaan membuat laporan DO (Delevery Order) jika pupuk sudah sampai digudang dan memberikan laporan DO (Delivery Order) ke direktur untuk diperiksa, jika tidak valid akan dikembalikan ke bagian pengadaan untuk direvisi, jika laporan DO (Delevery Order) valid akan ditandatangani dan di acc.

  2. Kemudian direktur memberikan laporan DO (Delevery Order) yang sudah ditandatangani dan di acc ke Operator Komputer untuk diarsipkan .

1. Diagram Sistem Prosedur

a. FlowMap Pengadaan Pupuk

Gambar 3.7 Flowmap Pengadaan Pupuk

Keterangan :

SPPDO = Surat Permintaan Penerbitan Delevery Order

b. FlowMap Update Stok Pupuk

Gambar 3.8 FlowMap Update Stok Pupuk

Keterangan :

DO = Delevery Order

c. FLowMap Laporan DO

Gambar 3.9 FlowMap laporan DO

Keterangan :

DO = Delevery Order

    1. Analisis Dokumen dan Informasi

      1. Analisis Dokumen

Berikut ini adalah nama nama dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Pengolahan Data Inventory:

1. Nama Dokumen : SPPDO

Fungsi : Untuk pengadaan penerbitan pupuk

Sumber : Operator Komputer

Distribusi : Operator Komputer ke Bagian Pengadaan

Rangkap : 2

Bentuk : dokumen

2. Nama Dokumen : DO

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pupuk

Sumber : Produsen

Distribusi : Produsen ke direktur

Rangkap : 2

Bentuk : dokumen

2. Analisis Informasi

  1. .Nama Dokumen : Laporan DO

Fungsi : Sebagai data pupuk yang akan masuk