BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai perubahan
anatomi serta fisiologik dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan fisiologik yang terjadi adalah perubahan hemodinamik. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan
dan sel-sel darah berpotensi menyebabkan komplikasi perdarahan dan trombosis jika terjadi ketidakseimbangan faktor-faktor prokoagulasi dan hemostatis. Salah
satu kelompok besar kelainan hematologik dalam kehamilan adalah anemia Sarwono, 2008.
Yeyeh 2010, tingginya angka kematian ibu AKI berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel
tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko
kematian maternal, angka prematuritas, BBLR, dan angka kematian perinatal meningkat. Perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada
wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolelir kehilangan darah.
Sindu 2005 menemukan 70 ibu hamil di Indonesia menderita anemia kurang gizi. Adapun faktor penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan,
eklamsi, infeksi dan penyebab tidak langsung yaitu anemia. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di negara maju maupun negara berkembang. Badan Kesehatan Dunia atau World
Health Organization WHO memperkirakan bahwa 35-75 ibu hamil di negara berkembang dan 18 ibu hamil di negara maju mengalami anemia. Namun,
banyak di antara mereka yang telah menderita anemia pada saat konsepsi, dengan perkiraan prevalensi sebesar 43 pada perempuan yang tidak hamil di negara
berkembang dan 12 di negara yang lebih maju Sarwono, 2008. Menurut WHO 1992, selama kehamilan jika kadar haemoglobin Hb 11-
13grdl dengan hematokrit Ht 34-40 menunjukkan keadaan yang normal dan sehat. Wanita hamil dikatakan mengalami penyakit anemia jika kadar hemoglobin
Hb atau darah merahnya kurang dari 11 gram Morgan, 2009. Jika Hb kurang dari 6 grdl disebut anemia gravis. Sebaiknya, pengawasan terhadap Hb
dan Ht dilakukan pada trimester I dan trimester III. Karena pada trimester I dan trimester III pengenceran darah sudah mencapai puncaknya Huliana, 2001.
Salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals MDGs yaitu menurunkan AKI hingga 34 dalam
kurun waktu 1990-2015. Hasil laporan kemajuan pencapaian Millennium Development Goals MDGs tahun 2007 AKI ibu di Indonesia masih mencapai
307 per 100.000 kelahiran hidup, tertinggi di Asia Tenggara dan anemia berkontribusi terhadap kematian ibu mencapai 70 Sukowati, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Penyebab utama anemia ibu hamil didaerah pedesaan adalah malnutrisi atau kekurangan gizi, kekurangan zat besi dalam makanan yang dikonsumsi,
penyerapan yang kurang baik malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak pada haid-haid sebelumnya, serta penyakit-penyakit kronik seperti TBC, cacing usus,
dan malaria, serta kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi rendah Huliana, M.
2001. Konseling nutrisi sebaiknya menekankan pada pentingnya memasukkan
makanan kaya zat besi dalam diet, seperti sayuran berdaun hijau, kubis hijau, kuning telur, kismis, buah prem yang dikeringkan, hati, tiram, dan beberapa sereal
yang difortifikasi, juga penghilangan pica seperti minum es atau zat tepung non nutritife Varney H, 2006.
Menurut penelitian Imelda 2007, di Sumatera Utara terdapat tujuh kota dan kabupaten yang mempunyai angka kematian tertinggi ibu hamil dengan
anemia kurang gizi, seperti di Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagei, Karo, Simalungun, Pematangsiantar, dan Sibolga. Data ibu hamil Desa Dolok Maraja
yang berkunjung ke Bidan Desa pada tahun 2012, sebanyak 42 orang, terdapat 12 orang yang mengalami anemia ringan, 6 orang mengalami anemia sedang, dan 2
orang yang mengalami anemia berat. Ini menunjukkan masih sangat tinggi ibu hamil dengan anemia di Desa Dolok Maraja tersebut. Berdasarkan hal ini, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Gambaran Kadar Hb Selama Kehamilan dan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang anemia di Desa Dolok
Maraja Kota Pematangsiantar 2013”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah