MAKSUD DAN TUJUAN SASARAN LINGKUP KEGIATAN

beberapa aspek diantaranya aspek kekuatan dimana hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi evaluasi alam terutama ketahanan terhadap pengaruh gempa. Aspek tersebut menjadi suatu hal yang penting mengingat sebagian besar wilayah Indonesia berada pada zone wilayah rawan gempa. Aspek lain yang tidak kalah penting adalah arsitektural dimana bangunan tradisional dibuat untuk mampu memberikan rasa nyaman, aman terlindungi, dan memiliki suasana ruang yang menenangkan. Ditinjau dari aspek kekuatan struktur, bangunan tradisional memiliki karakteristik tertentu guna memberikan efek perkuatan struktur dalam menerima pembebanan terutama beban gempa pada masing-masing wilayah. Secara umum, getaran gempa yang terjadi akan berpengaruh pada bangunan berupa : gaya inersia, yaitu dimana percepatan tanah akibat gempa terhadap massa strukturbangunan yang menyebabkan bangunan ikut bergetar; gaya guling pada bangunan yang terjadi akibat perbedaan pusat massa dan pusat beban gempa. Pengaruh beban gempa juga terjadi pada struktur bangunan tradisional dimana sebagian besar komponen strukturnya terbuat dari kayubambu. Secara umum berat jenis kayu yang lebih ringan dibandingkan material struktur beton atau baja, memiliki keuntungan tersendiri ketika terjadi beban gempa. Hal tersebut sesuai dengan prinsip struktur dimana salah satu cara mengurangi pengaruh beban gempa terhadap suatu struktur adalah dengan mereduksi massa struktur tersebut. Akan tetapi, kondisi tersebut cenderung bertolak belakang dengan konstruksi rumah tradisional di beberapa wilayah di Indonesia yang cenderung terkesan berat, terutama pada bagian konstruksi atap. Meskipun berada pada wilayah yang rawan gempa, konstruksi terbukti mampu bertahan hingga saat ini. Dengan kata lain, sistem struktur yang digunakan pada bangunan tradisional mampu menahan beban gempa yang terjadi. Kondisi itu mengemukakan suatu hipotesis mengenai bagaimana perilaku sistem struktur bangunan tradisional tersebut ketika terjadi beban gempa.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan kegiatan ini adalah : Menyusun model simulasi kehandalan struktur bangunan tradisional, khususnya bangunan tradisional Bali, NTB, dan NTT. Tujuan pelaksanaan proses analisis yang akan dilaksanakan adalah: 1. Mengetahui perilaku sistem struktur bangunan tradisional ketika terjadi beban gempa. 2. Memperoleh gambaran mengenai pengaruh pembebanan lateral beban gempa terhadap sistem penahan beban lateral bangunan tradisional sistem pondasi maupun sistem sambungan elemen struktur. Sesuai dengan tujuan pelaksanaan analisis tersebut, diharapkan proses analisis ini memberikan beberapa manfaat antara lain: 1. Mendapatkan pengetahuan tentang kinerja sistem struktur bangunan tradisional dalam menerima beban lateral. LAPORAN PENDAHULUAN 4 2. Mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan struktur bangunan tradisional Mendapatkan sistem struktur yang mampu menerima beban gempa sesuai wilayahnya masing-masing.

1.3. SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah : 1. Persiapan dan inventarisasi materi. 2. Rekonstruksi dan penyusunan 4 empat model bangunan tradisional. 3. Uji coba simulasi kehandalan struktur bangunan tradisional. 4. Penyusunan hasil simulasi kehandalan struktur bangunan tradisional. Sub bagian 1.2 dan 1.3 diatas yang terdiri atas tujuan dan sasaran dapat dipahami sebagai diagram dibawah ini : Diagram 1.2. Diagram Pemahaman Maksud, Tujuan, dan Sasaran Sumber : Analisis Konsultan, April 2009

1.4. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup kegiatan pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : 1. Persiapan dan inventarisasi materi. 2. Penyusunan 4 empat model simulasi kehandalan struktur bangunan tradisional. 3. Uji coba simulasi kehandalan bangunan tradisional. 4. Penyusunan hasil simulasi kehandalan struktur bangunan tradisional. Lingkup pelaksanaan kegiatan dapat dipahami sebagai diagram dibawah ini. Diagram 1.3. Pemahaman Ruang Lingkup Pekerjaan Sumber : Analisis Konsultan, April 2009 LAPORAN PENDAHULUAN 5 T uj ua n : S as ar an :

1.5. LOKASI KEGIATAN