Kompresi jantung Jika denyut jantung 0 atau 10 x menit, lakukan pemberian obat epineprin 1 : Bayi Orang tua

1. Letakkan bayi di lingkungan yang hangat kemudian keringkan tubuh bayi dan selimuti tubuh bayi untuk mengurangi evaporasi. 2. Sisihkan kain yang basah kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas yang datar. 3. Ganjal bahu dengan kain setinggi 1 cm snifing positor. 4. Hisap lendir dengan penghisap lendir de lee dari mulut, apabila mulut sudah bersih kemudian lanjutkan ke hidung. 5. Lakukan rangsangan taktil dengan cara menyentil telapak kaki bayi dan mengusap- usap punggung bayi. 6. Nilai pernafasan

b. Jika nafas spontan lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil kalikan

10. Denyut jantung 100 x menit, nilai warna kulit jika merah sinosis penfer lakukan observasi, apabila biru beri oksigen. Denyut jantung 100 x menit, lakukan ventilasi tekanan positif.

c. Jika pernasalan sulit megap-megap lakukan ventilasi tekanan positif.

7. Ventilasi tekanan positif PPV dengan memberikan O 2 100 melalui ambubag atau masker, masker harus menutupi hidung dan mulut tetapi tidak menutupi mata, jika tidak ada ambubag beri bantuan dari mulur ke mulut, kecepatan PPV 40 – 60 x menit. 8. Setelah 30 detik lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, hasil kalikan 10. a. 100 hentikan bantuan nafas, observasi nafas spontan. b. 60 – 100 ada peningkatan denyut jantung teruskan pemberian PPV. c. 60 – 100 dan tidak ada peningkatan denyut jantung, lakukan PPV, disertai kompresi jantung. d. 10 x menit, lakukan PPV disertai kompresi jantung.

9. Kompresi jantung

Perbandingan kompresi jantung dengan ventilasi adalah 3 : 1, ada 2 cara kompresi jantung : a Kedua ibu jari menekan stemun sedalam 1 cm dan tangan lain mengelilingi tubuh bayi. b Jari tengah dan telunjuk menekan stemun dan tangan lain menahan belakang tubuh bayi. 10. Lakukan penilaian denyut jantung setiap 30 detik setelah kompresi dada. 11. Denyut jantung 80x.menit kompresi jantung dihentikan, lakukan PPV sampai denyut jantung 100 x menit dan bayi dapat nafas spontan. ASKEB BAYI BARU LAHIR Page 5

12. Jika denyut jantung 0 atau 10 x menit, lakukan pemberian obat epineprin 1 :

10.000 dosis 0,2 – 0,3 mL kg BB secara IV. 13. Lakukan penilaian denyut jantung janin, jika 100 x menit hentikan obat. 14. Jika denyut jantung 80 x menit ulangi pemberian epineprin sesuai dosis diatas tiap 3 – 5 menit.

15. Lakukan penilaian denyut jantung, jika denyut jantung tetap tidak rewspon terhadap

di atas dan tanpa ada hiporolemi beri bikarbonat dengan dosis 2 MEQkg BB secara IV selama 2 menit. Wiknjosastro, 2007 ASKEB BAYI BARU LAHIR Page 6

BAB II ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI PADA BAYI BARU LAHIR NY. “P”

DENGAN ASFIKSIA RINGAN DI RB SURYA ASIH

I. PENGUMPULAN DATA DASAR

Tanggal 20 November 2007 Pukul : 10.00 WIB A. Identitas

1. Bayi

Nama : Bayi Ny. Desi Tanggal lahir : 20 November 2007 Jam lahir : 10.00 WIB Jenis kelamin : Perampuan

2. Orang tua

Nama Istri : Ny. Desi Nama suami : Tn. Edwin Umur : 26 tahun Umur : 29 thaun Agama : Islam Agama : Islam Suku : Jawa Suku : Jawa Pendidikan : SMA Pendidikan : S1 Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta Alamat : Jl.Sesosa No. 3 Alamat : Jl. Serosa No. 3 B. Keluhan Utama Bayi Ny. P lahir spontan pervaginam, letak sungsang dengan asfiksia ringan. Dasar : Bayi kesulitan dalam bernafas, suhu tubuh 36 o C, APGAR sore 68, BB + 3000 gr, PB = 50 cm, frekuensi jantung = 100 x menit, ekstremitas biru C. Riwayat Persalinan a Persalinan ditolong oleh : bidan b Jenis persalinan : Spontan pervaginam c Tempat persalinan : RB Surya Asih d Lama persalinan : Kala I : 8 jam Kala II : 20 menit Kala III : 15 menit ASKEB BAYI BARU LAHIR Page 7 e Masalah yang terjadi selama persalinan : tidak ada f Keadaan air ketuban : Jernih g Keadaan umum BBL : Kelahiran tunggal Usia kehamilan saat melahirkan + 40 minggu D. Pemeriksaan Fisik

1. Nilai APGAR