Tokoh Utama KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA
Ia mengenakan rok dari tambal-sulam dan panjangnya sampai ke mata kaki, serta jas laki-laki dewasa yang tentu saja kedodoran. Kedua lengan
jas terpaksa digulung di pergelangan tangan, tetapi Momo enggan memotongnya, karena ia tahu bahwa ia masih akan tumbuh. dan belum
tentu ia akan menemukan lagi jas yang begitu bagus dan praktis dengan begitu banyak kantong.
Dari kutipan kata tersebut pengarang menggambarkan secara tidak langsung atau indirekte Charakterisierung. Kondisi tokoh Momo yang pada
awalnya adalah seorang anak jalanan yang tinggal sendiri tanpa memiliki orang tua ataupun keluarga. Ia tinggal di daerah sebuah pinggiran kota dan terdapat
sebuah reruntuhan amfiteater kecil yang tersembunyi di hutan pinus yang jauh dari keramaian kota. Tersiar kabar bahwa ada seorang anak yang tinggal di
reruntuhan amfiteater itu. Warga yang tinggal di daerah sekitar amfiteater itu ingin memastikan apakah anak itu anak lelaki atau anak perempuan.
Dari cara berpakaiannya anak itu ia mengenakan pakaian yang tidak biasa yang di pakai pada umumnya. Orang-orang juga menganggap anak itu adalah
anak yang aneh. Sebab anak itu tidak memperhatikan kebersihan dan juga kerapian. Dari cara berpakaianya itu dapat di lihat ia menjadi seorang yang praktis
karena ia hanya mengenakan rok yang bertambal sulam dan panjang sampai ke mata kaki dan ia mengenakan jas laki-laki yang tentu saja terlalu besar dan
kedodoran untuknya. Dari tingkah laku Momo tersebut di gambarkan bahwa ia enggan atau tidak ingin memotong lengan jasnya tersebut karena ia berpikir
bahwa dia akan terus tumbuh dan ia juga senang karena jas yang ia gunakan adalah sebuah jas yang sangat praktis yang memiliki banyak kantong yang dapat
menaruh apapun di dalam kantong jasnya tersebut dan ia dapat membawanya kemana pun.
Hal lain yang menunjukan Momo memiliki ciri-ciri kepribadian praktis adalah kutipan dibawah ini
Von nun an ging es der kleinen Momo gut, jedenfalls nach ihrer eigenen Meinung. Irgend etwas zu essen hatte sie jetzt immer, mal mehr, mal
weniger, wie es sich eben fügte und wie die Leute es entbehren konnten. Sie hatte ein Dach über dem Kopf, sie hatte ein Bett und sie konnte sich,
wenn es kalt war, ein Feuer machen. Ende,1973:16 Mulai saat itu kehidupan Momo kecil nyaman, paling tidak menurut
pendapatnya. Kini selalu ada yang bisa ia makan, kadang lebih banyak, kadang lebih sedikit, tergantung keadaan dan seberapa banyak yang dapat
di sisihkan orang. Ia mempunyai tempat tidur, juga mempunyai tempat menyalakan api jika cuaca sedang dingin.
Dari penggambaran secara tidak langsung atau indirekte Charakterisierung digambarkan ia adalah seorang yang praktis. Pada saat itu
setelah Momo bertemu dengan orang-orang yang merapikan dan memperbaiki tempat tinggalnya yaitu di reruntuhan amfiteater. Ia digambarkan menjadi orang
yang praktis digambarkan melalui tingkah lakunya bahwa ia tetap bisa makan meskipun dari hasil makanan yang disisihkan orang-orang yang memberinya. Ia
juga tetap merasa nyaman karena mempunyai tempat tidur dan berteduh. Ia juga dapat menyalakan api pada saat cuaca dalam keadaan dingin. Ia hanya
memanfaatkan apa saja yang diberikan kepadanya dan ia mampu hidup hanya dengan pemberian yang orang lain berikan dan tanpa mengeluh.