Data Kualitas Udara 2014

(1)

Tabel 2.1. Lokasi Pengambilan Sampel Kualitas Udara Ambient Jalan Raya Provinsi Jawa Barat

NO. NAMA KABUPATEN / KOTA

LOKASI PEMANTAUAN KOORDINAT

1. Kab. Bandung Barat 1. Pertigaan Tol Padalarang - Jl. Cimareme LS 06º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

2. Pasar Padalarang LS º ’ ‚ ” E 107º 30’ 13‚ ”

3 SD Negeri Sindang Sari / Madrasah Komplek Jati Indah

LS 06º 52’ 0‚2” E 107º 30’ 13‚4”

4.Kawasan I Indutri Cimareme LS 06º 51’ 5‚1” E 107º 29’ 39‚5”

2. Kab. Subang 1. Komplek Surya Cigadung LS º ’ ‚ ” E º ’ 5‚93”

2. Kawasan Selatan Chandra Theatre LS º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

3. Sekitar Pertigaan Kalijati LS º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

4. Sekitar PT. Papertech LS º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

3. Kab. Purwakarta 1. Perempatan Sadang LS º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

2. Perum Buana Indah LS º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

3. Pasar Jum’at LS º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

4. Desa Cikao Bandung LS º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

4. Kab. Karawang 1. KIIC LS º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

2. Sekitar Pasar Johar LS º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

3. Terminal Klari LS º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

4. Griya Pesona Asri LS º ’ ‚ ” E º ’ ‚ ”

5. Kab. Bekasi 1. Terminal Baru Cikarang, Kalijaya LS 06º ’ ‚ ” BT º ’ ‚ ”

2. Sentra Grosir Cikarang LS º ’ ‚ ” BT º ’ ‚ ”

3. Perumahan Cikarang Baru Jababeka II LS º ’ 59‚9” BT º ’ 49‚7”

4. Jababeka I LS º ’ 0‚1” BT º ’ 53‚2”

6. Kab. Bogor 1. Kota Wisata Jl. Raya Cibubur LS º ’ ‚ 4” BT º ’ ‚8 ”

2. Pasar Cileungsi Jl. Raya Narogong LS º ’ ‚ 4” BT º ’ ‚0 ”

3. Pertigaan Jl. Mercedes LS º ’ ‚ ” BT º ’ ‚ 7”

4. Terminal Laladon LS º ’ ‚ ” BT º ’ ‚ ”

7. Kab. Indramayu 1. Terminal Indramayu LS º ’ ‚ ” BT º ’ , ”

2. Komplek Bumi Mekar LS º ’ ‚ ” BT º ’ ‚ ”

3. Pertamina Balongan LS º ’ ‚ ” BT º ’ ‚ ”

4. Pertigaan Jati Barang LS 06º 23’ ‚ ” BT º ’ ‚ ”

8. Kota Cirebon 1. Terminal Harjamukti LS º ’ 41‚3” BT º 17’,2”


(2)

3. Pelabuhan Cirebon Pintu III LS º ’ ‚ ” BT º ’ ‚ ”


(3)

3

3

3

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Provinsi Jawa Barat tahun 2014

Parameter uji kualitas udara ambien jalan raya yang diukur mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Parameter yang diukur terdiri dari parameter Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), Karbon Monoksida (CO), Debu (Total Suspended Solid/TSP), Hidro Karbon (HC). Pengukuran untuk parameter Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2) dan Karbon Monoksida (CO) dilakukan dengan waktu pengukuran 1 Jam, untuk parameter Hidro Karbon (HC) dilakukan dengan waktu pengukuran 3 Jam, sedangkan parameter Debu (Total Suspended Solid/TSP) dilakukan dengan waktu pengukuran 24 Jam.

Pengambilan sample udara ambien dilakukan I periode pada bulan Juli 2014, pengukuran dilakukan pada saat jam 10:00 WIB sampai dengan 14:00 WIB. Berikut ini disajikan data hasil pengukuran kedua periode tersebut


(4)

Tabel 3.1. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Bandung Barat Periode Bulan Juli 2014

NO PARAMETER BAKU

MUTU*) SATUAN

HASIL PERIODE 1

1 2 3 4

1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3 39,68 31,37 24,34 33,40

2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3 5.579 5.258 4.330 6.358

3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 39.36 30,14 15,02 35,55

4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3 43,76 47,30 47,92 57,69

5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3 131 124 92 137

6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3 292 376 95 626

7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 86 97 43 113

8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 43 43 21 47

9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3 0,06 0,06 0,03 0,09

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014

Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional **) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN

N = Satuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.2. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Bandung Barat

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 Kawasan Industri Cimareme Aktifitas Kendaraan & Pabrik 66,5 2 Madrasah Komplek Jati Indah/

SDN Sindang Sari

Tidak ada Aktivitas 46,7 3 Pasar Padalarang Aktifitas Kendaraan Besar 66,3 4 Pertigaan Tol

Padalarang-Jl.Cimareme

Aktifitas Kendaraan 69,8

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014

Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik

**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :

1. Pertigaan Tol Padalarang - Jl. Cimareme 2. Pasar Padalarang

3. Madrasah Komplek Jati Indah / SDN Sindanhg Sari 4. Kawasan Industri Cimareme


(5)

Tabel 3.3. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Subang Periode Bulan Juli 2014

NO PARAMETER BAKU

MUTU*) SATUAN

HASIL PERIODE 1

1 2 3 4

1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3

23,04 23,18 27,65 30,85

2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3

5.167 5.201 5.522 5.957

3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 14,83 17,98 18,15 24,73

4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3

34,49 57,62 62,35 66,47

5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3

98 98 124 131

6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3

111 128 332 497

7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 64 64 86 104

8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 21 21 43 48

9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3

0,04 0,04 0,07 0,07

Sumber : PT. Unilab Perdana

Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional **) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN

N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.4. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Subang

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 Sekitar Pertigaan Kali Jati Aktifitas Pasar & Kendaraan 68,1 2 Kawasan Sekitar Chandra Theatre Aktifitas Pasar & Kendaraan 65,8 3 Perum. Cikarang Baru Jababeka II Aktifitas Penduduk 48,5 4 PT. Papertech Aktifitas Kendaraan 66,5

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014

Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik

**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :

1. Komplek Surya Cigadung

2. Kawasan Sekitar Chandra Theatre 3. Sekitar Pertigaan Kalijati


(6)

Tabel 3.5. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Purwakarta Periode Bulan Juli 2014

NO PARAMETER BAKU

MUTU*) SATUAN

HASIL PERIODE 1

1 2 3 4

1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3

46,55 29,65 24,75 28,91

2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3

3.484 4.651 6.118 6.759 3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 29,36 22,70 29,91 25,62

4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3

63,11 43,57 38,90 41,72

5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3

137 98 124 111

6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3

211 48 99 72

7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 64 21 43 30

8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 43 13 21 17

9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3

0,07 0,02 0,04 0,03

Sumber : PT. Unilab Perdana

Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional **) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN

N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.6. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Purwakarta

NO PARAMETER BAKU

MUTU*) SATUAN

HASIL PERIODE 2

1 2 3 4

1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3

48,6 39,58 32,55 34,58

2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3 4.605 3.437 4.708 3.483

3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3

59,44 31,04 50,03 27,55

4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3

31,72 32,81 34,48 36,22

5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3

131 98 112 98

6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3

223 106 258 192

7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 78 41 83 62

8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3

9 7 6 4

9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3

0,16 0,03 0,11 0,03

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014

Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik

**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :

1. Perempatan Sadang 2. Perum Buana Indah 3. Pasar Jum’at 4. Desa Cikao Bandung


(7)

Tabel 3.7. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Karawang Periode Bulan Juli 2014

NO PARAMETER BAKU

MUTU*) SATUAN

HASIL PERIODE 1

1 2 3 4

1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3

39,03 40,83 43,32 29,37 2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3

4.582 4.365 5.052 3.345

3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3

31,88 41,61 28,15 14,00

4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3

48,41 53,21 54,89 63,25

5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3

131 137 137 92

6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3

218 352 198 168

7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 86 100 86 72

8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 29 34 29 14

9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3

0,11 0,15 0,11 0,05

Sumber : PT. Unilab Perdana

Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional **) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN

N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.8. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Karawang

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 KICC Aktifitas Jalan Kawasan 66,5 2 Sekitar Pasar Johar Aktifitas Kendaraan 72,0 3 Terminal Klari Aktifitas Kendaraan 75,8 4 Griya Pesona Asri Aktifitas Kendaraan 61,5

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014

Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik

**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi : 1. KIIC

2. Sekitar Pasar Johar 3. Terminal Klari 4. Griya Pesona Asri


(8)

Tabel 3.9. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Bekasi Periode Bulan Juli 2014

NO PARAMETER BAKU

MUTU*) SATUAN

HASIL PERIODE 1

1 2 3 4

1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3

45,45 44,04 39,86 39,08

2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3

7.023 6.725 5.671 6.828

3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3

48,56 50,60 45,81 42,97

4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3

67,21 78,89 70,12 67,32

5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3

157 144 124 151

6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3

553 441 158 181

7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 129 129 86 91

8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 43 43 21 22

9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3

0,89 0,70 0,39 0,43

Sumber : PT. Unilab Perdana

Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional **) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN

N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.10. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Bekasi

No .

LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 Terminal Baru Cikarang, Kalijaya Aktifitas Jalan Raya, Kendaraan 75,9 2 Sentra Grosir Cikarang Aktifitas Jalan Raya, Kendaraan 78,2 3 Perum. Cikarang Baru Jababeka

II

Aktifitas Jalan Perum, Kendaraan 59,9 4 Jababeka I Aktifitas Jalan Raya 60,3

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014

Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik

**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN Lokasi :

1. Terminal Baru Cikarang, Kalijaya 2. Sentra Grosir Cikarang

3. Perumahan Cikarang Baru Jababeka II 4. Jababeka I


(9)

Tabel 3.11. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Bogor Periode Bulan Juli 2014

NO PARAMETER BAKU

MUTU*) SATUAN

HASIL PERIODE 1

1 2 3 4

1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3

38,98 35,55 34,37 49,03

2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3

5.465 3.769 5.789 6.232

3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3

31,26 35,33 35,73 46,23

4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3

45,50 49,26 60,38 53,78

5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3

131 137 137 151

6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3

193 171 259 266

7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 85 75 97 99

8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 42 39 43 43

9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3

0,47 0,41 0,56 0,59

Sumber : PT. Unilab Perdana

Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional **) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN

N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.12. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Bogor

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 Kota Wisata Jl. Cibubur Aktifitas Kendaraan 60,3 2 Pasar Cileungsi Jl. Raya Narogong Aktifitas Pengunjung &

Kendaraan

68,4 3 Pertigaan Jl. Mercedes/Cicadas Aktifitas Kendaraan Besar 68,4 4 Terminal Laladon Aktifitas Kendaraan 68,5

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014

Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik

**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :

1. Kota Wisata Jl. Raya Cibubur 2. Pasar Cileungsi Jl. Raya Narogong 3. Pertigaan Jl. Mercedes / Cicadas 4. Terminal Laladon


(10)

Tabel 3.13. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kab. Indramayu Periode Bulan Juli 2014

NO PARAMETER BAKU

MUTU*) SATUAN

HASIL PERIODE 1

1 2 3 4

1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3

42,26 32,17 35,41 43,67

2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3

6.851 4.399 5.465 6.507

3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3 20,76 17,31 13,61 26,00

4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3

46,80 40,75 48,50 39,70

5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3

151 118 131 144

6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3

158 118 94 279

7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 63 43 43 81

8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 42 21 17 45

9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3

0,25 0,13 0,10 0,29

Sumber : PT. Unilab Perdana

Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional **) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN

N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.14. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Indramayu

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 Terminal Indramayu Aktifitas Kendaraan 71,9 2 Komplek Bumi Mekar Aktifitas Kendaraan dan Warga 54,8 3 Pertamina Balongan Aktifitas Kendaraan 62,3 4 Pertigaan Jati Barang Aktifitas Kendaraan di Jalan Raya 73,1

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014

Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik

**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :

1. Terminal Indramayu 2. Komplek Bumi Mekar 3. Pertamina Balongan 4. Pertigaan Jati Barang


(11)

Tabel 3.15. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambient Kota Cirebon Periode Bulan Juli 2014

NO PARAMETER BAKU

MUTU*) SATUAN

HASIL PERIODE 1

1 2 3 4

1 Sulfur Dioksida (SO2) 900 µg/Nm3

51,85 32,81 42,71 50,48

2 Karbon Monoksida (CO) 30.000 µg/Nm3

7.000 4.204 5.728 6.897

3 Nitrogen Dioksida (NO2) 400 µg/Nm3

34,58 22,66 32,85 33,15

4 Oksidan (O3) 235 µg/Nm3

53,97 56,80 49,14 50,34

5 Hidrokarbon (HC) 160 µg/Nm3

144 105 137 144

6 Debu (TSP) 230 µg/Nm3

185 92 494 104

7 PM10 (Partikel < 10 µm) 150 µg/Nm3 64 43 86 43

8 PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) 65 µg/Nm3 21 17 43 19

9 Timbal (Pb) 2 µg/Nm3

0,20 0,08 0,29 0,21

Sumber : PT. Unilab Perdana

Keterangan : *) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional **) = Parameter terakreditasi oleh KAN No. LP-195-IDN

N = S atuan Volume Hisap Udara Kering dikoreksi pada kondisi Normal (25°C, 76 cm Hg)

Tabel 3.16. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan (Halaman Luar) Kab. Cirebon

No. LOKASI SUMBER KEBISNGAN HASIL

dB(A)

1 Terminal Harjamukti Aktifitas Kendaraan 68,1 2 Perumahan Rinjani Aktifitas Warga 48,8 3 Pelabuhan Cirebon Pintu III Aktifitas Kendaraan 69,0 4 Pusat Pembelanjaan Grage Aktifitas Kendaraan & Pengunjung 67,9

METODE 22-3/IK/UA-O

Sumber : PT. Unilab Perdana, Periode 1 2014

Keterangan : *) = Nilai Kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran dilakukan Sesaat selama 10 menit dengan interval 5 detik

**) = Parameter terakreditasi oleh KAN No.LP-195-IDN

Lokasi :

1. Terminal Harjamukti 2. Perum Rinjani

3. Pelabuhan Cirebon Pintu III 4. Pusat Perbelanjaan Grage


(12)

3.2 Pembahasan Tingkat Kebisingan di 8 (delapan) Kota Provinsi Jawa Barat

Intensitas tingkat kebisingan Halaman Luar yang berada di 8 (delapan) lokasi yaitu : Kota Bandung Barat, Kota Subang, Kota Purwakarta, Kota Karawang, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Indramayu dan Kota Cirebon di wilayah provinsi Jawa Barat. Dari hasil pemantauan terlihat sebagian besar intensitas kebisingan di 8 (delapan) Kota tersebut masih berada di bawah Nilai Ambang Batas Kebisingan, hanya ada beberapa Kota dan beberapa titik lokasi sampling saja yang intenistas kebisingannya sudah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan. Namun hasil ini hanya bersifat intermiten, dikarenakan aktifitas lalu lintas dan mobilisasi kendaraan yang padat pada saat waktu-waktu tertentu saja. Intensitas kebisingan mengacu pada KEP.48/MENLH/11/1996, Nilai Ambang Batas kebisingan. Sehingga intensitas kebisingan pada 8 (delapan) Kota tersebut masih berada dalam baku mutu yang ditetapkan. Hasil ini sesuai dengan tujuan upaya pemantauan lingkungan yaitu mengetahui efektifitas pengelolaan lingkungan dalam mencegah, mengendalikan dan meminimalisir paparan kebisingan di lokasi kegiatan terhadap pekerja maupun masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.

3.3 Pembahasan Kualitas Udara Ambien 1. Kab. Bandung Barat


(13)

(14)

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2 2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Bandung Barat. Terlihat sebagian besar parameter yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Namun untuk parameter Debu (TSP) yang berlokasi di titik sampling U1.(Pasar Padalarang) periode 2 2013 kadar debu yang terukur sebesar 313 µgNm³. Begitu juga dengan hasil analisis laboratorium Periode Bulan Juli 2014 titik sampling U1. (Pertigaan Tol Padalarang) kadar debu yang terukur sebesar 292 µgNm³, U2. (Pasar Padalarang) kadar debu yang terukur di lokasi ini sebesar 376 µgNm³ dan U4. (Kawasan Industri Cimareme) kadar debu yang terukur sebesar 626 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Keberadaan konsentrasi debu yang terukur di lokasi ini lebih disebabkan oleh aktifitas jalan raya, aktiitas pasar dan aktifitas mobilisasi kendaraan angkut Industri, kadar debu tersebut merupakan disversi debu dari lalu lintas jalan raya yang cukup padat, sehingga debu jalan akan menyebar dalam radius yang cukup luas.


(15)

(16)

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2 2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Subang. Terlihat sebagian besar parameter yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Namun untuk parameter Debu (TSP) yang terukur pada Periode Bulan Juli 2014, pada lokasi titik sampling U3. (Pertigaan Kali Jati) kadar debu yang terukur sebesar 332 µgNm³, dan U4. (PT. Papertech) kadar debu yang terukur sebesar 479 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Keberadaan konsentrasi debu yang terukur di lokasi ini lebih disebabkan oleh aktifitas jalan raya dan aktifitas mobilisasi kendaraan angkut Industri, kadar debu tersebut merupakan disversi debu dari lalu lintas jalan raya yang cukup padat, sehingga debu jalan akan menyebar dalam radius yang cukup luas.


(17)

(18)

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2 2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Purwakarta. Terlihat sebagian besar parameter SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) yang terukur pada lokasi titik sampling Periode II 2013, Kadar debu yang terukur pada lokasi U3. (Pasar

Jum’at) sebesar µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Semua parameter yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang telah ditetapkan. Untuk diversi debu dari lalu lintas darat pada ke 4 (empat) titik sampling lokasi pengamatan ini masih bisa dikatakan aman kemungkinannya karena lokasi ini jaraknya cukup jauh dari sumber dampak dan merupakan areal bervegetasi yang merupakan barrier hidup sehingga diversi debu dari jalan dapat direduksi ke titi yang lebih rendah.


(19)

(20)

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2 2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Karawang, Terlihat sebagian besar parameter SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) yang terukur pada lokasi titik sampling Periode II 2013, pada lokasi U1. (KIIC) sebesar 304 µgNm³, U2. (Sekitar Pasar Johar) kadar debu yang terukur sebesar 344 µgNm³ dan U3. ( Terminal Kalri) sebesar 233 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Hasil pengukuran parameter Debu (TSP) di lokasi U1. (Sekitar Pasar Johar) di dapatkan hasil analisa pada parameter Debu (TSP) sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu sebesar 352 µg/Nm3 dari baku mutu yang ditetapkan sebesar 230 µg/Nm3, kadar debu yang terukur di lokasi ini bersumber dari aktifitas/kegiatan mobilisasi kendaraan Pasar pada jam tertentu, sedangkan untuk lokasi lainnya masih berada di bawah baku mutu. Adapun efek yang ditimbulkan oleh tingginya kadar debu di lokasi ini bagi kesehatan manusia yaitu dapat menyebabkan Penyakit ISPA, batuk, dan Radang tenggorokan dll. Hasil analisa terhadap


(21)

tingginya parameter Debu (TSP) di Kab. Karawang kemungkinan karena intensitas mobilisasi kendaraan yang lalu lalang dititik pemantauan tersebut cukup padat.


(22)

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2 2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Bekasi, Terlihat sebagian besar parameter SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) dan PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) yang terukur pada lokasi titik sampling Periode I 2013 dan Periode II 2013, untuk periode I 2013 Kadar debu yang terukur pada lokasi U1. (Terminal Baru Cikarang, Kalijaya) sebesar 446 µgNm³,

U2. (Sentra Grosir Cikarang) kadar debu yang terukur sebesar 478 µgNm³ dan U3. (Perumahan Cikarang Baru Jababeka II) sebesar 249 µgNm³, sedangkan untuk periode II

2013, Kadar debu yang terukur pada lokasi U1. (Terminal Baru Cikarang, Kalijaya) sebesar 376 µgNm³, U2. (Sentra Grosir Cikarang) kadar debu yang terukur sebesar 402 µgNm³ dan U4. ( Jababeka I) sebesar 292 µgNm³ kadar debu yang terukur di lokasi 2 (dua) periode ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan begitu juga dengan hasil parameter PM2,5 (Partikel < 2,5 µm). Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Hasil pengukuran parameter Debu (TSP) di lokasi U1. (terminal baru Cikarang, Kalijaya) di dapatkan hasil analisa sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu sebesar 553 µg/Nm3 begitu juga hasil dari analisa dari lokasi U2. (Sentra Grosir Cikarang) yaitu sebesar 441 µg/Nm3 dari baku mutu


(23)

yang ditetapkan sebesar 230 µg/Nm3, sedangkan untuk lokasi lainnya masih berada di bawah baku mutu.

Adapun efek yang ditimbulkan oleh tingginya kadar debu di lokasi ini bagi kesehatan manusia yaitu dapat menyebabkan Penyakit ISPA, batuk, dan Radang tenggorokan dll. Hasil analisa terhadap tingginya parameter Debu (TSP) di Kota Bekasi kemungkinan karena intensitas mobilisasi kendaraan yang lalu lalang dititik pemantauan tersebut cukup padat.


(24)

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2 2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Bogor, Terlihat sebagian besar parameter SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), PM2,5 (Partikel < 2,5 µm), yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) yang terukur pada lokasi titik sampling Periode I 2013 dan Periode II 2013, untuk periode I 2013 Kadar debu yang terukur pada lokasi U2. (Pasar Cileungsi) kadar debu yang terukur sebesar 342 µgNm³, sedangkan untuk periode II 2013, Kadar debu yang terukur pada lokasi U2. (Pasar Cileungsi) sebesar 370 µgNm³, U3. (Pertigaan Jl. Mercedes) kadar debu yang terukur sebesar 393 µgNm³ dan U4. (Terminal Lalodon) sebesar 233 µgNm³ kadar debu yang terukur di lokasi 2 (dua) periode ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Hasil pengukuran parameter Debu (TSP) di lokasi U3. (Jl. Mercedes/Cicadas) kadar debu yang terukur sebesar 259 µgNm³ dan U4. (Terminal Laladon) kadar debu yang terukur sebesar 266 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan. Keberadaan konsentrasi debu yang terukur di lokasi ini lebih disebabkan oleh aktifitas jalan raya, kadar debu tersebut merupakan disversi debu dari lalu lintas jalan raya yang cukup padat dan aktifitas


(25)

terminal laladon yang cukup padat sehingga debu jalan akan menyebar dalam radius yang cukup luas.


(26)

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2 2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Indramayu, Terlihat sebagian besar parameter SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), PM2,5 (Partikel < 2,5 µm), yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) yang terukur pada lokasi titik sampling Periode II 2013, Kadar debu yang terukur pada lokasi U4. (Pertigaan Jati Barang) sebesar 295 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Terlihat sebagian besar parameter yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang telah ditetapkan. Namun untuk parameter debu yang berlokasi di U4. (Pertigaan Jati Barang) kadar debu yang terukur sebesar 279 µgNm³, kadar debu yang terukur di lokasi ini sudah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan yaitu sebesar 230 µgNm³. Keberadaan konsentrasi debu yang terukur di lokasi ini lebih disebabkan oleh aktifitas jalan raya, dan


(27)

aktifitas mobilisasi kendaraan angkut di industri, kadar debu tersebut merupakan disversi debu dari lalu lintas jalan raya yang cukup padat, dan mobilisasi kendaraan yang cukup padat sehingga debu jalan akan menyebar dalam radius yang cukup luas.


(28)

Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2 2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Bekasi, Terlihat sebagian besar parameter SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) dan PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) yang terukur pada lokasi titik sampling Periode I 2013 dan Periode II 2013, untuk periode I 2013 Kadar debu yang terukur pada lokasi U1. (Terminal Harjamukti) sebesar 317 µgNm³, U3. (Pelabuhan Cirebon Pintu III) kadar debu yang terukur sebesar 322 µgNm³ dan U4. (Pusat Perbelanjaan Grage) sebesar 279 µgNm³, sedangkan untuk periode II 2013, Kadar debu yang terukur pada lokasi U1. (Terminal Harjamukti) sebesar 257 µgNm³, U2. (Perum Rinjani) kadar debu yang terukur sebesar 272 µgNm³ dan U3. (Pelabuhan Cirebon Pintu III) sebesar 280 µgNm³ kadar debu yang terukur di lokasi 2 (dua) periode ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Hasil pengukuran parameter Debu (TSP) di lokasi U3. (Pelabuhan Cirebon Pintu III) di dapatkan hasil analisa sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu sebesar 494 µg/Nm3 dari baku mutu yang ditetapkan sebesar 230 µg/Nm3, Konsentrasi debu yang ada di lokasi ini lebih


(29)

disebabkan oleh diversi partikel-partikel debu dari kegiatan mobilisasi kendraan yang berada di pelabuhan, sedangkan untuk lokasi lainnya masih berada di bawah baku mutu. Adapun efek yang ditimbulkan oleh tingginya kadar debu di lokasi ini bagi kesehatan manusia yaitu dapat menyebabkan Penyakit ISPA, batuk, dan Radang tenggorokan dll. Hasil analisa terhadap tingginya parameter Debu (TSP) di Kab. Cirebon kemungkinan karena intensitas mobilisasi kendaraan yang lalu lalang dititik pemantauan tersebut cukup padat.

Tabel 3.17. Tabel Hasil Analisa Laboratorium yang Melebihi Baku Mutu

NO. NAMA KABUPATEN /

KOTA LOKASI PEMANTAUAN Periode 1 Periode 2

Periode Bulan Juli

2014

1. Kab. Bandung Barat 1.Pertigaan Tol Padalarang - Jl. Cimareme TSP

2. Pasar Padalarang TSP TSP

3. Kawasan Industri Cimareme TSP

2.SD Negeri Sindang Sari / Madrasah Komplek Jati Indah

2. Kab. Subang 1. Komplek Surya Cigadung

2. Kawasan Selatan Chandra Theatre TSP

3. Sekitar Pertigaan Kalijati TSP TSP TSP

4. Sekitar PT. Papertech TSP TSP TSP

3. Kab. Purwakarta 1. Perempatan Sadang 2. Perum Buana Indah

3. Pasar Jum’at TSP

4. Desa Cikao Bandung

4. Kab. Karawang 1. KIIC TSP TSP

2. Sekitar Pasar Johar TSP TSP TSP

3. Terminal Klari 4. Griya Pesona Asri

5. Kab. Bekasi 1. Terminal Baru Cikarang, Kalijaya TSP TSP TSP

2. Sentra Grosir Cikarang TSP TSP, PM2,5 TSP

3. Perumahan Cikarang Baru Jababeka II TSP

4. Jababeka I TSP

6. Kab. Bogor 1. Kota Wisata Jl. Raya Cibubur

2. Pasar Cileungsi Jl. Raya Narogong TSP TSP

3. Pertigaan Jl. Mercedes TSP TSP

4. Terminal Laladon TSP

7. Kab. Indramayu 1. Terminal Indramayu 2. Komplek Bumi Mekar


(30)

NO. NAMA KABUPATEN /

KOTA LOKASI PEMANTAUAN Periode 1 Periode 2

Periode Bulan Juli

2014 3. Pertamina Balongan

4. Pertigaan Jati Barang TSP TSP

8. Kota Cirebon 1. Terminal Harjamukti TSP TSP

2. Perum Rinjani TSP

3. Pelabuhan Cirebon Pintu III TSP TSP TSP


(31)

4

4

4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang disajikan pada bab 3 maka di sampaikan kesimpulan sebagi berikut:

1. Seluruh kadar dari parameter pengujian SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), dan Timbal (Pb) di seluruh lokasi kegiatan baik pada periode I

2013, periode II 2013 dan periode Bulan Juli 2014 masih berada di bawah baku mutu yang elah ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional.

2. Pada parameter Debu (TSP) menunjukan hasil analisis hampir dari seluruh titik pantau berada di atas baku mutu lingkungan.

3. Pada Kab. Bekasi di titik pantau Sentra Grosir Cikarang untuk parameter PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) terlihat hasil analisis laboratorium berada di atas baku mutu yang telah ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional.

4. Intensitas kebisingan pada 8 (delapan) lokasi pemantauan yaitu : Kota Bandung Barat, Kota Subang, Kota Purwakarta, Kota Karawang, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Indramayu dan Kota Cirebon di wilayah provinsi Jawa Barat, terlihat masih berada dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan yang ditetapkan. Hasil ini sesuai dengan tujuan upaya pemantauan lingkungan yaitu mengetahui efektifitas pengelolaan lingkungan dalam mencegah, mengendalikan dan


(32)

meminimalisir paparan kebisingan di lokasi kegiatan terhadap pekerja maupun masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.


(1)

aktifitas mobilisasi kendaraan angkut di industri, kadar debu tersebut merupakan disversi debu dari lalu lintas jalan raya yang cukup padat, dan mobilisasi kendaraan yang cukup padat sehingga debu jalan akan menyebar dalam radius yang cukup luas.


(2)

Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

3 - 26 Berdasarkan hasil pengamatan trend analisis laboratorium, periode 1 2013, periode 2 2013 dan periode Bulan Juli 2014 di Kab. Bekasi, Terlihat sebagian besar parameter SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), yang dipantau masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Kecuali untuk parameter Debu (TSP) dan PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) yang terukur pada lokasi titik sampling Periode I 2013 dan Periode II 2013, untuk periode I 2013 Kadar debu yang terukur pada lokasi U1. (Terminal Harjamukti) sebesar 317 µgNm³, U3. (Pelabuhan Cirebon Pintu III) kadar debu yang terukur sebesar 322 µgNm³ dan U4. (Pusat Perbelanjaan Grage) sebesar 279 µgNm³, sedangkan untuk periode II 2013, Kadar debu yang terukur pada lokasi U1. (Terminal Harjamukti) sebesar 257 µgNm³, U2. (Perum Rinjani) kadar debu yang terukur sebesar 272 µgNm³ dan U3. (Pelabuhan Cirebon Pintu III) sebesar 280 µgNm³ kadar debu yang terukur di lokasi 2 (dua) periode ini sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sedangkan pada Periode Bulan Juli 2014, Hasil pengukuran parameter Debu (TSP) di lokasi U3. (Pelabuhan Cirebon Pintu III) di dapatkan hasil analisa sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan yaitu sebesar 494 µg/Nm3 dari baku mutu


(3)

disebabkan oleh diversi partikel-partikel debu dari kegiatan mobilisasi kendraan yang berada di pelabuhan, sedangkan untuk lokasi lainnya masih berada di bawah baku mutu. Adapun efek yang ditimbulkan oleh tingginya kadar debu di lokasi ini bagi kesehatan manusia yaitu dapat menyebabkan Penyakit ISPA, batuk, dan Radang tenggorokan dll. Hasil analisa terhadap tingginya parameter Debu (TSP) di Kab. Cirebon kemungkinan karena intensitas mobilisasi kendaraan yang lalu lalang dititik pemantauan tersebut cukup padat.

Tabel 3.17. Tabel Hasil Analisa Laboratorium yang Melebihi Baku Mutu

NO. NAMA KABUPATEN /

KOTA LOKASI PEMANTAUAN Periode 1 Periode 2

Periode Bulan Juli

2014

1. Kab. Bandung Barat 1.Pertigaan Tol Padalarang - Jl. Cimareme TSP

2. Pasar Padalarang TSP TSP

3. Kawasan Industri Cimareme TSP

2.SD Negeri Sindang Sari / Madrasah Komplek Jati Indah

2. Kab. Subang 1. Komplek Surya Cigadung

2. Kawasan Selatan Chandra Theatre TSP

3. Sekitar Pertigaan Kalijati TSP TSP TSP

4. Sekitar PT. Papertech TSP TSP TSP

3. Kab. Purwakarta 1. Perempatan Sadang

2. Perum Buana Indah

3. Pasar Jum’at TSP 4. Desa Cikao Bandung

4. Kab. Karawang 1. KIIC TSP TSP

2. Sekitar Pasar Johar TSP TSP TSP

3. Terminal Klari 4. Griya Pesona Asri

5. Kab. Bekasi 1. Terminal Baru Cikarang, Kalijaya TSP TSP TSP

2. Sentra Grosir Cikarang TSP TSP, PM2,5 TSP

3. Perumahan Cikarang Baru Jababeka II TSP

4. Jababeka I TSP

6. Kab. Bogor 1. Kota Wisata Jl. Raya Cibubur

2. Pasar Cileungsi Jl. Raya Narogong TSP TSP

3. Pertigaan Jl. Mercedes TSP TSP

4. Terminal Laladon TSP


(4)

Pemantauan Kualitas Udara Tahun Anggaran 2014

3 - 28

NO. NAMA KABUPATEN /

KOTA LOKASI PEMANTAUAN Periode 1 Periode 2

Periode Bulan Juli

2014 3. Pertamina Balongan

4. Pertigaan Jati Barang TSP TSP

8. Kota Cirebon 1. Terminal Harjamukti TSP TSP

2. Perum Rinjani TSP

3. Pelabuhan Cirebon Pintu III TSP TSP TSP


(5)

4

4

4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang disajikan pada bab 3 maka di sampaikan kesimpulan sebagi berikut:

1. Seluruh kadar dari parameter pengujian SO2, CO, NO2, O3, HC, PM10 (Partikel < 10 µm), dan Timbal (Pb) di seluruh lokasi kegiatan baik pada periode I

2013, periode II 2013 dan periode Bulan Juli 2014 masih berada di bawah baku mutu yang elah ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional.

2. Pada parameter Debu (TSP) menunjukan hasil analisis hampir dari seluruh titik pantau berada di atas baku mutu lingkungan.

3. Pada Kab. Bekasi di titik pantau Sentra Grosir Cikarang untuk parameter PM2,5 (Partikel < 2,5 µm) terlihat hasil analisis laboratorium berada di atas baku mutu yang telah ditetapkan sesuai dengan PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional.

4. Intensitas kebisingan pada 8 (delapan) lokasi pemantauan yaitu : Kota Bandung Barat, Kota Subang, Kota Purwakarta, Kota Karawang, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Indramayu dan Kota Cirebon di wilayah provinsi Jawa Barat, terlihat masih berada dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan yang ditetapkan. Hasil ini sesuai dengan tujuan upaya pemantauan lingkungan yaitu mengetahui efektifitas pengelolaan lingkungan dalam mencegah, mengendalikan dan


(6)

meminimalisir paparan kebisingan di lokasi kegiatan terhadap pekerja maupun masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.