Review Daerah Prospek Panas Bumi Bora - Pulu Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah
Dikdik Risdianto, M. Nurhadi, Arif Munandar, Sri Widodo, Asep Sugianto, Ahmad Zarkasy, Edi Suhanto, Dahlan
Badan Geologi Pusat Sumber Daya Geologi
Jalan Soekarno - Hatta 444, Bandung
Kata Kunci : Panas Bumi, Bora, Non vulkanik, Sesar Palu-Koro,Graben Palu
Sari
Secara Administratif Daerah Prospek Panas Bumi Bora-Pulu berada di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, berjarak kurang lebih 20 km sebelah selatan Kota
Palu.
Daerah Prospek Panas Bumi Bora- Pulu merupakan salah satu Daerah Prospek yang berda di daerah Non-Vulkanik yang tersusun atas batuan Metamorf berumur
Pra-Tersier, intrusi Granit berumur Miosen, Sedimen berumur Kuarter dan Endapan Permukaan.
Struktur utama yang memegang peranan penting dalam pembentukan sistem panas bumi di daerah ini adalah Jalur Sesar Palu – Koro yang berarah relatif baratlaut –
tenggara dengan pergerakan mengiri sinistral. Sesar ini bersifat aktif hingga saat ini.
Manifestasi panas bumi yang ada di daerah prospek berupa tanah panas yang mempunyai temperatur mencapai 100,6
o
C, batuan ubahan yang didominasi dan sejumlah mata air panas dengan temperatur maksimal mencapai 94
o
C dengan pH netral, tipe air didominasi oleh bikarbonat, beberapa diantaranya klorida dan sulfat-
bikarbonat. Beberapa air panas termasuk dalam partially hingga fully equilibrium, dengan temperatur reservoir mencapai 220
o
C. Hasil pengukuran geofisik dengan metode geolistrik, magnetik, gaya berat dan
Magnetotellurik MT serta geokimia berupa sebaran Merkuri Hg dan gas CO
2
udara tanah diperoleh luas prospek 30 km
2
. Hasil pemboran landaian suhu dengan kedalaman 250 m menunjukkan bahwa
temperatur di dasar setelah dilakukan proses perendaman mencapai 73,5
o
C. Dengan asumsi luas prospek 30 km
2
, tebal reservoir 1 km, recovery factor = 25 dan efisiensi pembangkit 10 maka potensi panas bumi terduga daerah prospek
panas bumi Bora-Pulu adalah 120 Mwe.
1. Pendahuluan
Secara administratif, wilayah survei daerah
panas bumi
Bora-Pulu termasuk
ke dalam
wilayah Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten
Sigi, Provinsi
Sulawesi Tengah
Gambar 1. Daerah survei dapat
dicapai dari Bandung dengan rute sebagai berikut : Bandung-Jakarta
melalui darat, dilanjutkan Jakarta – Palu degan pesawat udara dan dari
Palu
– Lokasi
Survei melalui
perjalanan darat dengan jarak tempuh sekitar 20 km. Kondisi jalan darat dari
Kota Palu ke lokasi sangat baik untuk dilalui kendaraan roda empat.
Kenampakan panas
bumi yang
menarik di lokasi ini muncul di satu lokasi yaitu kelompok mata air panas
yang terletak di desa Bora, Kec Sigi Biromaru.
Temperatur air
panas terukur sebesar 65 – 88,3°C dengan
temperatur udara sebesar 27,6 °C, pH normal sebesar 7,73 dengan daya
hantar listrik DHL yang cukup tinggi sebesar
862 µScm,
selain itu
ditemukan juga tanah panas dengan temperatur mencapai 100
o
C.
2. Geologi 2.1. Litologi
Berdasarkan pengamatan bentang alam serta analisis kemiringan lereng
dari peta topografi, citra landsat dan DEM
digital elevation
model. Morfologi daerah Bora terdiri dari
Perbukitan Terjal,
Perbukitan Bergelombang dan Dataran.
Sedangkan litologi penyusun daerah Bora-Pulu terdiri dari batuan sedimen,
beku intrusi dan metamorf, berumur Pra-Tersier hingga Resen, adapun
susunan stratigrafi batuan dari mulai yang tertua hingga termuda adalah :
a. Metamorf Terdiri dari Sekis, Granit Gneis dan filit
yang berumur Trias – Kapur Atas. Batuan
metamorf ini
menjadi komponen
dari batuan
dasar basement
dari tatanan
geologi daerah ini.
b. Batuan Intrusi Satuan ini didominasi oleh batuan
granit yang menerobos satuan batuan metamorf. Satuan ini termasuk dalam
satuan Granit Salubi dan Oloboju yang mempunyai penyebaran yang
luas.
Dari hasil
pen-tarikh-an menunjukkan bahwa umur satuan ini
adalah Miosen Atas. c. Batuan Sedimen
Satuan ini terdiri dari perselingan batupasir
dengan konglomerat.
Konglomerat tersusun oleh fragmen- fragmen lepas batuan metamorf dan
granit, berukuran
kerikil-kerakal, menyudut tanggung sampai dengan
membundar tanggung, terpilah buruk dengan
massa dasar
pasir. Kesebandingan satuan ini pada peta
geologi regional Sukido, dkk.,1993, batuan ini merupakan bagian dari
Formasi Pakuli
yang berumur
Plistosen. d. Alluvial
Aluvial merupakan
endapan permukaan hasil rombakan batuan di
permukaan yang
telah terbentuk
sebelumnya. Endapan terdiri dari material lepas berupa lempung, pasir,
batuan metamorf dan bongkahan granit. Penyebaran satuan ini di
sepanjang
zona depresi
Bora memanjang dari sebelah utara sampai
selatan Proses pengendapan material- material tersebut masih berlangsung
sampai sekarang Gambar 2 dan Gambar 3.
2.2. Struktur Geologi Daerah prospek panas bumi Bora-
Pulu terletak di zone depresi sesar Palu Koro yang berarah relatif utara-
selatan. Sifat sesar ini masih aktif dengan pergerakan berarah mengiri
sinistral.
Beberapa arah sesar yang terbentuk merupakan akibat dari pergerakan
sesar utama Palu-Koro antara lain Sesar Bora, Sesar Oloboju, Sesar
Sidera, Sesar Pulu, Sesar Pakuli dengan arah yang bervariasi dengan
jenis sesar mendatar dan sesar normal.
Keberadaan struktur-struktur geologi ini yang mengontrol pemunculan
sejumlah manifestasi panas bumi permukaan berupa mata air panas dan
tanah panas.
Keberadaan struktur geologi ini juga menyebabkan terjadinya zone-zone
yang mempunyai permeabilitas tinggi sehingga memungkinkan terbentuknya
reservoir Gambar 2 dan Gambar 3.
3. Geokimia 3.1. Manifestasi Panas Bumi