Desain Penelitian Pengaruh Latihan Dengan Pendekatan Permainan Net Terhadap Kemampuan Sepak Sila Pada Siswa Peserta Ekstrakurikuler Sepaktakraw Di SD Negeri Klegen Sendangsari Pengasih Kulon Progo Tahun 2015.

42 Peneliti menggunakan sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatife kecil, kurang dari 30 orang, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Dalam penelitian ini maka sampel yang diambil sebanyak 25 siswa, melalui teknik pengambilan sampel jenuh peneliti memberi perlakuan kesemua siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepaktakraw. Siswa diberi tes awal yaitu test pretest setelah dilakukan test pretest siswa diberi perlakuan keterampilan sepak sila. Setelah diberi perlakuan siswa di tes akhir yaitu tes posttest. Table 1. Jumlah Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Sepaktakraw No Kelas Jenis Klamin ∑ Pa Pi 1 III 5 4 9 2 IV 4 - 4 3 V 6 6 12 15 10 25 Sumber : Bardan Pelatih Sepaktakraw di SD N Klegen : 2015

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian dibutuhkan alat ukur yang disebut instrumen, instrumen penelitian digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap kemampuan sepak sila dalam permainan sepak takraw. Menurut sugiyono 2009 : 102 menjelaskan 43 bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang digunakan diambil dari M. Husni Thamrin, ada beberapa yang dimodifikasi, data di dapat dari hasil pretest. Untuk mendapatkan data, 25 siswa melakukan gerakan sepak sila selama 1 menit siswa melakukan sebanyak 3 kali percobaan. Perlengkapan yang digunakan bola takraw, stop watch, dan alat tulis menulis. Petunjuk pelaksanaan tes sepak sila yaitu. a. Sepak sila dilakukan pada tempat yang telah ditentukan b. Aba- aba “mulai”, testi melakukan sepak sila, petugas mulai menghidupkan stopwatch serta menghitung frekuensi sepak sila testi. c. Sepak sila dihitung setelah sepakan bola pertama sepakan pertama tidak dihitung. d. Jika bola jatuh dan waktu masih ada, testi boleh melakukan sepak sila lagi dan hitungan dilanjutkan lagi setelah sepakan pertama. e. Aba-aba”berhenti”, stopwatch dimatikan testi menghentikan sepak sila. f. Setiap testi melakukan sepak sila dalam tiga kali percobaan dan data yang di ambil data yang terbaik, tiap percobaan dengan waktu 1 menit. Waktu istirahat testi adalah saat menunggu percobaan berikutnya. g. Skor yang dicatat adalah jumlah frekuensi sepak sila selama 1 menit pada tiap percobaan.