Operasi Kelistrikan PLTG General Electric
Proses sinkronisasi
Untuk pengaturan sinkronisasi, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan auto dan manual. Untuk dapat menampilkan prosedur sinkronisasi arahkan kursor pada: EXIT (click) SYNCHHRONIZING DISPLAY (click)
Akan tampak pada layar sinkronisasi. Sinkronisasi secara AUTO
Posisikan auto sync. Pada sync. Mode, caranya arahkan kursor : AUTO SYNC (click) EXECUTE COMMAND (click). Bila telah dilaksanakan maka proses sinkronisasi akan berjalan secara auto, ditandai dengan masuknya CB generator (breaker close) antara jam 11.55-12.05.
Atur beban sesuai kebutuhan secara bertahap. Bila dalam keadaan mendesak / Emergency, pengatur beban dapat diatur sesuai laju perubahan frekuensi.
Atur tegangan, power factor (cos Ø), daya reaktif (MVAR), sesuai dengan batas yang ditetapkan. Untuk pengaturan beban dan tegangan dilakukan pada MANUAL MODE atau pada SPEED / LOAD CONTROL, dengan mengarahkan kursor pada pengaturan RAISE atau LOWER. Caranya arahkan kursor pada RAISE (click) untuk menaikkan beban atau LOWER (click) untuk menurunkan beban.
Bila sinkronisasi dan pengaturan beban telah selesai, posisikan kembali SYNC. MODE pada posisi OFF. Caranya arahkan kursor pada SYNC. OFF (click) - EXECUTE COMMAND (click)
Untuk dapat memantau lebih jelas kondisi system pembangkitan tampilkan kembali layar pada posisi MAIN DISPLAY (click). Sinkronisasi secara MANUAL Sinkronisasi secara manual dapat dilaksanakan pada dua tempat, yakni pada Remote Control dan pada Panel Generator (local).
Prosedur stop unit
Untuk prosedur penyetopan unit langkah yang dilakukan dengan menurunkan beban secara bertahap sampai pada beban minimal (0,5 MW) diikuti dengan pelepasan Circuit Breaker (Breaker Trip), bila telah tercapai penyetopan dapat dilaksanakan, dengan memberikan sinyal stop pada turbin.
Pelaksanaannya adalah :
1. Arahkan kursor pada EXIT (click)
2. SYNCHRONIZING DISPLAY (click). Bila telah dilaksanakan maka akan tampak sarana penurunan beban hingga pelepasan Circuit Breaker ( Breaker Trip)
3. Untuk penurunan beban lakukan pada Manual Mode, pilih sarana LOWER LOAD, caranya arahkan kursor pada : LOWER(click) lakukan hingga beban mencapai beban minimal (0,5 MW), bila telah tercapai lepaskan circuit breaker (breaker trip), caranya adalah : arahkan kursor pada BREAKER TRIP di MANUAL MODE.
4. BREAKER TRIP (click). Perhatikan signal pada breaker, bila penunjukan breaker telah terbuka (open) maka proses pelepasan breaker telah selesai, selanjutnya penyetopan turbin bisa dilaksanakan, bila breaker open tunggu 5 menit untuk meyetop unit. Caranya :
Arahkan kursor pada : MAIN DISPLAY (click) Posisikan stop pada MASTER SELECT, arahkan kursor pada :
STOP (click)-EXECUTE COMMAND (click) Maka proses penyetopan unit telah tercapai, periksa kembali keadaan pembangkitan hingga kondisi dalam keadaan aman.
Normal load operation (pembebanan)
Pembebanan generator setelah synchronizing dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Pembebanan secara Manual (Manual Loading) Pembebanan Manual dapat dilakukan dengan menekan SPEED SP RAISE/SPEED SP LOWER pada <I> CRT Main Display. Dapat juga dilakukan dengan cara mengatur governor control switch ( 70 R4/Cs) pada generator control panel. Untuk menaikan beban dilakukan dengan memutar switch ke 1. Pembebanan secara Manual (Manual Loading) Pembebanan Manual dapat dilakukan dengan menekan SPEED SP RAISE/SPEED SP LOWER pada <I> CRT Main Display. Dapat juga dilakukan dengan cara mengatur governor control switch ( 70 R4/Cs) pada generator control panel. Untuk menaikan beban dilakukan dengan memutar switch ke
2. Pembebanan secara AUTO ( Automatic Loading ) Pada awal start jika tidak ada pilihan pembebanan, unit akan dibebani dengan SPINNING RESERVE load point. Dimana SPINNING RESERVE load point adalah sedikit lebih besar dari tidak ada beban,yaitu 8 % dari beban dasar. Pada intermediate load point, PRE-SELECTED load, dan temperatur control load point BASE dan PEAK dapat dipilih setiap saat setelah sinyal start diberikan. Pemilihan akan ditampilkan pada <I> CRT. Pembebanan unit sesuai dengan pilihan pembebanan yang telah dipilih. PRESELECTED LOAD adalah titik beban yang lebih besar dari SPINNING RESERVE dan kurang dari BASE, sekitar 50 %.
Pengoperasian secara remote ( remote operation )
Untuk memindahkan control turbin dari control compartemen ke lokasi peralatan remote. Pilih REMOTE pada <I>CRT Main Display. Dengan kondisi ini, start turbin; automatially synhronized, dan pembebanan dapat dilakukan secara remote.
Jika dilakukan synchronisasi secara manual dari remote control, maka selector switch ( 43 S ) pada panel generator control harus diposisikan pada OFF/REMOTE.
Shutdown and cool down
1. Normal Shutdown Normal Shutdown dapat dilakukan dengan memilih STOP pada <I>CRT Main Display. Prosedur shutdown akan mengikuti secara automatic melalui pengurangan beban generator, perubahan kecepatan turbin, penutupan bahan bakar pada bagian- bagian kecepatan dan initial dari pada cooldown sequence yang pada akhirnya mesin stop.
2. Emergency shutdown Emergency dilakukan dengan menekan tombol Emergency Stop. Emergency shutdown dapat dilakukan dengan cara mekanik yaitu dengan mendorong / menekan manual emergency trip valve yang terletak pada gauge cabinet assembly, atau manual trip button pada overspeed trip mekanik yang terletak di samping accessory gear.
3. Cooldown Setelah dilakukan shutdown, maka rotor harus tetap berputar selama masa pendinginan. Perputaran rotor turbin diperlukan gunanya adalah untuk mencegah lendutan rotor, resultant rubbing dan imbalance dan dihubungkan dengan kerusakan lain yang mungkin terjadi jika peralatan bantu start tanpa berhenti tanpa pendinginan terlebih dahulu. Turbin dapat dioperasikan dan dibebani setiap saat selama siklus pendinginan. Siklus pendinginan dapat dilakukan menggunakan bagian-bagian starting yang mana hal ini dilakukan pada operasi cranking speed. Pada unit-unit yang mempunyai electromotor sebagai starting device, operator harus memperhatikan petunjuk lamanya motor dapat beroperasi tanpa overheating.
Peralatan yang diperlukan untuk putaran selama cooling down pada MS 5000 dan MS 6001 adalah hydraulic ratchet yang dihubungkan dengan peralatan torque converter. Ratchet berputar sekali setiap 3 menit dan memutar rotor 47 derajat. Waktu minimum yang diperlukan untuk pendinginan turbine tergantung pada ambient temperature turbine. Faktor lain seperti udara langsung dan kelembaban udara di luar dan air drafts di dalam instalasi, dapat juga mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk coolingdown. Rotor harus tetap berputar selama 24 jam sejak shutdown, untuk meyakinkan keamanan minimum dari rubs dan unbalance pada kondisi subsequent starting. GE Company, merekomendasikan bahwa pengoperasian putaran rotor terus menerus selama 48 jam setelah shutdown untuk memperoleh pendinginan rotor yang merata.
4. Black Start Operation PLTG GE mempunyai fasilitas black start yang dapat dioperasikan dalam kondisi blackout atau tidak ada sumber tegangan AC dari luar. Supply tegangan untuk peralatan control diperoleh dari sumber tegangan DC battery. Ignition atau pengapian dan internal AC control, diperoleh dari tegangan DC yang dikonversi menjadi tegangan AC oleh inverter Ketika turbine distart, DC Emergency Lub Oil beroperasi untuk mensupply pelumasan hingga Accessory gear mendrive main oil lub pump. Pompa emergency jalan terus sampai accelerating speed signal (14HA) menyala, yaitu pada kecepatan putaran 95%. Pompa emergency kemudian akan shutdown jika lube oil pressure switgh (63QL) menunjukkan tekanan yang cukup. Dalam pengoperasian black start juga dibutuhkan tambahan 88HR DC hydraulic ratghet pump assembly. Bagian ini diperlukan untuk mengontrol tekanan oli dalam menjalankan clutch dan rathet assembly. Untuk bahan bakar mesin, tekanan yang disupply ke turbine didrive oleh fuel oil pump diperoleh dari fuel forwading pump AC/DC. Motor DC akan menjalankan pompa sampai tegangan AC diperoleh untuk menjalankan motor AC. Kebutuhan tekanan bahan bakar yang tinggi dapat dicukupi oleh nomalnya accessory gear driven fuel pump.
3.2.3 SISTEM PROTEKSI PLTG GE
Filosofi dasar dari sistem proteksi adalah bagaimana melindungi sistem tenaga listrik dari ekses gangguan yang terjadi pada sistem dengan cara memisahkan gangguan tersebut dari sistem lainnya dengan cepat dan tepat. Kualitas sistem proteksi yang diinginkan adalah yang cepat,sensitif,selektif dan andal. Cepat berarti, reaksi sistem proteksi tersebut harus secepat mungkin memisahkan daerah yang terganggu dari sistem lainnya, tanpa menimbulkan hal-hal lain yang menimbulkan bentuk gangguan baru pada sistem. Sensitif berarti, sistem proteksi tersebut bereaksi terhadap gangguan yang bagaimanapun kecilnya selama gangguan tersebut termasuk dalam tugasnya. Selektif berarti, sistem proteksi tersebut harus bereaksi dengan tepat, sehingga yang dipisahkan dari sistem hanya bagian yang terganggu, tanpa menyebabkan bagian lain yang tidak seharusnya terpisah dari sistem turut dipisahkan dari sistem. Andal berarti, sistem proteksi tersebut akan bekerja sesuai apa yang diharapkan, dimana
keandalan dapat mengacu pada konsep”security”atau”dependability”. Keandalan dengan konsep security berarti, suatu kepastian bahwa sistem proteksi
tidak akan salah operasi, yang berarti sistem proteksi tidak akan bereaksi terhadap tidak akan salah operasi, yang berarti sistem proteksi tidak akan bereaksi terhadap
Dalam banyak sistem kedua hal di atas tidak mungkin kedua duanya dipenuhi 100%, sehingga banyak sistem yang merupakan sistem kompromi antar keduannya. Kesederhanaan , dimana digunakan peralatan dan rangkaian yang sederhana akan tetapi tujuan tercapai. Ekonomis, dimana dengan biaya yang minimum dapat dicapai fungsi proteksi yang maksimum