Defisnisi dan Pengukuran Variabel

D. Defisnisi dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Independen Mekanisme Corporate Governance

Mekanisme corporate governance adalah suatu sistem yang mengandalikan dan mengarahkan operasional perusahaan (Boediono, 2005 dalam Kaihatu, 2009). Dalam penelitian ini mekanisme corporate governance diukur menggunakan 3 kelompok variabel struktur kepemilikan, struktur dewan komisaris, dan karakteristik komite audit (Bernhart dan Rosenstein, 1998; Huang et.al., 2008, Hsu et.al., 2006). Struktur kepemilikan terdiri dari kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional sesuai penelitian Hsu et.al., (2006). Struktur dewan komisaris terdiri dari ukuran dan komisaris, proporsi komisaris independen, dan proporsi gaji manajer terhadap aset sesuai dengan penelitian Hsu et.al., (2006). Karakteristik komite audit terdiri dari jumlah rapat audit, proporsi komite audit independen, dan proporsi komite audit dengan keahlian akuntansi sesuai dengan penelitian Huang et.al., (2008).

commit to user

1) Kepemilikan Manajerial (manajerial ownership)

Kepemilikan manajerial adalah proporsi saham biasa yang dimiliki oleh para direksi dan komisaris (Margareta, 2003). Dalam Hsu et.al., (2006) dan Huang et.al., (2008) manajerial ownership diukur dengan besarnya persentase saham yang dimiliki direktur dan komisaris perusahaan.

2) Saham Institusional

Saham institusional adalah persentasi hak suara yang dimiliki oleh institusi (Beiner et.al., 2003 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Hsu et.al., (2006) membagi kepemilikan institusional ke dalam saham pemerintah (state ownership), saham perusahaan lain, saham perusahaan lain dari luar negeri, saham financial company, dan saham organisasi legal (legal entities). Sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Hsu et.al., (2006) dan Aljifri dan Moustafa (2007), saham institusional dihitung dengan :

Saham institusional = persentase saham pemerintah + persentase saham perusahaan lain + persentase saham financial company

commit to user

a. Jumlah anggota dewan Komisaris

Jumlah anggota dewan komisaris adalah banyaknya anggota dewan komisaris perusahaan (Beiner et.al., 2003 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Jumlah anggota dewan komisaris diukur dengan banyaknya anggota dewan komisaris pada perusahaan (Huang et.al.,

(2008); Wu, 2004; Liu dan Lu, 2007).

b. Proporsi Komisaris Independen

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengandali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata mata demi kepentingan perusahaan (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2004 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007 ). Dalam penelitian Huang

et.al., (2008) proporsi komisaris independen diukur dari jumlah

komisaris independen banding total jumlah komisaris.

commit to user

Gaji manajer diukur dengan total gaji manajer pertahun (Hsu et.al., 2006). Item ini diukur dengan dibagi dengan total aset perusahaan, sebagai perbandingan besar kecilnya aset dan gaji antar perusahaan (Hsu et.al., 2006). Karena keterbatasan informasi dalam laporan tahunan maka yang digunakan adalah gaji dan bonus.

3. Karakteristik Komite Audit

a. Jumlah rapat audit komite

Jumlah rapat komite audit adalah banyaknya rapat yang diadakan komite audit dalam 1 periode (Huang et.al., 2008). Dalam penelitian Huang et.al., (2008), jumlah rapat komite audit diukur dengan banyaknya rapat yang dilakukan oleh komite audit dalam satu periode.

b. Proporsi Komite audit dengan keahlian akuntansi

Komite audit dengan keahlian akuntansi merujuk pada adanya anggota komite audit dengan keahlian akuntansi (Sarbanes- Oxley Act dalam Huang et.al., 2008). Komite audit dengan keahlian akuntansi diukur dengan perbandingan antara komite

commit to user

audit (Huang et.al., 2008).

c. Proporsi Komite Audit Independen

Di US, setelah The Sarbanes-Oxley Act (2002), paduan good corporate governance di US mensyaratkan audit komite terdiri dari anggota independen. Komite audit independen diukur dengan persentase komite audit perusahaan yang independen dari total jumlah komite audit (Huang et.al., 2008).

4. Variabel Dependen Efisiensi

commit to user

(Data Envelopment Analysis) adalah sebuah teknik pemrogaman matematis yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi relatif dari sebuah kumpulan unit pembuat keputusan (Decision Making Unit) dalam mengelola sumberdaya (input) dengan jenis yang sama sehingga terjadi hasil (output) dengan jenis yang sama pula. Dalam penelitian ini perusahaan akan dibagi sesuai kategorinya untuk dihitung tingkat efisiensinya

DEA digunakan untuk mengevaluasi efisiensi relative dari sebuah kumpulan unit pembuat keputusan (Decision Making Unit) dalam mengelola sumberdaya (input) dengan jenis yang sama sehingga terjadi hasil (output) dengan jenis yang sama pula. Model untuk setiap DMU (Sun dan Duncan, 2008).

Input =

Output =

Langkah pertama untuk menganalisis DEA adalah dengan memilih model spesifik DEA. Penelitian sebelumnya Banker (1984) dalam Sun dan Duncan menggunakan BCC model. Penelitian lain, BCC Model ini juga yang digunakan oleh Ufian (2007). Metode ini direkomendasikan oleh Cooper et.al., (2000) dalam Sun dan Duncan (2008) pada penelitian menggunakan DEA yang memakai beberapa input atau output. Dalam Sun

commit to user

memecahkan linear program berikut :

Max z = u . y o - o

Subject to

v.x o =1

-v.x + .y- o e

o free in sign

x, y merupakan vektor input dan output masing-masing,

z dan o adalalah scalar

o bisa positif atau negatif

e menunjukkan vektor baris di mana semua elemen adalah sama dengan 1

v dan u menunjukkan beban yang terkait dengan DMU tertentu

1. Penghitungan untuk Efisiensi Perusahaan Manufaktur dan Perdagangan

commit to user

dan Duncan (2010) :

1) Input

i. Sales (Penjualan)

Variabel sales merupakan penjualan setelah diskon serta sales and allowances untuk kredit yang telah diberikan kepada pelanggan. Variabel ini dinyatakan dalam satuan Rupiah

2) Output

i. COGS (HPP)

Cost of Good Sold (Harga Pokok Penjualan) merepresentasikan semua cost yang secara langsung dialokasikan untuk produksi, seperti direct materials, direct labor, dan overhead . COGS dinyatakan dalam satuan Rupiah

ii. Selling, General and Administrative Expenses (XSGA)

Item ini merepresentasikan beban non produksi yang terjadi dalam regular course. Item ini diukur dengan satuan Rupiah.

2. Perhitungan Efisiensi untuk Bank

commit to user

(2007), yaitu :

1) Input

i. Total Deposit

Total deposito di bank dalam satu tahun. Dinyatakan dalam rupiah.

ii. Number of Labor

Jumlah karyawan yang bekerja di bank.

iii. Fixed Asset

Aset tetap yang dimiliki bank. Total tetap dinyatakan dengan rupiah.

2) Output

i. Total Loans

Total hutang dan kredit yang diberikan bank dalam waktu satu tahun. Item ini dinyatakan dengan rupiah.

ii. Net Income

Pendapatan bersih pertahun bank. Item ini dinyatakan dengan rupiah.