Kab. Karawang Kab. Bekasi

3 - 17

4. Kab. Karawang

3 - 18 Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2 2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Karawang, Terlihat sebagian besar parameter SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 Partikel 10 µm, PM2,5 Partikel 2,5 µm yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu TSP yang terukur pada lokasi titik sampling Periode II 2013, pada lokasi U1. KIIC sebesar 304 µgNm³, U2. Sekitar Pasar Johar kadar debu yang terukur sebesar 344 µgNm³ dan U3. Terminal Kalri sebesar 233 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Hasil pengukuran parameter Debu TSP di lokasi U1. Sekitar Pasar Johar di dapatkan hasil analisa pada parameter Debu TSP sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu sebesar 352 µgNm 3 dari baku mutu yang ditetapkan sebesar 230 µgNm 3 , kadar debu yang terukur di lokasi ini bersumber dari aktifitaskegiatan mobilisasi kendaraan Pasar pada jam tertentu, sedangkan untuk lokasi lainnya masih berada di bawah baku mutu. Adapun efek yang ditimbulkan oleh tingginya kadar debu di lokasi ini bagi kesehatan manusia yaitu dapat menyebabkan Penyakit ISPA, batuk, dan Radang tenggorokan dll. Hasil analisa terhadap 3 - 19 tingginya parameter Debu TSP di Kab. Karawang kemungkinan karena intensitas mobilisasi kendaraan yang lalu lalang dititik pemantauan tersebut cukup padat.

5. Kab. Bekasi

3 - 20 Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2 2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Bekasi, Terlihat sebagian besar parameter SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 Partikel 10 µm, yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu TSP dan PM2,5 Partikel 2,5 µm yang terukur pada lokasi titik sampling Periode I 2013 dan Periode II 2013, untuk periode I 2013 Kadar debu yang terukur pada lokasi U1. Terminal Baru Cikarang, Kalijaya sebesar 446 µgNm³, U2. Sentra Grosir Cikarang kadar debu yang terukur sebesar 478 µgNm³ dan U3. Perumahan Cikarang Baru Jababeka II sebesar 249 µgNm³, sedangkan untuk periode II 2013, Kadar debu yang terukur pada lokasi U1. Terminal Baru Cikarang, Kalijaya sebesar 376 µgNm³, U2. Sentra Grosir Cikarang kadar debu yang terukur sebesar 402 µgNm³ dan U4. Jababeka I sebesar 292 µgNm³ kadar debu yang terukur di lokasi 2 dua periode ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan begitu juga dengan hasil parameter PM2,5 Partikel 2,5 µm. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Hasil pengukuran parameter Debu TSP di lokasi U1. terminal baru Cikarang, Kalijaya di dapatkan hasil analisa sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu sebesar 553 µgNm 3 begitu juga hasil dari analisa dari lokasi U2. Sentra Grosir Cikarang yaitu sebesar 441 µgNm 3 dari baku mutu 3 - 21 yang ditetapkan sebesar 230 µgNm 3 , sedangkan untuk lokasi lainnya masih berada di bawah baku mutu. Adapun efek yang ditimbulkan oleh tingginya kadar debu di lokasi ini bagi kesehatan manusia yaitu dapat menyebabkan Penyakit ISPA, batuk, dan Radang tenggorokan dll. Hasil analisa terhadap tingginya parameter Debu TSP di Kota Bekasi kemungkinan karena intensitas mobilisasi kendaraan yang lalu lalang dititik pemantauan tersebut cukup padat.

6. Kab. Bogor