Prioritas Desa LPPD Desa Kajarharjo 2016

e. mewujudkan tata pemerintahan yang baik bersih good and clean governance serta layanan publik yang berkualitas berbasis tehnologi informasi .

B. Strategi dan Arah Kebijakan Desa RPJMD

1. Strategi

a. Aparatur Pemerintah Desa 1. Peningkatan kualitas penyelenggara Pemerintahan Desa di bidang Administrasi ditempuh melalui Peningkatan SDM Perangkat Desa. 2. Peningkatan pemahaman tugas dan fungsi perangkat Desa, dengan jalan Pelatihan bagi Perangkat Desa. 3. Peningkatan Pelayanan Masyarakat ditempuh melalui Peningkatan Disiplin jam kerja. b. Pertanian, Peternakan, Perikanan 1. Peningkatan kemampuan petani agar komoditas pertanian dan perkebunan meningkat melalui penyuluhan . c. Kesehatan 1. Peningkatan kualitas sehat bagi masyarakat usia dini melalui posyandu. 2. Peningkatan kualitas hidup bagi usia lanjut dengan melalui pendirian Posyandu Lansia. 3. Peningkatan Gizi balita dengan melalui penambahan Pemberian Manakan Tambahan.

2. Arah Kebijakan

Strategi adalah arah kebijakan yang akan ditempuh dengan upaya mencapai tujuan : a. Meningkatkan sarana dan prasana infrastruktur b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan c. Mengembangkan usaha ekonomi mikro dan menengah d. Mengembangkan jangkauan pelayanan kesehatan

3. Prioritas Desa

Untuk mencapai ketepatan sasaran pelaksanaan program kegiatan setiap tahunnya telah ditetapkan Rencana Kerja Pembangunan Desa RKP Desa setiap tahun yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Lima Tahunan dan RKP ini merupakan rel kegiatan selama 1 tahun untuk tahun 2016 berupa kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Jalan Desa , Drainase dan saluran irigasi yang tertuang dalam APBDesa Tahun Anggaran 2016. BAB III KEWENANGAN DESA A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA Keberadaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 memberikan pengakuan yang sangat besar terhadap kedaulatan desa. Kebijakan ini mengakui keberadaan kewenangan Desa. Kewenangan Desa yang diakui dalam UU 62014, adalah kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa. Dalam peraturan turunan UU 62014; Permendesa No. 12015 Pasal 2, secara eksplisit dijelaskan mengenai Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul yakni: 1. Sistem organisasi perangkat desa 2. Sistem organisasi masyarakat adat 3. Pembinaan kelembagaan masyarakat 4. Pembinaan lembaga dan hukum adat 5. Pengelolaan tanah kas Desa 6. Pengelolaan tanah Desa atau tanah hak milik Desa yang menggunakan sebutan setempat 7. Pengelolaan tanah bengkok 8. Pengelolaan tanah Pecatu 9. Pengelolaan tanah titisara 10. Pengembangan peran masyarakat Desa Dalam Pasal 4 secara eksplisit dan tegas menyebutkan bahwa Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupatenkota harus mengakui, menghormati dan melindungi kewenangan berdasarkan hak asal usul tersebut. Dengan demikian, tantangan kedepan adalah 1 implementasi atas Pasal 4 tersebut; 2 Desa mampu memastikan dan memanfaatkan kewenangan yangdimilikinya dalam membangun dan menyejahterakan masyarakatnya. 1. Pelaksanaan Kegiatan Program-program pembangunan Desa Kajarharjo dilakukan dengan Usulan-usulan dari tingkat bawah yang di musyawarahkan . Dan ditampung pada kegiatan Dusun Tilik Dusun , dan Kemudian antar usulan-usulan dari Dusun tersebut dibawa dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Musrenbangdes . Semua program kegiatan ini dijadikan Bank Data Kegiatan Pembangunan berkala. Kegiatan pembangunan fisik untuk Desa Kajarharjo masih sekitar sarana dan prasarana yang mengacu pada Dokumen Musrenbangdes. Mengingat bahwa Desa Kajarharjo merupakan salah satu Desa dengan keadaan grografis pegunungan yang berpotensi sebagai lahan pertanian dan perkebunan sehingga Desa kajarharjo merupakan salah satu desa Pendukung Pangan maka kegiatan sarana dan prasarana Perhubungan, Pertanian dan perkebunan serta Pemerintahan masih menjadi Prioritas ataupun Agenda Kegiatan Pembangunan Fisik Desa. 2. Tingkat Pencapaian Keberhasilan suatu pembangunan didesa tidak lepas dari peran serta masyarakat, namun jika hanya mengandalkan dukungan swadaya juga belum mampu atau belum bisa diukur berhasil apabila pelaksanaan pembangunan tersebut hanya mengandalkan swadaya. Intinya harus ada kebersamaan, saling pengertian, saling percaya dan saling mempunyai dan rasa memiliki. Di Desa Kajarharjo tingkat pencapain pembangunannya yang paling menonjol adalah Pelaksanaan kegiatan dana-dana ADD Alokasi Dana Desa dan Dana Desa DD tahun 2015 dan 2016 , dan sumber dana atau program kegiatan lainnya seperti ADD dan PNPM tahun 2013-2014. Karena sumber dana tersebut dipandang bisa memberikan kontribusi besar walaupun masih kurang maskimal untuk memenuhi kebutuhan dalam pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur dan selain itu juga dukungan swadaya masyarakat masih bisa dicapai dan berjalan saat pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan. 3. Satuan Pelaksanaan kegiatan Desa. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur Pemerintahan Desa Kajarharjo berjalan dengan baik sesuai ketentuan tugas pokok dan fungsi perangkat desa dan kelembagaan desa di Desa Kajarharjo secara menyeluruh dan mengutamakan kebersamaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat . . 4. Data Perangkat Desa Berikut diterangkan data perangkat Desa Kajarharjo ; a. Kepala Desa : Drs .SUHARTO b. Sekretaris Desa : LUTFI c. Kaur Umum Dan Keuangan : - d. Kaur Pemerintahan Dan Trantib : OKTRY ANDI KRISTIAWAN e. Kaur Eknomi dan Pembangunan : KUSWAN BINTORO f. Kaur Kesra : DWI MADA PRASETYO g. Kaur Umum : ABDUL LATIF h. Kepala Dusun Krajan : MUH BASRI i. Kepala Dusun Karanganyar : MUH ROMLI j. Kepala Dusun Jatirono : HARI PURNOMO k. Kepala Dusun Jatipasir : NGADIONO l. Kepala Dusun Gunungraung : FARIDI m. Kepala Dusun Tegalgondo : AZIS FARDIYANTO Desa Kajarharjo dibagi menjadi 6 Dusun , 16 RW dan 87 RT. yang terdiri dari : 1. Dusun Krajan terdiri dari 4 RW dan 26 RT 2. Dusun Karanganyar terdiri dari 2 RW dan 10 RT 3. Dusun Jatirono terdiri dari 2 RW dan 7 RT 4. Dusun Jatipasir terdiri dari 2 RW dan 12 RT 5. Dusun Gunungraung terdiri dari 4 RW dan 18 RT 6. Dusun Tegalgondo terdiri dari 2 RW dan 13 RT 5. Alokasi dan Realisasi Anggaran Semua anggaran yang telah dituangkan dalam APBDesa sering kali belum bisa sesuai rencana. Kejadian ini biasanya disebabkan rencana Pendapatan tidak sama dengan real di lapangan sehingga seringnya Pendapatan lebih kecil dari PengeluaranBelanja baik langsung maupun tidak langsung, pada umumnya terjadi di APBDesa, dan untuk dana ADDdan DD dapat dikatakan tepat dan tidak ada masalah. Semua pelaksanaan kegiatan di desa lebih difokuskan pada pekerjaan-pekerjaan yang dianggap sangat perlu dan darurat. Pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan dana yang besar diajukan ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Pemerintah Propinsi. 6. Proses Perencanaan Pembangunan Dalam pelaksanaan Pembangunan di Desa Kajarharjo , system Gotong Royong masih berjalan dan terus dipertahankan. Dalam hal ini Gotong Royong masih menjadi sarana kerjasama antar warga dan menjalin kebersamaan dalam pelaksanaan Pembangunan . Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan terlebih dahulu diadakan musyawarah diantara pelaksana kegiatan beserta elemen masyarakat di tingkat RTLokasi wilayah yang akan di bangun. Selanjutnya hasil musyawarah tersebut dilaporkan ke Tingkat Desa. Kemudian dalam Musrenbangdes dimasukan kedalam agenda pembangunan dan didata menjadi Rencana Kerja tahunan Desa RKPDes , yang telah disesuaikan dengan Rencana Pembangunan jangka Menengah Desa RPJMDes dengan usulan dari masyarakat dan diprioritaskan pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan kemampuan Desa. 7. Sarana dan Prasarana Dalam rangka pemerataan pembangunan Desa Kajarharjo menuju kemandirian desa dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat desa, diperlukan partisifasi dari seluruh masyarakat melalui pembangunan skala desa. Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut diperlukan sumber dana yang dibutuhkan untuk menjaga ataupun membangun sarana dan prasarana desa. Bangunan-bangunan yang ada khususnya bangunan Sarana umum, seperti sarana ibadah umumnya sudah banyak yang di Renovasi Rehabilitasi karena sudah banyak kerusakan yang perlu diperbaiki agar nyaman digunakan untuk beribadah. Khusus untuk Perkantoran Desa Kajarharjo belum mempunyai Gedung Pertemuan atau aula pertemuan Desa, dan merupakan kegiatan yang harus diprioritaskan untuk tahun yang akan datang. Sumber utama dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Kajarharjo masih mengandalkan Alokasi Dana Desa ADD dan Dana Desa DD, Banyak manfaat yang dihasilkan dari kegiatan tersebut antara lain: a Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Kajarharjo dalam melayani masyarakat desa diharapkan lebih optimal sesuai kewenanganya. b Lembaga-lembaga kemasyarakatan di Desa Kajarharjo dapat meningkatkan kemampuanya dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan sarana dan prasarana desa bersama dengan Pemerintah Desa. c Diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan di setiap pembangunan sarana dan prasarana akan memberikan kesempatan bekerja kepada masyarakat. d Partisifasi swadaya dana dan Gotong Royong tenagamatrial menjadi lebih oftimal. Berikut disampaikan sarana dan prasarana desa yang ada : a. Kantor Desa jumlah 1 Unit 5 Ruangan untuk Kegiatan Pemerintahan b. Masjid jumlah 19 buah di 6 Dusun c. TKPaud berjumlah 5 buah d. Sekolah Dasar berjumlah 6 buah e. Madrasah Diniyah berjumlah 1 Buah f. SMP Negeri dan swasta berjumlah 3 Buah g. MA berjumlah 1 Buah Uraian lebih lanjut ada dalam Profil Desa Kajarharjo .

8. Permasalahan dan Penyelesaian

Setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan dipastikan ada kendala. Ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan Pembangunan tersebut. Untuk mengantisifasi dan menyelesaikan masalah tersebut diadakan musyawarah agar masyarakat mengerti dan memahami serta mendukung sepenuhnya dan dapat berpartisifasi dalam kegiatan tersebut dan diharapkan agar semua masyarakat merasa ikut memiliki pada sarana prasana dan pekerjaan tersebut serta kegiatan dapat berjalan sesuai rencana. B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN 1. Pelaksanaan Kegiatan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan daerah Kabupatenkota terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah kabupatenkota yang terkait dalam pelayanan dasar. Dalam hal pelaksanaan kegiatannya Pemerintahan Desa berhasil. Keadaan Geografis Desa Kajarharjo Jangkauan ke Ibu Kota Kecamatan yang relatif dekat 5 Km hal ini dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan Pemerintah Desa. Pelaporan-pelaporan data tidak menemui kendala, dan tepat waktu. Terkait perencanaan pembangunan yang berskala besar di Desa Kajarharjo diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten lewat RPJMDes. Sedangkan kegiatan Pemerintah Desa Kajarharjo yang berskala kecil pelaksanaanya dilakukan oleh Desa, ini disebabkan karena belum adanya Penghasilan Asli Desa PADesa. Dengan Harapan semua perencanaan pembangunan yang tertuang dalam RPJMDes dapat terlaksana dan didukung dari Pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi dan Pihak Propinsi Jawa Timur. 2. Tingkat Pencapaian Keberhasilan pelaksanaan program Desa Kajarharjo tidak lepas dari peran serta masyarakat yang nyata. Di pekerjaan ini semua elemen masyarakat desa harus bersatu padu melaksanakan semua pelaksanaan program desa. Dalam hal pelaksanaan pembangunan fisik maupun nonfisik sebetulnya sudah dirasakan berhasil. Adapun jika terdapat kekurangan merupakan hal yang biasa di dalam pelaksanaan suatu program desa. Pelaksanaan Alokasi Dana Desa ADD dan Dana Desa DD di tahun 2016 dana yang dianggarkan untuk program pembangunan sepenuhnya dapat dilaksanakan sesuai perencanaan . Dari Pemerintah Desa Kajarharjo swadaya lebih ditekankan sekali mengingat partisifasi Masyarakat sangat dibutuhkan. Namun dalam pelaksanaanya hal tersebut juga sering terhambat , Hal ini dikarenakan masih ada masyarakat yang kurang pemahaman ataupun karena yang alasan lainya. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah bagi pelaksanaan program pembangunan maupun program yang lainya. 3. Realisasi Program dan Kegiatan Dalam rangka mendukung Program Pemerintah baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten, kami dari Jajaran Pemerintahan Desa Kajarharjo beserta lembaga yang ada senantiasa mendukung dan melaksanakan program tersebut. meskipun pada pelaksanaanya tidak seluruhnya mulus tetap saja ada kendala dan permasalahan , akan tetapi dari pihak pemerintahan Desa Kajarharjo beserta lembaga yang ada berupaya untuk mengadadakan sosialisasi dan memberikan pemahaman dalam pelaksanaan program kegiatan yang ada di Desa Kajarharjo secara menyeluruh . Bagaimanapu n juga kontribusi masyarakat sangat diperlukan dalam setiap program-program Pemerintah. 4. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa Dalam pelaksanaan setiap program desa dari jajaran Pemerintah Desa Kajarharjo melaksanakan ketentuan yang ada. Dari masing-masing perangkat hingga ke tingkat RT melaksanakanya, namun dalam kegiatan masih terdapat hambatan-hambatan. Bagi Pemerintah Desa Kajarharjo apabila ada seorang ataupun sekelompok orang yang masih belum menerima program desa merupakan pekerjaan yang harus dicari penyelesainya. Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di desa, maka dari Pemerintah Desa Kajarharjo mengadakan musyawarah diantara kelompok masyarakat tersebut serta melakukan pendekatan-pendekatan guna memberikan pemahaman. Pekerjaannya dibagi menurut tugas, wewenang serta jabatanya dalam setiap penyelesaian masalah di desa, dan apabila di tingkat desa tidak ada kesepakatan maka dilanjutkan ke tingkat atas. 5. Alokasi dan Realisasi Anggaran Semua pelaksanaan proyek-proyek fisik maupun nonfisik dana yang dianggarkan dari Kabupaten didata. Proyek-proyek tersebut yang pendanaannya skala besar diserahkan kepada Kabupaten sementara yang relatif kecil di anggarkan di APBDes. Untuk kegiatan pembangunan desa tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik, namun pelaksanaan kegiatan nonfisik pun dianggarkan dalam APBDes dan tertuang dalam RPJMDes. Segala permasalahan yang menyangkut Pemerintahan Desa berkoordinasi dengan instansi terkait. Realisasi pelaksanaan program Pemerintah Desa tidak lepas dari tanggung jawab Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten selaku Pembina dan pembimbing dalam pelayanan pada masyarakat. 6. Permasalahan dan penyelesaian Mengingat letak Desa Kajarharjo berbatasan dengan desa-desa sekitar tidak terlepas dari masalah khususnya masalah kependudukan dan batas Desa yang belum ditetapkan secara legalitas formal secara hukum oleh Pihak Kabupaten, sehingga masih ada batas-batas Desa yang rancu dan status Penduduk yang tak jelas. Namun demikian tidak pernah menimbulkan permasalahan yang serius dan masih dapat di atasi secara kekeluargaan melalui pengurus RT setempat. Dari pihak Pemerintah Desa KAJARHARJO sering mengadakan kerjasama untuk program-program masyarakat Desa KAJARHARJO dengan Desa tetangga dalam pelaksanaan kegiatan desa sesuai dengan perencanaan Program Desa. Bagi Pemerintah Desa KAJARHARJO terhadap semua masalah yang timbul itu adalah suatu tantangan untuk sesuatu kemajuan dan semua dapat diselesaikan sesuai dengan aturan yang ada. BAB IV TUGAS PEMBANTUAN A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 1. Dasar Hukum Pelaksanaan program Pemerintah baik Pusat maupun daerah senantiasa dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa. Karena salah satu fungsi Pemerintah desa adalah pelayanan dan perlindungan masyarakat. Dasar hukum tugas pembantuan ; a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495; b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578; c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4773; 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Penyelenggaraan pemerintahan Desa Kajarharjo tidak lepas dari Pembinaan dari Pihak Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten. Sesuai dengan kedudukanya Pemerintah Desa merupakan pelaksana penyelenggaraan Pemerintahan. Dalam pelaksanaan kegiatannya tugas-tugas pembantuan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dilaksanakan sesuai kewenanganya, karena desa sesuai peraturan yang ada merupakan bagian dari Pemerintah Kabupaten yang melaksanakan penyelenggaraan tugas umum diantaranya pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum dan pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh instansi terkait. 3. Pelaksanaan Kegiatan Dengan memperhatikan dampak yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, apabila dampak yang ditimbulkan bersifat lokal maka urusan pemerintahan tersebut menjadi kewenangan pemerintahan daerah Kabupaten. Pelaksanaan kegiatan tersebut, di Desa Kajarharjo berpedoman pada kebijakan Pemerintah Kabupaten. Karena pemerintahan desa melaksanakan kegiatannya mengacu pada Peraturan perundangan Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan dalam desa pelaksanaanya mengacu pada Peraturan Desa. Dalam melaksanakan kegiatan Peraturan Desa kegiatanya tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDes. 4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dalam melaksanakan suatu Peraturan, permasalahan pasti timbul karena dalam pelaksanaannya terkadang ada sebagian masyarakat yang belum mengerti dan memahami peraturan tersebut. Pelaksanaan Kegiatan desa saat ini masih difokuskan ke Infrastruktursarana dan prasarana masyarakat karena kegiatan ini merupakan Skala prioritas desa. Namun kegiatan sektor Pertanian, ekonomi masyarakat dan Lingkungan penduduk, juga menjadi perhatian dan tetap diupayakan dapat berjalan. Dampak yang timbul dalam pelaksanaan Peraturan desa biasanya selama ini tidak pernah menjadi suatu permasalahan yang serius dalam Masyarakat. Dalam pelaksanaan Program dan kegiatan desa, kontribusi masyarakat sangat dibutuhkan dalam melaksanakan semua kegiatanya. 5. Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, perlu adanya partisipasi dari seluruh warga masyarakat. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan desa dan kegiatan lainya perlu didukung dengan dana yang diharapkan menjadi penyangga utama pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga dalam hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan Pembangunan berdasarkan APBDes tahun 2016 bersumber dari : a. Pendapatan Asli Desa Tanah Kas Desa Rp. 108.000.000 b. Alokasi Dana Desa Rp. 520.012.000 c. Dana Desa Rp. 790.966.000 6. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa Semua pelaksanaan kegiatan pemerintahan desa sumber pendanaannya ditopang oleh Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten serta sumber pendapatan desa lainya. Pelaksanaan semua kegiatan pada dasarnya menggunakan data yang ada serta pembagian tugas yang diberikan oleh instansi yang berkepentingan. Dalam kegiatannya pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh semua aparat desa sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, serta melibatkan semua lembaga-lembaga difungsikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut. 7. Sarana dan Prasarana Pembangunan-pembangunan yang telah dilaksanakan ditahun yang lalu masih banyak yang harus dilanjutkan di tahun berikutnya, hal ini banyaknya sarana dan Prasarana yang belum mampu didanai dari APB-Desa di tahun yang lalu, sehingga setiap tahun tetap dilanjutkan agar dapat di selesaikan. Hal ini terjadi karena Sumber dana yang didapat desa untuk saat ini yang rutin hanyalah dana DD, ADD dan PAD dan masih perlu pendampingan dalam pengelolaannya. Pembangunan yang telah direncanakan dalam APBDes di tahun 2016 semuanya telah dapat diselesaikan dengan target pencapaian 100.

8. Permasalahan dan Penyelesaian

Pada pekerjaan Pembangunan yang direncanakan di desa terkadang dalam pelaksanaanya kekurangan dan ketidak cocokan dengan keinginan Masyarakat, sehingga mengalami permasalahan. Namun hal tersebut tidak berarti suatu pekerjaan tersebut terkendala. Permasalahan yang timbul biasanya adalah pada teknis pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan semua anggaran yang telah tertuang dalam APBDes sering kali mengalami hambatan. Banyak rencana yang dilaksanakan masih mengalami kekurangan pembiayaan-pembiayaan. Namun hal tersebut di selesaikan dengan baik walaupun dana yang dipergunakan kurang. Maka untuk mengatasinya menggunakan langkah-langkah pendekatan dengan berbagai pihak dalam masyarakat agar ditutupi dengan Swadaya dan sharing dana dengan Masyarakat dan pihak Ketiga ataupun dari APB-Desa di tahun berikutnya. B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN Dalam kontek penyelenggaraan pemerintahan desa semua pekerjaan yang telah tertuang dalam APBDesa maupun RPJMDes dalam pelaksanaanya banyak membutuhkan bantuan informasi dari Instansi terkait. Karena dalam teknis pelaksanaannya sering sekali informasi tersebut dibutuhkan karena menyangkut bidang pelayanan pada masyarakat, bahkan juga dana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Anggaran dan yang lainya. 1. Dasar Hukum a Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Derah Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara No. 4437, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548; b Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438; c Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; d Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587; e Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah Lembaran negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4593; 2. Urusan Pemerintahan yang ditugaskan pembantuannya Pelaksanaan Anggaran desa menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, dalam perencanaan mengandung arti bahwa anggaran desa menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. Dalam pelaksanaanya pengawasan diartikan bahwa anggaran desa menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran desa harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerjamengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan. Anggaran desa harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah desa menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian desa. Di Desa Kajarharjo semua perencanaan dilaksanakan oleh perangkat dan Lembaga desa yang berkepentingan dalam pelaksanaan perencanaan tersebut. Untuk mengantisipasi semua pelaksanaan perencanaan yang tidak berhasil, maka pihak Pemerintah Desa mengadakan Koordinasi dengan Instansi Pemerintah Daerah yang berkepentingan untuk mendukung kegiatan desa tersebut. 3. Sumber dan Jumlah Anggaran Keuangan desa dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang- undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Serta dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBDes yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan desa. Kepala Desa selaku kepala pemerintah di Desa Kajarharjo adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan desa. Kewenangan kekuasaan pengelolaan keuangan desa adalah: a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDes; b. Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang dan jasa desa; c. Menetapkan kuasa pengguna anggaranbarang milik desa; d. Menetapkan bendahara penerimaan danatau bendahara pengeluaran; e. Menetapkan petugas yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan desa; f. Menetapkan petugas yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik desa; serta g. Koordinator pengelolaan keuangan desa bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Kepala Desa. Pada akhir tahun Anggaran 20165, sumber dan pendapatan desa dalam Anggaran Perhitungan tercatat terealisasi sebesar Rp. 1.418.978.000,- Satu milyard Empat ratus delapan belas juta Sembilan ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah yang bersumber dari Dana Desa DD, Alokasi Dana Desa ADD dan Pendpatan Asli Desa PAD 4. Sarana dan Prasarana Dalam Pelaksanaan Anggaran diatas kegiatan sarana dan prasarana Rehab GedungFasilitas Kantor Desa, Paving Blcok dan Perkerasan Jalan Lingkungan hampir bisa dilaksanakan di semua waliayah dusun yang ada di Desa Kajarharjo meskipun masih belum bisa maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat , dan apabila masih ada dan atau belum bisa melaksanakan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana untuk dapatnya melanjutkan kegiatan sarana Prasarana lainnya yang belum dilaksanakan rencana pelaksanaannya dilanjutkan pada tahun berikutnya. BAB V URUSAN PEMERINTAHAN LAINYA A. KERJASAMA ANTAR DESA

1. Desa yang diajak kerjasama