4.2 Sikap Tokoh Gadis Pantai dalam Menghadapi Konflik .......... 45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
......................................................... 48
5.1 Simpulan .................................................................................. 48 5.2 Saran ........................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 51
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Konflik Batin Tokoh Gadis Pantai dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramodya Ananta Toer: Tinjauan Psikologi Sastra
Oleh Norton Sigop
NIM 090701020
Novel Gadis Pantai merupakan novel di dalamnya terdapat objek kajian psikosastra karena puncak cerita dalam novel yang bertumpu pada konflik batin
yang dihadapi oleh si tokoh. Selain itu, sikap tokoh dalam menghadapi konflik batin juga menarik untuk diteliti. Tujuan Penelitian dalam skripsi ini adalah
memaparkan dan mendeskripsikan konflik batin Gadis Pantai dalam novel Gadis Pantai dan sikap Gadis Pantai dalam menghadapi konflik batin yang dihadapinya.
Novel Gadis Pantai adalah novel yang berisi rangkaiancerita hingga membentuk klimaks cerita berupa konflik batin yang dihadapi tokoh Gadis Pantai.Metode yang
digunakan dalam menganalisi data adalah analisis deskriptif dan pengklasifikasian data. Penelitian ini menggunakan teori Psikologi Sastra. Hasil penelitian
menunjukkan beberapa hasil analisis.Konflik batin tokoh Gadis Pantai dipaparkan dan digambarkan serta diklasifikasikan berdasarkan jenis konflik tipe 1, 2, dan 3
dan hasilnya tokoh Gadis Pantai mengalami ketiga jenis konflik tersebut di dalam cerita. Ada enam faktor penybab munculnya konflik di dalam batin tokoh Gadis
Pantai, yaitu enam faktor, yaitu teori agresi, teori kehilangan, teori kepribadian, teori kognitif, teori ketidakberdayaan, dan teori perilaku. Sikap tokoh dalam
menghadapi konflik batin yang dihadapi tokoh secara umum hanya berdiam diri dan menangis.
Kata Kunci : Novel, Konflik Batin, dan Gadis Pantai.
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran pengarang yang berada pada situasi setengah sadar subconcious yang setelah jelas
baru dituangkan ke dalam bentuk secara sadar conscious. Situasi sadar ataupun setengah sadar akan selalu mewarnai proses imajinasi pengarang. Kekuatan karya
sastra dapat dilihat seberapa besar kemampuan pengarang dalam mengungkapkan ekspresi kejiwaan yang tak sadar itu ke dalam bentuk karya sastra Endaswara,
2011: 96. Manusia mempunyai watak, temperamen, pengalaman, pandangan, dan
perasaan sendiri yang berbeda dengan yang lainnya. Namun demikian, manusia sebagai makhluk pribadi tidak dapat terlepas dengan individu lainnya. Interaksi
antarindividu ini tidak jarang menimbulkan suatu konflik, baik konflik dalam diri sendiri, antarindividu, maupun antarkelompok masyarakat. Dengan kata lain,
manusia selalu dihadapkan pada persoalan-persoalan hidup. Manusia dalam menghadapi persoalan dalam kehidupan tidak terlepas dari jiwa manusia itu sendiri.
Jiwa di sini meliputi pemikiran, pengetahuan, tanggapan, khalayak, dan jiwa itu sendiri Walgito, 1996: 7.
Karya sastra yang diciptakan oleh pengarang selalu menampilkan tokoh yang memiliki karakter sehingga karya sastra juga menggambarkan kejiwaan
manusia walaupun pengarang itu menggambarkan tokoh hanya dalam bentuk fiksi. Dalam kenyataan itu, karya sastra tidak dapat dipisahkan dari segala aspek
kehidupan termasuk di dalamnya ilmu kejiwaan atau psikologi. Hal ini tidak terlepas dari pemahaman bahwa manusia yang pada dasarnya merupakan gabungan
Universitas Sumatera Utara
jiwa dan raga. Oleh karena itu, penelitian karya sastra melalui pendekatan psikologi sastra merupakan bentuk pemaknaan dan penafsiran sastra dari sisi psikologi. Hal
ini didukung oleh tokoh-tokoh dalam karya sastra yang dimanusiakan, mereka semua diberi jiwa, raga, bahkan untuk manusia yang disebut pengarang mungkin
memiliki penjiwaan yang lebih bila dibandingkan dengan manusia lainnya terutama penghayatan mengenai hidup dan kehidupan.
Dalam novel Gadis Pantai terdapat objek kajian psikosastra dengan puncak- puncak cerita bertumpu pada konflik batin yang dihadapi oleh si Gadis Pantai.
Konflik- konflik yang digambarkan membentuk suatu klimaks cerita yang menjadi menarik untuk diteliti berdasarkan kajian psikologi sastra.
Novel Gadis Pantai merupakan novel trilogi karangan Pramodya Ananta Toer yang tidak terselesaikan Unfinishied karena dua bagian akhir hilang oleh
keganasan penguasa pada masa buku ini terbit. Novel ini diselamatkan oleh Universitas Nasional Australia hingga akhirnya kembali ke tangan pengarang
melalui P. Scherer yang menulis thesis mengenai kepengarangan Pramodya Ananta Toer.
Novel Gadis Pantai menceritakan kehidupan seorang anak seorang nelayan di sebuah desa nelayan. Banyak cobaan yang dihadapi oleh si Gadis Pantai dalam
melakoni perannya di dunia ini. Percobaan yang dihadapinya menimbulkan banyak konflik yang menimpanya. Adapun konflik yang disebabkan oleh diri sendiri atau
oleh tokoh lain inilah yang akan menimbulkan munculnya konflik batin dalam diri si tokoh. Konflik batin inilah yang akhirnya mengganggu kejiwaan si Gadis Pantai.
Melalui penggambaran tokoh dengan pergolakan batin, pembaca novel ini diajak untuk menyelami sedalam mungkin apa yang dirasakan oleh tokoh dalam
cerita. Penggambaran yang ada seakan-akan benar-benar terjadi dan dapat
Universitas Sumatera Utara
dirasakan oleh pembaca. Permasalahan yang dibicarakan dalam berbicara tentang psikologi tidak terlepas dari ranah pengarang, karya, dan tokoh dalam karya.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Apa sajakah konflik batin yang dialami tokoh Gadis Pantai dalam novel
Gadis Pantai? 2.
Bagaimanakah sikap tokoh Gadis Pantai dalam menghadapi konflik tersebut?
1. 3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam suatu penelitian sangatlah penting agar penelitian lebih terarah sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Apabila dilihat dari berbagai
segi, novel Gadis Pantai karya Pramudya Ananta Toer mencakup segala unsur, tetapi dalam hal ini penulis hanya memfokuskan penelitian pada konflik batin yang
dialami oleh tokoh Gadis Pantai dalam novel dan bagaimana tokoh tersebut dalam menghadapi konflik yang dialaminya itu.
I. 4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
I.4.1 Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan dan memaparkan konflik batin yang dihadapi tokoh Gadis
Pantai dalam novel Gadis Pantai karya Pramudya Ananta Toer 2.
Memaparkan sikap tokoh Gadis Pantai dalam menghadapi konflik batin.
Universitas Sumatera Utara
I.4.2 Manfaat
Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut
1.4.2.1 Manfaat Teoretis
Manfaat analisis ini Manfaat teoretis adalah sebagai sumbangan pemikiran bagi teori yang relevan serta menambah wawasan masyarakat dalam memahami
novel.
1.4.2.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis analisis ini adalah menambah wawasan pembaca dan menjadi sumber masukan bagi penelitian dengan objek kajian bernaung dalam
novel Gadis Pantai karya Pramudya Ananta Toer
Universitas Sumatera Utara
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA